Isnin, 29 Januari 2018

7747. Dari Anas ra dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah Subhanahu wa ta’alah berfirman, ‘Wahai anak Adam (manusia), selama engkau masih mau berdo’a dan mengharapkan ampunan-Ku, pasti Aku akan mengampuni dosa yang telah engkau perbuat dan Aku tidak menghiraukan sedikit banyaknya dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya dosa engkau setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, tentu Aku akan mengampuni dosa-dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya engkau datang membawa dosa seisi bumi kepada-Ku, kemudian engkau mohon ampun kepada-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti Aku memberi ampunan sebanyak itu pula’.” (HR.Tirmidzi ia berkata Hadits hasan shahih). Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya itu,” (HR. Bukhari dan Muslim). Dari Abu Musa Abdullah bin Qois Al-Asy’ari dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala sentiasa membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejahatan di siang hari bertaubat dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat kejahatan di malam hari bertaubat; sampai saat matahari terbit dari tempat tenggelamnya.” (HR. Muslim). Allah Subhanahu wata’alah berfirman, yang bermaksud “…Pada hari datangnya sebahagian ayat Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imanya…” (Al-An’am (6) : 158). Kedua; Ketika sakaratul maut. Allah Subhanahu wata’alah berfirman yang ertinya, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang…’” (An-Nisa’ (4) : 18). Dari Abu Abdurrahman Abdullah Ibn Umar Ibn Al-Khattab dari Nabi Sholallahu alaihi Wasalam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai pada kerongkonganya.” (HR. At-Tirmidzi dan ia berkata: Hadits Hasan). Dalam Al-Qur’an juga diceritakan bagaimana Allah menolak taubatnya Fir’aun saat sakaratul maut dalam firman Nya yang bermaksud; “Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tenteranya, kerana hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia; ‘Aku percaya bahawa tidak ada ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh bani Israil, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).’ Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerosakan,” (QS. Yunus(10) : 90-91). Maksud firman Allah; “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa.” (Ali Imran : 133).

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
.
Entry 7747 dengan dua judul artikal: 

1. 2 Taubat Yang Terlambat. 

2. Ini Hasil Penelitian Soal Larangan Berduaan, Akibatnya Besar. 
Foto: Early Frida/Islampos
RENUNGAN
1. 2 Taubat Yang Terlambat. 
By Adam  Last updated Jan 28, 2018

Oleh: NS Risno
ensrisno@gmail.com

ALLAH SWT Maha Pengampun. Allah Maha Penerima taubat. Sebesar apapun dosa dan kesalahan yang dilakukan seorang hamba ,selagi ia mau bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali dosa dan kesalahanya, berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatanya, niscaya Allah akan mengampuni semua dosa yang pernah dilakukan.

Dari Anas ra.ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah Subhanahu wa ta’alah berfirman, ‘Wahai anak Adam (manusia), selama engkau masih mau berdo’a dan mengharapkan ampunan-Ku, pasti Aku akan mengampuni dosa yang telah engkau perbuat dan Aku tidak menghiraukan sedikit banyaknya dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya dosa kau setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, tentu Aku akan mengampuni dosa-dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya engkau datang membawa dosa seisi bumi kepada-Ku, kemudian engkau mohon ampun kepada-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti Aku memberi ampunan sebanyak itu pula’,” (HR.Tirmidzi ia berkata Hadits hasan shahih). 

Begitulah besarnya kasih sayang Allah terhadap hamba hamba-Nya. Pintu taubat selalu dibuka bagi hamba-Nya yang ingin menyucikan diri dengan mengharap ampunan-Nya.

Namun ada waktu di mana pintu taubat itu ditutup. Ada saat, dimana ampunan sudah tidak diberikan. Iman dan amal seseorang tak lagi berguna. Saat itu manusia benar benar dalam kerugian yang besar.

Kapankah waktu itu tiba?

Pertama; ketika matahari telah terbit dari arah terbenamnya. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya itu,” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dari Abu Musa Abdullah bin Qois Al-Asy’ari dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala senantiasa membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejahatan di siang hari bertaubat dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat kejahatan dimalam hari bertaubat; sampai saat matahari terbit dari tempat tenggelamnya,” (HR. Muslim). 

Ketika matahari telah terbit dari arah tenggelamnya (arah barat), ini merupakan di antara tanda atau isyarat akan segera terjadinya kiamat. Yakni hancurnya dunia serta berakhirnya seluruh kehidupan. Maka, mulai pada saat itu pintu taubat ditutup, iman dan amal seseorang (yang belum beriman dan beramal sebelumnya) tidak lagi berguna. 

Allah Subhanahu wata’alah berfirman, yang bermaksud “… Pada hari datangnya sebagian ayat Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu,atau dia ( belum ) mengusahakan kebaikan dalam masa imanya…” ( Al-An’am (6) : 158). 

Kedua; Ketika sakaratul maut. Allah Subhanahu wata’alah berfirman yang artinya, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang…’” ( An-Nisa’ (4) : 18 ). 

Dari Abu Abdurrahman Abdullah Ibn Umar Ibn Al-Khattab dari Nabi Sholallahu alaihi Wasalam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai pada kerongkonganya,” (HR. At-Tirmidzi dan ia betkata: Hadits hasan). 

Dalam Al-Qur’an juga diceritakan bagaimana Allah menolak taubatnya Fir’aun saat sakaratul maut dalam firman Nya yang bermaksud; “Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia; ‘Saya percaya bahwa tidak ada ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh bani Israil, dan saya termasuk orang orang yang berserah diri (kepada Allah).’ Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan,” (QS. Yunus(10) : 90-91). 

Nah, itulah waktu ketika taubat tidak lagi diterima, saat ampunan sudah tidak diberikan, rintihan dan penyesalan tak ada lagi gunanya.

Sekarang, matahari belum pernah terbit dari arah barat dan itu artinya pintu taubat masih terbuka lebar. Namun, siapakah yang dapat menjamin kalau besok pagi kita masih dapat melihat matahari terbit dari timur? Tidak ada seorang pun yang dapat mempridiksi kapan kematian ini tiba. Tidak ada yang tahu kapan datangnya ajal. Kita tidak tahu kapan saat nyawa ini sampai di kerongkongan.

Karena itulah, selagi nyawa masih di kandung raga, sebelum nyawa sampai di kerongkongan, bersegeralah menuju ampunan Allah.

Maksud firman Allah; “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa,” (Ali Imran : 133 ). 

Tergesa-gesa adalah perbuatan setan, namun kata Nabi ada lima hal yang justru kita diperintahkan untuk menyegerakannya. Lima hal itu adalah; Menjamu tamu, mengurus jenazah, menikahkan anak perempuan, membayar utang, dan yang kelima bertaubat. Maka bersegeralah menuju ampunan Allah. Bertaubat sebelum taubat itu terlambat.

Wallahu a’lam bish-shawab. []

Bojonegoro 2016

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. 


Sumber: 
Foto: WallpapersCraft
GUIDANCE
2. Ini Hasil Penelitian Soal Larangan Berduaan, Akibatnya Besar. 
By Abdul  Last updated Jan 22, 2018

Syari’at Islam melarang lelaki berduaan (khalwat) dengan perempuan yang bukan mahram. Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penelitian secara ilmiah, dan hasilnya sangat mengejutkan.

14 abad-an lalu Rasulullah s.a.w sudah lebih dahulu bersabda,

لا يخلون رجل بامرأة إلا مع ذي محرم فقام رجل

“Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kacuali jika bersama dengan mahrom sang wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

لا يخلون أحدكم بامرأة فإن الشيطان ثالثهما

“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad, Thabrani, Baihaqi dan Ibnu Hibban)

Ini Hasil Penelitiannya

Dan berikut ini adalah penjelasan ilmiah hasil penelitian di Universitas Valencia seperti diuraikan Syaikh Abdul Da’im Al Kahil dalam buku Asrarus Sunnah Nabawiyah.

“Cukup Anda duduk selama lima menit dengan seorang wanita, maka hormon ketegangan Anda akan meningkat,” Syaikh Al Kahil sengaja membuka penjelasannya dengan temuan studi ilmiah yang dimuat pada surat kabar Daily Telegraph.

Selanjutnya, Syaikh Al Kahil menjelaskan, para peneliti di Universitas Valencia menemukan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita yang memiliki daya tarik akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol atau hormon stres.

Meskipun subjek penelitian mencoba untuk mengalihkan pandangan atau mencoba tidak memikirkan wanita menarik di dekatnya tersebut, sekresi hormon terus terjadi. Jadi, hanya duduk berduaan saja, tidak menyentuh, tidak memegang, tidak fokus pada keindahan tubuh wanita itu, ternyata sekresi hormon kortisol pada lelaki tersebut tidak dapat dicegah.

Menurut para ilmuwan, hormon kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh. Namun, jika proporsinya meningkat akibat sekresi dan proses itu terus berulang, maka dapat menyebabkan penyakit serius seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Ia juga bisa mengakibatkan diabetes.

Sekresi hormon kortisol ini tidak terjadi ketika wanita yang di dekatnya adalah ibunya atau saudara kandungnya. Tubuh seperti otomatis mendeteksi bahwa tak mungkin mereka menjalin hubungan cinta dan hubungan intim sehingga proses sekresi tidak terjadi.

Sedangkan jika wanita di dekatnya adalah wanita asing (yang bukan mahramnya), maka dia bisa membayangkan menjalin hubungan dekatnya. Agaknya, inilah yang secara otomatis mempengaruhi sekresi hormon kortisol, yang kemudian berlanjut kepada terjangkitnya berbagai macam penyakit. Na’udzubillah. []

Sumber: 

Kisahikmah
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: