بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
, الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ
الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Islam Agama Ku.
Munafik dan kafir laknatullah adalah pemberontak dan pengganas sebenar.
dakwatuna.com
- Berada di sini
bukanlah kebetulan semata bukan juga karena tidak disengaja, ini sudah menjadi
bagian dari skenario-Nya.
Bertemu
denganmu di sini sebuah kemestian, bersama denganmu beserta dakwah ini adalah
suatu keharusan, tidaklah mudah menempuh perjalanan panjang jika hanya seorang
diri, jika perjalanan yang akan dilalui penuh dengan tantangan yang tidak
pernah akan ada habisnya,
perjalanan panjang yang tidak semua orang
menghendakinya, yang tidak semua orang menyukainya, perjalanan panjang yang
tidak semua orang mau berada di sana dan perjalanan panjang yang tidak semua
orang diizinkan berada di sana.
Dakwah
ini tidak kenal henti, dengan atau tanpa kita, dakwah ini akan terus berjalan
hingga muaranya.
Dakwah
ini akan terasa amat sangat berat jika dijalani seorang diri, dakwah ini akan
terasa menjadi beban berat ketika dipikul sendiri…
oleh karena itu kita
dipertemukan disini, untuk saling menguatkan, saling mengokohkan, kita berada
disini menyertai orang-orang yang lebih dulu berada disini, kita disini menjadi
salah satu yang ikut serta membawa batu bata untuk bangunan dakwah ini,
harusnya kita menjadikan dakwah ini menjadi semakin kuat dengan keberadaan kita
disini, harusnya kita menjadi salah satu dari sedikit orang yang akan bersedih
jika dakwah ini berhenti disini, sekarang, saat ini juga, mestinya kita menjadi
salah satu dari sedikit orang yang akan ikut meyumbangkan tenaga, pikiran,
keringat, bahkan harta dan jiwa dijalan ini tidak lain hanya untuk kemenangan
dakwah ini.
Tidak
inginkah kita ikut menjadi orang yang akan tersenyum bangga ketika dakwah ini
Berjaya di muka bumi?
Iya…
Tepat
sekali jawaban yang selalu terucap dengan ringannya dari lisan kita, namun
beginilah fenomena saat ini kebanyakan kita memang sadar namun kurang
menyadari, peran kita di sini, saat ini.
Ketika
yang kita harapkan adalah pujian dari manusia semata, maka saat ini juga
silakan menepi dan cukup jadi penonton, yang hanya bisa berkomentar saja, tanpa
ia sadari betapa meruginya ia.
Betapa
manisnya jika perjalanan ini dibalut dengan ukhuwah yang mantab, ukhuwah yang
kokoh hingga mengakar dalam jiwa, subhanallah jika membayangkan saja sudah
sangat menyejukkan, namun terkembali pada realita yang ada kita cenderung
selalu menyalahkan selalu mempertanyakan ukhuwah itu sendiri?
Hallow
ada apa?
Mengapa
harus ukhuwah itu yang kita pertanyakan? Harusnya yang berukhuwah itu yang
dipahamkan…
Ketika
kita berani berukhuwah, harusnya kita sudah paham resiko yang akan dihadapi,
harusnya kita mengerti konsekuensi yang akan datang menguji ukhuwah itu
sendiri.
Dalam
berukhuwah pahamilah bahwa saat ini kita sedang belajar, belajar banyak hal
yang tidak kita dapatkan ketika kita tidak berukhuwah.
Jangan
jadikan amanah sebagai alasan kita mempertanyakan ukhuwah, jangan jadikan ego
kita sebagai tolak ukur keberadaan ukhuwah, jangan jadikan kelemahan dan
kekurangan saudara kita sebagai alasan kita menilai ukhuwah.
Akhirnya
nanti sudah mulai terlihat, akankah kita mundur saat ini?
Hidup
penuh dengan pilihan, sekarang pilihan ada di tangan kita, memilih atau
tidak juga sebuah pilihan, dan yang pasti kita akan selalu dihadapkan dengan
pilihan, pilihan dan pilihan, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka kita
tetap harus memilih ketika kita tidak menentukan pilihan maka orang lain yang
akan menentukan pilihan kita.
Wallahualam…
Sumber: Kerikil kecil yang berarti
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH KESENANGAN YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185]
FIRMAN ALLAH S.W.T., YANG BERMAKSUD: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120]
KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™. >>>Entry sebelumnya ... Entry seterusnya<<<
Baca juga:
Penyakit Hasad Dengki.
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (pCq).
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan