بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
. 006. Nota Buat Pengunjung Blog.. KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™.
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH KESENANGAN YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185]
Dunia macam-macam
(1)
Kadang-kadang bila kita dilukakan, kita emosi, mahu menyendiri, mahu asing, mahu sepi. Sedangkan ada orang-orang disekeliling yang risaukan kita. Yang sayangkan kita. Yang mahu lihat kita senyum. Kita ada kawan-kawan, guru, saudara-mara, Ibu Ayah dan paling utama, kita ada Allah SWT..
Maka hidup tak harus sepi dan sendiri, kerana cinta tak datang cuma sekali.
Maka hidup tak harus sepi dan sendiri, kerana cinta tak datang cuma sekali.
Sumber:
Dunia macam-macam 1.
Dunia macam-macam 2.
(2)
Sukarnya menebus kesalahan sesama makhluk....
Suatu hari, seorang lelaki yang telah banyak menanggung kesalahan datang menemui seorang guru dengan harapan ia akan mendapatkan petunjuk bagaimana memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dia lakukan.
“Guru, saya mempunyai banyak dosa, saya sering memfitnah, berbohong dan menggosipkan orang lain dengan banyak hal-hal yang buruk. Sekarang saya menyesal dan ingin meminta maaf zahir dan batin kepada mereka.
Bagaimana caranya agar Allah SWT., dan mereka yang pernah saya sakiti mengampuni semua kesalahan saya?.” Mendengar hal itu, sang guru berkata. “Baiklah, kalau begitu tolong kau ambil bantal di tempat tidurku. Kemudian bawalah ke pinggir kota dan setelah di sana bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas yang ada di dalamnya terbang ditiup angin.
Itulah bentuk hukuman dari kata-kata jahat yang pernah keluar dari mulutmu.” Meski kebingungan, lelaki itu menerima apa yang telah diperintahkan kepadanya. Di pinggiran ia membuka bantal tersebut dan dalam sekejap masa bulu ayam dan kapas berterbangan tertiup angin.
Setelah selesai melakukan hukuman itu ia kembali menemui sang guru dan bertanya, “Saya telah melakukan apa yang guru perintahkan, apa itu bererti saya telah diampuni?.” Mendengar hal itu, sang guru menggelengkan kepala dan berkata. “Kamu belum mendapatkan pengampunan, kamu baru saja menjalankan setengah hukumanmu.
Kini kembalilah ke pinggiran dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam dan kapas yang tadi berterbangan ditiup angin.”
Moral of the story:
Begitu sukarnya menebus dosa kita sesama makhluk....mereka yg pernah kita zalimi, kita fitnah dan tuduh macam2, mereka yg kita tipu, kita uimpat....selagi tidak di ampun kan oleh mereka yg berkenaan maka dosa kita masih belum terampun...
Oleh itu...berhati-hatilah terhadap dosa sesama kita, memfitnah, mengumpat, menipu, menzalimi dan sebagainya...
Wallahu a'lam.
Suatu hari, seorang lelaki yang telah banyak menanggung kesalahan datang menemui seorang guru dengan harapan ia akan mendapatkan petunjuk bagaimana memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dia lakukan.
“Guru, saya mempunyai banyak dosa, saya sering memfitnah, berbohong dan menggosipkan orang lain dengan banyak hal-hal yang buruk. Sekarang saya menyesal dan ingin meminta maaf zahir dan batin kepada mereka.
Bagaimana caranya agar Allah SWT., dan mereka yang pernah saya sakiti mengampuni semua kesalahan saya?.” Mendengar hal itu, sang guru berkata. “Baiklah, kalau begitu tolong kau ambil bantal di tempat tidurku. Kemudian bawalah ke pinggir kota dan setelah di sana bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas yang ada di dalamnya terbang ditiup angin.
Itulah bentuk hukuman dari kata-kata jahat yang pernah keluar dari mulutmu.” Meski kebingungan, lelaki itu menerima apa yang telah diperintahkan kepadanya. Di pinggiran ia membuka bantal tersebut dan dalam sekejap masa bulu ayam dan kapas berterbangan tertiup angin.
Setelah selesai melakukan hukuman itu ia kembali menemui sang guru dan bertanya, “Saya telah melakukan apa yang guru perintahkan, apa itu bererti saya telah diampuni?.” Mendengar hal itu, sang guru menggelengkan kepala dan berkata. “Kamu belum mendapatkan pengampunan, kamu baru saja menjalankan setengah hukumanmu.
Kini kembalilah ke pinggiran dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam dan kapas yang tadi berterbangan ditiup angin.”
Moral of the story:
Begitu sukarnya menebus dosa kita sesama makhluk....mereka yg pernah kita zalimi, kita fitnah dan tuduh macam2, mereka yg kita tipu, kita uimpat....selagi tidak di ampun kan oleh mereka yg berkenaan maka dosa kita masih belum terampun...
Oleh itu...berhati-hatilah terhadap dosa sesama kita, memfitnah, mengumpat, menipu, menzalimi dan sebagainya...
Wallahu a'lam.
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan