بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Meja www.peceq.blogspot.com
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
shared Tentera Fisabillillah (Bangkitlah Wahai Umat Islam)'s status.
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa.
1. Makan walaupun biji sawi atau yang lebih kecil dengan disengaja dan mengetahui keharamannya.
2. Minum walaupun hanya seteguk air atau ubat.
Perhatian: debu jalanan dan menguli tepung tidak membahayakan bagi orang yang sedang berpuasa, karena sulit menghindar dari keduanya. Begitu juga merasa makanan tanpa menelan sedikit pun dari makanan yang dirasa. Berlebih-lebihan dalam berkumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung dalam berwudu) sampai airnya masuk ke perut juga boleh membatalkan puasa. Mengeluarkan ludah walau pun hanya di bagian luar bibir, lalu menelannya kembali boleh membatalkan puasa.
Sementara jika ludah masih berada dilidah, maka tidak
batal jika ditelan. Bahkan bila ada orang yang sengaja mengumpulkan
ludahnya agar ditelan kembali,maka itu tidak membatalkan puasanya selama
ludahnya itu masih murni (belum berubah). Ada pun mengenai hukum menelan
kahak, terdapat perincian sebagai berikut:
1. Jika ditelan dari mulut maka membatalkan puasa
2. Jika masih berada di bawah makhraj (tempat keluar) huruf “ح” maka tidak membatalkan puasa.Menurut pendapat Imam Abu Hanifah kahak tidak membatalkan meskipun telah sampai di lidah selagi masih dalam mulut.
air liur yang sudah berubah rasanya misalnya karena asap rokok yang dihisap sebelum fajar atau yang lainnya, boleh membatalkan puasa. Jika ada orang muntah, lalu setelah berhenti muntahnya ia terus menelan ludah sebelum mensucikan mulutnya, maka puasanya batal karena ludah itu menjadi najis sebab muntah bercampur dengan ludah.
Orang yang pengsan pada siang hari puasa, kemudian sedar sebelum habis satu hari penuh maka tidak batal. Namun jika pengsannya itu menghabiskan satu hari penuh dari terbit fajar sampai maghrib maka puasanya tidak sah. Apabila seseorang mengalami kegilaan walaupun hanya satu lahzah maka batal puasanya.
Begitu juga apabila seorang perempuan haidh atau nifas walaupun sesaat sebelum terbenam matahari,maka batal puasanya.
Adapun orang yang berpuasa, jika ia tidur dan kemudian bermimpi keluar mani, maka tidak batal,berbeza jika keluarnya mani itu sebab onani atau dengan jima' yang disengaja (tidak dalam keadaan lupa).
Orang yang bersetubuh pada siang hari Ramadhan dengan sengaja, serta ia ingat bahwa ia sedang berpuasa dan tidak dipaksa, maka puasanya batal walaupun tidak sampai keluar mani. Adapun jika bersetubuh karena lupa maka tidak batal puasanya dan tidak wajib mengqadha.
Orang yang bangun tidur dalam keadaan junub karena bersetubuh atau yang lainnya, maka boleh baginya terus berpuasa dan mandi besar ketika ia hendak melakukan shalat. Dari Aisyah radliyallahu'anha berkata:
Maknanya: "Rasulullah pernah mendapati subuh sementara beliau dalamkeadaan junub kemudian beliau mandi dan terus berpuasa". (H.R.Bukhari).
Juga termasuk yang membatalkan puasa adalah:
Jatuh dalam kekufuran dengan sengaja bukan tersalah ucap, meskipun hanya bergurau atau marah, baik ingat bahwa ia sedang berpuasa atau lupa, karena tidak sah ibadah yang dilakukan oleh orang kafir.
Mencium isteri yang boleh merangsang syahwat bagi orang yang sedang berpuasa hukumnya haram, tapi tidak membatalkan puasa jika tidak sampai keluar mani.
1. Jika ditelan dari mulut maka membatalkan puasa
2. Jika masih berada di bawah makhraj (tempat keluar) huruf “ح” maka tidak membatalkan puasa.Menurut pendapat Imam Abu Hanifah kahak tidak membatalkan meskipun telah sampai di lidah selagi masih dalam mulut.
air liur yang sudah berubah rasanya misalnya karena asap rokok yang dihisap sebelum fajar atau yang lainnya, boleh membatalkan puasa. Jika ada orang muntah, lalu setelah berhenti muntahnya ia terus menelan ludah sebelum mensucikan mulutnya, maka puasanya batal karena ludah itu menjadi najis sebab muntah bercampur dengan ludah.
Orang yang pengsan pada siang hari puasa, kemudian sedar sebelum habis satu hari penuh maka tidak batal. Namun jika pengsannya itu menghabiskan satu hari penuh dari terbit fajar sampai maghrib maka puasanya tidak sah. Apabila seseorang mengalami kegilaan walaupun hanya satu lahzah maka batal puasanya.
Begitu juga apabila seorang perempuan haidh atau nifas walaupun sesaat sebelum terbenam matahari,maka batal puasanya.
Adapun orang yang berpuasa, jika ia tidur dan kemudian bermimpi keluar mani, maka tidak batal,berbeza jika keluarnya mani itu sebab onani atau dengan jima' yang disengaja (tidak dalam keadaan lupa).
Orang yang bersetubuh pada siang hari Ramadhan dengan sengaja, serta ia ingat bahwa ia sedang berpuasa dan tidak dipaksa, maka puasanya batal walaupun tidak sampai keluar mani. Adapun jika bersetubuh karena lupa maka tidak batal puasanya dan tidak wajib mengqadha.
Orang yang bangun tidur dalam keadaan junub karena bersetubuh atau yang lainnya, maka boleh baginya terus berpuasa dan mandi besar ketika ia hendak melakukan shalat. Dari Aisyah radliyallahu'anha berkata:
(كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ
يُدْرِكُهُالْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَ
يَصُوْمُ (رواهالبخاري
Maknanya: "Rasulullah pernah mendapati subuh sementara beliau dalamkeadaan junub kemudian beliau mandi dan terus berpuasa". (H.R.Bukhari).
Juga termasuk yang membatalkan puasa adalah:
Jatuh dalam kekufuran dengan sengaja bukan tersalah ucap, meskipun hanya bergurau atau marah, baik ingat bahwa ia sedang berpuasa atau lupa, karena tidak sah ibadah yang dilakukan oleh orang kafir.
Mencium isteri yang boleh merangsang syahwat bagi orang yang sedang berpuasa hukumnya haram, tapi tidak membatalkan puasa jika tidak sampai keluar mani.
shared Lautan Cinta penuh Berkah's status.
☑ Sebanyak mana pun friend kita di facebook
☑ Sebanyak mana pun orang LIKE fanpage kita
☑ Sebanyak mana pun orang subscribe kita
☑ Sebanyak mana pun orang forward post kita
☑ Sebanyak mana pun orang kenal kita di facebook ini
✽Ingatlah
☑ Jangan sesekali wujud rasa angkuh
☑ Jangan sesekali merendah-rendahkan orang lain
☑ Jangan sesekali harapkan pandangan orang melebihi Ilahi
Jika mata tertutup
Tiada lagi apa yang kamu bangga2kan selama ni.
☑ Kembalilah kepada ALLAH
☑ Betulkan kembali niat kita
☑ Banyakkan Istighfar
Jadilah orang yang
☑ Tetap sejuk di tempat yang panas
☑ Tetap manis di tempat yang begitu pahit
☑ Tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar
☑ Tetap tenang di tengah badai yang paling hebat
☑ Tetap Mendahulukan ALLAH SWT dalam segala perkara
Semoga kita di jauhkan dari sifat sombong... Aamiin Allahumma Aamiin.
☑ Sebanyak mana pun orang LIKE fanpage kita
☑ Sebanyak mana pun orang subscribe kita
☑ Sebanyak mana pun orang forward post kita
☑ Sebanyak mana pun orang kenal kita di facebook ini
✽Ingatlah
☑ Jangan sesekali wujud rasa angkuh
☑ Jangan sesekali merendah-rendahkan orang lain
☑ Jangan sesekali harapkan pandangan orang melebihi Ilahi
Jika mata tertutup
Tiada lagi apa yang kamu bangga2kan selama ni.
☑ Kembalilah kepada ALLAH
☑ Betulkan kembali niat kita
☑ Banyakkan Istighfar
Jadilah orang yang
☑ Tetap sejuk di tempat yang panas
☑ Tetap manis di tempat yang begitu pahit
☑ Tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar
☑ Tetap tenang di tengah badai yang paling hebat
☑ Tetap Mendahulukan ALLAH SWT dalam segala perkara
Semoga kita di jauhkan dari sifat sombong... Aamiin Allahumma Aamiin.
Perhatian: Pemaparan
tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan
pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk
menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan
larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak
bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan
perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana
individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina.
BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Meja www.peceq.blogspot.com . “Sesungguhnya telah lalu di hadapan Nabi s.a.w satu jenazah, lalu Baginda s.a.w bangun (untuk menghormati). Lalu diberitahu kepada Baginda s.a.w: “Itu jenazah seorang yahudi”. Baginda s.a.w bersabda: “Tidakkah ia juga jiwa (insan)?” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan