Sabtu, 13 Januari 2018

Amalan yang dapat menyakiti Iblis, amalkan... 6922.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS: Al Imran 3:185) 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين

Kandungan: 

-Amalan yang dapat menyakiti Iblis, amalkan...

-Yahudi dan Iblis menurut Al-Quran. 

-Hukum Membenci dan Melaknat Orang Yahudi. 

-Mengapa Kaum Nasrani Membakar dan Memusnahkan Talmud? 

-MISTERI KERJASAMA YAHUDI DAN NASRANI. 

-Ukhti, Belajarlah Dari Kegagalan Wanita Yahudi. 

Amalan yang dapat menyakiti Iblis, amalkan...

Rasulullah: " Apa yang kau raskan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak solat?"
Iblis: "Aku merasa panas sejuk dan gementar. "

Rasulullah : "Kenapa? "
Iblis: " Sebab, setiap seorang hamba bersujud satu kali kepada Allah, Allah mengangkatnya satu darjat."

Rasulullah: " Jika seorang umatku berpuasa ? "
Iblis: " Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka. "

Rasulullah: " Jika ia berhaji?"
Iblis: " Aku seperti orang gila. "

Rasulullah: " Jika ia membaca Al- Qur'an? "
Iblis: "Aku merasa meleleh laksana timah di atas api. "

Rasulullah: " Jika ia bersedekah? "
Iblis: " Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji . "

Rasulullah: " Mengapa boleh begitu ? "
Iblis: " Sebab, dalam sedekah ada empat keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai , sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala musibah akan terhalau dari dirinya. "

Raulullah : "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu? "
Iblis: " Suara kuda perang di jalan Allah."

Rasulullah: " Apa yang dapat melelehkan tubuhmu? "
Iblis: " Taubat orang yang bertaubat. "

Rasulullah: " Apa yang dapat membakar hatimu? "
Iblis: " Istighfar di waktu siang dan malam."

Rasulullah: " Apa yang dapat mencoreng wajahmu ? "
Iblis: "Sedekah yang diam- diam."

Rasulullah: " Apa yang dapat menusuk matamu? "
Iblis: "Solat Fajar . "

Rasulullah: " Apa yang dapat memukul kepalamu?"
Iblis: "Solat berjemaah. "

Rasulullah: " Apa yang paling mengganggumu ? "
Iblis: " Majelis para Ulama . "

Rasulullah: " Bagaimana cara makanmu ? "
Iblis: " Dengan tangan kiri dan jariku . "

Rasulullah: " Di mana kau menaungi anak -anakmu di musim panas?"
Iblis: " Di bawah kuku manusia. "

Lalu Rasulullah bertanya: " Siapa temanmu wahai Iblis ? "
Iblis menjawab: " Pemakan riba."

Rasulullah: " Siapa sahabatmu? "
Iblis: " Pezina . "

Rasulullah: " Siapa teman tidurmu ? "
Iblis: " Pemabuk . "

Rasulullah: " Siapa tamumu ? "
Iblis: " Pencuri. "

Rasulullah: " Siapa utusanmu? "
Iblis: "Tukang sihir . "

Rasulullah: " Apa yang membuatmu gembira? "
Iblis: " Bersumpah dengan cerai. "

Rasulullah: " Siapa kekasihmu? "
Iblis: "Orang yang meninggalkan solat Jumaat."

Rasulullah: " Siapa yang paling membahagiakanmu? "
Iblis: " Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja. "

Diriwayatkan dari Ma'adz bin Jabal ra bahwa Ibnu Abbas ra Dikutip dari Syajaratul Kaun , doktrin tentang peribadi manusia pilihan , Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy -Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al- Hatimi At - Tha'i Al - Andalusia ) ,

Wallahu a'lam.

Sumber: Amalan yang dapat menyakiti Iblis, amalkan... | Detik Islam

Yahudi dan Iblis menurut Al-Quran. 

Sifat orang-orang Yahudi mempunyai persamaan dengan Iblis. Sepertimana al-Quran gambarkan dalam ayat-ayatnya, kisah Bani Israel kerap disebut setelah kisah Iblis dengan Adam. Dosa-dosa yang dilakukan Bani Israel adalah juga dosa-dosa yang dilakukan Iblis sejak mereka hadir di alam semesta ini.

Di bawah ini pembaca dapat melihat perbandingan antara kedua-dua kumpulan tersebut:

Iblis dikenali sebagai makhluk yang dengki. Dan orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang paling dengki di antara manusia. Mereka dengki dengan saudara mereka, dan berkata, "Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tidak dikenali) supaya perhatian ayah kalian tertumpah kepada kamu saja. Sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik. "(QS. Yusuf: 9)

Iblis menyuarakan sikap sombong dan perkauman mereka dengan lantang. Iblis berkata, "Aku lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al-A'raf: 12) Orang-orang Yahudi juga melaungkan perkauman dan menganggap diri mereka sebagai bangsa Allah yang terpilih. Mereka berkata, "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." (Surah Al-Ma'idah: 18)

Kerja Iblis di dunia adalah merosakkan. Allah berfirman, "Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar:" (QS. An-Nur: 21) Dan tentang orang-orang Yahudi, Allah berfirman, "(Iaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan jalinan dengan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menjalinnya dan membuat kerosakan di muka bumi. "(Surah Al-Baqarah: 27)

Allah menyebut Iblis sebagai musuh bagi anak Adam dan memerintahkan kepada manusia agar menjadikannya sebagai musuh abadi. Ia berfirman, "(Iaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan jalinan (kerabat) dengan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menjalinnya dan membuat kerosakan di muka bumi;" (Surah Al-Baqarah : 27) "Sesungguhnya syaitan adalah musuh kamu, maka jadikanlah ia musuh (kamu). "(Al-Fathir: 6) Dan Allah menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai orang-orang yang paling memusuhi kaum mukminin. Allah berfirman, "Engkau akan dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." (Surah Al-Ma'idah: 82)

Allah telah memberi amaran kepada kaum mukminin agar jangan terpedaya dan menjadi pengikut syaitan. Ia berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, janganJah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan." (Surah An-Nur: 21) Ia juga melarang kaum mukminin agar jangan menjadi teman dan pengikut orang-orang Yahudi dan Nasrani. Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (kamu)." (QS. Al. Ma'idah: 51)

Salah satu watak syaitan adalah ingkar janji, Allah berfirman, "Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan," 'Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kamu dengan janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepada kamu, tetapi aku menyalahinya. "(QS. Ibrahim: 22) Orang-orang Yahudi juga selalu ingkar janji, seolah-olah syaitan menjelma berulang-ulang dalam diri mereka. Allah menjelaskan sifat mereka ini dalam banyak ayat. Di antar'anya, "Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab, (iaitu), 'Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu kepada manusia, dan jangan sembunyikan,' lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima. "(QS. Ali Imran: 187) Dalam ayat lain, Allah berfirman," Setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya. "(Surah Al-Baqarah: 100)

Syaitan sangat berhasrat untuk mengkafirkan kaum mukminin. Kerana itu syaitan selalu mengintai mereka dijalan yang benar dan selamat, seperti perompak yang mengintai rombongan pejalan kaki. Syaitan berkata kepada Tuhannya, "Aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus." (QS. Al-A'raf: 16), menyesatkan, menjanjikan dan memberikan harapan-harapan kepada mereka, "Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka. "(Surah An-Nisa ': 120) Dan Allah berfirman mengungkap hasrat Bani Israel yang tersembunyi di dalam hati mereka untuk mengkafirkan kaum mukminin, selepas mereka tahu bahawa kaum mukminin berada di dalam kebenaran," Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, kerana dengki yang (ada) dalam diri mereka, setelah kebenaran nyata bagi mereka. "(Surah Al-Baqarah: 109) 

Falih Ibrahim Abud dalam tesisnya 133) mengatakan, "Bukan sesuatu yang melampaui batas kebenaran ilmiah jika kita katakan, bahawa orang-orang Yahudi lebih bersikap tidak sopan terhadap Allah berbanding Iblis. Kerana Iblis hanya tidak patuh ketika disuruh sujud kepada Adam. Membangkang bukan semata ditujukan kepada perintah Allah itu sendiri, namun pada Adam sebagai makhluk yang dia harus sujud di hadapannya. Sedangkan Bani Israel, di hadapan nabi mereka, sengaja menyekutukan Allah. Meskipun Taurat dan tanda-tanda semesta yang datang dari Allah menjadi mukjizat yang nyata, namun mereka tetap menjadikan anak lembu sebagai sembahan selain Allah, yang mereka cintai. "134)" Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak lembu. "(QS. Al-Baqarah: 93)

Iblis berbicara kepada Allah dengan sopan, dengan menyebutkan gelaran ketuhanannya. Ia berkata, "Tuhanku!" (Surah Al-Hijr: 39) Sedangkan Bani Israel berbicara kepada Musa as dengan tidak sopan. Mereka berkata, "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk kami." (QS. Az-Zukhruf: 49) "Pergilah engkau bersama Tuhanmu." (Surah Al-Ma'idah: 24). Iblis bersumpah dengan kemuliaan Allah. Iblis berkata, "Demi kekuasaan Engkau." (QS. Shad: 82) Sedangkan Bani Israel sama sekali tidak mengenal kemuliaan Allah. Mereka tidak pernah berharap keagungan Allah. Mereka berkata, "Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami ialah orang-orang kaya." (QS. Ali Imran: 181) Mereka juga berkata, "Tangan Allah terbelenggu." (Surah Al-Ma'idah: 64) Mereka juga berkata, "Uzair adalah anak Allah." (Surah AtTaubah: 30)

Akibat perilaku mereka yang rendah dan buruk terhadap Allah, mereka mendapat kemarahan Allah, dilaknat berkali-kali, terlantar, dicengkam perasaan takut mati dan cinta kehidupan dunia. Allah memaparkan kepada Yahudi semua hakikat ini, memberi amaran kepada mereka akan akibat kemarahan Allah, dan melarang mereka agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengundang kemarahan Allah.

Akan tetapi mereka tetap saja menentang Allah, "Oleh kerana itu mereka mendapat murka di atas kemurkaan." (Surah Al-Baqarah: 90) Akibat kemarahan Allah, mereka akan mengalami kejatuhan yang tidak dapat dielakkan, walaupun mereka telah mencapai kepuncak di dalam sejarah mereka. Umat ​​yang mempunyai kemuliaan garis keturunan Ibarahim as ini telah terlepas dari kemuliaannya, setelah mereka terjerumus dalam kesesatan. Dengan demikian, mereka terputus secara teologi dan genetik dari Ibrahim as "Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman. Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. "(Surah Ali-Imran: 68)

Sumber: 
Yahudi dan Iblis menurut Al-Quran | Detik Islam

Hukum Membenci dan Melaknat Orang Yahudi. 

Banyak ayat didalam Al Qur'an telah membongkar berbagai kelakuan menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, baik penyimpangan mereka terhadap ajaran yang dibawa oleh Musa as mahu pun terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Mereka adalah contoh orang-orang zalim dan kufur akan segala nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka, kerana kezaliman dan kekufurannya itulah mereka banyak membunuh orang-orang yang beriman, memakan harta dengan cara yang batil, sombong dengan menganggap bahawa diri mereka adalah anak dan kekasih Allah, mengingkari janji, tidak sabar dengan cubaan dan penderitaan.

Di zaman Rasulullah saw pun, perilaku dan watak-watak mereka tidaklah berbeza dengan nenek moyang mereka yang ada pada zaman nabi-nabi sebelumnya. Diantara pengkhianatan mereka adalah usaha orang-orang Yahudi Bani Nadhir yang merancang pembunuhan terhadap Rasulullah saw yang sedang duduk bersandar pada sebuah dinding dengan menjatuhkan batu ke arah beliau, walaupun usaha pembunuhan ini tidak berjaya. Peristiwa ini menyebabkan Rasulullah saw memerintahkan kaum muslimin untuk mengusir mereka dari Madinah. Contoh lain adalah bagaimana pengkhianatan orang-orang Yahudi Bani Quraizhah yang bersekutu dengan orang-orang Musyrik Quraisy dan Bani Ghotofan untuk mengepung kota Madinah dalam peperangan Ahzab, walaupun kemudian usaha mereka mengalami kegagalan.

Demikianlah kebencian orang Yahudi kepada kaum muslimin sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt:

ertinya: "Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik."(QS. Al Maidah: 82)

ertinya: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." (QS. Al Baqoroh: 120)

Untuk itu Allah swt memerintahkan kepada kaum muslimin memerangi dan membenci orang-orang Yahudi, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya:

ertinya: "Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya Amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, iaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. "(QS. Al Maidah: 80)

ertinya: "kamu tidak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. "(QS. Al Mujadilah: 22)

Namun demikian Allah swt memerintahkan kaum muslimin untuk boleh berlaku adil di dalam kebenciannya. Keadilan adalah ciri seorang muslim yang harus diberikan baik kepada kawan maupun lawan, orang dekat mahu pun orang jauh. Firman Allah swt

ertinya: "Dan janganlah sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, kerana adil itu lebih dekat kepada takwa. "(QS. Al Maidah: 8)

Al Qurthubi mengatakan, "Janganlah sekali-kali kebencian kamu terhadap suatu kaum menjadikan kamu meninggalkan keadilan dan mengedepankan permusuhan dari kebenaran. Ini adalah dalil untuk melaksanakan undang-undang permusuhan yang sebenarnya dan juga dalil untuk melaksanakan undang-undang musuh terhadap permusuhannya kepada Allah dan melaksanakan kesaksiannya terhadap mereka kerana Allah swt memerintahkan berbuat adil walaupun dia membencinya. "(Al Jami'i li Ahkamil Qur'an juz VI hal 477 )

Allah swt meminta kepada setiap hamba Nya untuk sentiasa mencintai dan membenci seseorang kerana Nya bukan semata-mata kerana diri atau latar belakang orang tersebut. Hendaklah seseorang mencintai orang lain kerana keislaman atau ketaatannya kepada Allah swt dan membenci orang tersebut kerana kemaksiatan atau kekufurannya kepada Allah swt.

Hukum membenci orang-orang Yahudi adalah seperti halnya hukum melaknat mereka. Para ulama bersepakat dibolehkan melaknat orang-orang Yahudi secara umum atau melaknat orang-orang tertentu yang memang sudah ada nas yang telah melaknatnya sedangkan terhadap orang-orang tertentu yang tidak ada nash baik dari Al Qur'an maupun hadits maka telah berlaku perbezaan ulama ada diantara mereka yang melarang namun ada juga yang membolehkannya jika dia orang kafir dan bukan orang fasiq sedangkan kelompok ketiga adalah membolehkan secara mutlak.

Syeikhul Islam Ibnu taimiyah mengatakan, "Melaknat dibolehkan secara umum terhadap orang-orang yang melaknat Allah dan Rasul-Nya. Adapun melaknat orang-orang tertentu adalah jika dia mengetahui bahawa orang itu mati dalam keadaan kafir maka dibolehkan melaknatnya. Adapun orang-orang tertentu yang fasiq maka tidak dibeolehkan melaknatnya disebabkan adanya larangan Nabi saw untuk melaknat Abdullah bin Himar, seorang peminum khamr meskipun dibolehkannya melaknat secara umum terhadap setiap peminum khamr meskipun melaknat orang-orang tertentu yang fasiq atau para penyeru bid'ah masih menjadi perdebatan. "(Majmu 'Fatawa juz VI hal 511)

Tidak Semua Israel adalah Yahudi

Kata Israel adalah sebutan untuk Nabi Ya'qub as yang merupakan hasil perkahwinan Nabi Ibrahim as dengan Sarah. Allah swt memberikan keturunan kepada Ya'qub seramai 12 orang yang kemudian dikenali dengan nama Bani Israil (Anak-anak Ya'qub). Diantara 12 orang tersebut terdapat Yusuf as yang kemudian Allah jadikan nabi dan mengajak ayah beserta saudara-saudaranya untuk bermukim di Mesir.

Sedangkan Yahudi adalah umat Nabi Musa as. Pada asalnya Yahudi adalah agama langit yang mempunyai kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as namun kemudian mereka menyimpangkan dan merubahnya. Yahudi saat ini bukanlah Yahudi yang diturunkan kepada Musa As akan tetapi ia adalah ajaran yang lain, sebagaimana firman Allah swt:

ertinya: "Iaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah Perkataan dari tempat-tempatnya." (QS. An Nisaa: 46)

Realiti ilmiyah dan nash menguatkan akan penyimpangan tersebut. Sejarah menyebutkan, "Sesungguhnya taurat diturunkan pada abad ke-6 SM, iaitu 9 abad setelah Musa as, hal ini juga ditambah dengan anggapan orang-orang Yahudi dan Nasarani bahawa taurat yang sekarang ini adalah tulisan tangan Musa. Akan tetapi para penyelidik abad pertengahan mengkritik pendapat tersebut dan menjatuhkan (hujah-hujah mereka). Ternyata taurat tersebut adalah tulisan dari Azran si pembuat kertas. Dan kenyataan ini diperkukuhkan oleh Kumpulan Kajian Perancis bahawa Musa tidaklah menulis taurat .. Sebahagian Orientalis mengatakan, "Sesungguhnya taurat saat ini tidak lebih dari sebatas buku sejarah." (www.islamweb.net)

Kewajiban Seorang Muslim terhadap Mujahidin Palestin

Permasalahan muslimin Palestin adalah permasalahan seluruh kaum muslimin, kerana Rasulullah saw telah mengibaratkan bahawa kaum muslimin ini adalah bagai satu tubuh, manakala ada satu anggota tubuhnya sakit maka penyakit tersebut akan dirasakan oleh seluruh anggota tubuhnya sehingga menjadikan dirinya tidak boleh tidur dan sakit.

Allah telah mengatakan didalan firman-Nya

ertinya: "orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. "(QS. Al Hujraat: 10)

Tentunya persaudaraan yang diikat atas dasar kesamaan aqidah dan keimanan jauh lebih kuat daripada sebatas nasab, kedaerahan atau kebangsaan. Persaudaraan atas dasar iman (Ukhuwah Imaniyah) inilah yang akan berkekalan hingga ke akhirat.

Untuk itu seluruh kaum muslimin harus berupaya semaksimum mungkin membantu rakyat Palestin dalam usaha mencari jalan keluar dari penderitaan yang disebabkan oleh orang-orang Zionis Yahudi.

Diantara yang boleh dilakukan kaum muslimin dalam membantu mereka antara lain:

1. Mendesak negara-negara islam untuk menghantar pasukannya ke sana.

2. Penghantaran bantuan ubat-ubatan dan makanan pokok yang sekarang sudah sangat menipis.

3. Terus menerus menerbitkan tentang keadaan-keadaan terkini yang berlaku di Palestin kepada masyarakat muslim demi menggugah persaudaraan islam diantara kaum muslimin.

4. Penyaluran zakat-zakat, sedekah serta infak kepada mereka kerana merekalah orang yang paling berhak menerimanya.

5. Berdoa agar Allah swt memberikan kemenangan serta kebaikan kepada mereka di dunia maupun akheratnya.

Wallahu A'lam

-Ustadz Sigit Pranowo, Lc-, 

Diterjemahkan oleh Detik Islam dari sumber eramuslim.com
Hukum Membenci dan Melaknat Orang Yahudi | Detik Islam

Mengapa Kaum Nasrani Membakar dan Memusnahkan Talmud? 


PADA abad pertengahan Talmud diserang habis-habisan, ada usaha sistematik untuk membumihanguskan Talmud dari muka bumi, kerana Talmud dianggap sumber utama Ta'alim (inti ajaran) Yahudi, yang menjadi pendorong utama kaum Yahudi menentang kuasa dan penebar permusuhan terhadap agama Nasrani, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sampai-sampai raja Honorius dalam salah satu amar keputusan yang dikeluarkannya, memberi maklumat tentang:

"Bahwa semua rabi (pendeta Yahudi) adalah manusia yang kehilangan akal sihat! Meski kitab Perjanjian Lama (Taurat) merupakan kitab suci kaum Nasrani yang ditulis dengan bahasa Ibrani, sebagaimana Talmud yang juga ditulis dengan bahasa Ibrani. "

Namun demikian tidak menyurutkan kaum Nasrani untuk membumihanguskan Talmud, kerana kaum Nasrani menganggap Talmud adalah biang segala kehancurankan yang dipropagandakan kaum Yahudi. Para raja, para Paus melakukan kempen besar-besaran untuk memerangi kewujudan Talmud, mereka meneriakkan jargon-jargon anti Talmud.

Gerakan anti Talmud itu sendiri sebenarnya sudah mewacana sejak abad ketiga belas, tepatnya di bumi Perancis dikeluarkan amar perintah maklumat membakar dan membumi hanguskan Talmud, yang sedemikian itu terjadi di masa Louis the Pious ' ", yang berkuasa dari tahun 1226-1270 M, perintah sama juga dikeluarkan di bumi Inggeris, hal itu terjadi pada tahun 1290 M, dimana raja Inggeris mengeluarkan perintah untuk mengusir semua kaum Yahudi dari bumi England, setelah terbongkar kedok makar dan tipu daya mereka lebih-lebih kebiadaban mereka terhadap rakyat Inggeris yang majoriti adalah pemeluk Nasrani yang ta 'at.

Dalam Jewish Universal Encyclopaedia disebutkan: Bahwa ada 24 kereta yang membawa kitab berbahasa Ibrani, dibakar di Paris pada tahun 1242 M dalam sehari. Tragedi yang menyayat hati itu disaksikan Meir seorang sasterawan Yahudi yang berasal dari Rothenberg, peristiwa pembakaran tersebut benar-benar meninggalkan duka yang teramat dalam pada diri Meir, sehingga ia menulis syair-syair duka cita, yang sampai hari ini masih boleh kita simak dalam nyanyiannyanyian suci di sinagog-sinagog (2)

Pada akhir abad pertengahan, pembakaran terhadap Talmud mula sedikit reda, meski demikian para penguasa (pemerintah) dan petinggi gereja selalu mewaspadai peredaran Talmud, mereka membenarkan penerbitan Talmud, yakni setelah melalui pemilihan dan semakan yang ketat.

Para penguasa dan petinggi gereja juga menghadkan peredaran Talmud, dan hanya boleh diedarkan di kalangan terbatas, itupun setelah dihapuskan pasal-pasal yang dianggap merugikan kaum Nasrani, serta pasal-pasal yang menganggangu ketenteraman awam. Dewan Perwakilan Rakyat Poland, pada tahun 1840 M melakukan kempen besar-besaran untuk membumihanguskan Talmud di negerinya. Melarang keras anak negerinya mempunyai Talmud, kerana petinggi Poland berpendapat: Bahawa Talmud adalah pendorong utama kaum Yahudi dalam mencemar dan menghina agama Nasrani. Kerajaan Poland dan petinggi gereja sepakat untuk membakar semua Talmud yang ada di bumi Poland, sehingga bumi Poland benar-benar steril (bersih) dari ajaran Talmud.

Tidak hanya itu kerajaan Poland juga menjatuhkan hukuman kepada rakyatnya yang menyimpan Talmud serta mempidanakan siapa saja yang menyebarkan Talmud.

Bahkan jika ketahuan ada orang yang mengajarkan Talmud, bukan hanya Talmudnya saja yang dibakar tetapi juga pengajarnya disumbat ke penjara sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup.

Di antara sebab terpenting dari operasi besar-besaran pembumihangusan Talmud ini adalah perdebatan antara kaum Nasrani dengan kaum Yahudi. Dalam perdebatan tersebut para rabi merasa wajib menyampaikan intipati ajaran Talmud, mereka wajib mempertahankan Ta'alim (inti ajaran) Talmud di hadapan semua manusia, demikian pula sebaliknya para pendeta dan para uskup merasa wajib meluruskan keburukan-keburukan ajaran Talmud yang banyak mencemarkan nama Almasih dan kaum Nasrani.

Lebih dari itu isi Talmud sangat menghina al-Masih dan para pengikutnya secara terang-terangan. Para pendeta dan para uskup itu juga menyinggung tentang tingkah laku kaum Yahudi yang dengan mudah berpindah-pindah agama - semisal satu kes, ada seorang Yahudi yang keluar dari agamanya lalu memeluk agama Nasrani, pada masa yang sama ia tetap meyakini ajaran Talmud, realiti tersebut jelas menodai kesucian ajaran Nasrani.

Sebab lain adalah adanya pengakuan pemeluk agama Yahudi bahawa ajaran Talmud adalah ruh penghancur, penebar benih-benih permusuhan terhadap kaum Nasrani, dan kaumkaum lain bukan Yahudi. Tokoh terpenting dari kaum Murtad yang keluar dari agama Yahudi itu adalah Nicolas Donin dan Pablo Cristiani, keduanya lalu memberi maklumat tentang perang terhadap kebusukan-kebusukan ajaran Talmud. Pada tahun 1263 M telah terjadi perdebatan yang menakjubkan antara Pablo Cristiani vis-a-vis rabi Moses ben
Nahman di Barcelona.

sumber islampos.com
Mengapa Kaum Nasrani Membakar dan Memusnahkan Talmud? | Detik Islam

MISTERI KERJASAMA YAHUDI DAN NASRANI. 

Serangan Barat terhadap Islam dengan pelbagai fitnah adalah serangan langsung kepada pembawa risalah Islam itu, yakni Baginda sallaLlahu ‘alaihi wassalam. Bagi sesiapa yang mengenali akhlak dan peribadi Baginda yang suci, nescaya segala tohmahan tersebut amat melukakan hati. 
Musuh Islam mahu menghapuskan kecintaan umat pada Baginda sallaLlahu ‘alaihi wassalam, mereka mahu menghapuskan nama Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam pada dunia moden ini. Gerakan Dajjal mengetahui bahawa tiada yang boleh menghalang mereka untuk menguasai dunia ini melainkan pengikut Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam.
Saya tertarik dengan satu tulisan di blog Ibnu Yaakob yang mengatakan bahawa serangan yang dilakukan pada Iraq dan Afghanistan bukan atas alasan minyak semata-mata atau mencari kekayaan. Ini kerana mereka sudah memiliki kekayaan, tapi yang sebenarnya ialah untuk mencari pengganti Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam iaitu Imam al-Mahdi yang amat diyakini berada di negara tersebut. Sebab itulah banyak serangan tertumpu pada wanita dan kanak-kanak atau orang awam yang disyaki mempunyai pertalian dengan Imam Al-Mahdi.
Para pelampau Yahudi tidak akan berputus asa. Walaupun dalam kitab mereka sudah menyatakan akan lahirnya Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam,Nabi akhir zaman, tetapi mereka akan pastikan Muhammad akhir zaman adalah daripada keturunan mereka dan membantu mereka menguasai dunia. 
Justeru itu mereka telah menghantar pasukan pengintip di segenap penjuru untuk mencari kanak-kanak yang memiliki ciri-ciri nabi akhir zaman. Jika bukan di kalangan mereka, ia hendaklah dibunuh.
Sejarah mencatatkan bagaimana Buhaira, seorang pendeta Yahudi yang apabila melihat Nabi sallaLlahu ‘alaihi wassalam ketika mengikuti Abu Talib dalam rombongan perniagaan ke Syam, beliau menyarankan agar Abu Talib membawa Rasulullah sallaLlahu ‘alaihi wassalam yang masih kanak-kanak itu kembali ke Mekah, kerana dibimbangi akan dibunuh oleh agen Yahudi apabila menemuinya.
Kalaulah di zaman yang tiada teknologi pun mereka sudah mampu memiliki fakta-fakta bentuk gambaran Nabi ketika kecil untuk diberi pada agen Yahudi untuk membunuhnya, apatah lagi di zaman ini. Mereka tahu segalanya telah disusun atur oleh Allah tetapi mereka tetap berani mahu menentang aturan Allah. Kini mereka tidak mahu tersilap melepaskan al-Mahdi sedari zaman kanak-kanak lagi, dibimbangi berulang kembali kealpaan mereka dahulu yang membiarkan Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam membesar sehingga akhirnya memusnahkan mereka.
Walaupun di kalangan umat Islam berlakunya pelbagai aliran kepercayaan terhadap kelahiran Imam al-Mahdi, tetapi bagi Zionis, ia adalah pasti. Ini dapat dilihat melalui pembongkaran penulisan dan perbincangan mereka terhadap al-Mahdi.
MISTERI KERJASAMA YAHUDI DAN NASRANI
Yahudi dan Nasrani pada sejarahnya bermusuhan sesama mereka. Amat mustahil untuk mereka bergabung disebabkan tiada titik pertemuan dalam ajaran kedua agamanya. Justeru apabila mereka bergabung kini, ia suatu misteri yang mesti dikaji.
Berbanding Islam, ia agama yang mempunyai titik pertemuan dengan kedua ajaran tersebut dengan memuliakan Nabi Isa a.s dan menyucikan ibunya, Siti Maryam. Bahkan Islam amat bertoleransi dengan menganjurkan hubungan yang baik dengan kaum Yahudi dan Nasrani, sehingga boleh memakan sembelihan mereka dan berkahwin dengan perempuan di kalangan Ahli Kitab.
Semua perintah tersebut terpakai selagi Yahudi dan Nasrani tidak bersama menjadi kawan sesama mereka. Namun apabila berlaku sebaliknya, Allah memerintahkan umat Islam menjauhi kaum tersebut sebagaimana firmanNya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani itu sebagai teman rapat kerana setengah mereka menjadi teman rapat kepada setengahnya yang lain dan sesiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman rapatnya, maka sesungguhnya dia adalah dari golongan mereka itu.” (Al-Maidah : 51)
Ini disebabkan penggabungan Yahudi dan Nasrani sebenarnya adalah membentuk satu agama baru yang sebenarnya menjalankan ritual penyembahan kepada IBLIS atau di istilahkan sebagai LUCIFER. Mereka bukan penganut agama Ahli Kitab lagi, bahkan agama ajaran Dajjal yang telah berjaya mempengaruhi para penganut kedua-dua ajaran samawi tersebut melalui tipudaya para PENDITA JAHAT agar meninggalkan agama mereka sejak sekian lama; lalu menyembah dirinya dan syaitan. Mereka ini asal punca keturunan yang memang memusuhi Allah SWT. Contohnya keturunan elit istana dari zaman purba Mesir (Firaun) mengalir dalam darah keturunan kedudukan Diraja di Eropah hari ini. Jika anda tidak tahu, upacara pertabalan Queen of England yang diamalkan hari ini sebenarnya adalah lebih kurang sama seperti upacara pertabalan Firaun sejak beribu tahun dahulu di Mesir. Ia berkaitan alat-alat kebesaran yang digunakan, juga simbol-simbol Yahudi yang digunakan dalam upacara pertabalan dan ritual-ritual satanis “kecil” yang diamalkan semasa pertabalan.
Jelas mengapa penyembah Iblis ini memusuhi Islam. Ia kerana mereka mahu menggulingkan akidah tauhid dan menguasai umat serta negara Islam secara 100 peratus. Agama-agama lain di dunia pula sudah berjaya disesatkan secret society penyembah syaitan sejak zaman tamadun awal lagi. Agama Nasrani berjaya disesatkan konsep ketuhanannya dengan dimasukkan elemen Triniti (Tuhan Bapa-Anak, Tuhan-Roh Kudus) dengan perantaraan konco bernama Paulus yang kini dikenali sebagai tokoh penyebar agama itu. Agama Yahudi Judaism pula berjaya diselewengkan dengan memecahkan bangsa itu dan memusnahkan teks Kalam Allah (Taurat, Zabur) melalui penjajahan dan perhambaan di Babylon, Assyria, Rom dan Greek sehingga bangsa itu hilang identiti Hebrew.
Kedatangan Islam untuk menyampaikan Quran bagi menyempurnakan kitab-kitab yang dimusnahkan dicemari penulisannya itu menimbulkan kebimbangan di kalangan golongan syaitan bertopeng manusia ini (Kultus Syaitan), kerana Islam akan membawa manusia kembali mengenal Tuhan yang wajib disembah. Agama-agama lain (bukan daripada perintah Allah) terutama polytheistic yang menyembah banyak dewa dan patung pula tidak diganggu oleh Illuminati kerana langsung tidak mengancam perancangan mereka.
Penyembah Allah dan Pendukung setia ajaran Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam yang mulia (para ulama’, para auliya’) kini di hujani pelbagai fitnah dan serangan istilah; Mereka dituduh sebagai pengganas, taksub, fundamentalis, pelampau agama, terroris, bapa bid’ah dan sebagainya. Ia adalah kesan ancaman fitnah pengikut Dajjal (pengikut syaitan) seperti yang pernah dipesan oleh Nabi kita yang mulia Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wassalam lebih 1400 tahun lalu. Islam yang merupakan satu-satunya agama Allah yang masih mendokong Tauhid terus ditentang habis-habisan dan cuba disesatkan, di bida’ahkan sebagaimana ajaran-ajaran Tauhid terdahulu.
Hari ini, penyembah syaitan ini sudah hampir kepada perancangan terakhir mereka. Pendukung aliran Zionis berusaha melepaskan semula Dajjal yang bermata satu atau Dewa Horus (Dewa Mesir Purba) atau One-Eyed Sun God. Bukti perancangan dan agenda mereka berada di sekeliling kita tanpa semua di kalangan kita sedar.
Golongan Zionis (pengikut Dajjal) ini dibenci oleh Ahli Kitab Yahudi (Orthodoks) dan Nasrani yang benar, tetapi golongan syaitan ini pandai berselindung di sebalik wajah agama Yahudi dan Nasrani sehingga masyarakat dunia tertipu. Yahudi Ortodox tidak pernah bersetuju dengan gagasan Zionis (rujuk Protokol Zionis) dan lebih menghargai keamanan. Yahudi Ortodox ini juga pernah disampaikan dakyah Zionis bagi merealisasikan negara Yahudi Israel melalui agenda Nazi namun mereka menolak dan kesannya, mereka dibunuh (Peristiwa Holocust). Mereka dibunuh bahkan diperalatkan untuk mengaburi serta mendapat simpati dunia agar merestui penubuhan negara Israel yang wujud hari ini. Manakala Yahudi yang berfahaman Zionis dan Mason pula dibenarkan hidup untuk merealisasikan penubuhan Israel.
Di mana Yahudi Ortodox ini tinggal hari ini? Mereka tidak tinggal di Israel tetapi berada di Amerika dan Eropah. Mereka hidup dalam kelompok tersendiri dan menyisihkan diri daripada kemajuan yang dikecapi dunia hari ini. Mereka sama seperti golongan Amish (Penganut Kristian Tradisional- terpinggir). Tetapi tidak bermakna mereka tidak terlibat langsung dalam agenda Illuminati, mereka dilibatkan sama dan kita umat Islam juga turut dilibatkan sama tanpa kita sedari.
Kita berada di zaman yang berhadapan dengan serangan ‘Syaitan Besar’ iaitu Dajjal. Rasulullah saw banyak mengingatkan kita akan Dajjal ini. Segala tokoh dan negara yang berpengaruh tunduk padanya kerana ia menjanjikan kekuasaan dan kekayaan.
Amerika, Britain dan sekutunya kini dibawah panji-panji Dajjal untuk menguasai dunia. Seluruh manusia yang mencintai dunia, akan berada di bawah telunjuknya dan menyembahnya tanpa perlu menukar agama. Orang Islam, Kristian, Yahudi tetap dengan agama masing-masing, tetapi hati dan fikiran mereka menyembahnya kerana ia mampu memberi kekayaan, kehebatan, pengaruh dan kekuasaan.
*sumber kaharabduljalil.blogspot.my
MISTERI KERJASAMA YAHUDI DAN NASRANI | Detik Islam

Ukhti, Belajarlah Dari Kegagalan Wanita Yahudi. 

ISLAM tidak menyukai wanita dilelahkan syarafnya dengan bekerja memeras tenaga. Wanita yang bekerja pulang ke rumah sudah dalam keadaan lelah seperti halnya si lelaki sendiri. Sarafnya tegang dan otot kaku. Lalu timbullah pergeseran-pergesaran tegang antara dia dengan suaminya. Kedua-duanya tidak mahu mengalah. Anak-anaknya pun lalu merasa tidak punya ibu. Yang terasa oleh mereka adalah mereka punya dua ayah, yang sama-sama lelaki. (Muhammad Quthb)

Pada 4 Januari tahun 1988, akhbar New York Times menerbitkan hasil kajian mengenai psikologi wanita kerjaya Yahudi di Amerika yang dilakukan seorang pakar sosiologi di Gratz College, Philadhelphia. Survey bertajuk "Jewish Women on the Way Up: The Challenge of Family, Career, and Community" ini melibatkan para wanita Yahudi. Beberapa organisasi Yahudi pun mengumpulkan kira-kira 1000 orang wanita Yahudi baik sebagai peniaga mahupun wanita professional untuk menjadi objek garapan dari penelitian serius ini.

Kajian sendiri ditaja oleh Jawatankuasa Yahudi Amerika dan Majalah suku berhaluan feminis Yahudi bernama Lilith. Seribu wanita itu kemudian diberikan soal selidik dan diwajibkan untuk mengisi kesemua soalan agar penyelidikan berjalan maksimum.

Hasilnya, cukup menarik. Kesimpulan dari kajian itu adalah bahawa sementara perempuan lain masih banyak menemukan diri mereka harus memilih antara perkahwinan, kerjaya dan melahirkan anak, wanita kerjaya Yahudi justru berjaya menggabungkan ketiga-tiganya. Ini adalah sebuah penemuan yang memang menyokong pendapat sebelumnya dimana perhatian Yahudi terhadap keluarga tergolong sangat tinggi. Wanita Yahudi yang bergelar sarjana, master, ataupun doktor mampu membahagikan peranan antara seorang pekerja dengan status mereka sebagai seorang ibu.

Peningkatan jumlah wanita kerjaya Yahudi yang membanjiri sektor ekonomi sebenarnya tidak terlepas akan dua perkara. Pertama, krisis kewangan bangsa Yahudi. Jika kita berkaca kepada sejarah, dominasi wanita Yahudi yang mewarnai lapangan pekerjaan tidak terlepas dari peranan dinamika kehidupan mereka di Eropah. Lambannya Yahudi dalam menguasai sektor ekonomi, memaksa mereka memutar otak untuk membiayai kehidupan. Terlebih jumlah Yahudi sangat sedikit. Mereka juga banyak mengalami krisis identiti apabila mengharungi diaspora ke pelbagai Negara. Kesimpulannya, diskriminasi Eropah terhadap mereka membuat banyak elite Yahudi memainkan peranan wanita untuk menyambung keluarga.

Namun peranan yang begitu ketara ada pada faktor kedua, yakni peranan mereka dalam menguatkan idea feminisme melalui Revolusi Perancis. Perlu dicatat bahawa Revolusi Perancis sama sekali bukan garapan orang-orang Perancis yang ditujukan demi kebaikan rakyat Perancis itu sendiri. Revolusi Perancis digerakkan oleh agen-agen kepentingan asing (yahudi kapitalis antarabangsa) dengan tujuan menghancurkan seluruh stuktur masyarakat dan negara Perancis untuk digantikan dengan "orde baru" yang sesuai dengan kepentingan mereka.

Hal ini pun disahkan oleh dokumen Protocols of Learned Elders of Zion (Protocols of Zion), dokumen rahsia yang memuatkan rencana penguasaan dunia oleh tokoh-tokoh yahudi. Protokol ketujuh dan pertama dokumen itu berkata:

"Ingat dengan Revolusi Perancis yang kepadanya kita menyebutkan sebagai kejayaan besar. Rahsia dari persiapannya dikenal luas di kalangan kita kerana sesungguhnya itu adalah pekerjaan kita.

"Kitalah yang pertama kali berteriak di antara massa 'Liberty, Equality, Fraternity.' Orang-orang gentile (non-yahudi) bodoh berdatangan dari seluruh penjuru untuk memakan umpan itu, dan bersama-sama mereka melakukan 'kebaikan untuk dunia'. Bahkan orang-orang bijak dari gentile sedemikian bodohnya sehingga tidak mengerti bahawa kepentingan asing. "

Dengan semboyan equality inilah feminisme mencari momentumnya. Sebuah buku berjudul Vindication of The Rights of Women yang dikarang Mary Wollstronecraft pada tahun 1792 boleh kita ambil sebagai bahan kajian lebih jauh. Seperti dikatakan Rosemarie Putnam Tong dalam bukunya Feminist Thought, Mary adalah wanita yang mendelegasikan feminisme gelombang pertama. Ia menggambarkan bahawa kerosakan psikologi dan ekonomi yang dialami wanita disebabkan oleh pergantungan perempuan secara ekonomi kepada laki-laki dan peminggiran peranan perempuan dari ruang awam.

Marry Wollctronecraft yang cuba bunuh diri sebanyak dua kali dan menolak berkahwin hingga usia yang lebih lanjut ini kemudian menginginkan bahawa perempuan bukanlah "mainan laki-laki atau loceng milik laki-laki". Dengan kata lain, perempuan bukanlah "sekadar alat" atau instrumen untuk kebahagiaan atau kesempurnaan orang lain. Sebaliknya perempuan adalah destinasi yang mempunyai harga diri untuk menentukan nasibnya sendiri. dalam realiti tidak pernah ada persamaan dan kebebasan.

Dalam perkembangannya, trend wanita kerjaya menjadi suatu fakta yang tidak dapat dielakkan. Feminisme berkembang menjadi 'wahyu' untuk memimpin para wanita dalam menyelesaikan struktur keluarga yang sangat mengekang bagi perkembangan perempuan.

Namun pemikiran Yahudi yang menggembar-gemburkan kebebasan untuk wanita dalam kerjayanya mula menimbulkan kesannya. Kesan daripada ini dapat dilihat kepada mula dipertanyakannya kesimpulan bahawa wanita Yahudi mampu menggabungkan antara kerjaya, keluarga, dan mengurus anak. Bahawa tidak semua wanita Yahudi boleh digambarkan sebagai sosok perempuan yang sesuai seperti kajian Lilith tahun 1988. Maka 14 tahun kemudian keadaan menjadi berubah.

Dalam catatan tingkat perceraian yang dikeluarkan Divorcemag.com, pada tahun 2002 sahaja, kadar perceraian di Israel yang hanya sebuah Negara kecil, mencapai angka 14% .Menariknya survey itu tidak mencatumkan negara-negara muslim sebagai Negara yang mempunyai kadar perceraian tinggi. Tercatat Negara majoriti muslim seperti Turki hanya mencantumkan angka 6%. Itu pun jika kita mahu berdebat dengan penyebutan Turki sebagai Negara Islam mengingat bahawa Negara para Fatih tersebut masih setia dalam melaksanakan undang-undang sekular.

Bahkan tahap peceraian di Israel semakin tajam dari masa ke masa. Pada tahun 2006 sahaja, Mahkamah Pentadbiran Rabbinis mengemukakan bahawa di Yerusalem, kota yang dikuasai 'agama Yahudi, ada kenaikan tajam 10.4% perceraian di kalangan keluarga Yahudi berbanding dengan tahun sebelumnya.

Menariknya para pelaku perceraian di Israel justeru berasal dari kalangan agama Yahudi yang terkenal militan, radikal, fundamentalis atau boleh disebut sebagai kumpulan ultra ortodoks yang diwakili oleh komuniti Yahudi Haredim.

Komuniti Haredim sendiri adalah sebuah kelompok masyarakat Yahudi ultra-ortodoks yang menjadikan Taurat sebagai pegangan hidup. Jumlah mereka mencapai 10% dari jumlah keseluruhan 7.8 juta penduduk Israel. Dalam masyarakat Yahudi Haredim, semua yang berbau sekular sangat dilarang. Kumpulan ini juga mengharamkan para pengikutnya untuk mempunyai radio dan televisyen, terlebih lagi menontonnya.

Kehidupan mereka sendiri sering diisi dengan saling bertukar kabar melalui poster yang ditampal di tembok jalanan. Lelaki dan perempuan yang bukan muhrim juga tidak dibenarkan untuk berdua-duaan, apalagi berpacaran. Perkahwinan pun diatur dengan sistem perjodohan. Gambar perempuan automatik dilarang tampil di muka umum, dan tiap hari Sabbath, mereka mengeluarkan dasar untuk tidak boleh ada yang memandu kenderaan.

Namun yang menjadi tarikan adalah bahawa kumpulan yang memegang teguh Taurat seperti Heredim pun menjadi penumbang saham terbesar dalam perceraian keluarga Yahudi di Israel. Menurut Rabi Yitzhak Ralbag, petinggi di pejabat perkahwinan Yahudi (semacam KUA di Israel) banyaknya pasangan keagamaan yang bercerai adalah suatu fakta yang menjadi tentangan sengit bagi Yahudi. Seperti dikutip dari Jerusalem Post, Ralbag berkata,

"I see it even among haredim when they come to register for marriage. More and more requests to marry are being made by haredi divorcees. Once it was an embarrassment. "

Jika tahap perceraian saja, sudah memadai kaum ortodok Yahudi, maka kaum sekular pasti akan mempunyai riwayat sama, jika tidak secara matematik mengalami hal yang lebih buruk. Nombor perceraian keluarga sekular di Tel Aviv melonjak naik walaupun pada tahap yang lebih sederhana. Masih, menurut laporan Jerusalem Post, tercatat ada sekitar 3.007 orang Yahudi yang memilih untuk mengakhiri perkahwinan mereka pada tahun 2006. Dalam data mahkamah, angka perceraian keluarga sekular Yahudi ini naik 4.4% dari tahun 2005.

Dan menariknya salah satu alasan perceraian di kalangan keluarga Yahudi disebabkan kerana kesibukan ekonomi yang sedikit banyak membuat para wanita mengambil sektor pekerjaan. Kesibukan wanita Yahudi ini tentunya membuat mereka banyak menelantarkan keluarga. Wanita yahudi juga banyak menjalin kasih dengan lelaki lain dari hubungan pekerjaannya.

Sebagai umat Islam, kita boleh mengambil pelajaran dari runtuhnya tatanan keluarga di kalangan Yahudi. Islam sebenarnya sudah boleh meramalkan kehancuran sebuah keluarga yang tidak hanya menimpa kaum kafir tersebut. Menurut Muhammad Quthb, dalam bukunya Ma'rakah At Taqalid, Islam memang tidak menyukai kedudukan wanita yang mengambil jalan kerjaya sebagai pilihan hidupnya. Sebab Islam, kata Muhammad Quthb tidak suka wanita dilelahkan fizikalnya dengan bekerja memeras tenaga. Secara lebih jauh, Profesor Kajian Islam dari Universiti Arab Saudi itu menulis sebuah hal yang menarik,

"Wanita yang bekerja pulang ke rumah sudah dalam keadaan lelah seperti halnya si lelaki sendiri. Sarafnya tegang dan otot kaku. Lalu timbullah pergeseran-pergesaran tegang antara dia dengan suaminya. Kedua-duanya tidak mahu mengalah. Anak-anaknya pun lalu merasa tidak punya ibu. Yang terasa oleh mereka adalah mereka punya dua ayah, yang sama-sama lelaki. "

Oleh kerana itu, menurut Muhammad Quthb, Islam adalah agama yang gigih menjamin seluruh esensial hidup wanita, tanpa mengharuskannya memburu, memeras keringat, demi mendapatkan sesuap nasi. Namun hal ini bukan berarti Islam kemudian melarang wanita bekerja. Kerana bekerja dibenarkan dalam Islam. Paling banter, Islam tidak suka. Meski perlu juga diperhatikan bahawa keputusan wanita bekerja boleh dilakukan jika dalam keadaan terdesak, kecemasan, dan memaksa perempuan untuk turun tangan, seperti ketika ia ditinggalkan suaminya. Namun terlepas dari situasi itu, perempuan tidak diwajibkan untuk bekerja. Kerana hak memberikan nafkah ada pada suami.

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada. "(Annisa: 34)

Maka apabila seorang wanita berkahwin, hamil, lalu melahirkan, amanah perempuan yang pertama kali tertumpu pada dirinya adalah sektor rumah tangganya. Kenapa? Sebab perempuan mempunyai peranan strategik lagi mulia, yakni mempertahankan status tauhid seorang anak yang telah diberikan oleh Allah dan itu jauh lebih mulia berbanding mereka mendahulukan kerjayanya. Maka itu tidak hairan dalam sebuah hadis mengenai fitrah kanak-kanak, Rasulullah SAW menyebut ibu pada kedudukan pertama sebelum ayah dalam mendidik agama anaknya, "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (bertauhid). Ibu bapanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi. "

Dan proses seorang wanita menjadi sebenar-benarnya wanita tidak akan pernah berjalan baik, jika ia melupakan status utamanya sebagai seorang ibu. Proses ini pun juga mustahil berlaku jika seorang wanita lebih mendekatkan dirinya kepada kerjayanya berbanding amanah besar yang diberikan Allah untuk menyelesaikan hadis Rasulullah tersebut. Dalam hal ini, Islam bukan kemudian melarang wanita meraih pendidikan tinggi di luar rumahnya, kerana menuntut ilmu wajib bagi seluruh umat muslim. Namun Islam mendelegasikan bahawa tugas keilmuan pertama yang mesti dipelajari seorang wanita adalah ilmu rumah tangganya, setelah itu baru ia boleh memilih jenjang pendidikan lain yang ia sukai.

Kerana Islam adalah agama satu-satunya yang tidak mengenal dikotomi kejayaan seorang wanita yang berjaya di luar rumah, namun meninggalkan jejak kehancuran di dalam rumahnya. Seperti Marry Wollstronecraft, yang katanya "berjaya" menjadi feminis, tapi justeru sudah melakukan percubaan bunuh diri berkali-kali dan membunuh fitrahnya dengan tidak berkahwin sampai usia lanjut.

Maka itu Islam sangat adil meletakkan bahagian perempuan baik sebagai ibu, penuntut ilmu, dan pengurus suami. Jauh lebih berkeadilan dan beradab berbanding instrumen Lilth dalam menilai wanita Yahudi, yang pada perkembangannya bahawa keutuhan rumah tangga Yahudi tidak boleh dipertahankan.

Maka, meminjam bahasa seorang penyair Arab maka peranan ibu muslim disini bagaikan sebuah madrasah yang akan simetri, tidak saja pada peranannya mendidik seorang anak, tetapi juga pada kadar kualiti generasi di mana ia tinggal. "Ibu adalah sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya. Bererti kamu menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya. "

sumber islampos.com
Ukhti, Belajarlah Dari Kegagalan Wanita Yahudi | Detik Islam

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: