"Dari 22 kasus penembakan itu, baru satu pelaku saja yang tertangkap," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Rabu.

Ia juga menyebutkan modus dari penembakan itu sendiri bervariasi sehingga sulit menyimpulkan bahwa aksi penembakan itu dilakukan oleh para teroris.

Ironisnya, kata dia, kasus penembakan terhadap polisi sampai sekarang tidak kunjung terungkap sedangkan penembakan, pengeroyokan dan penusukan terhadap polisi masih terjadi.

"IPW berharap Polri, khususnya Polda Metro Jaya segera mengungkap kasus ini agar trend penembakan ini berhenti," katanya.

IPW mengkhawatirkan dengan seringnya penembakan itu, akan membuat warga ibukota menjadi sangat takut dan khawatir.

Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika melindungi diri sendiri tidak bisa, katanya.

Seorang anggota Polri bernama Sukardi tewas ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa sekitar pukul 22.20 WIB.

Berdasarkan data dihimpun, pelaku menembak korban sebanyak tiga kali saat mengendarai sepeda motor bernomor polisi B-6671-TXL.

Korban terjatuh dari sepeda motornya setelah terkena tembakan pada bagian dada dan perut.

Saat penembakan, Sukardi diduga sedang mengawal sebuah truk di sekitar lokasi kejadian.

Editor: AA Ariwibowo