Isnin, 9 Mac 2015

5191. Aku dan Dia serta Kamu. Hamba Allah.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ  , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,  مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ  , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين
  • Allah Melembutkan Hati Semua Umat Islam. In Syaa Allah. Rendah Hati (Tawadhu') Sifat Kitakah?

    Sebagai umat Islam, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kata “Takwa” Menurut definisinya, Takwa adalah Imtitsâlu awâmirillâh wajtinâbu nawâhîhi (melaksanakan semua perintah Allah sekuat-kuatnya dan menjauhi apa pun larangan-Nya).
    Sebagaimana diajarkan oleh para ulama, takwa dalam bahasa Arab terdiri dari empat huruf, yaitu:

    ت (tawâdhu‘) artinya rendah hati. Selaintawâdhu‘ bisa juga bermakna tadharru‘yang berarti sama yaitu merendahkan diri di hadapan Allah dan sopan santun terhadap sesama.
    ق (qanâ‘ah) artinya menerima dengan syukur semua karunia Allah
    و (wara‘) artinya meninggalkan perkara syubhat dan tidak berfaedah
    ي (yaqîn) artinya yakin sepenuh hati kepada Allah

    Di kitab “Ta‘lîm al-Muta‘allim”terdapat syair tentang kerendahan hati yang berbunyi :
    إِنَّ التَّوَاضُعَ مِنْ خِصَالِ الْمُتَّقِي * وَبِهِ التَّقِيُّ إِلىَ الْمَعَـالِي يَرْتَقِي
    Sesungguhnya rendah hati adalah salah satu ciri orang yang bertakwa. Dengannya, orang yang bertakwa mencapai derajat kemuliaan. Nabi Muhammad juga telah memerintahkan kita untuk selalu bersikap rendah hati. Dalam sebuah hadits beliau bersabda:
    إِنَّ اللهَ أَوْحَى ِإلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغَى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
    Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu‘ sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya. (HR Muslim)

    Di hadits lain, Rasulullah mengingatkan akan jaminan bahwa orang yang rendah hati akan diangkat derajatnya oleh Allah.
    مَازَادَ اللهُ عَبْـدًا ِبعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ ِللهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ
    Allah tidak menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidaklah seorang hamba bersikap tawadhu‘ kecuali Allah pasti mengangkat (derajatnya). (HR Muslim)
    مَنْ تَوَاضَعَ ِللهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَبَّرَ وَضَعَهُ اللهُ
    Siapa rendah hati karena Allah, maka Allah mengangkat (derajat)-nya; dan siapa sombong, maka Allah menyia-nyiakannya. (HR Abu Nu‘aim)
    الْكَرَمُ التَّقْوَى، وَالشَّرَفُ التَّوَاضُعُ، وَالْيَقِيْنُ الْغِنَى
    Kedermawanan adalah ketakwaan, kemuliaan adalah tawadhu‘ dan keyakinan adalah kekayaan.
    (HR Ibnu Abi Dunya dan Hakim)

    Ketika ditanya mengenai arti tawadhu‘ (rendah hati), al-Fudhail menjawab, “Kamu tunduk kepada kebenaran dan patuh kepadanya. Walaupun engkau mendengarnya dari anak kecil, engkau tetap menerimanya. Bahkan, meskipun engkau mendengarnya dari orang terbodoh, engkau tetap menerimanya.”

    Rendah hati adalah syarat pertama jika kita ingin mencapai derajat sebagai insan yang bertakwa. Rendah hati merupakan puncak dari akhlak seorang mukmin, yaitu rendah hati kepada Allah, Sang Pemilik kehidupan. Rendah hati tidak mungkin diraih hanya dengan ilmu, harus diiringi dengan amal perbuatan. Rendah hati dari segi ilmu memang mudah dipelajari, namun dalam implementasinya membutuhkan waktu yang tidak singkat, bisa bertahun-tahun.

    Rendah hati bertahap belajarnya. Seiring perjalanan usia, ilmu dan pengalaman seharusnya semakin rendah hati. Rendah hati dapat diteladani dari diri Rasulullah., karena beliaulah orang paling bertakwa di seluruh alam semesta.

    Bahkan, Malaikat pun hormat kepada beliau karena derajat beliau yang begitu mulia di sisi Allah. Nabi Muhammad dipuji oleh Allah sebagai makhluk dengan akhlak sangat terpuji dan mendapat anugerah sebagai kekasih Allah(habîbullâh). Masha Allah...

    Di sebuah puisi,
    ‘Aidh al-Qarni mengungkapkan sanjungannya kepada Rasulullah:
    Siapa yang menghampiri pintu rumahmu, tak berhenti raga
    bertutur tentang anugerah yang kau berikan
    Mata bercerita tentang suka cita,
    tangan tentang persaudaraan,
    hati tentang kelembutan,
    telinga tentang kebajikan
    Demi Tuhan, kata-katamu mengalir bagai madu
    Ataukah engkau benar-benar telah menuangkan madu pada mulut kami
    Ataukah untaian makna yang kau ungkapkan
    Aku melihat permata dan batu zamrud tersampaikan
    Jika dirasakan oleh yang sekarat, akan tertahan ruhnya
    Dan jika dipandang oleh yang di rantau, akan terobati kerinduannya
    Para ulama menjelaskan bahwa rendah hati harus dimiliki dalam setiap kondisi dan tingkat atau kedudukan.
    Ketika kita masih belum menjadi apa-apa (tahap belajar), kita ibarat sebuah biji tanaman.
    Tanamlah biji itu di dalam tanah.
    Apabila diletakkan di atas tanah, dikuatirkan mudah dimakan binatang atau hilang disapu angin.
    Saat kita berusaha mencapai puncak, hal ini laksana mendaki gunung.
    Agar lebih mudah mendakinya, maka badan kita harus condong ke depan dan pandangan mata ke arah bawah.
    Pernahkah kita melihat seorang pendaki gunung berjalan sambil menegakkan badan, mendongakkan kepala dan membusungkan dada?
    Semakin curam jalan yang kita daki, kita pun semakin merunduk, bahkan merayap.
    Bukankah pada dasarnya panjat tebing dilakukan dengan merayap?
    Tatkala sudah di puncak, rendah hati tetap harus menghiasi diri.
    Angin pasti berhembus lebih kencang ketika kondisi kita di puncak.
    Agar bisa bertahan bahkan maju terus walaupun terpaan angin begitu besar, maka kita harus berjalan sambil membungkuk.
    Semakin kencang anginnya, berarti badan kita semakin membungkuk bahkan merayap.

    Akhi wa ukhti... Semoga Allah senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat rendah hati, In Syaa Allah.

    Aamiin ya Allah... indahnya berbagi
    # (أحمد فيصل) #
    Sumber: (3v0 Group)
    7 Perempuan Bertanya, Seorang Lelaki Menjawab

    Sekumpulan wanita sedang berhimpun berbincang tentang pelbagai permasalahan. Secara tanpa disedari, timbul persoalan dari setiap wanita itu mengenai kekurangan pada wanita yang dirasakan sukar dan tidak adil.

    Setiap dari seorang mereka menyuarakan persoalan masing-masing. Keluhan wanita pertama:
    "Aduh, situ tutup, sini tutup, semua nak kena tutup. Susah la camni. Apasal laki-laki mudah saja? Tak pakai baju pun takpe. Perempuan auratnya kiri kanan atas bawah depan belakang."

    Keluhan wanita kedua: "Kenapa la kita para isteri ni nak keluar kena minta izin dari suami pulak? Padahal suami nak keluar ke mana-mana pun, tak bagitau kami takpe pulak."

    Keluhan wanita ketiga: "Jika kita ikut faraid (pembahagian harta pusaka mengikut Islam), ikut surah al-Nisa dalam hal pusaka, rugilah kita. Sebab bahagian harta pusaka perempuan lagi sikit rasanya berbanding harta yang anak lelaki dapat. Itukah keadilan?"

    Keluhan wanita keempat: "Kenapa Allah jadikan wanita mengandung dan rasa sakitnya nak melahirkan anak? Suami kita senang saja, masa buat anak cari kita. Masa nak beranak, kita yang tanggung sendiri!"

    Keluhan wanita kelima: "Islam kata kita perempuan wajib taat pada suami kita, tapi ada Islam cakap suami perlu taat pada isterinya? Mana keadilan pada kaum hawa?"

    Keluhan wanita keenam: "Bila nak cerai je, suami yang boleh jatuhkan talak. Kenapa isteri tak boleh ceraikan suaminya? Kenapa?"

    Keluhan wanita ketujuh: "Wanita takleh nak beribadat macam lelaki, sebab ada haid dan nifas, takleh nak solat dan puasa. Ingat kita perempuan ni suka ke tak solat dan puasa? Dahlah lepas tu kena ganti pulak."
    Kemudian datanglah seorang lelaki kepada mereka lalu ditanya, mengapa mereka mengomel tentang kejadian wanita dan kekurangan-kekurangan tersebut. Setelah disoal dengan soalan-soalan di atas, lelaki itu lantas memandang setiap wanita itu sambil tersenyum, seraya menjawab setiap satu daripadanya.


    Pada wanita pertama, lelaki itu menjawab: "Cik adik, Islam lah yang mengangkat aurat wanita. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang paling aman dan terbaik, kan? Emas dan permata pun tak sanggup kita nak letak terdedah di tepi laluan lalu lalang, sebaliknya kita simpan di rumah atau dalam peti selamat kan? Jika anda letakkan perhiasan tadi di kalangan orang, agaknya apa akan jadi dengan barang perhiasan tadi? Lelaki, yang utama hanyalah bawah pusat ke lutut, tapi anda? Saya tidak dapat melihat kulit anda pun kecuali muka dan tangan!! Mahalnya harga anda untuk seorang lelaki."

    Pada wanita kedua, lelaki itu menjawab: "Memang, isteri perlu taat pada suami. Tapi, bagaimana pula lelaki? Seorang suami perlu wajib taat juga kepada ibunya tiga kali lebih utama dari ayahnya, walau pun dia sudah berkeluarga. Isteri pula tidak perlu lagi. Taatnya hanya pada suami. Kenapa anda perlu taat pada suami? Kerana suami andalah yang menanggung SEMUA dosa yang anda lakukan."

    Pada wanita ketiga, lelaki itu menjawab: "Benar wanita menerima warisan pusaka sedikit berbanding lelaki, tetapi harta itu menjadi hak mutlak untuk wanita itu dan dia berhak lakukan apa saja yang dia mahu. Tak perlu dikongsi dengan sesiapa walaupun suami. Lelaki pula, dia perlu membahagikan harta pusaka itu kepada isteri dan anak-anaknya. Kalau isteri dia ramai, anak dia ramai, harta pulak secebis, tak merasalah dia."

    Pada wanita keempat, lelaki itu menjawab: "Tahniah dan terima kasih kepada wanita kerana dapat mengandung dan melahirkan. Setiap kali anda begitu, anda akan didoakan oleh sekalian makhluk dan malaikat. Subhanallah,beruntungnya anda!! Andaikan anda meninggal pula masa beranak tu, percayalah, itu mati syahid dan ganjarannya syurga!!"

    Pada wanita kelima, lelaki itu menjawab: "Akhirat nanti, saya dan lelaki lain di dunia ini akan diminta bertanggungjawab ke atas empat orang wanita. Mereka ialah isteri saya, ibu saya, anak perempuan saya dan adik perempuan saya. Tahu apa maksudnya? Maknanya, anda nanti di akhirat akan dibantu oleh empat lelaki. Siapa mereka? Mereka ialah suami anda, ayah anda, anak lelaki anda dan adik lelaki/abang anda."

    Pada wanita keenam, lelaki itu menjawab: "Nak beribadat macam lelaki beribadat? Agaknya kenapa Rasulullah lebih suka wanita beribadat di rumah saja berbanding di masjid? Kami lelaki perlu beribadat siang malam untuk mendapat syurga. Anda sebagai wanita boleh masuk sebarang pintu syurga yang anda sukai, tanpa perlu susah payah. Ya, dah la syurga, ada pilihan pula, hanya dengan empat cara. Solat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dan taat pada suami anda. Itu saja."

    Pada wanita ketujuh, lelaki itu menjawab: "Saya, seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah. Anda, seorang wanita jika taat akan suaminya, dan menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah, maka anda akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata. Itu janji Allah pada kamu."
    Kemudian lelaki itu bertanya mereka pula: "Sebenarnya, apa lagi yang awak mahu, wahai kaum hawa?" Wanita-wanita tadi menangis dan salah seorangnya berkata, "Masya'Allah, sayangnya Allah pada wanita, namun kami sendiri yang mengheret diri ke Neraka yang mana ramainya kaum kami berbanding kaum lelaki!"
    -----------------------------------
    Allah yang menciptakan kita, maka sudah pasti Dia yang Maha Mengetahui pada manusia, sehingga segala hukumNya, malah peraturan-Nya, tentulah yang terbaik bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan yang dicipta manusia.
    Firman Allah yang bererti: "Dan barangkali kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan barangkali (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Surah al-Baqarah, ayat 216)

    Sumber: (3v0 Group)

    6 Dandanan Haram untuk Muslimah

    Tidak semua dandanan dan hiasan bagi suami itu halal, ada cara dandan yang haram dan bertentangan dengan Islam. Misalnya mengikuti cara berpakaian wanita kafir yang tidak pernas solat, wudhu, dan tidak menjalankan hukum syariat.

    Wanita muslimah yang menghormati dirinya sendiri pasti takkan sudi menyerupai wanita-wanita kafir dan fasik. Dia akan konsisten menjaga agama dan dirinya yang telah dimuliakan oleh Islam. Wanita muslimah wajahnya akan kelihatan bersinar dengan air wuduk yang digunakannya untuk beribadah.

    Oleh kerana itu, dia akan memilih dandanan dengan hiasan yang dibolehkan dan sesuai dengan sosoknya sebagai seorang muslimah.

    Berikut beberapa dandanan dan hiasan yang haram:

    Pertama, berlebihan dalam berhias dengan menghabiskan masa yang cukup lama dan wang yang tidak sedikit untuk mencari kosmetik, pakaian, serta ornamen hiasan terbaru yang dilancarkan ke pasaran.

    "Sesungguhnya pembaziran itu adalah saudar syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya," (QS. Al-Israa ayat 27).

    Kedua, menghabiskan banyak masa di depan cermin guna bersolek dengan berbagai macam kosmetik. Sebab segala sesuatu yang berlebihan dan melampaui batas, akan menjadikan perkara yang negatif.

    Ketiga, Rasulullah SAW bersabda, "Allah melaknat wanita yang membuat tato dan meminta ditato, yang mencabut bulu kening dan meminta dicabut, yang merenggangkan gigi dan memperindahnya, serta wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah." (HR. Al-Jami ash-Shaghir ).

    Keempat, Rasulullah SAW bersabda, "Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan meminta disambungkan rambutnya." (HR. Al-Jami 'ash-Shaghir).

    Kelima, Rasulullah SAW bersabda, "Allah melaknat wanita yang menyerupai lelaki." (HR. Al-Jami ash-Shaghir).

    Keenam, Rasulullah SAW bersabda, "Laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan wanita tidak bboleh melihat aurat wanita yang lain," (HR. Muslim).

    Sudah jelas bukan bahawa berpakaian dengan berlebihan hanya akan membuatmu melanggar peraturan-peraturan Allah, untuk itu taatilah perintah Allah dan berdoalah supaya hati tetap istiqomah di jalan-Nya. Dan Allah menjadikan kita wanita muslimah yang seutuhnya.

    *Sumber islampos.com


    Sumber: (http://detikislam.blogspot.com/2015/03/6-dandanan-haram-untuk-muslimah.html)
    My Dashboard. 
    IP
    s3v3n

    s3v3n

Test

Tiada ulasan: