Rabu, 14 Februari 2018

7110. Subhanallah, Walhamdulillah, Walaa ilaaha ilallah, Allahu-Akbar, laa haula wala quwata illa billahil aliyil adzim” Sebarkan!, Anda akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
.
90 hari lagi masuk ramadhan... Mulai Malam ini (Ba'da Maghrib sudah masuk  1 Jumadil awal. Rasullullah Bersabda "Barang Siapa Yang Memberitahukan  Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya."   Dan berdzikirlah mengingat اَللّهُ ..." 

Subhanallah, Walhamdulillah, Walaa ilaaha ilallah, Allahu-Akbar, laa haula wala quwata illa billahil aliyil adzim” Sebarkan!, Anda  akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT. 

 آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ   

maaf... Jangan putus di Anda. Gak sampai 1 menit kok اَللّهُ maha besar 🙏 
ISLAM 4 BEGINNER
3 Syarat Taubat, Apa Saja?
By Adam  Last updated Feb 14, 2018

KETIKA kita berdosa maka segeralah menyadari bahwa itu merupakan perbuatan yang amat dibenci Allah SWT. Tetapi Allah SWT mencintai hamba-Nya yang berbuat dosa lantas ia bertaubat dengan taubatan yang sungguh-sungguh.

Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,” (QS. At-Tahrim: 8).

“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. An-Nisa’: 110).

“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-A’raf: 153).

“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi Maha penyayang’,” (QS. Az-Zumar: 53).

Hakikat taubat adalah menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lampau, membebaskan diri seketika itu pula dari dosa tersebut dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi di masa mendatang. Tiga syarat ini harus berkumpul menjadi satu pada saat bertaubat. Pada saat itulah dia akan kembali kepada ubudiyah, dan inilah yang disebut hakikat taubat.

Menurut Abu Ismail, rahasia hakikat taubat ada tiga macam:

1. Memisahkan ketakutan dari kemuliaan

Memisahkan ketakutan dari kemuliaan, bahwa taubat itu harus dimaksudkan sebagai wujud ketakutan kepada Allah, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, lalu dia melaksanakan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dan mengharapkan pahala-Nya. Dia juga harus meninggalkan kedurhakaan kepada Allah berdasarkan cahaya dari-Nya, takut terhadap siksa-Nya dan tidak dimaksudkan untuk mendapatkan kemuliaan. Karena bagaimana pun juga ketaatan itu mempunyai kemuliaan dalam lahir maupun batin. Siapa yang bertaubat dengan maksud untuk mencari kemuliaan, maka taubatnya itu menjadi sia-sia.

2. Melupakan dosa dan kesalahan

Melupakan dosa dan kesalahan harus dirinci lebih lanjut lagi. Bahkan ada perbedaan pendapat dalam masalah ini di kalangan orang-orang yang meniti jalan kepada Allah. Di antara mereka ada yang berpendapat, sibuk mengingat dosa adalah perbuatan yang sia-sia. Mempergunakan waktu bersama Allah jauh lebih bermanfaat bagi orang yang bertaubat.

Maka ada pepatah, “Mengingat masa kemarau di musim penghujan adalah kemarau.” Ada pula yang berpendapat, memang yang lebih tepat ialah tidak melupakan dosa itu dan dosa itu seakan-akan harus selalu hadir di depan matanya, sehingga membuat hatinya senantiasa sedih.

Yang benar dalam masalah ini, jika seorang hamba merasakan adanya ujub pada dirinya, melupakan karunia dan tidak merasa membutuhkan Allah atau tidak melihat kekurangan dirinya, maka mengingat dosa lebih bermanfaat baginya. Namun pada saat dia melihat karunia Allah yang dilimpahkan kepadanya, hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah, kerinduan untuk bersua dengan-Nya, merasakan kebersamaan dengan-Nya, melihat keluasan rahmat dan ampunan-Nya, maka melupakan dosa dan kesalahan lebih bermanfaat baginya. Sebab jika seorang hamba terus-menerus mengingat dosa dan kesalahannya, sementara dia dalam keadaan yang kedua ini, maka dia akan turun dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang rendah, dan ini termasuk tipu daya syetan. Sebab dua keadaan ini harus dibedakan.

3. Taubat dari taubat

Sedangkan taubat dari taubat, merupakan istilah yang masih rancu, bisa berarti benar dan bisa berarti salah. Taubat termasuk kebaikan yang paling agung. Taubat dari kebaikan merupakan keburukan yang paling besar dan kesalahan yang paling buruk, bahkan bisa disebut kufur.

Sebab dengan begitu tidak ada bedanya antara taubat dari taubat dan taubat dari Islam serta iman. Layakkah dikatakan taubat dari iman? Jika seorang hamba senantiasa beserta Allah, senantiasa mengingat karunia, menyebut asma’ dan sifat-sifat-Nya serta senantiasa menghadap kepada-Nya, namun dia juga masih mengingat-ingat dosanya yang telah lampau sebagai perwujudan taubat, maka dia perlu bertaubat dari taubatnya itu. []


Referensi: E-book Madarijus Salikin (Pendakian Menuju Allah)/Ibnu Qayyim Al-Jauziyah/Pustaka Al-Kautsar/1999 
3 Syarat Taubat, Apa Saja? - Islampos






رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: