Selasa, 30 Januari 2018

7058. Sebagai kaum muslimin kita tentu setuju apabila Hajar Aswad disebut sebagai batu yang paling mulia di antara segala batu yang ada di muka bumi. Namun meskipun demikian, tidak ada satupun sahabat Rasulullah yang menganggap batu itu sakti. Apalagi sampai meminta kesembuhan kepadanya. Oleh sebab itu Amirul Mukminin Umar bin Khatâb Radhiyallahu anhu saat menciumnya di hadapan para kaum Muslimin, beliau berkata: “Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak memiliki mudharat dan tidak pula memberikan manfaat. Jika seandainya aku tidak melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, tentu aku tidak akan menciummu.” [HR Bukhari]

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
.
Kisah Ajaib di Zaman Rasulullah SAW yang Jarang Diketahui. 
OLEH WIWIK SETIAWATI SELASA, 21 JUNI 2016
Bagikan:  
Rasulullah SAW merupakan Nabi dan Rasul utusan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu Al Quran kepada manusia. Istimewanya lagi, Beliau adalah manusia kesayangan Allah sepanjang masa dan tidak ada penggantinya hingga kini.

Sebagai manusia yang paling dicintai, Allah senantiasa menjaga Rasul sepanjang hidupnya. Hari-hari yang dialami Nabi Muhammad SAW penuh dengan keanehan-keanehan yang sulit dicerna dengan logika. 

Namun itu mudah saja untuk Sang Maha Pencipta. Ada begitu banyak kisah ajaib yang terjadi sepanjang hidup Rasulullah. Bahkan beberapa diantaranya jarang kita ketahui. Kisah apa sajakah yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya. 

1. Kisah Batu yang Memberi Salam Kepada Rasulullah SAW. 

Kisah menarik pertama yaitu berasal dari kisah batu yang memberi salam kepada Rasulullah SAW. Kisah ini berawal ketika Rasulullah masih berada di Mekkah sebelum diangkat menjadi nabi. Ada batu yang memberi salam kepada Nabi. Tentu saja hal ini menjadi unik dan aneh, sebab batu adalah benda yang tidak bisa berbicara. 

Rasulullah SAW mengetahui tentang batu tersebut, akan tetapi beliau dan para sahabat tidak ada yang pernah berfikir untuk memungut atau membawa pulang batu tersebut. Mereka tidak pernah berfikir untuk dijadikan penangkal atau alat terapi jika beliau sakit. 

Dari sahabat Jabîr bin Samrah, ia berkata bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah memberi salam kepadaku sebelum aku diangkat menjadi nabi. Sesungguhnya aku mengetahuinya sampai sekarang” [HR. Muslim]

2. Kisah Tangis Tiang Masjid Dari Batang Korma. 

Kisah unik dan menarik lainnya ketika zaman Rasulullah adalah kisah tangis tiang masjid yang berasal dari batang korma. “Dari Jâbir bin Abdillâh ia berkata: “Jika Rasulullâh berkhutbah beliau bersandar kepada batang kurma di salah satu tiang masjid. Tatkala mimbar telah dibuat dan beliau duduk di atasnya, tiang tersebut menangis bagaikan rintihan seekor unta, semua orang yang ada dalam masjid mendengarnya. Lalu Rasulullâh turun dan mengusapnya, barulah ia diam”.

Dalam hadist ini dijelaskan bahwa tiang itu merasa sedih karena Rasulullah tidak lagi menjadikan dirinya sebagai sandaran. Mendengar tangisan tiang tersebut, Rasulullah mengusapnya agar berhenti. Namun tidak untuk mencari keberkahan darinya. 

3. Kisah Batu Hajar Aswad. 

Kisah yang kedua adalah batu hajar aswad. Sebagai kaum muslimin kita tentu setuju apabila Hajar Aswad disebut sebagai batu yang paling mulia di antara segala batu yang ada di muka bumi. 

Namun meskipun demikian, tidak ada satupun sahabat Rasulullah yang menganggap batu itu sakti. Apalagi sampai meminta kesembuhan kepadanya. Oleh sebab itu Amirul Mukminin Umar bin Khatâb Radhiyallahu anhu saat menciumnya di hadapan para kaum Muslimin, beliau berkata: 

“Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak memiliki mudharat dan tidak pula memberikan manfaat. Jika seandainya aku tidak melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, tentu aku tidak akan menciummu.” [HR Bukhari] 

Pada saat umat muslim melaksanakan ibadah umarah atau haji, banyak kita lihat di antara mereka yang mencium batu hajar aswad. Adapun hukum dari mencium batu ini hanyalah sekedar mengikuti sunnah Rasulullah SAW saja. Bukan untuk maksud lainnya seperti menyembuhkan penyakit, memurahkan rezeki, dugaan-dugaan khurafat lainnya.

4. Kisah Pohon yang Berjalan Kepada Nabi SAW. 

Kisah selanjutnya berasal dari pohon yang berjalan kepada Nabi SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits berikut:

Dari Ya’la bin Murrah ats-Tsaqafy, ia berkata: “Ketika kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, kami berhenti di suatu tempat, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur. Tiba-tiba datang sebatang pohon berjalan membelah bumi sampai menaungi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Kemudian ia kembali lagi ke tempatnya semula. Tatkala Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, aku sebutkan hal tersebut kepada beliau. Beliau berkata: “Ia adalah pohon yang meminta izin pada Tuhannya untuk memberi salam padaku, lalu Allah Azza wa Jalla mengizinkannya.” 

Namun, meskipun nabi dan para sahabat mengetahui bahwa ada pohon yang bisa berjalan, tidak ada di antara mereka yang mengkeramatkan pohon tersebut sebagaimana kebiasaan orang-orang terhadap pohon yang dianggap sakti. 

5. Kisah Batu Khandak. 

Kisah selanjutnya adalah kisah batu khandak. Berkata Amru bin ‘Auf: Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggariskan kepada kami khandak (parit yang dalam) pada waktu perang Ahzâb. Lalu ditemukan sebuah batu besar putih yang bulat. Batu tersebut tidak bisa dihancurkan bahkan membuat alat-alat kami patah. 

Maka kami menyebutkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullâh n menggambil linggis dari Salmân Al Fârisi dan beliau memukul batu tersebut dengan sekali pukul. Maka, batu tersebut terbelah dan mengeluarkan cahaya yang menyinari kota Madinah, bagaikan sinar lampu di malam hari yang gelap gulita. 

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir dan kaum Muslimin pun ikut bertakbîr. Kemudian dipukul lagi untuk yang ke-dua kali, maka batu tersebut terbelah dan mengeluarkan cahaya yang menyinari kota Madinah. 

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir dan kaum Muslimin pun ikut bertakbîr. Maka Rasulullâh memukul lagi untuk yang ketiga kali, maka batu tersebut terbelah hancur dan mengeluarkan cahaya yang menyinari kota Madinah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir dan kaum Muslimin pun ikut bertakbir.” 

Sama halnya dengan kisah sebelumnya, para sahabat dan Rasulullah SAW tidak ada yang menganggap sakti batu tersebut. Bahkan mereka tidak pernah beranggapan bahwa batu tersebut bisa dijadikan ajimat, penangkal ataupun lain sebagainya. 

6. Ka’bah Dan Maqam Ibrahim. [Maqam Ibrahim (tempat Nabi Ibrahim menginjak untuk melakukan kerja over head, semasa dalam pembinaan Kaabah)]

Banyak orang yang melaksanakan haji dan umrah beranggapan bahwa Ka’bah dan Maqam Ibrahim memiliki kesaktian. Sehingga mereka mengusap-usap bangunan Ka’bah dan Maqam Ibrahim tersebut dengan tangan dan kain mereka. 

Padahal tidak ada anjuran dalam agama yang menganjurkan hal tersebut. Syaikh al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Amat disayangkan, sebagian orang menjadikan segala ibadahnya hanya untuk bertabarruk (mencari berkah) semata. Seperti apa yang terlihat bahwa sebagian manusia mengusap rukun (tiang) yamani lalu mengusapkan ke muka atau dada. Artinya mereka menjadikan mengusap rukun yamani sebagai tabarruk bukan untuk berta’abud (beribadah). Ini adalah sebuah kebodohan.” Lalu beliau menukil ungkapan Amîrul Mukminîn Umar bin Khatab yang kita sebutkan di atas.

7. Kisah Pohon yang Merunduk (tunduk hormat) Ketika Rasulullah SAW Berhenti Dalam Perjalanan Beliau Ke Syam Bersama Paman Beliau. 

Para ulama sirah (sejarah nabi) menyebutkan bahwa saat Rasulullah dan paman beliau Abu Thalib dalam perjalanan ke negeri Syam. Ketika keduanya dalam perjalanan, mereka senantiasa dinaungi oleh awan. 

Tidak hanya itu, ketika keduanya berhenti di sebuah tempat, di dekat rumah seorang Rahib (pendeta), beliau Shallallahu ’alaihi wa sallam disuruh paman beliau untuk menunggu barang dagangannya di pinggir jalan.

Tiba-tiba saja Rahib tersebut melihat sebatang pohon merunduk ke arah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menaunginya dari panas terik matahari. Saat melihat hal tersebut, Rahib berkata dalam hatinya: ”Sesungguhnya ini tidaklah terjadi kecuali pada seorang Nabi.”

Lalu Rahib itu mengajak mampir ke rumahnya, dan menyuruh Abu Thâlib membawa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam cepat-cepat pulang ke Mekah. Ia berkata: ”Anak ini akan memiliki kemulian, jika orang-orang Yahudi mengetahuinya maka mereka akan membunuhnya.” Rahib itu mengetahui hal itu dari kitab Taurât dan Injîl yang dimilikinya 

Meskipun mengetahui hal ini, akan tetapi Rasulullah SAW maupun para sahabatnya tidak ada yang menganggap pohon tersebut sakti ataupun keramat. 

8. Pohon Hudaibiyah Pembawa Ketenangan. 

Kisah selanjutnya berasal dari sebuah pohon yang bernama pohon Hudaibiyah. Allah Azza wa Jallaberfirman dalam al-Qur’an:

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jallatelah ridha terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon. Maka Allah Azza wa Jalla mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” [al-Fath/48:18]

Banyak orang yang kemudian menjadikan pohon tersebut sebagai tempat keramat. Bahkan banyak di antara mereka yang mendatangi tempat tersebut dan melaksanakan shalat di sana. Mengetahui hal ini, Umar bin Khattab menebang pohon tersebut untuk menentang perbuatan syirik itu semakin meluas. 

9. Kisah Unta yang Berbicara Kepada Rasulullah SAW. 

Kisah terakhir berasal dari seekor onta yang berbica kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut:

Dari Ya’la bin Murrah Ats Tsaqafy, ia berkata: Ketika kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kami melewati seekor onta yang sedang diberi minum. Tatkala onta tersebut melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengeluh dan meletakkan lehernya. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dekatnya dan bertanya: Mana pemilik onta ini?” Lalu datanglah pemiliknya, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Juallah ia padaku!” Lalu pemiliknya menjawab: Kami hadiahkan padamu ya Rasulullâh. Ia adalah milik keluarga yang tidak memiliki mata pencaharian selain onta ini.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sesungguhnya ia telah mengadukan tentang banyak bekerja dan kekurangan makanan, maka berbuat baiklah kamu kepadanya.” 

Meskipun mengetahui bahwa ontanya dapat berbicara kepada Rasulullah, akan tetapi pemiliknya tidak pernah mensaktikan onta tersebut. Ia tidak pernah berpikir untuk menjadikan bagian dari tubuh onta ataupun kotorannya untuk dijadikan penangkal atau pun pelaris. 

Demikianlah informasi mengenai 9 kisah menarik yang pernah ada pada zaman Rasulullah SAW. Terlihat dari banyaknya kisah di atas, kita ketahui bahwa Rasulullah dan para sahabatnya tidak ada yang menganggap sesuatu itu memiliki kesaktian. Jadi ikutilah jejak Rasulullah dan para sahabat tersebut dalam menyikapi sebuah keajaiban.


Sumber: 















Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: