Selasa, 23 Januari 2018

6992. Firman Allah: (Inna fli dzaalika ladzikraa liman kaana lahuu qalb) yang bermaksud “Sesungguhnya hal yang demikian menjadi pengajaran bagi sesiapa yang mempunyai hati (pengertian).” (Al Quran Surah Qaaf ayat 37) Puncanya Dari Hati....Bila Hati Bersih...Hidayah Allah Pun Tiba.... - Khalid Ibni Walid.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
.
Firman Allah: (Inna fli dzaalika ladzikraa liman kaana lahuu qalb) yang bermaksud “Sesungguhnya hal yang demikian menjadi pengajaran bagi sesiapa yang mempunyai hati (pengertian).” (Al Quran Surah Qaaf ayat 37) 

Puncanya Dari Hati....Bila Hati Bersih...Hidayah Allah Pun Tiba.... - Khalid Ibni Walid

CARA MENDAPAT HIDAYAH ALLAH

Do'a Mohon Petunjuk Allah:

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu curahan rahmat dari sisi-Mu yang dengannya hatiku mendapat petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-berai dan terhimpun segala yang terpisah-pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik urusan agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jauh dariku dan terangkat apa yang dekat denganku, disucikan perbuatanku dan dicerahkan wajahku diberi ilham menuju petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek " (hadits Imam Tabrany dan Ibnu Abbas)

Hidayah terambil dari kata "AL-Hadiy" yang bermakna "petunjuk jalan". Allah Al-Haddiy yang menganugerahkan petunjuk (hidayah) adalah petunjuk kepada jalan yang benar. Hidayah merupakan suatu alat atau peta sebagai petunjuk pada tempat yang benar yang Allah anugerahkan kepada hamba yang dikehendakinya.

Peengertian hidayah menurut As-Sayyid Muhammad Rasyid Ridha adalah : "Petunjuk halus yang menyampaikan kepada tujuan" (As-Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, tafsir Al-manar; tafsir al-quranul Karim oleh Syaih Muhammad Abduh, Juz IV, Mesir 1954 / 1337 H, Hal 62)

Mencapai hidayah Allah adalah sebagai produk dari pemahaman terhadap al-qur'an dan pemahaman itu ada karena mengenal dari kenal ingin mengetahui isinya dengan mempelajarinya dan akhirnya mentadaburinya. Orang yang mencapai hidayah Allah adalah indikator orang yang tadabur Al-Qur'an.

Hidayah adalah suatu peristiwa besar yang merupakan hak Allah semata, tidak seorangpun dapat memberikannya sekalipun Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah :

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah menunjuki orang yang dikehendaki-Nya dan Allah mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk" (Q.S. 28 :AlQashash :56)

Allah SWT memerintahkan hambanya agar senantiasa memohon hidayah-Nya sebagaimana yang tersirat dalam (Q.S. 1: Al-Fatihah: 7)

"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Q.S. 1: Al-Fatihah: 7)

Ibnu Kasir berkata 'Seseorang membutuhkan hidayah pada setiap saat dan dalam segala hal keadaan kepada Allah, untuk bisa tetap terus terpimpin oleh petunjuk Allah. Sebab itulah Allah menunjukkan jalan kepadanya supaya minta kepada-Nya untuk mendapatkan hidayah dan pimpinan-Nya. Maka seorang yang bahagia hanyalah orang yang selalu mendapat hidayah'

Hidayah yang kita harapkan adalah jalan yang lurus yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.

"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoan-Nya ke jalan keselamatan dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan sezin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus " (Q.S. 5 : Al- Maidah : 16)

Macam-macam hidayah. 

Allah SWT telah membekali manusia berbagai macam hidayah, tanpa hidayah-Nya, manusia tidak mungkin bisa bertahan hidup. Paling tidak ada 5 macam hidayah yang diberikan nkepada manusia yaitu :

1. Hidayatul Wijdan: Hidayah ini bersifat bawaan (potensi naluriah/insting) yang diperoleh manusia sejak dilahirkan. misalnya seorang Ibu tidak pernah mengajarkan pada bayinya untuk menangis kalau lapar, sakit, atau minta diganti popok, Namun ternyata, seorang bayi bisa menangis saat dia lapar, sakit dan lainnya. inilah yang disebut hidayatul wijdan.

2. Hidayatul Hawas Wal Masyair: Hidayah ini adalah kemampuan inderawi seperti kemampuan merasakan manis, pahit, panas, dingin, dan lain-lain. Kemampuan inderawi walau sangat bermanfaat, namun memiliki keterbatasan. Mengandalkan hidayataul hawas saja akan banyak manusia tertipu, seperti melihat fatamorgana.

"Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memeerikan kepada perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan- Nya." (Q.S. 24 : An-Nuur : 39)

karena itu Allah membekali manusia dengan hidayah berikutnya yaitu hidayatul Aqli

3. Hidayatul Aqli : Hidayah ini adalah kemampuan berfikir, kemampuan untuk memahami fenomena, memberikan persepsi, memberikan makna realita yang tertangkap oleh alat indera . Akal dapat membantu kelemahan dan keterbatasan indera.

4. Hidayah Ad-Din : adalah hidayah berupa petunjuk-petunjuk ajaran agama. Fungsinya untuk membantu keterbatasan akal. Agama berfungsi memberikan arahan-arahan yang mampu melampaui keterbatasan akal manusia. Agama berbicara hakikat kehidupan, kematian, kebahagiaan dll. Dimana hal-hal tersebut tidak bisa dibicarakan dengan pendekatan akal.

" Sesunguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk " (Q.S. 92 : Al-Lail 12)

" Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (Kebajikan dan Ketaqwaan)" (Q.S. 90 : Al-Balad :10)

Allah SWT telah menetapkan pada diri- Nya Yang Maha Suci untuk memberi petunjuk atau hidayah kepada manusia. Karena itu bisa dipastikan bahwa setiap manusia akan mendapat hidayah-Nya. Paling tidak ada dua macam Hidayah Ad-Din :

a. Hidayah Dilalah. adalah petunjuk-petunjuk hidup yang termaktub dalam kitab suci al-Quran dan Sunah Rasulullah Saw. tujuannya agar tidak tersesat mengarungi kehidupan. Hidayah agama akan didapat jika manusia mau mendapatkannya baik muslim ataupun kafir.

Hidayah agama disini berada dalam konteks sebuah ilmu yang bisa diakses oleh siapa pun melalui proses belajar, dengan petunjuk-petunjuk keilmuan yang melalui akal dan alat indera dalam arti agama sebatas pengetahuan saja. Allah SWT akan memberikan Hidayah Dilalah kepad semua manusia yang mau mempelajari ajaran-ajaran-Nya yang termaktub dalam kitab suci-Nya. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa saya belum mendapat hidayah, padahal Allah SWT telah menyediakan hidayah itu dalam kitab suci-Nya.

b. Hidayah Taufiq. Hidayah Taufiq merupakan hidayah yang sangat mahal tetapi Allah berjanji kepada manusia akan memberikan hidayah-Nya kepada orang yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, berjuang untuk konsisten taat pada aturan-Nya di dalam mencapai tujuannya (cita-citanya)

"Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan jalan Kami kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. A-Ankabut : 69)

Hidayah Taufiq adalah suatu kekuatan yang Allah SWT berikan pada manusia untuk mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya. Atau dengan kata lain Hidayah Taufiq adalah Hidayah Dilalah yang kita amalkan. Misalnya, "Kita sudah tahu bahwa shalat itu wajib" ini adalah hidayah Dilalah." Dan kita pun rajin melakukan shalat" Nah inilah hidayah Taufiq. Kalau sudah tahu bahwa shalat itu wajib, tapi tidak melaksanakannya, berarti kita punya hidayah dilalah tapi tidak punya hidayah Taufiq.

Hidayah Taufiq adalah hak prerogatif Allah, yakni merupakan otoritas Allah SWT untuk hamba-hamba pilihan-Nya, sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S 28 Al- Qashash: 56 dan Q.S. 2: Al Baqarah: 272)

Cara untuk mendapat hidayah Taufiq salah satunya adalah dengan berdo'a, Bersungguh-sungguh, bergabung dengan lingkungan yang kondusif, dan memperbanyak amal sholeh.

Ciri-Ciri orang-orang yang mendapatkan hidayah Taufiq adalah

1. Merasakan kemudahan dalam beramal sholeh (Hatinya terbuka untuk menerima Islam, rajin beribadah dan menuntut ilmu)
2. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama
3. Merasakan kerinduan kepada Allah
4. Istiqomah (Konsisten dalam melaksanakan Ibadah)
5. Shabar menghadapi ujian

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai cara mendapat hidayah dan ciri-ciri orang yang mendapat hidayah, macam-macam shabar dan trik menghadapi ujian anda dapat menghadiri Majelis Taklim Percikan Iman Jl. Taman Citarum No.9. bersama Ustadz DR. Aam Amirudin Lc. Msi.

atau KLIK HERE !!!
Diposting oleh Iin Indriani Wirantoro di 00.03

Sumber:
CARA MENDAPAT HIDAYAH ALLAH

Ulangkaji berkaitan Hadis palsu. 

Dalam sejarah para ulama hadis sejak dahulu mengingatkan umat Islam tentang bahayanya golongan qussas dan wu’adz

Golongan ini adalah antara yang paling berperanan menwujudkan hadis palsu atau menyebarkannya. Bahkan melalui mereka tersebarnya Israiliyyat, petua-petua khurafat dan cerita-cerita karut yang disandarkan kepada tokoh itu dan ini. 

Agama tercemar kerana mereka. Secara ringkas kita terjemahkan wu’adz dan qussas sebagai para penceramah agama dan tukang cerita.

Mungkin kita akan bertanya, apakah bahaya? Tidakkah mereka ini memberi nasihat di masjid dan surau kepada orang ramai. Orang ramai pula dapat mengambil manfaat daripada mereka?!.


Kita katakan, bahayanya bukan kerana mereka memberikan nasihat, tapi bahayanya kerana ada isi kandungan agama yang terkandung dalam ucapan-ucapan mereka banyak yang tidak benar. Orang ramai terseleweng kerana mereka. 

Walaupun kita sedar bukan semua penceramah begitu. Ramai juga penceramah yang berhati-hati dalam penyampaian maklumat dan hadis-hadis yang dibaca. Namun lebih ramai penceramah yang hanya memikirkan apa yang disukai oleh pendengar semata. Kata Dr. Nasir bin `Abd al-Karim al-`Aql:

“Qussas mereka itu adalah wu’`azd yang mengadakan majlis-majlis untuk memberi nasihat, yang mana ianya menyanggahi majlis ilmu. 

Mereka memberi nasihat kepada orang ramai dengan berbagai hikayat, israiliyyat dan seumpamanya yang tidak ada asal usulnya, atau palsu, atau apa yang akal orang awam tidak dapat memikirkannya” (Nasir bin `Abd al-Karim al-`Aql, Al-Ahwa` wa al-Firaq wa al-Bida’ `ibr Tarikh al-Islam, m.s. 44, Riyadh: Dar al-Watan). 

Pergi ke pautan: 
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................
.

Tiada ulasan: