بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
YANG DISEMBUNYIKAN ALLAH S.W.T..
Allah menyembunyikan hal-hal berikut ini agar kita waspada, lebih membuka mata hati dan berhati-hati.
Ridlo dalam ketaatan
Allah menyembunyikan ridlo-Nya dalam setiap ketaatan. Kenapa disembunyikan? Agara kita waspada, dan tidak melewatkan atau pun menyepelekan ketaatan sekecil apa pun, karena siapa tahu dalam ketaatan yang kecil itu terdapat ridlo-Nya? Begitupun dalam ketaatan yang besar, betapa pun beeratnya ketaatan itu. Kebahagiaan apa lagi yang lebih besar daripada mendapat ridlo-Nya?.
Murka dalam kemaksiatan
Dalam kenikmatan maksiyat tersembunyi murka Allah. Tapi Allah tidak menampakannya langsung, agar kita lebih berhati-hati, tidak melakukan kemaksiatan, betapa pun kecilnya itu. Kemalangan apa lagi yang lebih besar daripada mendapat murka Allah?? .
Mati dalam umur
Allah menyembunyikan mati di dalam uur kita. Ini agar kita waspada, dan selalu mempersiapkan diri, menambah bekal kita, dan tidak terlena dengan gemerlap dunia. Sungguh, maut bisa menjemput kita kapan saja.
Wali-Nya di antara manusia-manusia
Sesungguhnya di antara sekalian manusia ini ada kekasih-kekasih (wali) allah. Hanya saja, Allah menyembunyikan mereka dari pandangan manusia. Bisa saja dari luar dia terlihat biasa-bisa saja, miskin, kumal atau berkesan tidak “nyantri”. Dan wali-wali Allah ini ada pada setiap golongan, ada dari kalangan edagang, pegawai, petani, guru ngaji, dan sebagainya. Nah, dengan tersembunyinya wali Allah dari pandangan kita, mengandung maksud agar kita tidak berlaku gegabah, sombong, atau pun bertindak buruk kepada orang lain, karena siapa tahu, dia adalah wali Allah.
Lailatul qadar di dalam Ramadhan
Tentang ini tentu sudah begitu masyhur. Dirahasiakannya kaan terjadinya lailatul qadar menyiratkan perintah kepada kita untuk “memperlakukan” semua haroi dan malam di bulan Ramadhan sebagai lailatul qadar. Maksudnya, kita mengisinya dengan ibadah dengan segala variannya dengan sebaik ungkin, dan sebanyak mungkin. Dengan demikian, kemungkinan untuk mendapatkannya akan semakin besar dan kita pun lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas ibadah.
Intinya, demikianlah Allah merahasiakan (menyembunyikan) satu hal di balik hal lainnya, yang menuntut kita untuk terus membuka mata hati. Bukan hanya mata kepala apalagi mata kaki.
Wallahu a’lam.
Sumber: (masendarto.wordpress.com) .
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan