Sabtu, 30 Disember 2017

6817. Bani Isra'il keluar dari Mesir.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ


Allah berfirman yang bermaksud; Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


ماشاءالله



سبحان الله



الله اکبر

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم

Bani Isra'il keluar dari Mesir. 

Bani Isra'il yang cukup menderita akibat tindasan Fir'aun dan kaumnya cukup merasakan penganiayaan dan hidup dalam ketakutan di bawah pemerintahan Fir'aun yang kejam dan bengis itu, pada akhirnya sedar bahwa Musalah yang benar-benar dikirimkan oleh Allah untuk membebaskan mereka dari cengkaman Fir'aun dan kaumnya. Maka berduyun-duyunlah mereka datang kepada Nabi Musa memohon pertolongannya agar mengeluarkan mereka dari Mesir.

Kemudian bertolaklah rombongan kaum Bani Isra'il di bawah pimpinan Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Baitul Maqdis. Dengan berjalan kaki dengan cepat karena takut tertangkap oleh Fir'aun dan bala tenteranya yang mengejar mereka dari belakang akhirnya tibalah mereka pada waktu fajar di tepi lautan merah setelah selama semalam suntuk dapat melewati padang pasir yang luas.

Rasa cemas dan takut makin mencekam hati para pengikut Nabi Musa dan Bani Isra'il ketika melihat laut terbentang di depan mereka sedang dari belakang mrk dikejar oleh Fir'aun dan bala tenteranya yang akan berusaha mengembalikan mereka ke Mesir. Mereka tidak meragukan lagi bahwa bila mrk tertangkap, maka hukuman matilah yang akan mereka terima dari Fir'aun yang zalim itu.

Berkatalah salah seorang dari sahabat Nabi Musa, bernama Yusha' bin Nun: "Wahai Musa, ke mana kami harus pergi?" Musuh berada di belakang kami sedang mengejar dan laut berada di depan kami yang tidak dapat dilintasi tanpa sampan. Apa yang harus kami perbuat untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun dan kaumnya?"

Nabi Musa menjawab: "Janganlah kamu khuatir dan cemas, perjalanan kami telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu."

Pada saat yang kritis itu, di mana para pengikut Nabi Musa berdebar-debar ketakutan, seraya menanti tindakan Nabi Musa yang kelihatan tenang sahaja, turunlah wahyu Allah kepada Nabi-Nya dengan perintah agar memukulkan air laut dengan tongkatnya. Maka dengan izin Allah terbelah laut itu, tiap-tiap belahan merupakan seperti gunung yang besar. Di antara kedua belahan air laut itu terbentang dasar laut yang sudah mengering yang segera di bawah pimpinan Nabi Musa dilewatilah oleh kaum Bani Isra'il menuju ke tepi timurnya.

Setelah mrk sudah berada di bahagian tepi timur dalam keadaan selamat terlihatlah oleh mereka Fir'aun dan bala tenteranya menyusuri jalan yang sudah terbuka di antara dua belah gunung air itu. Kembali rasa cemas dan takut mengganggu hati mereka seraya memandang kepada Nabi Musa seolah-olah bertanya apa yang hendak dia lakukan selanjutnya. Dalam pada itu Nabi Musa telah diilhamkan oleh Allah agar bertenang menanti Fir'aun dan bala tenteranya turun semua ke dasar laut. Karena takdir Allah tela mendahului bahwa mrk akan menjadi bala tentera yang tenggelam.

Berkatalah Fir'aun kepada kaumnya tatkala melihat jalan terbuka bagi mereka di antara dua belah gunung air itu: "Lihat bagaimana lautan terbelah menjadi dua, memberi jalan kepada kami untuk mengejar orang-orang yang melarikan diri itu. Mrk mengira bahwa mrk akan dpt melepaskan dari kejaran dan hukumanku. Mrk tidak mengetahui bahwa perintahku berlaku dan ditaati oleh laut, jgn lagi oleh manusia. Tidakkah ini semuanya membuktikan bahwa aku adalah yang berkuasa yang harus disembah olehmu?" Maka dengan rasa bangga dan sikap sombongnya turunlah Fir'aun dan bala tenteranya ke dasar laut yang sudah mengering itu melakukan gerak-cepatnya untuk menyusul Musa dan Bani Isra'il yang sudah berada di tepi bahagian timur sambil menanti hukuman Allah yang telah ditakdirkan terhamba-hamba-Nya yang kafir itu.

Demikianlah maka setelah Fir'aun dan bala tenteranya berada di tengah-tengah lautan yang membelah itu, jauh dari ke dua tepinya, tibalah perintah Allah dan kembalilah air yang menggunung itu menutupi jalur jalan yang terbuka di mana Fir'aun dengan sombongnya sedang memimpin barisan tenteranya mengejar Musa dan Bani Isra'il. Terpendamlah mrk hidup-hidup di dalam perut laut dan berakhirlah riwayat hidup Fir'aun dan kaumnya untuk menjadi kenangan sejarah dan ibrah bagi generasi- akan datang.

Pada detik-detik akhir hayatnya, seraya berjuang untuk menyelamatkan diri dari maut yang sudah berada di depan matanya, berkatalah Fir'aun: "Aku percaya bahwa tiada tuhan selain Tuhan Musa dan Tuhan Bani Isra'il. Aku beriman pada Tuhan mereka dan berserah diri kepada-Nya sebagai salah seorang muslim."

Berfirmanlah Allah kepada Fir'aun yang sedang menghadapi sakaratul-maut: "Baru sekarangkah engkau berkata beriman kepada Musa dan berserah diri kepada-Ku? Tidakkah kekuasaan ketuhananmu dpt menyelamatkan engkau dari maut? Baru sekarangkah engkau sedar dan percaya setelah sepanjang hidupmu bermaksiat, melakukan penindasan dan kezaliman terhadap hamba-hamba-Ku dan berbuat-sewenang-wenang, merusak akhlak dan aqidah manusia-manusia yang berada di bawah kekuasaanmu. Terimalah sekarang pembalasan-Ku yang akan menjadi pengajaran bagi orang-orang yang akan datang sesudahmu. Akan Aku apungkan tubuh kasarmu untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang meragukan akan kekuasaan-Ku."

Bani Isra'il pengikut-pengikut Nabi Musa masih meragukan kematian Fir'aun. Mrk masih terpengaruh dengan kenyataan yang ditanamkan oleh Fir'aun semasa ia berkuasa sebagai raja bahwa dia adalah manusia luar biasa lain drp yang lain dan bahwa dia akan hidup kekal sebagai tuhan dan tidak akan mati. Khayalan yang masih melekat pd fikiran mrk menjadikan mrk tidak mahu percaya bahwa dengan tenggelamnya, Fir'aun sudah mati. Mrk menyatakan kepada Musa bahwa Fir'aun mungkin masih hidup namun di alam lain.

Nabi Musa berusaha menyakinkan kaumnya bahwa apa yang terfikir oleh mrk tentang Fir'aun adalah suatu khayalan belaka dan bahwa Fir'aun sebagai orang biasa telah mati tenggelam akibat pembalasan Allah atas perbuatannya, menentang kekuasaan Allah mendustakan Nabi Musa dan menindaskan serta memperhambakan Bani Isra'il. Dan setelah melihat dengan mata kepala sendiri, tubuh-tubuh Firaun dan orang-orangnya terapung-apung di permukaan air, hilanglah segala tahayul mrk tentang Fir'aun dan kesaktiannya.

Menurut catatan sejarah, bahawa mayat Fir'aun yang terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir, lalu diawet hingga utuh sampai sekarang, sebagai mana dapat dilihat di muzium Mesir.


Tentang isi cerita yang terurai di atas dapat di baca dalam surah "Thaha" ayat 77 sehingga 79 ; surah "Asy-Syua'ra" ayat 60 sehingga 68 ; surah "Yunus" ayat 90 sehingga 92 sebagaimana berikut:~


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم


"77~ Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku {Bani Isra'il} di malam hari, maka buatklah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tidak usah khuatir akan tersusul dan tidak usah takut {akan tenggelam}." 


78~ Maka Fir'aun dengan bala tenteranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. 


79~ Dan Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk." {Thaha: 77 ~ 79}


"60~ Maka Fir'aun dan bala tenteranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. 



61~ Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku bersertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku. 

62~ Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku."



63~ Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.


64~ Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.


 65~ Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersertanya semuanya. 


66~ Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. 


67~ Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar {mukjizat} dan kebanyakkan mereka tidak beriman. 


68~ Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Mulia Perkasa lagi Maha Penyayang." {Asy-Syu'ara: 60 ~ 68}



90~ "Dan Kami memungkinkan Bani Isra'il melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tenteranya, kerana hendak menganiaya dan menindas {mereka} hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahawa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Isra'il dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri {kepada Allah}." 


91~ Apakah sekarang {baru kamu percaya} padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerosakkan. 


92~ Maka pada hari ini Kami akan selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pengajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakkan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." {Yunus: 90 ~ 92}

Sumber:
DIPOSTING OLEH DANISSHA DI 17.56 
http://www.quran30.net/2013/08/surat-thaahaa-ayat-1-100.html
http://www.quran30.net/2013/03/surat-asy-syuaraa-ayat-1-100.html
http://www.quran30.net/2014/02/surat-yunus-ayat-1-109.html

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan
Silakan Klik untuk membacanya:

    1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
    2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
    3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
    4. Surat An Nisa' (Wanita)
    5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
    6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
    7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
    8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
    9. Surat At Taubah (Pengampunan)
    10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
    11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
    12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
    13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
    14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
    15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
    16. Surat An Nahl (Lebah)
    17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
    18. Surat Al Kahfi (Gua)
    19. Surat Maryam (Maryam)
    20. Surat Thaha (Thaahaa)
    21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
    22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
    23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
    24. Surat An Nur (Cahaya)
    25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
    26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
    27. Surat An Naml (Semut)
    28. Surat Al Qashash (Cerita)
    29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
    30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
    31. Surat Luqman (Luqman)
    32. Surat As Sajdah ((Sujud)
    33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
    34. Surat Saba' (Kaum Saba')
    35. Surat Fathir (Pencipta)
    36. Surat Yaasiin
    37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
    38. Surat Shaad
    39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
    40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
    41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
    42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
    43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
    44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
    45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
    46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
    47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
    48. Surat Al Fath (Kemenangan)
    49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
    50. Surat Qaaf
    51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
    52. Surat Ath Thuur (Bukit)
    53. Surat An Najm (Bintang)
    54. Surat Al Qamar (Bulan)
    55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
    56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
    57. Surat Al Hadid (Besi)
    58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
    59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
    60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
    61. Surat Ash Shaff (Barisan)
    62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
    63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
    64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
    65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
    66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
    67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
    68. Surat Al Qalam (Pena)
    69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
    70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
    71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
    72. Surat Al Jin (Jin)
    73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
    74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
    75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
    76. Surat Al Insaan (Manusia)
    77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
    78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
    79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
    80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
    81. Surat At Takwir (Menggulung)
    82. Surat Al Infithar (Terbelah)
    83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
    84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
    85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
    86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
    87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
    88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
    89. Surat Al Fajr (Fajar)
    90. Surat Al Balad (Negeri)
    91. Surat Asy Syams (Matahari)
    92. Surat Al Lail (Malam)
    93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
    94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
    95. Surat At Tiin (Buah Tin)
    96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
    97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
    98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
    99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
    100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
    101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
    102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
    103. Surat Al 'Ashr (Masa)
    104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
    105. Surat Al Fiil (Gajah)
    106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
    107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
    108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
    109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
    110. Surat An Nashr (Pertolongan)
    111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
    112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
    113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
    114. Surat An Naas (Manusia)
      ............................

      Tiada ulasan: