ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ
ماشاءالله
سبحان الله
الله اکبر
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS: Al Imran 3:185)
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
'Bayar pampasan RM20 juta baru saya pindah'
Oleh: NORHAFIZA MUSA
Satu-satu rumah yang tinggal menimbulkan pelbagai polemik dan tanda tanya kepada banyak pihak, persoalan juga bermain di kepala sesiapa sahaja yang melihatnya dan kenapa ia masih berada di situ.
KUALA TERENGGANU - Kampung Tanjung, Kuala Terengganu di sini, suatu ketika dahulu dikenali sebagai kawasan penempatan nelayan dan sebuah kampung tradisional Melayu.
Bagaimanapun, kampung tersebut kini menjadi kawasan yang berpotensi membangun dek kerana tempias kepesatan pembangunan fizikal berlaku di bandaraya Kuala Terengganu.
Tanah-tanah penduduk bertukar tangan kepada pemaju untuk dibangunkan dengan pelbagai projek, termasuk kawasan pembangunan komersial bersesuaian dengan keadaan semasa.
Namun dalam kerancakan pembinaan terdapat sebuah rumah kayu tradisional dua tingkat berada ditengah-tengah tapak pembinaan berkenaan sedangkan yang lainnya telah dirobohkan.
Keadaan itu menimbulkan pelbagai polemik dan tanda tanya kepada banyak pihak, persoalan juga bermain di kepala sesiapa sahaja yang melihatnya dan kenapa ia masih berada di situ.
Wartawan Sinar Harian, Norhafiza Musa menyingkap kisah sebenar kenapa rumah kayu dua tingkat berciri tradisional Melayu lama itu masih berdiri gagah dan bertahan sehingga hari ini.
Yang jelas keluarga pewaris kepada rumah tradisional Melayu lama itu tidak mempertahankan rumah berkenaan untuk dijadikan sebagai warisan tetapi kerana jumlah pampasan tidak setimpal.
Mewakili keluarga itu, Wan Mansor Wan Yusof, 57, berkata, tanah dan rumah itu adalah milik arwah ayahnya, Wan Yusof Wan Abdul Kadir dibeli dari ibu saudaranya, Wan Mek Wan Yaacob pada 7 Julai 1977.
Menurutnya, andaian banyak pihak termasuk melalui Facebook mengatakan keluarganya mempertahankan rumah berkenaan dari diroboh kerana mahu mengekalkan warisan adalah tidak betul.
Sebaliknya, beliau memberitahu, pihak keluarganya tiada masalah untuk berkerjasama kepada pihak yang membangunkan kawasan berkenaan namun pemberian jumlah pampasan perlu lebih adil.
“Sekarang ini, saya hanya tunggu arahan daripada pihak peguam (saya) dari Kuala Lumpur. Saya dimaklumkan, (peguam) nak datang pada 17 Januari ini untuk ke mahkamah (Kuala Terengganu).
"Jadi seterusnya, kita perlu tunggu arahan daripada pihak mahkamah. Sekiranya pampasan dibayar sebagaimana yang dituntut oleh pihak peguam, sebanyak RM20 juta, maka saya (keluarga) berpindah.
"Kurang atau lebih dari itu, serah kepada tangan peguam. Tidak boleh 'ejas-ejas', sebab kami sudah menggunakan khidmat peguam. Nanti saya (pula) akan kena penalti,” katanya kepada Sinar Harian.
Dalam masa sama, beliau sekeluarga juga menasihatkan nitizen agar jangan politikkan keadaan rumah itu di facebook kerana perkara itu tiada kaitan dengan pihak ketiga termasuk dengan kerajaan negeri.
“Sebab keluarga abang saya masih tinggal di sini dan di kampung ini cuma kami lambat menerima bayaran pampasan dari pemaju. Jika selesai permohonan peguam di mahkamah, ia selesai.
“Saya mewakili sebagai tuan rumah dan sembilan adik beradik tidak menolak pembangunan. Malah menyokong 100 peratus pembangunan ingin dilakukan kerajaan termasuk di kawasan ini,” katanya.
Beliau mengakui menerima notis supaya mengosongkan tanah termasuk notis ditampal di dinding rumah ketika ketiadaan abangnya yang masih menetap di situ, Wan Mokhtar Wan Yusof, 60-an dan keluarganya.
“Pihak pemaju sebelum ini, ada menampal notis pada dinding rumah dan mengarahkan supaya kosongkan tanah dan rumah dalam tempoh tiga minggu dan bayaran pampasan ditawarkan mereka hanya RM20,000.
“Bagi kami (jumlah tersebut) adalah sangatlah tidak berbaloi,” katanya yang telah menyerahkan isu tuntutan pampasan kepada peguam yang mewakili mereka dan berharap ia dapat diselesaikan dengan lebih adil.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين.َِ
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:- Surat Al Fatihah (Pembukaan)
- Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
- Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
- Surat An Nisa' (Wanita)
- Surat Al Ma'idah (Hidangan)
- Surat Al An'am (Binatang Ternak)
- Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)
- Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
- Surat At Taubah (Pengampunan)
- Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
- Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
- Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
- Surat Ar Ra'd (Guruh)
- Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
- Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
- Surat An Nahl (Lebah)
- Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
- Surat Al Kahfi (Gua)
- Surat Maryam (Maryam)
- Surat Thaha (Thaahaa)
- Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
- Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
- Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
- Surat An Nur (Cahaya)
- Surat Al Furqaan (Pembeda)
- Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
- Surat An Naml (Semut)
- Surat Al Qashash (Cerita)
- Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
- Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
- Surat Luqman (Luqman)
- Surat As Sajdah ((Sujud)
- Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
- Surat Saba' (Kaum Saba')
- Surat Fathir (Pencipta)
- Surat Yaasiin
- Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
- Surat Shaad
- Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
- Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
- Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
- Surat Asy Syuura (Musyawarah)
- Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
- Surat Ad Dukhaan (Kabut)
- Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
- Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
- Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
- Surat Al Fath (Kemenangan)
- Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
- Surat Qaaf
- Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
- Surat Ath Thuur (Bukit)
- Surat An Najm (Bintang)
- Surat Al Qamar (Bulan)
- Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
- Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
- Surat Al Hadid (Besi)
- Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
- Surat Al Hasyr (Pengusiran)
- Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
- Surat Ash Shaff (Barisan)
- Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
- Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
- Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
- Surat Ath Thalaaq (Talak)
- Surat At Tahrim (Mengharamkan)
- Surat Al Mulk (Kerajaan)
- Surat Al Qalam (Pena)
- Surat Al Haqqah (Kiamat)
- Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
- Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
- Surat Al Jin (Jin)
- Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
- Surat Al Insaan (Manusia)
- Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
- Surat An Naba´ (Berita Besar)
- Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
- Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
- Surat At Takwir (Menggulung)
- Surat Al Infithar (Terbelah)
- Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
- Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
- Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
- Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
- Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
- Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
- Surat Al Fajr (Fajar)
- Surat Al Balad (Negeri)
- Surat Asy Syams (Matahari)
- Surat Al Lail (Malam)
- Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
- Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
- Surat At Tiin (Buah Tin)
- Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
- Surat Al Qadr (Kemuliaan)
- Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
- Surat Al Zalzalah (Goncangan)
- Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
- Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
- Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
- Surat Al 'Ashr (Masa)
- Surat Al Humazah (Pengumpat)
- Surat Al Fiil (Gajah)
- Surat Quraisy (Suku Quraisy)
- Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
- Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
- Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
- Surat An Nashr (Pertolongan)
- Surat Al Lahab (Gejolak Api)
- Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
- Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
- Surat An Naas (Manusia)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan