Jumaat, 16 Februari 2018

7118. “Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketakwaan.” (QS. Al-Maidah: 2)

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
.
Foto: Abu Umar/Islampos
RENUNGAN
Bahaya Pacaran. 
By Ari Cahya Pujianto  Last updated Feb 15, 2018
Oleh: Riany Az-Zahra

SAHABAT, ketahuilah bahwa keberkahan pernikahan tidak diraih dengan cara bermaksiat kepada Allah dan cara mengenal lebih jauh sosok calon pasangan, tidak dengan jalan pacaran.

Untuk itu, barangkali masih ada di antara kita yang berstatus menjadi “kekasih seseorang” atau “atau ada yang sedang dekat dengan seseorang yang tampaknya akan memicu terjadinya perzinahan, entah TTM, atau HTS atau apapun bentuknya, maka kukatakan Wallohi. Jangan membuat Allah marah.

Apalagi sampai membuat Allah murka dengan apa yang kita lakukan. Sebab jika itu terjadi, Allah akan berlepas tangan dari kita. Maka adakah yang bisa kita andalkan lebih baik selain Allah?

Untuk itu aku mengajak sahabat-sahabat hijrah untuk sama-sama meraih cinta yang di ridhai oleh Allah melalui jalan pernikahan.

Bagi kita semua yang pernah berada pada fase ini, maka bersegeralah memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

Datangilah di sepertiga malam kemudian temui Dia di dalam sholat taubat.

Dan berazam-lah bahwa hal itu tidak akan pernah kau lakukan lagi. Dan mintalah Allah untuk selalu menjaga hati serta iman di dalam dadamu. Hingga Allah turut hadir dalam hijrah yang sedang kau perjuangkan.

Allah Maha Baik. Dan kita percaya itu ‘kan. Maka yakinlah Allah akan kasih yang lebih baik bahkan dari apa yang bisa kamu bayangkan selama ini jika kau Istiqomah menjaga diri.


Yuk, sama-sama belajar menjadi lebih baiK. [] 

Sumber: Bahaya Pacaran - Islampos
Foto: wiseGEEK
RENUNGAN
Masa Aku Makan Sendiri. 
By Eneng Susanti  Last updated Feb 15, 2018

“Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketakwaan.” (QS. Al-Maidah: 2) 

APA yang akan anda lakukan jika mendapatkan hadiah berupa harta yang banyak dalam waktu singkat dari orang yang tak terduga? Menerima atau menolak? Lalu, untuk apa kira-kira harta itu anda pergunakan?

Akankah anda ingat pada sesama ketika mendapatkan nikmat atau rezeki yang lebih dari Allah SWT? Nah, kisah berikut ini mungkin bisa dijadikan ibrah atau inspirasi bagi anda..

Suatu hari, Umar bin Ubaidullah bin Ma’mar melihat seorang hamba sahaya sedang makan roti di tepi kebun.

Di dekat hamba sahaya tersebut  ada seekor anjing.

Setiap kali hamba sahaya itu makan satu suap roti, maka ia lalu memberikan satu suapan pada anjing di dekatnya itu.

Umar bi Ubaidullah pun merasa heran. Ia kemudian bertanya pada si hamba sahaya, “Kenapa engkau begitu sayang pada anjing itu?”

“Aku malu pada Allah yang telah melihatku. Masa aku makan sendiri, sementara anjing ini dibiarkan kelaparan….” jawab hamba sahaya itu.

Jawaban tersebut membuat Umar bin Ubaidullah terkagum-kagum. Maka Umar bin Ubaidullah pun kemudian membeli hamba sahaya sekaligus dengan kebunnya.

“Engkau sekarang telah aku bebaskan dari tuanmu. Kini engkau bisa bebas memilih jalan hidupmu sendiri,” Kata Umar bin Ubaidullah seraya menambahkan, “ Nah, untuk bekal hidupmu, kebun ini telah aku beli dan sekarang kuhadiahkan untukmu….”

Betapa terkejut dan bahagianya sang hamba sahaya. Ia kemudian berkata, “Segala puji bagi Allah. Engkau telah memerdekakan aku dan memberiku sebuah kebun….” Kemudian ia berkata, “Kebun yang engkau hadiahkan padaku itu, kini akan aku berikan pada  fakir miskin di Madinah.”

Mendengar hal itu, bertambahlah kekaguman Umar bin Ubaidullah terhadap sikap hamba sahaya itu.

Jadi, meskipun dalam keadaan sulit dan membutuhkan, seseorang yang memiliki ketulusan seperti halnya sang hamba sahaya di atas, akan selalu ingat untuk menolong orang lain ketika ia memperoleh rezeki. Itulah bentuk syukur seorang hamba kepada tuhannya. []


SUMBER: EBOOK ANAK | NURUL IHSAN | SMART BOOKS 
Masa Aku Makan Sendiri - Islampos

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Science Illustrated
NASIHAT
Astagfirullah, Tanpa Sadar Ternyata 3 Dosa Besar Ini Sering Kita Perbuat. 
By M Ardiansyah  Last updated Feb 14, 2018

PERBUATAN yang bertentangan dengan syariat Islam, itulah termasuk dalam kategori dosa. Di mana jika kita melakukan perbuatan dosa, maka tunggulah adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apalagi jika dosa yang kita perbuat itu termasuk dosa besar. Maka, tiada lagi kesempatan bagi kita untuk bertaubat, jika kita tidak segera menyesalinya sebelum ajal menjemput.

Jika perbuatan dosa itu terasa, mungkin cukup mudah bagi kita untuk mengingatnya. Sehingga, kita bisa segera memperbaiki diri. Tapi, seringkali kebanyakan dari kita melakukan dosa besar tanpa disadari. Sedikitnya, ada tiga dosa besar yang tanpa sadar banyak dilakukan. Apakah itu?

1. Riba
Dosa besar pertama yang sering dilakukan oleh umat manusia tanpa disadari adalah riba. Riba sendiri merupakan penetapan bunga pinjaman atau dengan kata lain melebihkan jumlah pengembalian pinjaman berdasarkan presentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok.

Riba biasanya bisa terjadi karena si peminjam uang tidak bisa melunasi utangnya tersebut tepat pada waktunya. Namun, harus diketahui bahwa perbuatan riba ini merupakan suatu hal yang haram untuk dilakukan dan tentu saja akan menimbulkan dosa bagi pelakunya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS. Al-Baqarah: 275).

Di masa modern sekarang ini, banyak sekali kasus riba yang kita jumpai dalam berbagai macam bentuk dan dengan nama yang berbeda. Seperti terjadi pada transaksi perbankan (bunga), jual beli secara kredit, ataupun asuransi.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa riba adalah salah satu dosa besar yang harus dihindari. Padahal sebenarnya tipa-tiap orang yang terlibat di dalam riba akan sama-sama mendapatkan dosa besar. Bahkan, Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa riba itu ada 70 macam dosa dan Rasul mengibaratkan yang paling ringan dari dosa riba adalah seperti seseorang yang berzina dengan ibunya.

2. Riya’ (Pamer)
Perbuatan yang menimbulkan dosa besar tanpa disadari selanjutnya adalah riya’ (pamer). Riya’ merupakan salah satu perbuatan yang dilarang di dalam ajaran Islam. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman bahwasanya orang-orang yang kerap berbuat riya’ termasuk dalam golongan orang yang celaka.

Riya’ bisa berwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari memamerkan harta bendanya sendiri sampai dengan menyebut-nyebut pemberiannya di hadapan orang lain. Tujuannya adalah agar ia mendapat pujian dari manusia lainnya dan dianggap sebagai sosok yang dermawan.

Tidak hanya itu, orang yang shalat dan beribadah kepada Allah atas dasar untuk mendapatkan pujian dari sesama manusia juga termasuk ke dalam kategori riya’. Perbuatan riya’ atau suka pamer ini bisa menyebabkan terhapusnya amalan kebaikan seseorang. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya apabila menghindari sifat riya’ ini dari kehidupan kita.

3. Menyakiti Tetangga
Dosa besar selanjutnya yang tanpa sadar dan bahkan sering dilakukan oleh manusia yakni menyakiti tetangga. Tetangga merupakan orang yang tinggalnya berdekatan dengan kita. Di dalam Islam, kita dianjurkan untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada tetangga dan orang-orang terdekat.

Namun, banyak orang yang tidak menjalin hubungan baik dengan tetangga mereka. Bahkan ada di antaranya yang bertengkar lalu tidak saling bertegur sapa satu sama lain. Selain itu, banyak juga yang melakukan kekerasan ataupun berkata kasar kepada tetangganya sehingga melukai hati tetangga tersebut.

Padahal sebenarnya, menyakit tetangga itu termasuk dalam dosa besar yang sering diabaikan. Ternyata orang yang menyakiti tetangganya tidak akan masuk ke dalam surga. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya apabila kita menjaga perilaku dan perkataan terhadap tetangga yang tinggal disekitar kita. Jangan lupa untuk selalu menjaga silaturahim dan berbagai satu sama lain. Saling tolong menolonglah apabila berada dalam kesulitan.

Itulah tiga perbuatan dosa yang seringkali kita tidak menyadarinya. Maka, perbanyaklah beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena boleh jadi kita melakukan ketiga dosa besar itu. [] 


Sumber: 
Ilustrasi. Foto: Fine Art America
DUNIA GHAIB
Ini 10 Pengakuan Jin Untuk Sesatkan Manusia. 
By Sodikin  Last updated Feb 15, 2018

ALLAH menciptakan manusia sebagai yang makhluk paling mulia dibandingkan dengan jin bahkan malaikat. Karenanya Allah melarang manusia berhubungan dan meminta bantuan kepada jin, karena hanya Allah satu-satunya tempat untuk meminta.

Sayangnya, beberapa manusia memilih untuk meminta bantuan kepada jin yang mengaku mau membantu manusia, tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Jin yang menjerumuskan ke dalam dosa dan kesesatan.

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan,” (QS. Al-Jin: 6).

Dalam rangka mengelabui dan menjerumuskan manusia, banyak jin yang membuat pengakuan palsu. Pengakuan ini umumnya disampaikan pula pada saat jin tersebut diruqyah. Berikut ini 10 pengakuan umum jin sebagaimana dituturkan Tim Ruqyah Majalah Ghoib:

1.Mengaku mencintai manusia khususnya orang yang dirasukinya-karena ia rajin ibadah

2.Mengaku bahwa dirinya bukan dari golongan setan

3.Mengaku membantu manusia khususnya orang yang dirasukinya-bekerja dan mencari rezeki

4.Mengaku bahwa ia tak mengganggu manusia

5.Mengaku menyelamatkan manusia khususnya orang yang dirasukinya-dari musibah

6.Mengaku membantu manusia khususnya orang yang dirasukinya-dalam beribadah

7.Mengaku melindungi manusia khususnya orang yang dirasukinya-dari serangan setan

8.Mengaku melindungi manusia khususnya orang yang dirasukinya-dari kezaliman orang lain

9.Mengaku bisa melihat setan dari golongan jin yang akan menggoda manusia

10.Mengaku akan menjaga kesehatan manusia khususnya orang yang dirasukinya

Benarkah pengakuan-pengakuan tersebut? Tim Ruqyah Majalah Ghoib menegaskan bahwa 10 pengakuan itu tidak bisa dipercaya dan bisa dipatahkan dengan logika syar’i.

Pertama, manusia tidak bisa membuktikan sejauh mana pengakuan maupun penolakannya.

Kedua, kebohongan pengakuan jin tersebut dengan cepat terbongkar ketika ruqyah dilanjutkan. Buktinya, jin tersebut berteriak kesakitan saat dibacakan ayat-ayat tentang Munafiqin dalam surat Al Baqarah. Apalagi setelah dilanjutkan dengan ayat kursi, surat An Nisa ayat 56 dan 115, surat Al Jin ayat 6 serta ayat-ayat lain yang menjelaskan ancaman Allah bagi manusia dan jin yang membangkang perintah-Nya.

Ketiga, manusia tidak boleh meminta bantuan kepada yang gaib kecuali Allah Subhanahu wa Taala. Sebagaimana ayat yang senantiasa dibaca saat shalat: “Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah: 5). []

Disarikan dari buku Anda Bertanya Ghoib Menjawab; Konsultasi tentang Ruqyah dan Gangguan Jin 


Sumber: 













رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: