Rabu, 21 November 2018

Sudah berapa rakaat solatku. Jadi sangsi. 8681.


سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw”
(Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa)
Foto

Jika kita lupa raka'at dalam sholat, baik ditengah-tengah sholat ataupun sudah selesai sholat maka kita hendaknya melakukan sujud sahwi untuk menyempurnakan sholat kita.

"Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim no. 571)

Sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud, didahului dengan membaca takbir seperti ketika kita akan melakukan sujud pada sholat yang biasanya. Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum atau setelah salam, jika kita ingat sebelum salam maka hendaknya kita lakukan sebelum salam (setelah membaca tasyahud akhir kemudian melakukan sujud sahwi baru kemudian salam), jika kita ingatnya setelah salam maka lakukan sujud sahwi setelah salam.

Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi,

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw” (Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa)

Namun bacaan tersebut hanya anjuran dari beberapa ulama saja tanpa didukung dalil (karena tidak ditemukan hadist mengenai bacaan sujud sahwi), sehingga yang tepat adalah membaca bacaan sujud seperti dalam sholat biasanya.

"Subhaana robbiyal a’laa” [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi], atau "Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” [Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku]

1. Ketika sholat lupa atau ragu-ragu dalam jumlah raka'at?

Ambillah jumlah raka'at terkecil yang kita yakini (misal kita ragu antara raka'at kedua atau sudah ketiga, maka kita yakini itu raka'at kedua) kemudian sebelum salam kita melakukan sujud sahwi, lalu duduk tanpa baca doa, kemudian sujud seperti biasa, kemudian salam

2. Lupa tidak melakukan salah satu rukun sholat

Jika lupa tidak sujud dan ingat ketika belum memulai membaca al-fatihah di ra'kaat berikutnya, maka hendaknya kita melakukan sujud dulu. Jika ingatnya setelah atau di tengah-tengah membaca surat al-fatihah maka raka'at yang tidak ada sujudnya tadi batal dan diganti dengan raka'at yang sekarang ini dilakukan (jadi raka'at yang tadi tidak dihitung).

3. Ketika sholat mendapat 2 raka'at lupa tidak melakukan tasyahud awal

Jika ingat ketika kita akan berdiri atau pas beriri tapi belum membaca al-fatihah, maka kita kembali duduk dan melakukan tasyahud awal.

Tapi jika kita ingatnya setelah kita berdiri dan sudah membaca al-fatihah maka hendaknya kita teruskan saja sholat kita dan menyempurnakannya dengan melakukan sujud sahwi sebelum salam. Raka'at yang tadi tetap dihitung dan tidak perlu diulangi.

4. Selesai sholat ingat atau diberitahu kalau jumlah raka'at kita kurang atau kelebihan

Misalkan kita sholat Dhuhur dan kita lupa hanya melakukannya 3 raka'at saja maka jika kita ingat sebelum salam kita berdiri dan menambah satu raka'at kemudian melakukan sujud sahwi sebelum salam. Tapi jika kita ingatnya setelah salam atau diberitahu teman kita atau orang lain kalau sholat kita kurang satu raka'at maka kita lakukan sholat satu raka'at kemudian sebelum salam melakukan sujud sahwi.

Jika kelebihan raka'at dan baru ingat ketika sebelum salam atau sesudah salam, maka kita tetap melakukan sujud sahwi dan tidak perlu mengulang sholat. Jika kita sholat dhuhur misalkan pada raka'at ke empat kita menyangka masih raka'at ketiga dan kita berdiri lagi untuk raka'at terakhir, maka jika ingat di tengah-tengah raka'at kelima kita bisa membatalkannya dan langsung duduk tasyahud akhir kemudian sebelum salam melakukan sujud sahwi.

https://plus.google.com/communities/103652814515960775895

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

In Syaa Allah.. Telah kita ketahui betapa besar pahala mengajarkan Al-Quran, sebagaimana hadits berikut:

عن عثمان بن عفّان رضي الله عنه عنِ النبيِّ صلى الله عليه و سلّم قال : خيركم من تعلّم القرآن و علّمه

Dari ‘Utsman radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari no.5027)

Dalam hadits ini tidak ada pembatasan usia tentang usia berapa kita belajar dan siapakah orang yang kita ajari. Maka kita mengajarkan Al Quran kepada anak juga termasuk kedalam cakupan hadits ini.

Dalam mengajar tentu saja pasti ada hambatan-hambatan, maka hendaklah selalu berdo’a kepada Allah supaya diberi kesabaran dan keteguhan niat.

Aamiin.....

Photo - Google+
https://plus.google.com/photos/photo/117033269022965379035/6626099949906522082?sqid=103652814515960775895&ssid=6a836085-20f2-4845-abab-97a3aaef5d51


Tiada ulasan: