Isnin, 27 November 2017

6405. Kepalsuan Dr. Zakir Naik Terbongkar Oleh Charles Koenig.

Bismillahirrohmanirrohim. 

Bila berkata...
Bila berhujah... 
Bila memberi pendapat... 
Bila bercerita... 

Sama ada secara lisan atau bertulis dan Hindarilah dari membuka aib diri sendiri dan orang lain serta nilai tambahnya Jauhilah diri dari mencela diri sendiri dan mencelakakan orang lain 

Jangan kedekut. 
Maksudnya jangan sesekali kedekut untuk berbuat baik kepada diri sendiri. 

Aamiin Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim Ya Rob... 
Wassalamu.

Penipuan Sebagai Alat Pendukung : Kepalsuan Dr. Zakir Naik Terbongkar
Oleh Charles Koenig


Setelah menyaksikan beberapa video online Zakir Naik, saya berpikir wajar saja untuk menemukan berapa banyak kebenaran yang dia katakan dan berapa banyak yang semata-mata, dan sesungguhnya, adalah bualan. Saya paham bahwa Dr. Naik mendapatkan dukungan sangat besar di India, di dunia Muslim dan sebagian besar dunia, secara keseluruhan, di tempat mana dia secara teratur berceramah dan menjawab kumpulan pertanyaan-pertanyaan bagi para skeptis maupun umat Muslim. Di dalam analisa saya berikut ini saya menantang jawaban-jawaban Dr. Naik, menguji apa betul statistik dan observasi secara seksama. Bahan-bahan pengujian dan indikator saya adalah berbasis pada situs-situs web dan statistik pemerintah yang benar-benar diakui dan terpercaya. Saya mendorong anda untuk tidak begitu saja dikelabui lain waktu saat anda lihat wajah Dr. Naik di depan layar; jangan hanya karena dia seorang Dokter kita ambil saja setiap kata-katanya sebagai bukti (tanpa cross-check), namun pertanyakanlah logika dan komentar-komentarnya yang begitu melambung-lambung berdasarkan nalar anda sendiri. Berikut ini adalah hanya satu saja banyak pertanyaan yang diajukan kepada Dr. Naik. Ini mencakup pertanyaan seputar poligami dalam Islam dan dapat ditemukan pada situs webnya, serta berbagai video di internet.
Baiklah pertama kita mulai dengan definisi dari sedikit kata yang berhubungan dengan artikel ini.
Definisi sesuai dengan kamus Merriam Webster :

1. Poligami – Status pernikahan dimana di dalamnya pasangan dari jenis kelamin yang manapun (bisa yang laki atau yang perempuan) mempunyai lebih dari satu pasangan kawin lagi pada saat yang bersamaan.

2. Polygyny – Keadaan di mana seorang (laki-laki) mempunyai isteri lebih dari satu atau mengawini lebih dari satu wanita pada suatu saat/masa bersamaan.

3. Poliandri – Keadaan di mana seorang (wanita) mempunyai suami lebih dari satu atau mengawini lebih dari satu pria pada suatu waktu/masa bersamaan.

Mengapa Polygyny dimungkinkan di/dalam Islam?
Dalam percobaannya untuk menjawab pertanyaan seputar polygyny dalam Islam, Dr. Zakir Naik pertama-tama membuat klaim berikut :
“Al-Quran adalah satu-satunya kitab religius, di atas muka bumi ini, yang berisi ungkapan ‘menikahlah hanya dengan satu orang’. Tidak ada kitab religius yang lain yang memerintahkan para laki-laki untuk beristeri hanya satu. Tidak satupun yang mengandung itu dari Kitab Suci agama lain, apakah itu dalam Veda, Ramayana, Mahabharata, Gita…”
Inilah dia sang dusta yang begitu mencolok mata. Entah Dr. Naik tidak pernah membaca seluruh Kitab Suci itu secara menyeluruh atau entah apakah dia dalam rangka mati-matian memuliakan Al-Quran dengan membabi buta menutup-matanya terhadap pengetahuan riil. Terbuka saja, kita tidak bisa memaafkan alasan Dr. Naik untuk berlagak demikan bodoh, dia itu adalah seorang ahli medis, seorang veteran ceramah-ceramah religius dan dia berdebat sebagai seorang pengarang buku. Dia telah berpidato di seluruh dunia dan panduannya dihormati orang serta dia itu seorang tokoh suri-tauladan bagi orang-orang Muslim. Sungguh, kita tidak bisa memaafkan error-nya macam ini yang demikian mendasar selagi dia itu memainkan pengaruh besar.
Saya pertama-tama akan menunjukkan bahwa Al-Quran bukan satu-satunya Kitab Suci yang menyerukan monogyny :
Terdapat satu kejadian di dalam kitab Ramayana (Ramayana adalah salah satu dari dua syair/puisi Hindu mengenai kepahlawanan, lainnya adalah Mahabharata) dimana Suparnaakha (wanita), satu rakchasi, pergi ke Shri Ram (lelaki) dan memintanya untuk menikah dia. Shri Ram mengatakan dia bahwa dia telah mengambil ek patni vrata (ikrar untuk beristeri hanya satu) dan menolak untuk menikah lagi. Ikrar ini adalah dianggap sebagai satu ikrar dari kebaikan. Orang yang menikah hanya dengan satu perempuan adalah benar-benar yang dihormati di antara kaum sezamannya. Hal ini adalah satu konsep yang sangat tua di dalam Agama Hindu dan tidak terhitung lagi contoh-contoh lainnya manakala seseorang melakukan pengujian teks-teks Hindu secara lebih seksama.
Di dalam Kekristenan, ada banyak contoh-contoh dari monogyny yang tegas-tegas eksplisit; terpuji dan diperintahkan oleh Rasul-rasul Yesus Kristus. Terdapat juga banyak contoh yang implisit tentang hal itu saya tidak akan berikan di sini oleh karena bisa mengandung beberapa arti. Ini adalah beberapa kutipan yang eksplisit :
1 Korintus 7:1-4
Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

* Ayat di atas memberikan satu pesan jelas dari hal menikah hanya dengan satu perempuan.
1 Timotius 3:2
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

* Seorang penilik jemaat (Uskup) adalah satu contoh baik dari satu cara hidup yang saleh.
1 Timotius 3:12
Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

* Seorang diakon adalah pejabat resmi dalam Gereja lebih rendah dibandingkan Imam tetapi meskipun begitu adalah orang yang menjadi teladan bagi orang lain.
Matius 19:4,6
Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
* Dengan sederhana, Matius menyatakan ikatan dari perkawinan, di mana dua jiwa, atau dua tubuh, menjadi satu.
Matius 19:9
Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”
* Ayat di atas adalah complicit dengan Matius 19:6 di atas dan menandakan seorang pria itu harus menikah hanya dengan satu perempuan.
Dr. Naik telah menyesatkan pendengarnya demi membenarkan polygyny. Logika dan penalarannya tidak termaafkan (fatal) mengingat sifat otorisasi di dalam klaimnya. Satu-satunya tujuannya hanya demi membenarkan praktek-praktek Islam, tak peduli bagaimana terbelakangnya semua itu. Anda simpulkan saja sendiri apakah sang sarjana yang mengangkat dirinya sendiri ini sedang dengan sengaja berdusta atau apakah dia cuma sekadar salah mendapatkan informasi.
Kemudian Dr. Naik membuat pernyataan berikut :
“Masa hidup rata-rata wanita adalah lebih panjang dari pada pria. Secara alami jumlah pria dan wanita dilahirkan dalam perbandingan yang kurang lebih sama. Seorang anak perempuan memiliki daya tahan tubuh lebih banyak dibandingkan dengan anak laki-laki. Seorang anak perempuan bisa melawan benih penyakit/kuman lebih baik dari pada anak laki-laki. Karena alasan ini, selama masa kanak-kanak sendiri terdapat lebih banyak kematian di antara laki-laki dibandingkan dengan perempuan…India mempunyai lebih banyak populasi pria dibandingkan wanita karena adanya feticide (pengguguran) dan pembunuhan terhadap bayi perempuan. Jika praktek jahat ini dihentikan, niscaya India akan memiliki lebih banyak wanita dibandingkan dengan pria.”
Sekali lagi Dr. Naik sedang menggunakan penalaran yang mengelabui untuk mendukung argumentasinya. Dia dengan enaknya memelintir fakta untuk mengelabuhi orang. Biasanya, orang tidak meneliti lagi argumentasinya, jadi dia lanjut saja melenggang enak dengan kepalsuan dan penipuannya. Dalam hal ini, Dr. Naik katakan bahwa ada lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki pada usia pediatrik/kanak-kanak dan dalam semua golongan usia. Logikanya adalah bahwa karena jumlah wanita selalu lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki, membatasi perkawinan kepada satu pihak saja (laki-laki) akan membuat mustahil bagi semua wanita untuk mendapatkan suami. Jadi, berdasarkan hal ini, adalah logis saja untuk mengizinkan seorang pria menikahi lebih dari satu perempuan. Mari kita perhatikan sekarang distribusi populasi dunia sesuai dengan umur dari beberapa negara.

Sumber:
https://kesalahanquran.wordpress.com/2010/06/02/kepalsuan-dr-zakir-naik-terbongkar/


Tiada ulasan: