بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH KESENANGAN YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185]
FIRMAN ALLAH S.W.T., YANG BERMAKSUD: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120]
FIRMAN ALLAH S.W.T., YANG BERMAKSUD: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120]
Runtuhan Masjid di Gaza yang hancur akibat agresi israel (Mushaf Al-Quran tetap utuh meski Masjid dibom hingga hancur luluh).
Diserang dan dibombardir Israel, Gaza
memiliki banyak kisah keajaiban. Atau lebih tepatnya, karamah (keramah) dari
Allah SWT.. Seperti kisah nyata yang dituturkan oleh Imam Masjid An Nur di
kampung Syaikh Ridwan ini, yang juga disaksikan oleh Jamaah Masjid
tersebut.
Kisah nyata ini terjadi pada perang Al Furqan, tepatnya Desember 2008. Saat itu Israel membombardir (membedil) Gaza selama 22 hari. Bukan hanya manusia yang diincar oleh pesawat-pesawat tempur Zionis, tetapi juga masjid-masjid. Salah satu masjid yang menjadi sasaran rudal Israel itu adalah Masjid An Nur.
Di langit kampung Syaikh Ridwan, suara F-16 Israel laksana sirine kematian yang menakutkan bagi banyak orang. Kecepatan pesawat tempur itu seketika mempercepat denyut jantung warga yang melihatnya. Perasaan dekat dengan kematian menggelayuti jiwa orang tua, wanita, hingga para remaja.
Seakan Malaikat Maut telah tampak di depan mata. Memanggil, dengan seruannya yang menggelegar, membuat bulu kuduk berdiri. Tetapi bagi penduduk Gaza yang Kokoh (kukuh) Imannya, mereka yang hatinya dekat dengan Masjid, Tawakal kepada Allah SWT., membuat mereka berani menghadapi apapun. Termasuk siap mati kapan saja.
Raungan F-16 tidak menambah apapun kecuali keyakinan kepada Allah SWT., bahawa Dia yang menggenggam jiwa manusia. Tidak ada yang sanggup mengambil nyawa kecuali Dia. Secanggih apapun senjata, sehebat apapun mesin perang.
“Blhuouommmmmm.......” terdengar ledakan rudal (bom) berkali-kali. Tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Hening sesaat. Kemudian suara kepanikan mulai terdengar di antara warga yang berhamburan memeriksa keadaan, setelah F-16 menghilang. Untuk sementara, entah berapa lama ia kembali ke atas kampung mereka...
Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun. Siapakah yang lebih durjana selain yahudi keturunan kera. Siapakah yang lebih biadab daripada kaum yang menghancurkan rumah-rumah Allah SWT.,? Rupa-rupanya jet tempur Israel itu membombardir (mengebom) Masjid An Nur. Masjid yang menjadi tempat Sujud Kaum Muslimin di kampung Syaikh Ridwan itu kini telah hancur berkeping-keping. Rata dengan tanah. Bahkan, tidak satupun bebatuan yang tersisa, semuanya hancur atau minimal pecah.
Warga memeriksa masjid kesayangan mereka dengan duka yang menyesakkan dada. O, siapakah yang hatinya tidak teriris melihat tempat sujudnya diratakan dengan tanah. Siapakah yang air matanya tidak meleleh menyaksikan rumah Allah SWT., diluluhlantakkan.
Bagi Seorang Mukmin, bahkan jika tubuhnya disayat pedang, itu masih lebih ringan daripada Masjidnya dirobohkan. Bagi seorang mukmin, dadanya ditembus peluru masih lebih ringan baginya daripada tempat Mengaji Anak-anak, Tempat Shalat (Solat) Jamaah, dan tempat Munajatnya dihancurleburkan.
Warga mendapatkan semuanya hancur. Hingga batu-batu penyusun Bangunan Masjid itu. Namun, betapa terkejutnya mereka. “Allaahu akbar!” takbir pantas dikumandangkan menyaksikan tanda-tanda kebesaranNya. Tumpukan mushaf di masjid itu masih utuh. Bahkan tidak sobek sedikitpun.
“Masjid ini dihancurkan dengan tiga biji rudal (bom). Semuanya hancur lebur. Tak tersisa satupun batu yang utuh dari bangunannya,” kata Abu Ahid, sang Imam Masjid, “kecuali tumpukan Mushaf Al Qur’anul Karim yang masih utuh tanpa ada sobekan sedikitpun.
Subhanallah... ini adalah perlindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang luar biasa.” Yang lebih ajaib, diantara Mushaf itu ada yang terbuka, tepat pada halaman di mana di ayat itu Allah SWT., menerangkan ujian, kesabaran dan janji kemenangan.
“Kami mendapatkan sejumlah Mushaf dalam kondisi (keadaaan) terbuka. Lembaran yang terbuka itu tepat pada ayat-ayat kemenangan dan kesabaran. Di antaranya surat Al Baqarah ayat 155: ‘Dan pasti kami akan menguji kalian dengan suatu ketakutan dan kelaparan...’” tambah Abu Ahid memungkasi kisay nyata ini. [BK/DJG]
Sumber:
Kisah nyata Mushaf tetap-utuh-meski Masjid dibim hingga hancur luluh. (Bersamadakwah.com).
Kisah nayat Mushaf tetap utuh meski Masjid dibom hingga hancur luluh. (Pribadimanfaat.blogspot.com).
Kisah nyata ini terjadi pada perang Al Furqan, tepatnya Desember 2008. Saat itu Israel membombardir (membedil) Gaza selama 22 hari. Bukan hanya manusia yang diincar oleh pesawat-pesawat tempur Zionis, tetapi juga masjid-masjid. Salah satu masjid yang menjadi sasaran rudal Israel itu adalah Masjid An Nur.
Di langit kampung Syaikh Ridwan, suara F-16 Israel laksana sirine kematian yang menakutkan bagi banyak orang. Kecepatan pesawat tempur itu seketika mempercepat denyut jantung warga yang melihatnya. Perasaan dekat dengan kematian menggelayuti jiwa orang tua, wanita, hingga para remaja.
Seakan Malaikat Maut telah tampak di depan mata. Memanggil, dengan seruannya yang menggelegar, membuat bulu kuduk berdiri. Tetapi bagi penduduk Gaza yang Kokoh (kukuh) Imannya, mereka yang hatinya dekat dengan Masjid, Tawakal kepada Allah SWT., membuat mereka berani menghadapi apapun. Termasuk siap mati kapan saja.
Raungan F-16 tidak menambah apapun kecuali keyakinan kepada Allah SWT., bahawa Dia yang menggenggam jiwa manusia. Tidak ada yang sanggup mengambil nyawa kecuali Dia. Secanggih apapun senjata, sehebat apapun mesin perang.
“Blhuouommmmmm.......” terdengar ledakan rudal (bom) berkali-kali. Tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Hening sesaat. Kemudian suara kepanikan mulai terdengar di antara warga yang berhamburan memeriksa keadaan, setelah F-16 menghilang. Untuk sementara, entah berapa lama ia kembali ke atas kampung mereka...
Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun. Siapakah yang lebih durjana selain yahudi keturunan kera. Siapakah yang lebih biadab daripada kaum yang menghancurkan rumah-rumah Allah SWT.,? Rupa-rupanya jet tempur Israel itu membombardir (mengebom) Masjid An Nur. Masjid yang menjadi tempat Sujud Kaum Muslimin di kampung Syaikh Ridwan itu kini telah hancur berkeping-keping. Rata dengan tanah. Bahkan, tidak satupun bebatuan yang tersisa, semuanya hancur atau minimal pecah.
Warga memeriksa masjid kesayangan mereka dengan duka yang menyesakkan dada. O, siapakah yang hatinya tidak teriris melihat tempat sujudnya diratakan dengan tanah. Siapakah yang air matanya tidak meleleh menyaksikan rumah Allah SWT., diluluhlantakkan.
Bagi Seorang Mukmin, bahkan jika tubuhnya disayat pedang, itu masih lebih ringan daripada Masjidnya dirobohkan. Bagi seorang mukmin, dadanya ditembus peluru masih lebih ringan baginya daripada tempat Mengaji Anak-anak, Tempat Shalat (Solat) Jamaah, dan tempat Munajatnya dihancurleburkan.
Warga mendapatkan semuanya hancur. Hingga batu-batu penyusun Bangunan Masjid itu. Namun, betapa terkejutnya mereka. “Allaahu akbar!” takbir pantas dikumandangkan menyaksikan tanda-tanda kebesaranNya. Tumpukan mushaf di masjid itu masih utuh. Bahkan tidak sobek sedikitpun.
“Masjid ini dihancurkan dengan tiga biji rudal (bom). Semuanya hancur lebur. Tak tersisa satupun batu yang utuh dari bangunannya,” kata Abu Ahid, sang Imam Masjid, “kecuali tumpukan Mushaf Al Qur’anul Karim yang masih utuh tanpa ada sobekan sedikitpun.
Subhanallah... ini adalah perlindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang luar biasa.” Yang lebih ajaib, diantara Mushaf itu ada yang terbuka, tepat pada halaman di mana di ayat itu Allah SWT., menerangkan ujian, kesabaran dan janji kemenangan.
“Kami mendapatkan sejumlah Mushaf dalam kondisi (keadaaan) terbuka. Lembaran yang terbuka itu tepat pada ayat-ayat kemenangan dan kesabaran. Di antaranya surat Al Baqarah ayat 155: ‘Dan pasti kami akan menguji kalian dengan suatu ketakutan dan kelaparan...’” tambah Abu Ahid memungkasi kisay nyata ini. [BK/DJG]
Sumber:
Kisah nyata Mushaf tetap-utuh-meski Masjid dibim hingga hancur luluh. (Bersamadakwah.com).
Kisah nayat Mushaf tetap utuh meski Masjid dibom hingga hancur luluh. (Pribadimanfaat.blogspot.com).
Semasa
hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan
roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. (Peceq Admin).
Mengingatkan
diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In
Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya
kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob.
Perhatian:
Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan
dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk
menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan
larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak
bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan
perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana
individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina.
BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™. >>> ... ENTRY SETERUSNYA <<<
Tiada ulasan:
Catat Ulasan