Ahad, 23 Jun 2013

615. Menangguhkan Pernikahan.


Mengapa Menunda Pernikahan?

Rosulullah pernah berkata kepada Ali ra: Hai Ali, ada 3 perkara yang jangan kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah siap penguburannya, dan wanita bila menemukan pria sepadan yang meminangnya (HR. Ahmad) Kalau kita tanya seseorang pemuda/pemudi, Mengapa belum menikah? Maka jawabannya antara lain:

1. Masih kuliah/ menuntut ilmu

Dikhawatirkan bila menikah akan mempengaruhi prestasi belajar dan mempengaruhi persiapan masa depan. Hal ini sesungguhnya tergantung dari manajemen waktu, waktu yang biasanya dipakai untuk hura-hura setelah waktu kuliah, diganti dengan mencari nafkah atau bercengkrama dengan keluarga. Disisi lain, bisa menghemat sewa kamar (kost-kost an), dapat saling membantu mengerjakan tugas (kalau satu bidang studi) atau dapat memperluas wawasan diskusi interdisipliner misalnya suami studi ilmu komputer dan istri akutansi maka diskusi komputasi akutansi akan nyambung, atau biologi dengan kimia diskusi tentang biokimia

2. Bila menikah akan terkekang

Tidak bisa bebas lagi, tidak bisa kongkow-kongkow di mal setelah pulang kuliah atau kerja, bertambah beban tanggung jawab untuk memberi nafkah istri dan anak. Sedangkan Rosul bersabda: "Bukan golonganku orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah" (HR Thabrani)

3. Belum siap dalam hal materi/ rezeki.

Banyak yang beranggapan kalau mau menikah harus siap materi, yang berarti harus punya jabatan yang mapan, rumah minimal BTN, kendaraan dll, sehingga bila belum terpenuhi semua itu, takut untuk "maju". Sedangkan Allah menjamin akan memberikan rizki bagi yang menikah seperti dalam firmanNYA:

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:32).

Rasulullah SAW bersabda : "Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan (dalam kehidupan berkeluarga) " (HR Imam Dailami dalam musnad Al Firdaus).

4. Tidak ada/ belum ada jodoh

Masalah memilih jodoh telah di jelaskan pada tazkiroh yang lain, dibawah ini adalah pesan Rosul SAW : Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa menikahi wanita karena kehormatannya (jabatan), maka Allah SWT hanya akan menambah kehinaan; barang siapa menikah karena hartanya, maka Allah tidak akan menambah kecuali kefakiran; barang siapa menikahi wanita karena hasab (kemuliaannya), maka Allah hanya akan menambah kerendahan. Dan barang siapa yang menikahi wanita karena ingin menutupi (kehormatan) matanya, membentengi farji (kemaluan) nya, dan mempererat silaturahmi, maka Allah SWT akan memberi barakah-Nya kepada suami-istri tersebut"

Imam Abu Daud & At Tirmidzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yang hitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (dari pada wanita kaya & cantik tapi tidak taat beragama)"

Bukan berarti Rasulullah SAW mengabaikan penampilan fisik dari pasangan kita, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : "Kawinilah wanita yang subur rahimnya dan pecinta " (HR Abu Daud, An Nasai & Al Hakim) "Tiga kunci kebahagiaan suami adalah: Istri yang solehah: yang jika dipandang membuat semakin sayang, jika kamu pergi membuat tenang karena bisa menjaga kehormatannya dan taat pada suami"

Mungkin masih ada alasan lainya, yang tidak akan dibahas disini misalnya karena kakak (apalagi wanita) belum menikah, karena orang tua terlalu selektif memilih calon mantu, dll
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..


Tiada ulasan: