Ahad, 14 Januari 2018

6936. Kisah 7 Syawal Tahun 5 Hijrah.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS: Al Imran 3:185) 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين



ANGIN SEJUK DAN LEMBUT...
Sungguh peristiwa berlangsungnya kiamat merupakan peristiwa yang sangat menakutkan dan menggoncangkan jiwa manusia. Bila kita cermati ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan peristiwa kiamat, maka kita akan segera melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Kita tidak mampu bayangkan bagaimana manusia dapat selamat dari peristiwa tersebut. Dan memang.. tidak ada yang bakal selamat dari kejadian kiamat. Hari tersebut merupakan puncak kehancuran alam raya dunia fana ini. Berbagai kehancuran alam yang terjadi di masa lalu sepanjang sejarah manusia seringkali digambarkan Al-Qur’an sebagai bentuk azab Allah subhaanahu wa ta’aala kepada kaum-kaum terdahulu yang membangkang kepada para Nabi utusan Allah ’alaihimus salam. Oleh karenanya peristiwa kiamat boleh dikatakan sebagai puncak azab bagi manusia yang tersisa di saat itu. Hal ini selaras dengan keterangan Nabi Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam dalam hadisnya di mana dikatakan bahwa peristiwa kiamat hanya menimpa orang-orang yang jahat. “Kiamat tidak akan berlangsung kecuali menimpa atas orang-orang yang paling jahat.” (HR Muslim 5243) Lalu di mana keberadaan orang-orang beriman dan kaum muslimin saat kiamat terjadi? Berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam mengatakan bahwa sebelum kiamat terjadi saat tanda-tanda besar mulai bermunculan, maka begitu sudah dekat sekali menjelang terjadinya kiamat Allah subhaanahu wa ta’ala akan mendatangkan sebuah angin sejuk yang menyebabkan setiap orang beriman menemui ajalnya saat tersentuh angin tersebut. Sebab Allah subhaanahu wa ta’ala tidak akan mengizinkan kiamat terjadi ketika masih ada kaum beriman di muka bumi walau seorang pun. ”Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutera dari arah Yaman. Maka tidak seorangpun (karena angin tersebut) yang akan disisakan dari orang-orang yang masih ada iman walau seberat biji zarrah kecuali akan dicabut ruhnya.” (HR Muslim 1098) Setelah Allah subhaanahu wa ta’ala mencabut nyawa semua orang beriman termasuk orang yang di dalam hatinya terdapat sedikit keimanan, Allah subhaanahu wa ta’ala mendatangkan kiamat sebagai balasan atas kekufuran dan kemusyrikan yang dilakukan manusia yang masih hidup di muka bumi. Demikianlah yang dijelaskan hadis Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam. Rasulullah bersabda: “Kemudian Allah melepaskan angin dingin yang berhembus dari Syam. Maka tidak seorangpun dari manusia yang beriman kecuali dicabut nyawanya… sehingga yang tersisa hanya manusia jahat yang tidak memiliki keimanan. Mereka tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk hingga syetan muncul dan berkata: ”Mengapa kalian tidak memenuhi seruanku saja?” Mereka menjawab: ”Apa yang kalian perintahkan pada kami?” Syetan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah berhala. Maka merekapun mengikuti saran tersebut. Sedangkan mereka berada dalam kehidupan yang serba berkecukupan, kemudian ditiuplah sangkakala (hari kiamatpun datang).” (HR Muslim 14/175) Marilah kita menjaga nikmat yang paling istimewa ini yakni nikmat iman dan Islam di dalam dada kita hingga akhir hayat tiba. Marilah kita beristiqomah dalam iman dan Islam sebab kita tidak tahu bila persisnya Allah subhaanahu wa ta’ala datangkan angin yang akan mencabut nyawa setiap mukmin tersebut. Suatu hal yang pasti marilah kita berdoa semoga ketika Allah subhaanahu wa ta’ala taqdirkan angin itu berhembus kita tidak termasuk yang dibiarkan hidup sehingga harus mengalami hari dahsyat kiamat. اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ “Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam ketaatan kepadaMu.” (HR Muslim 13/119)

1. Lima Tempat Bersejarah di Masjid Nabawi. 

1. Tanah Perkuburan Baqi '

Letaknya bersebelahan dengan masjid Nabawi persisnya sisi sebelah barat berhampiran pintu 36. Malangnya memang wanita dilarang memasuki kawasan dalam tanah perkuburan ini. Tapi tak usah khawatir kita masih boleh mengintip dari pagar luar melalui celah yang ada. Enaknya jalan-jalan melawat Baqi 'di saat pagi selepas solat subuh sambil menunggu waktu dhuha tiba.

Suasana masih sepi dan boleh leluasa jika ingin memfoto keadaan makam yang ternyata begitu sederhana hanya dikenali dengan batu-batu berjajar. Di tanah perkuburan Baqi bersemayam jenazah para isteri Nabi SAW kecuali Khadijah RA yang dimakamkan di Ma'la dan Maimunah RA yang berehat di daerah Saraf. Beberapa sahabat juga dikuburkan Baqi salah satunya sahabat Usman Bin Affan ra.

2. Masjid Ghamama dan Masjid Sab'ah

Masjid Ghamama atau dikenal dengan masjid mendung bersejarah kerana di sanalah dahulu Rasulullah pernah melaksanakan solat istikharah, solat meminta hujan dan tak berapa lama kemudian awan di atasnya mendung. Di sana pula pernah dilakukan solat subuh dan solat ghaib atas wafatnya Raja Nahjasyi.

Tak jauh dari masjid Ghamama masih satu kompleks ada masjid Abu Bakar, Umar dan agak menjauh sedikit berwarna putih adalah masjid Ali. Ketiga masjid sahabat tersebut sebenarnya tergabung bersama dan dikenali dengan nama Masjid Tujuh atau masjid Sab'ah. Keempat masjid lain yakni masjid Salman Al Farisi, yang hanya sempat terlihat dari kejauhan, masjid Uthman., Masjid Saad bin Muadz dan yang paling besar adalah Masjid Fatah. Masjid Sab'ah atau Masjid Tujuh dibina untuk memperingati peristiwa bersejarah yakni peperangan Khandak (Ahzab) yang dimenangi oleh pasukan muslimin berkat ide membuat parit dari Sahabat Salman Al Farisi. Tempat-tempat tersebut dulunya adalah pos-pos penjagaan yang dikawal para sahabat dan sekaligus menjadi tempat solat ketika perang.

Lagi-lagi enaknya melawat masjid-masjid tersebut di waktu pagi. Kerana belum kelihatan lalu lalang jamaah. Bentuk masjid-masjid tersebut terutama masjid Abu Bakar, Umar dan Ali yang tak jauh dari Pintu 6 masjid Nabawi memang kelihatan kecil tetapi menarik.

3. Pasar Madinah

Di sebelah timur masjid Nabawi, betul-betul di seberang muzium Madinah ada pagar memanjang yang menandakan bahawa di situlah dahulu terdapat pasar Madinah. Pasar ini dibina untuk mengakomodir keinginan kaum muhajiin yang berpindah ke Madinah dengan mempunyai pekerjaan utama sebagai peniaga. Kerana pasaran terbesar dan terlengkap saat itu milik kaum Yahudi dari Bani Qainuqa maka Rasulullah mengambil inisiatif agar kaum muslimin mempunyai pasaran sendiri yang bebas biaya sewa atau pajak.

Menurut riwayat Ibnu Zabalah daripada Abas bin Sahal dari ayahnya disebutkan bahawa untuk merealisasikan pasaran tersebut Rasulullah mendatangi warga Bani Saidah (kaum Saad bin Ubadah) dan meminta mereka untuk dapat menyerahkan tanah kosong yang semula disediakan untuk tanah perkuburan. Permintaan Nabi tersebut mereka kabulkan, dan akhirnya nabi jadikan sebagai tempat perniagaan bagi umat Islam yang disebut dengan Saniyatul Wada'i.

Jika orang yang berniaga di pasar Yahudi dipungut sewa, maka berniaga di pasar kaum muslimin ini bebas daripada sewa atau pajak, akibatnya dalam sebentar saja, maka para pedagang yang pada mulanya berjualan di pasar Yahudi akan berpindah ke pasaran umat Islam.

4. Saqifah Bani Saidah

Saqifah artinya dewan atau tempat berkumpul untuk melakukan musyawarah atau rapat. Saqifah Bani Saidah artinya tempat berkumpul milik Bani Saidah. Letaknya tak jauh dari Pasar Madinah di atas kerana memang masih penempatan Bani Saidah jaman itu. Tempat ini terkenal kerana saat Rasul wafat dan belum dikebumikan para sahabat berkumpul di sini untuk membicarakan suksesi kepemimpinan agar tidak terjadi vakum.

Kaum Anshar mencalonkan Saad bin Ubadah sedangkan kaum Muhajirin menyokong Abu Bakar RA. Setelah diberi penjelasan oleh Umar RA akhir dicapailah kata mufakat dan rasa legawa untuk mengangkat Abu Bakar RA sebagai khalifah pengganti Rasulullah SAW. Tempat ini sekarang sudah beralih fungsi menjadi taman hijau yang menyegarkan di sudut sebelah timur masjid Nabawi tak jauh dari pintu 15. Di sebelah taman Saqifah tersebut ada pasaran yang cukup ramai dikunjungi para jamaah untuk membeli kurma maupun asesoris. Harga di pasaran ini lumayan lebih condong berbanding tempat lain. Sambil membeli-belah kita boleh ngadem di Taman tersebut.

5. Muzium Madinah atau Muzium Nabi

Letaknya persis di samping timur masjid Nabawi boleh melalui pintu 13. Sebenarnya ini bangunan baru namun di situlah secara lengkap sejarah nabi diceritakan. Mulai dari kelahiran Nabi berikut sil silahnya, hijrahnya nabi ke Madinah di bawah laluan-laluan yang dilalui, skim perang yang dilakoni Rasulullah termasuk skim perang Uhud yang meninggalkan tewasnya para sahabat terbaik juga bagaimana kehidupan Rasulullah di Madinah bersama isteri-isteri beliau. Penggambaran betapa sederhananya rumah Nabi membuat kita tersentuh dan terharu

Sumber: 5 Tempat Bersejarah di Masjid Nabawi | Detik Islam

2. Enam Adab Berziarah ke Masjid Nabawi. 

JIKA anda diberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Madinah, maka tidak lengkap jika tidak berziarah ke Masjid Nabawi. Namun, apa yang harus dilakukan ketika anda berada di sana? Berikut beberapa adab yang perlu anda ketahui apabali telah sampai di tempat suci Masjid Nabawi:

1. Disunnahkan bagi anda pergi ke Madinah kapan saja, dengan niat ziarah ke Masjid Nabawi dan solat di dalamnya. Kerana solat di Masjid Nabawi lebih baik dari seribu kali solat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

2. Ziarah ke Masjid Nabawi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ibadah haji, oleh kerana itu tidak perlu berihram maupun membaca talbiyah.

3. Apabila anda telah sampai di Masjid Nabawi, masuklah dengan mendahulukan kaki kanan, bacalah: Bismillahirrahmaanirrahim dan shalawat untuk nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan mohonlah kepada Allah agar Dia membukakan untuk anda segala pintu rahmat-Nya, dan bacalah:
?
"Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung kepada wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu (qadim), dari godaan syaitan yang terkutuk. Ya Allah, bukakanlah bagiku segala pintu rahmat-Mu. "

Doa ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap masuk masjid-masjid yang lain.

4. Setelah memasuki masjid Nabawi, segeralah anda melakukan solat tahiyatul masjid. Afdhalnya, solat ini dilakukan di Raudhah, jika tak mungkin, lakukanlah di tempat lain di dalam masjid itu.

5. Kemudian Tujulah makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berdirilah di depannya menghadap ke arahnya, kemudian ucapkanlah dengan sopan:

"Semoga salam sejahtera, rahmat Allah dan berkah- Nya terlimpah kepadamu wahai Nabi (Muhammad)"

"Ya Allah, berilah beliau kedudukan tinggi di sorga serta kemuliaan, dan bangkitkanlah beliau di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkan kepadanya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya. "

Kemudian beranjaklah sedikit kesebelah kanan, agar dapat berada dihadapan makam Abu Bakar radiallahuanhu, ucapkanlah salam kepadanya dan berdoalah memohonkan ampunan dan rahmat Allah untuknya. Kemudian bergeserlah lagi sedikit kesebalah kiri, agar anda dapat berada dihadapan Makm Umar radiallahuanhu, ucapkanlah salam dan berdoalah untuknya.

5. Disunnahkan bagi anda berziarah ke masjid Quba dalam keadaan telah bersuci dari hadats, dan lakukan solat di dalamnya, kerana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal itu dan menasihatkan.

6. Disunnahkan pula bagi anda berziarah ke pemakaman Baqi, Makam Utsman radiallahuanhu (di Baqi) dan juga makam para syuhada Uhud dan makam Hamzah radiallahuanhu, ucapkanlah salam dan berdoa untuk mereka, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menziarahi mereka dan berdoa untuk mereka , dan beliau pun mengajarkan para shahabat, apabila mereka berziarah agar mengucapkan:

"Semoga salam sejahtera terlimpahkan untuk kamu sekalian, wahai para penghuni kubur yang mu'min dan yang muslim, dan kamipun insya Allah akan menyusul kamu sekalian, semoga Allah mengurniakan keselamatan untuk kami dan kamu
sekalian. "

Di Madinah Munawwarah tidak ada masjid ataupun tempat yang disunnahkan untuk diziarahi selain Masjid Nabawi dan tempat-tempat tersebut di atas, oleh kerana itu janganlah memberatkan diri atau berpayah-payah mengerjakan sesuatu yang tidak ada pahalanya, bahkan mungkin akan mendapat dosa kerana perbuatan tersebut. Wallahu'alam 

Sumber: Disadurulang oleh: Erwandi Tarmizi. 1431 H - 2010M. Penggunaan Haji dan Umrah (Bahasa Indonesia). Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah.

Sumber: 
6 Adab Berziarah ke Masjid Nabawi | Detik Islam



3. Enam Perkara Tercela Akibat Makan Banyak. 

Diriwayatkan bahawa Nabi Yahya a.s pernah didatangi iblis yang membawa beberapa benda bergantungan pada badannya. Lalu Nabi Yahya bertanya: "Apakah benda yang bergantungan itu?" Jawab iblis; "Inilah syahwat yang aku pergunakan untuk menguasai dan menggoda manusia. "Nabi Yahya kemudian bertanya: "Apakah yang ada pada syahwat itu?" Jawab iblis: "Kadang- kadang dengan syahwat ini engkau kekenyangan lantas aku beratkan engkau daripada mengerjakan solat dan zikir." Nabi Yahya terus menjawab; "Demi Allah, selama- lamanya aku tidak akan memenuhi perut dengan makan hingga terlalu kenyang."
Terlalu banyak makan boleh menyebabkan pekerti tercela iaitu:-

1.Menghilangkan rasa takut kepada Allah daripada hati manusia.

2.Menghilangkan kasih sayang kepada makhluk daripada hati orang yang kenyang kerana menganggap orang lain kenyang seperti dia.

3.Kenyang boleh menyebabkan seseorang itu berat untuk taat beribadat.

4.Sewaktu mendengar kata-kata hikmah; orang yang terlalu kenyang tidak dapat menangkap dan merasakan kehalusannya.

5.Jika orang yang kenyang itu memberikan nasihat dan hikmah, maka apa yang dikatakan itu tidak dapat meresap ke dalam hati orang yang mendengarnya.

*Sumber dari halaqah.net 

4. Kisah Si Pemalas Dengan Abu Hanifah. 
Suatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandungi kata-kata, "Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, agaknya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi lagi belum datang sesuap nasi atau makanan pun di kerongkongku sehingga seluruh badanku menjadi lemah longlai. Oh, manakah hati yang belas ikhsan yang sudi memberi curahan air walaupun setitik."

Mendengar keluhan itu, Abu Hanifah berasa kasihan lalu beliau pun balik ke rumahnya dan mengambil bungkusan hendak diberikan kepada orang itu. Sebaik sahaja dia sampai ke rumah orang itu, dia terus melemparkan bungkusan yang berisi wang kepada si malang tadi lalu meneruskan perjalanannya. Dalam pada itu, si malang berasa terkejut setelah mendapati sebuah bungkusan yang tidak diketahui dari mana datangnya, lantas beliau tergesa-gesa membukanya. Setelah dibuka, nyatalah bungkusan itu berisi wang dan secebis kertas yang bertulis, " Hai manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh sedemikian itu, kamu tidak pernah atau perlu mengeluh diperuntungkan nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah s.w.t. dan cubalah bermohon kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus."

Pada keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu dan suara keluhan itu kedengaran lagi, "Ya Allah Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kelmarin, sekadar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Tuhan tidak beri, akan lebih sengsaralah hidupku, wahai untung nasibku." Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi wang dan secebis kertas dari luar jendela itu, lalu dia pun meneruskan perjalanannya. Orang itu terlalu riang sebaik sahaja mendapat bungkusan itu. Lantas terus membukanya.

Seperti dahulu juga, di dalam bungkusan itu tetap ada cebisan kertas lalu dibacanya, "Hai kawan, bukan begitu cara bermohon, bukan demikian cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian 'malas' namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah s.w.t.. Sungguh tidak redha Tuhan melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan….jangan berbuat demikian. Hendak senang mesti suka pada bekerja dan berusaha kerana kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup tidak perlu atau disuruh duduk diam tetapi harus bekerja dan berusaha. Allah s.w.t. tidak akan perkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah s.w.t. tidak akan mengkabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah s.w.t.. Insya Allah, akan dapat juga pekerjaan itu selama kamu tidak berputus asa. Nah…carilah segera pekerjaan, saya doakan lekas berjaya."

Sebaik sahaja dia selesai membaca surat itu, dia termenung, dia insaf dan sedar akan kemalasannya yang selama ini dia tidak suka berikhtiar dan berusaha. Pada keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak dari hari itu, sikapnya pun berubah mengikut peraturan-peraturan hidup (Sunnah Tuhan) dan tidak lagi melupai nasihat orang yang memberikan nasihat itu. Dalam Islam tiada istilah pengangguran, istilah ini hanya digunakan oleh orang yang berakal sempit. Islam mengajar kita untuk maju ke hadapan dan bukan mengajar kita tersadai di tepi jalan.

*Sumber dari tanbihul_ghafilin.tripod.com/himpunan1001kisah.htm
Kisah Si Pemalas Dengan Abu Hanifah | Detik Islam

5. Kisah Perang Ahzab Di Bulan Syawal
Peperangan Ahzab berlaku di Bulan Syawal dan sempena merai bulan kemenangan dan Syawal yang mulia ini, marilah kita bersama mengimbau serta menghayati kisah dan sirah Rasulullah ﷺ dalam peristiwa peperangan Ahzab tersebut. Berlakunya Perang Ahzab pada tarikh 7 Syawal, tahun 5 Hijrah selepas kesedihan yang teramat sangat menimpa kaum Muslimin dalam Peperangan Uhud yang telah mengakibatkan gugurnya ramai para syuhada. 

Sebelum itu terjadi pertempuran antara orang Islam dan beberapa orang ahli kitab yang berjiran di Madinah disebabkan oleh pelanggaran syarat perjanjian mereka dengan Rasulullah ﷺ. Beberapa puak di antara mereka seperti Banu Al-Nadir dan lain-lain telah diusir oleh Nabi.

Perang Ahzab atau Khandak, pada tahun kelima selepas Hijrah adalah perang yang mengumpulkan 10,000 orang tentera musyrikin (kafir) dari sekitar tanah Arab untuk memerangi Nabi ﷺ di Madinah.

Pihak Musyrikin tidak memerlukan banyak usaha untuk memujuk penduduk kafir Makkah dalam satu pasukan ketenteraan. Mereka dengan pantas telah bersetuju dan tanpa ragu-ragu telah membentuk 4,000 pejuang. Tentera ini telah ditambah dengan 6,000 dari Ghatafan, Saleem, dan suku kaum yang lain. Oleh itu, sepuluh ribu kuat berarak ke arah Madinah.

Jumlah tersebut adalah lebih ramai daripada 3,000 bilangan penduduk Madinah termasuk kanak-kanak, kaum wanita dan golongan tua.

Parit. 

Rasululullah ﷺ menerima berita pencerobohan yang akan berlaku beberapa hari lagi, telah bermesyuarat dengan para sahabat mengambil cadangan bernas daripada Salman Al-Farisi untuk menggali parit di bahagian Utara bagi menghalang penceroboh daripada memasuki Kota Madinah. Bahagian lain di sekitar Madinah dikelilingi oleh gunung-ganang dan kebun-kebun kurma yang menyukarkan kaum musyrikin memasuki kota Madinah. 

Selepas sempurna penggalian tersebut dalam tempoh enam hari, maka sepertimana yang dijangka sebuah ketumbukan besar kaum kafir Quraisy (Musyrikin Quraisy) bergabung dengan kaum-kaum musyrikin di sekitar Kota Makkah telah tiba di hadapan parit tersebut. 

Menyaksikan parit, penceroboh terkejut dan sedar bahawa ia telah menjadi sukar bagi mereka untuk memasuki Madinah. Oleh itu, mereka berpendapat bahawa perlu untuk terus mengepung Madinah dan bukannya menyerang secara langsung. 

Di sini dapat diringkaskan bahawa usaha yang dilakukan oleh kaum Musyrikin untuk menyeberangi parit itu tidak berjaya. Peperangan terbatas hanya dengan melepaskan anak panah. Walaupun begitu terdapat enam orang dari pihak Muslimin dan 10 orang dari pihak Musyrikin yang terbunuh. 

Firman Allah سبحانه وتعالى: 

وَأَنزَلَ ٱلَّذِينَ ظَٰهَرُوهُم مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ مِن صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعْبَ فَرِيقًۭا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًۭا
“Dan DIA menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.” (Surah Al-Ahzab; Ayat 26)

Khianat. 

Dalam keadaan yang tegang itu, Bani Quraizah iaitu kaum Yahudi yang tinggal di Madinah telah dihasut oleh Huyai bin Akhtab untuk memerangi kawasan tempat tinggal di Madinah yang didiami oleh golongan wanita dan anak-anak kecil. Mereka telah melanggar janji mereka dengan Rasulullah ﷺ dengan membuat keputusan tersebut. Beberapa orang Yahudi dilihat cuba menyusup masuk untuk menyerang dari belakang. 

Tindakan khianat mereka adalah satu kejutan yang menakutkan kepada umat Islam. Dengan melanggar perjanjian, komuniti ini memberikan tentera kafir kuasa tambahan dan peralatan. Ia menjadi kewajipan umat Islam untuk menambah baris pertahanan mereka. = Dalam pada itu, dengan keperwiraan yang ditunjukkan oleh Shafiyyah binti Abdul Muthalib, beliau berjaya membunuh mereka dan Bani Quraizah yang melihat dari jauh menjangka Rasulullah ﷺ juga telah meletakkan askar pertahanan dari belakang. Keadaan menjadi selamat seketika dan dalam situasi sedemikian menyebabkan mereka hanya menyediakan makanan kepada tentera-tentera Quraisy. 

Ketakutan Orang Munafik. 

Terdapat ramai orang-orang munafik di kalangan umat Islam yang menyebarkan khabar angin yang menakutkan, menambah kegentaran kepada takut orang-orang Islam. Al-Quran memberitahu kita krisis psikologi masyarakat Islam yang hidup dalam tempoh itu: 

Firman Allah سبحانه وتعالى:

يَ إِذْ جَاءُوكُم مِّن فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّـهِ الظُّنُونَا ﴿١٠﴾ هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالًا شَدِيدًا ﴿١١﴾ وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللَّـهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُورًا ﴿١٢﴾ وَإِذْ قَالَت طَّائِفَةٌ مِّنْهُمْ يَا أَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُواۚ وَيَسْتَأْذِنُ فَرِيقٌ مِّنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍۖ إِن يُرِيدُونَ إِلَّا فِرَارًا ﴿١٣

“Masa itu ialah masa tentera musuh datang melanggar kamu dari sebelah hulu dan dari sebelah hilir (tempat pertahanan) kamu; dan masa itu ialah masa pemandangan mata kamu tidak berketentuan arah (kerana gempar dan bingung) serta hati pun resah gelisah (kerana cemas takut), dan kamu masing-masing pula menyangka terhadap Allah dengan berbagai-bagai sangkaan. Pada saat itulah diuji orang-orang yang beriman, dan digoncangkan perasaan dan pendiriannya dengan goncangan yang amat dahsyat. Dan lagi masa itu ialah masa orang-orang munafik dan orang-orang yang tidak sihat dan tidak kuat iman dalam hatinya berkata: “Allah dan RasulNya tidak menjanjikan kepada kita melainkan perkara yang memperdayakan sahaja”. Dan juga masa itu ialah masa segolongan di antara mereka berkata: “Wahai penduduk Yathrib (Madinah), tempat ini bukan tempat bagi kamu (untuk berjuang di sini), oleh itu baliklah”. Dan sebahagian dari mereka pula meminta izin kepada Nabi (hendak balik) sambil berkata: “Sesungguhnya rumah-rumah kami memerlukan perlindungan,” pada hal ia tidak memerlukan perlindungan. Mereka hanya bertujuan hendak melarikan diri (dari berjuang menegakkan Islam).” (Surah Al-Ahzab; Ayat 10-13) 

Setelah mendengar berita yang merungsingkan tersebut Rasulullah ﷺ telah menghantar wakilnya untuk mencari kebenaran tentang peristiwa tersebut. Apabila ternyata kesahihan berita tersebut, khabar ini tersebar dalam kalangan tentera yang menjaga di barisan hadapan. Kemudian sebahagian daripada tentera memohon izin untuk pulang mempertahankan anak-anak dan isteri mereka di rumah. 

“Allahuakbar! Bergembiralah wahai orang-orang muslimin dengan kemenangan dan pertolongan daripada Allah سبحانه وتعالى.” Sabda baginda selepas diam seketika. 

Bantuan Allah سبحانه وتعالى 

Rasulullah ﷺ merancang untuk menghantar beberapa pasukan untuk menjaga di barisan belakang dan menghantar beberapa pasukan untuk mengucar-kacirkan tentera musyrikin di barisan hadapan. Namun rancangan Rasulullah ﷺ tidak diterima oleh beberapa orang Sahabat setelah Rasulullah ﷺ memberitahu rancangan ini adalah pendapatnya dan bukan wahyu daripada Allah سبحانه وتعالى. 

Kemudian Allah سبحانه وتعالى telah membuat keputusan yang sekaligus menghina dan memecah-belahkan musuh dengan mendatangkan Nua’im bin Mas’ud. Beliau adalah seorang yang berpengaruh dalam kalangan Bani Quraizah dan orang musyrikin Quraisy. 

Beliau menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah ﷺ dan bersedia membantu untuk memecahbelahkan tentera musyrikin. Dan kemudiannya Rasulullah ﷺ menyerahkan perancangan dan strategi memecahbelahkan mereka kepada Nua’im, maka beliau telah melaga-lagakan antara Bani Quraizah dan Bani Quraisy. 

Apabila mengetahui bahawa barisan mereka telah berpecah belah, mereka khuatir dan telah hilang semangat untuk berperang memandangkan kemungkinan berlaku peperangan sesama sendiri dan tiada kesatuan antara mereka. Pada masa yang sama Rasulullah ﷺ dan para sahabat berdoa kepada Allah سبحانه وتعالى dengan penuh keikhlasan agar pasukan musuh dikalahkan. 

Akhirnya Allah سبحانه وتعالى menurunkan para malaikat yang datang berupa angin taufan mencabut kesemua khemah-khemah musuh dan memporak-perandakan gerakan mereka. Allah سبحانه وتعالى juga mengirimkan malaikat yang menyusupkan perasaan takut di pihak musuh. 

Firman Allah سبحانه وتعالى:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَآءَتْكُمْ جُنُودٌۭ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًۭا وَجُنُودًۭا لَّمْ تَرَوْهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu bala tentera, lalu KAMI kirimkan kepada mereka angin taufan dan tentera yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.”(Surah Al-Ahzab; Ayat 9) 

Rasulullah ﷺ menghantar wakil untuk melihat keadaan musuh dan ternyata tiada seorangpun dalam kalangan mereka yang tinggal melainkan kesemuanya telah melarikan diri ke Makkah. 

Peperangan ini telah bermula pada 5 Syawal dan telah berlangsung selama sebulan. Perang Ahzab bukanlah peperangan yang membawa kepada kerugian dan keuntungan melainkan ia adalah perang saraf semata-mata. Tiada pertempuran hebat yang berlaku di antara kedua belah pihak. 

Namun dalam catatan Sejarah Islam, ia adalah peperangan yang sangat tegang, yang berakhir dengan kekalahan di pihak Musyrikin. 

Peperangan ini memberi petunjuk bahawa sebesar manapun kekuatan ketenteraan yang ada pada negara Arab Musyrikin, ia tidak sanggup untuk melawan kekuatan kecil yang sedang mekar di bumi Madinah. 

Disebabkan perkara ini Rasulullah ﷺ bersabda; “Sekarang kitalah yang akan menyerang mereka dan mereka tidak akan menyerang kita. Kitalah yang akan mendatangi mereka.” 

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

وَرَدَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا۟ خَيْرًۭا ۚ وَكَفَى ٱللَّهُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلْقِتَالَ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزًۭا
“Dan Allah telah menghalau kembali orang-orang (angkatan tentera) yang kafir itu yang keadaan mereka penuh geram dan marah (kerana gagal dan hampa), mereka tidak memperoleh sebarang keuntungan. Dan Allah selamatkan orang-orang yang beriman dari bencana menghadapi peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Surah Al-Ahzab; Ayat 25) 

والله أعلم بالصواب 

Wallahu A’lam Bish Shawab (Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar) 


6. Empat Batang Sungai yang Disebut Rasulullah. 
SUNGAI adalah aliran air besar dan panjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) ke hilir (muara).

Di dunia ini banyak sekali sungai yang dapat kita jumpai. Tapi, tahukah anda? Bahawa ada 4 sungai yang mengalir langsung dari mata air syurga? Berikut penjelasannya.

Dunia mempunyai ribuan bahkan jutaan sungai yang membentang dan menjadi salah satu sumber kehidupan untuk wilayah yang dialirinya. Dari sekian banyak sungai itu, hanya empat sungai yang dipuji sedemikian tinggi oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau menyebut empat sungai ini sebagai sungai syurga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Seihan, Jeihan, Nil, dan Eufrat, semuanya adalah sungai-sungai syurga. '' (HR Muslim).

Sebuah riwayat dari Ibnu Abbas Rasulullah SAW bersabda bahawa Allah SWT menurunkan sungai-sungai tersebut dari sumber mata air yang sama dengan yang berada di syurga, yakni di lapisan yang paling bawah. Sumber mata air ini dilindungi oleh sepasang sayap malaikat Jibril as. Ia menitipkannya pada gunung yang kemudian mengalirkannya ke bumi.

1. Sungai Nil. 
Sungai Nil merupakan sungai ke-2 terpanjang di dunia yang membelah sembilan negara antaranya Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, dan Mesir dengan panjang sungai mencapai 6.853 km. Aliran airnya berasal dari pergunungan Kilimanjoro, Afrika Timur dan mengalir dari arah selatan ke utara dan bermuara di laut tengah.
Ada fenomena yang menjadi perhatian para saintis Arab tentang kadar air yang seolah sudah diatur. Pada musim sejuk, sungai ini justru surut, namun ketika musim panas tiba, maka debit airnya malah naik. Luapan air mengganangi kawasan di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 hingga 50 kilometer. Sehingga meski musim panas, namun kawasan di wilayah sungai Nil tetap subur. 
Naiknya sungai Nil di musim panas kerana lebur salji di pergunungan Kilimanjoro.

Nota tambahan: 

Sungai Nil, sungai ke-2 Terpanjang Di Dunia. Dengan panjang 6,853 km. Sungai Nil terletak di Benua Afrika dengan melalui 11 negara & bermuara di Laut Mediterania. (Sebagai informasi, sungai terpanjang di dunia adalah “Sungai Amazon”, dengan panjang 6,992 km) 

Nama Sungai Nil ini berasal dari nama Semit “Nahal” kemudian diubah menjadi “Neilos” yang memiliki arti lembah sungai. 

11 Negara Yang Dilalui Oleh Sungai Ini - Ethiopia, Eritrea, Sudan, Sudan Selatan, Uganda, Tanzania, Kenya, Rwanda, Burundi, Mesir, Republik Demokratik Kongo 
Pembagian Air Sungai Nil. 
Negara-negara yang sungai ini lewati, menghendaki pembagian air yang lebih adil. Persetujuan pada tahun 1959 antara Mesir dan Sudan memberi Mesir hak untuk 55,5 milyar meter kubik air sungai tersebut setahun, hampir 2/3 dari jumlah arus air sungai itu yang kira-kira 84 milyar meter kubik. 
Sumber Mata Air. 
Sumbernya masih banyak diperdebatkan. Umumnya orang sepakat bahwa sumber sungai ini adalah Danau Victoria yang merupakan danau terbesar di Afrika.
Namun, pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa di sisi utara danau terdapat air terjun yang disebut Ripon Falls yang memiliki lubang kecil di mana seharusnya air Sungai Nil berasal.
Namun hal ini tidak bisa dijadikan fakta yang kuat karena terdapat banyak sungai yang mengalir ke Danau Victoria.
Hingga akhirnya, Sungai Kagera dan anak sungainya yang disebut Ruvubu yang berada di Burundi dianggap sebagai sumber Sungai Nil.
Bacaan Lainnya...
2. Sungai Eufrat. 
Sungai Eufrat dalam beberapa hadis sering disebut oleh Nabi Muhammad SAW. Sungai ini membentang sepanjang lebih kurang 2,781 km dan melewati tiga negara, yakni Turki, Syria, dan Iraq. Sungai ini besar bersama sungai Trigis dalam peradaban kuno besar di Mesopotamia. Nabi Muhammad SAW bersabda bahawa menjelang hari kiamat, sungai Eufrat akan mengering.
Ubay bin Ka'ab: "Hampir tiba masanya, sungai Euphrat surut menyingkapkan gunung emas. Jika orang-orang mendengar hal itu, mereka berjalan ke sana. Maka orang-orang yang ada di sana mengatakan, "Jika kita membiarkan orang-orang mengambilinya, mereka pasti akan mengambil seluruhnya," Beliau bersabda, "Maka, mereka bertempur di atasnya, sehingga setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan." [HR. Muslim].

3. Sungai Seihan. 
Seihan merupakan sungai terbesar yang berada di Jordan (dahulu wilayah Syam). Air sungai mengalir dari bukit Anadolu di pergunungan Ante Toros. Sungai ini Melewati Adana, dan bermuara di Laut tengah, di timur laut Teluk Iskandarun. Dalam sumber Wikipedia, sungai ini merupakan Sungai terpanjang di Turki yang mengalir ke Laut Tengah. Di Adana, aliran Sungai Seihan dibendung menjadi sebuah dam yang berfungsi untuk pengairan, tenaga elektrik, dan pengendali banjir.

4. Sungai Jeihan. 
Jeihan adalah sungai di daerah Mushoishoh. Imam Al-Hazimi berkata: Seihan ada di daerah Mushoishoh, bukan lah sungai sihun (yang ada di Khurosan). (Syarah Shahih Muslim (17/176). Disebutkan oleh Penulis Nihayatul Gharib bahawasanya Seihan dan Jeihan adalah Dua Sungai yang terletak di daerah Al-Mushoisoh dan Tursus.

sumber islampos.com  

7. Garismasa 2015 rangkaian Sungai Sihun-Jihun Amu Darya-Syr Darya. 

Jalurmasa rangkaian Sungai Sihun-Jihun atau Amu Darya-Syr Darya. 

Ada pun paparan album berikut adalah berkenaan perihal Garismasa/Timeline Akhirul Zaman. Sebenarnya banyak lagi segmen-segmen berkenaan garismasa ini dan kita akan update lah dari masa ke semasa sebagai peringatan.

Dari Hudzaifah Al-Yamani meriwayatkan dari Jabir Al-Ansari: "Suatu hari Rasulullah saw berbual dengan para sahabatnya lalu datanglah Jibrail as seraya berkata: "Allah swt telah mengucapkan salam penghormatan kepadamu atas anugerah yang diberikan padamu berupa As-Salam."

Kemudian Rasulullah saw bertanya kepada Jibrail as apakah yang dimaksud dengan As-Salam. 

Jibrail as menjawab: "As-Salam adalah nama untuk lima sungai iaitu Sihun, Jihun, kedua-dua sungai Furat-Tigris dan sungai Nil di Mesir. Kelima-lima sungai ini telah dijadikan hadiah bagimu, keluargamu dan pengikut2mu."

Jibrail as berkata lagi: "Aku memberikan khabar kepadamu bahawa Imam Mahdi tidak akan muncul sebelum orang2 kafir menguasai kelima sungai itu."

Setakat ini keempat sungai telah berada di bawah penguasaan kaum kuffar kecuali Sungai Nil saja.

Adapun Sungai Sihun-Jihun ini juga dikenal sebagai Amu Darya-Syr Darya iaitu Sungai merentangi kawasan China-Balkh-Asia Tengah. Kedua-dua Sungai ini bermula dari banjaran pergunungan Pamir/Tian Shan di persempadanan Tajikistan, Afghanistan and China merentangi kawasan Asia Tengah dan mengalir ke Laut Aral.

Sejak 10 tahun lepas pun baik sungai ini maupun laut Aral dah tercemar dan hampir kering.

Dengan terpecahnya Sudan kepada dua negara di mana penduduk Sudan Selatan majoritinya beragama Kristian dan animis/pagan/sembah berhala, maka penguasaan Sungai Nil yang melalui Sudan oleh kuasa asing kini telah menjadi lebih mudah.
Kuasa Barat AS dan sekutunya telah pun berjaya memecahkan negara Sudan dengan mengisytiharkan Sudan Selatan sebagai negara baru mulai 9 Julai 2011. 

Usaha untuk membina empangan yang dikenali sebagai Projek Empangan Grand Millennium berharga AS$4.7 bilion telah pun dilancarkan sekitar tahun 2011.

Antara matlamat projek ini ialah memberi tekanan politik dan ekonomi keatas Mesir disebabkan kebergantungan besar negara itu kepada sumber air dari sungai Nile.

Projek tersebut akan menjana tenaga elektrik sebanyak 5,000 megawatt dan mampu menyalurkan bekalan tenaga elektrik kepada negara baru Sudan Selatan.

Ia juga sebahagian daripada masterplan untuk Projek "The Greater Middle East" yang mana peta Israel akan akhirnya diperluaskan kepada negara-negara Arab yang telah dan sedang ditumbangkan itu.

Merujuk kembali hadits tadi;
Jibrail as berkata lagi: "Aku memberikan khabar kepadamu bahawa Imam Mahdi tidak akan muncul sebelum orang2 kafir menguasai kelima sungai itu."

Saudara-saudara yang saya kasihi, Projek Empangan Grand Millennium dijangka siap sepenuhnya pada tahun 2015. Namun bila anda memandang pada garismasa 2015 sebagai "flag point" selesainya projek tersebut, anda juga harus ingat, bahawa sejak tahun 2011, secara teknikal sungai Nile sudah oun boleh dikira sebagai di bawah kawalan mereka..
Akhirul kalam buat masa ini, agak-agaklah.Kalau tersasar dan kurang tepat pun lagi lah bagus. Adalah masa sikit kita sebagai umat Nabis SAW yang hobi melepak ni.. Kot kot manalah tau kena lak masa dia, atau miss sipi sipi kappa.. 

Dalam keadaan negara-negara Arab sekarang sedang membuak dan bergelegak dengan peperangan dan penyembelihan umat Islam, di Iraq, Pakistan dan lebih-lebih lagi di bumi Falestin dan Gazah juga di Bangladesh. Dengan penghapusan etnik Pathan Bani Ishaq kita di Afghanistan yang berterusan serta kaum Rohynga di Myanmar, bagaimana pula dengan kita?

Ya kita tengah sibuk berebut kepimpinan dan pentadbiran negara dan bertelagah tak sudah-sudah sesama saudara seagama kita juga. Banyak masa kan? Hinggakan saudara seagama seIslam sudah tidak layak bagi kita untuk duduk semeja dan bersiap sedia menghadapi fitnah akhir zaman yang semakin menghampiri kita dari hari ke hari.

Hingga kita lebih sanggup berpakat dan berbaik-baik dengan kaum kafir yang semestinya menyimpan dendam kesumat untuk turut menghancurkan kesatuan dan jatidiri bangsa Melayu-Islam kita yang selama ini telah dapat mengekalkan autonomi pemerintahan keatas satu satu nya lah bumi yang boleh kita panggil tanahair kita sendiri. Berapa kerat sangatlah bilangan populasi umat Melayu-Islam ini kalau dibandingkan dengan jutaan umat Islam di tempat-tempat yang saya nyatakan tadi.

Yang sekarang sudah menjadi ghurabaa'.. menjadi orang asing dan hidup dalam buangan dan ditindas secara berterusan. Memang sangat tragik dan sedih apabila dikenangkan perangai orang-orang kita sekarang ini. Demikianlah apabila hanya sibuk melihat dengan pandangan mata dunia, mana mungkin kita menjangkau ke alam matahati dan mampu melihat dengan nur basirah.

Sedarlah orang Melayu-Islam. Janganlah banyak sangat senyum dan tawa mu. Kelak tersentak dari lamunan tidurmu untuk berhadapan dengan mimpi ngeri yang tiada kesudahannya.

Semoga ALLAH SWT beri kesedaran pada diri kita dan pencerahan segera untuk insaf dan kembali bersatu sebelum ALLAH SWT turunkan lebih banyak bala' dan fitnah keatas negara kita.

** NOTA **
Mohd Izzat Salam tuan, sahihkah hadis tentang rangkaian sungai sihun itu?
Al Faedah Salam tuan. Ini posting lama. Waktu saya check dulu ada beberapa hadits sohih mengenai 4 sungai ini, lalu memberatkan hati saya untuk muafakat memandangkan mmg sudah dikawal kuffar. Yang hadith ini saya jumpa yang lengkap sikit dlm bahasa Inggeris, nanti sy carik balik rujukan saya. Saya kurang pasti tapi saya lebih memandang pada rujukannya yg sohih.

Al Faedah Ini salah satu sumber yang memberatkan hati saya..‘’Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘’Seihan, Jeihan, Nil, dan Eufrat, semuanya adalah sungai-sungai surga.’’ (HR Muslim).

Seihan merupakan satu dari empat sungai yang secara khusus disebut Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya. Itu menunjukkan bahwa Sungai Seihan sebagai salah satu sungai yang istimewa.

Al Faedah The Prophet (saw) told us clearly about the rivers of Paradise. He said that during his Israa' (Night Journey): "...I saw four rivers flowing out from beneath Sidrat al-Muntahaa, two visible and two hidden. He asked, "O Jibreel, What are these rivers?" He said, "The two hidden rivers are rivers of Paradise, and the two visible rivers are the Nile and the Euphrates". [Muslim, Kitaab al-Imaan, Baab al-Israa', 1/150, no. 164; al-Bukhaari reports the same from Anas ibn Maalik, Jaami' al-Usool, 10/507, narrated bt Abu Awanah, al-Isma'eelee and at-Tabaranee in as-Sagheer]

Muslim reports from Abu Hurayrah that the Messenger of Allaah (saw) said, "Sihran, Jihran, the Euphrates and the Nile are all from the rivers of Paradise". [Sahih Muslim, Kitaab al-Jannah, Baab ma fid-dunyaa min anhaar al-jannah, 4/2183, no. 2839, al-Albaani attributed it, in Silsilat al-Hadith as-Saheehah 1/6, to Muslim, Ahmad, al-Ajirri and al-Khateeb]

al-Qaree' said, "These four rivers are considered to be among the rivers of paradise because they are so fresh and beneficial, and contain blessings from Allaah, and were honoured by the fact that the Prophets came to them and drank from them". [reported by al-Albaani in his footnotes on Mishkaat al-Masaabeeh, 3/80]

Al Faedah Sahih Muslim Book 040, Hadith Number 6807.Sahih Muslim Book 40. Paradise, Its Description, Its Bounties And Its IntimatesChapter : What rivers of the world would be found in Paradise.

Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: Saihan, Jaihan, Euphrates and Nile are all among the rivers of Paradise.

Sumber: 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: