Rabu, 29 Ogos 2018

Parti PAS Double Standard? 8116.


“(Dianggap) salah apabila pihak lain buat, dibela apabila tokoh sendiri lakukan.” 

“Ya Muqollibal Qulub, Tsabbit Qalbi Ala Diinik.” 
Wahai Zat Yang Membolak Balikkan Hati, Teguhkanlah hatiku diatas Agama Mu. 

Aamiin Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. 
Surah Al Kafirun
Tafsir dan Kelebihan Surah Al-Kafirun
Surah ini diturunkan di Makkah mengandungi enam ayat menyatakan dengan jelas tidak ada tolak ansur darisegi akidah dan ibadah dengan orang-orang kafir. Surah ini ditujukan kepada kaum musyrikin, yang kafir kerana mereka tidak mau menerima seruan dan petunjuk kebenaran yang dibawakan Nabi Muhammmad S.A.W. kepada mereka.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (١) لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (٢) وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٣) وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (٤) وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٥) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (٦

1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir!” 

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku.

(Surah al-Kafirun ayat 1-6) Asbabun Nuzul surah ini :

Telah diriwayatkan bahwa Walid bin Mugirah, 'As bin Wail As Sahmi, Aswad bin Abdul Muttalib dan Umaiyah bin Khalaf bersama rombongan pembesar-pembesar Quraisy datang menemui Nabi SAW. menyatakan, "Hai Muhammad! Marilah engkau mengikuti agama kami dan kami mengikuti agamamu dan engkau bersama kami dalam semua masalah yang kami hadapi, engkau menyembah Tuhan kami setahun dan kami menyembah Tuhanmu setahun.

Jika agama yang engkau bawa itu benar, maka kami berada bersamamu dan mendapat bagian darinya, dan jika ajaran yang ada pada kami itu benar, maka engkau telah bersekutu pula bersama-sama kami dan engkau akan mendapat bagian pula daripadanya".

Baginda S.A.W. menjawab, "Aku berlindung kepada Allah dari mempersekutukan-Nya".

Lalu turunlah surah Al Kafirun sebagai jawapan terhadap pelawaan mereka.

Kemudian Nabi SAW pergi ke Masjidilharam menemui orang-orang Quraisy yang sedang berkumpul di sana dan membaca surah Al Kafirun ini, maka mereka berputus asa untuk dapat bekerja sama dengan Nabi SAW. Sejak itu mulailah orang-orang Quraisy meningkatkan permusuhan mereka ke pada Nabi dengan menyakiti baginda dan para sahabatnya, sehingga tiba masanya hijrah ke Madinah.

Dalam ayat-ayat ini Allah memerintahkan Nabi-Nya agar menyatakan kepada orang-orang kafir, bahwa "Tuhan" yang kamu sembah bukanlah "Tuhan" yang aku sembah, kerana kamu menyembah "tuhan" yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak atau ia menjelma dalam sesuatu bentuk atau dalam sesuatu rupa atau bentuk-bentuk lain yang kau dakwakan.

Sedang aku menyembah Tuhan yang tidak ada tandingan-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya; tidak mempunyai anak, tidak mempunyai teman wanita, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak menjelma dalam sesuatu tubuh. Akal tidak sanggup menerka bagaimana Dia, tidak ditentukan oleh tempat dan tidak terikat oleh masa, tidak memerlukan perantaraan dan tidak pula memerlukan penghubung.

Maksudnya; perbedaan sangat besar antara "tuhan" yang kamu sembah dengan "Tuhan" yang aku sembah. Kamu menyakiti tuhanmu dengan sifat-sifat yang tidak layak sama sekali bagi Tuhan yang saya sembah.

Sahabat yang dimuliakan,
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (١
1. Katakanlah (Wahai Muhammad): "Hai orang-orang kafir! 

"Katakanlah," – olehmu hai utusanKu – kepada orang-orang yang tidak mau percaya itu: "Hai orang-orang kafir!" (ayat 1).

Hai orang-orang yang tidak mau percaya. Menurut Ibnu Jarir panggilan seperti ini disuruh sampaikan Tuhan oleh Nabi-Nya kepada orang-orang kafir itu, yang sejak semula berkeras menantang Rasul dan sudah diketahui dalam ilmu Allah Ta'ala bahwa sampai saat terakhir pun mereka tidaklah akan mahu menerima kebenaran. Mereka menantang, dan Nabi S.A.W. pun tegas pula dalam sikapnya menantang penyembahan mereka kepada berhala, sehingga timbullah suatu pertandingan siapakah yang lebih kuat semangatnya mempertahankan pendirian masing-masing. Maka pada satu waktu terasalah oleh mereka sakitnya pukulan-pukulan itu, mencela berhala mereka, menyalahkan kepercayaan mereka.

Maka bermuafakatlah pemuka-pemuka Quraisy musyrikin itu hendak menemui Nabi. Mereka bermaksud hendak mencari, "damai". Yang mendatangi Nabi itu menurut riwayat Ibnu Ishaq dari Said bin Mina – ialah al-Walid bin al-Mughirah, al-Ash bin Wail, al-Aswad bin al-Muthalib dan Umaiyah bin Khalaf. Mereka kemukakan suatu usul damai: "Ya Muhammad! Mari kita berdamai. Kami bersedia menyembah apa yang engkau sembah, tetapi engkau pun hendaknya bersedia pula menyembah yang kami sembah, dan di dalam segala urusan di negeri kita ini, engkau turut serta bersama kami. Kalau seruan yang engkau bawa ini memang ada baiknya daripada apa yang ada pada kami, supaya turutlah kami merasakannya dengan engkau. Dan jika pegangan kami ini yang lebih benar daripada apa yang engkau serukan itu maka engkau pun telah bersama merasakannya dengan kami, sama mengambil bahagian padanya." – Inilah usul yang mereka kemukakan. Tidak berapa lama setelah mereka mengemukakan usul ini, turunlah ayat ini;

١)لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (٢)وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٣)وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (٤)وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(٥)لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku.

Menurut tafsiran Ibnu Katsir yang disalinkannya dari Ibnu Taimiyah erti ayat yang kedua:

"Aku tidaklah menyembah apa yang kamu sembah," ialah menafikan perbuatan (nafyul fi'li) ertinya bahawa perbuatan begitu tidaklah pernah aku kerjakan.

"Dan tidak pula kamu menyembah apa yang aku sembah." (ayat 3). ertinya persembahan kita ini sekali-kali tidak dapat di gabungkan atau di satukan. Kerana yang aku sembah hanya Allah kan kalian menyembah kepada benda; iaitu kayu atau batu yang kamu perbuat sendiri dan kamu besarkan sendiri.

"Dan aku bukanlah penyembah sebagaimana kamu menyembah." (ayat 4).

"Dan kamu bukanlah pula penyembah sebagaimana aku menyembah." (ayat 5).

Maka selain dari yang kita sembah itu berlain; kamu menyembah berhala , aku menyembah Allah Yang Maha Esa, maka cara kita menyembah pun lain pula. Kalau aku menyembah Allah maka aku melakukan solat di dalam syarat rukun yang telah ditentukan. Sedang kamu menyembah berhala itu sangatlah berbeda dengan cara aku menyembah Allah. Oleh sebab itu tidaklah dapat pegangan kita masing-masing ini didamaikan;

"Untuk kamulah agama kamu, dan untuk akulah agamaku." (ayat 6).

Soal akidah, di antara Tauhid Mengesakan Allah, sekali-kali tidaklah dapat dikompromikan atau dicampur-adukkan dengan syirik. Tauhid kalau dicampurkan dengan syirik, ertinya ialah kemenangan syirik. Tauhid itu akan tosak dan tidak boleh diterima. 

Syaikh Muhammad Abduh menjelaskan perbedaan ini di dalam tafsirnya; "Dua jumlah kata yang pertama (ayat 2 dan 3) adalah menjelaskan perbedaan yang disembah. Dan isi dua ayat berikutnya (ayat 4 dan 5) ialah menjelaskan perbedaan cara beribadat. 

Tegasnya yang disembah lain dan cara menyembah pun lain. Tidak satu dan tidak sama. Yang aku sembah ialah Tuhan Yang Maha Esa, yang bersih daripada segala macam persekutuan dan perkongsian dan mustahil menyatakan diriNya pada diri seseorang atau sesuatu benda.

Allah, yang memberi kurniaNya kepada siapa jua pun yang tulus ikhlas beribadat kepada-Nya. Dan Maha Kuasa menarik ubun-ubun orang yang menolak kebenaranNya dan menghukum orang yang menyembah kepada yang lain.

Sedang yang kamu sembah bukan itu, bukan Allah, melainkan benda. Aku menyembah Allah sahaja, kamu menyembah sesuatu selain Allah dan kamu persekutukan yang lain itu dengan Allah. Sebab itu maka menurut aku, ibadatmu itu bukan ibadat dan tuhanmu itu pun bukan Tuhan. Untuk kamulah agama kamu, pakailah agama itu sendiri, jangan pula aku diajak menyembah yang bukan Tuhan itu. Dan untuk akulah agamaku, jangan sampai hendak kamu campur-adukkan dengan apa yang kamu sebut agama itu."

Al-Qurthubi meringkaskan tafsir seluruh ayat ini begini:

"Katakanlah olehmu wahai UtusanKu, kepada orang-orang kafir itu, bahwasanya aku tidaklah mahu diajak menyembah berhala-berhala yang kamu sembah dan puja itu, kamu pun rupanya tidaklah mahu menyembah kepada Allah saja sebagaimana yang aku lakukan dan serukan. Malahan kamu persekutukan berhala kamu itu dengan Allah. Maka kalau kamu katakan bahwa kamu pun menyembah Allah jua, perkataanmu itu bohong, kerana kamu adalah musyrik. Sedang Allah itu tidak dapat dipersyarikatkan dengan yang lain. Dan ibadat kita pun berlain. Aku tidak menyembah kepada Tuhanku sebagaimana kamu menyembah berhala. Oleh sebab itu agama kita tidaklah dapat di gabungkan atau dipersatukan.

"Bagi kamu agama kamu, bagiku adalah agamaku pula." Tinggilah dinding yang membatas, dalamlah jurang di antara kita."

Surah ini memberi pedoman yang tegas bagi kita pengikut Nabi Muhammad bahwasanya akidah tidaklah dapat di gabungkan kerana Tauhid dan syirik tak dapat dipertemukan. Kalau yang hak hendak dipersatukan dengan yang batil, maka yang batil jualah yang menang.

Sahabat yang dikasihi,

Dalam hadis-hadis Nabi S.A.W yang lain ada menceritakan fadilat dan amalan baginda yang membaca surah ini semasa solat-solat sunat.Berkata Ibnu Katsir dalam tafsirnya:

Tersebut dalam Shahih Muslim, diterima dari Jabir bin Abdillah, bahwa Rasulullah S.A.W. membaca Surat al-Kafirun ini bersama Surat Qul Huwallaahu Ahad di dalam sembahyang sunnat dua rakaat sesudah tawaf.

Dalam Shahih Muslim juga, dari Hadis Abu Hurairah, bahwa Rasulullah S.A.W. membaca surah ini dan Qul Huwallaahu Ahad pada sembahyang dua rakaat sunnat Fajar (sebelum solat Subuh).

Demikian juga menurut sebuah hadis yang dirawikan oleh al-Imam Ahmad dari Ibnu Umar, bahwa Nabi S.A.W. membaca kedua surah ini dua rakaat Fajar dan dua rakaat sesudah Maghrib, lebih dari dua puluh kali.

Sebuah hadis diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dari Farwah bin Naufal al-Asyja'iy, bahawa beliau meminta pertunjuk kepada Nabi S.A.W. apa yang baik dibaca sebelum tidur. Maka Nabi S.A.W. menasihatkan supaya setelah beliau mulai berbaring bacalah Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun, sebab dia adalah satu pernyataan diri sendiri bersih dari syirik.

Dan telah kita jelaskan bahwa Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun, sama dengan seperempat dari al-Quran. Surah ini mengandungi larangan menyembah yang selain Allah, mengandungi pokok akidah, dan segala perbuatan hati. Dia selari dengan Qul Huwallaahu (Surah al-Ikhlas)

Marilah sama-sama kita memahami dan hayati tafsir dan maksud yang terdapat dalam surah al-Kafirun ini supaya kita dapat menjaga akidah kita supaya tidak syirik kepada Allah S.W.T. Dalam bab akidah dan tauhid kita langsung tidak boleh berkompromi atau bertolak ansur kerana akidah ini adalah hak Allah S.W.T yang tidak boleh disekutukan dengan perkara-perkara syirik kepada-Nya.

Wahai Zat Yang Membolak Balikkan Hati, Teguhkanlah hatiku diatas Agama Mu. 
Aamiin Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. 

Firman Allah dalam Surah Al-Tahrim, ayat 8: 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 

Maksudnya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan “Taubat Nasuha” mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, pada hari Allah tidak akan menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengannya; cahaya (iman dan amal soleh) mereka, bergerak cepat di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka (semasa mereka berjalan); mereka berkata (ketika orang-orang munafik meraba-raba dalam gelap-gelita): “Wahai Tuhan kami! Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan limpahkanlah keampunan kepada kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” 

https://www.facebook.com/notes/i-love-allah-swt-and-prophet-muhammad-saw/tafsir-dan-kelebihan-surah-al-kafirun/371614889522856/
Surah Al Ikhlas
MENCONTENG UNTUK PERUBAHAN™
merentasi realiti ..bukan sekadar bawah tempurung media pengampu ...
Dr. Rozaimi bikin penyokong PAS panas!
Penyokong PAS boleh dianggap beramal dengan sifat taasub apabila tidak bersikap tekal semasa berdepan dengan isu berkaitan Syiah.

Menurut pensyarah Universiti Pendidikan Sultan Idris, Dr Rozaimi Ramle, pihak terbabit dilihat mengecam hebat musuh politik mereka kerana dipercayai membuat program di kawasan yang ada kaitan dengan penganut Syiah.

Pada masa sama, kata Rozaimi penyokong PAS mempertahankan pemimpin mereka apabila ketika tokoh terbabit melawat Iran ketika negara itu berperanan dalam perang di Syria.

"Sewaktu pimpinan mereka bersentuhan dengan pimpinan Iran pada waktu Iran mempunyai peranan di perang Syria dulu, ketika (itu) pimpinan mereka mengatakan Syiah hanyalah mazhab dan hanya berkhilaf secara ilmu, (lalu) mereka pertahankan pimpinan tersebut," katanya malam tadi.

Rozaimi berkata demikian sebagai reaksi kepada kritikan penyokong PAS kepada seorang menteri kerana mengadakan korban di selatan Thailand baru-baru ini.

Ia menjadi isu kerana petempatan tersebut didakwa didiami penganut Syiah. Malah gambar menteri terbabit bersama tokoh tempatan serta kitab-kitab ajaran Syiah turut memanaskan keadaan.

Kritik kedua-duanya

Rozaimi sendiri memberikan pandangannya terhadap gambar tular itu.

“Saya diberikan dengan gambar ini. Saya tidak tahu adakah ia gambar tulen atau gambar edit.

"Cuma saya ingin ingatkan kitab belakang itu adalah kitab yang dikaitkan dengan Syiah.

“Jika gambar ini tulen, mohon menteri berhati-hati," katanya.

Untuk rekod pada Disember 2016 Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang dikritik kerana membuat kunjungan ke Tehran bagi menghadiri satu persidangan antara mazhab di ibu negara Iran berkenaan.

Antara yang mengecam Abdul Hadi ialah Ketua Kesatuan Ulama Islam Sedunia (KUIS), Dr Yusuf al-Qaradawi.

Kata Yusuf, penyertaan Abdul Hadi tidak dapat diterima kerana ketika itu Iran melaksanakan kekejaman ke atas rakyat Syria.

"Ketika ini KUIS menunggu Syeikh Abdul Hadi untuk menarik diri daripada kunjungan yang tidak pernah dipersetujui ini, tidak kena pada masanya dan tidak juga pada tempatnya!" kata kenyataan berbahasa Arab berkenaan.

Abdul Hadi ialah naib ketua KUIS.

Menurut Rozaimi sikap yang ditunjuk oleh penyokong PAS itu dikenali sebagai taasub.

"(Dianggap) salah apabila pihak lain buat, dibela apabila tokoh sendiri lakukan.

"Adapun saya, saya mengkritik tindakan kedua-duanya," kata Rozaimi.

Terdahulu Rozaimi menyatakan seseorang penganut Ahli Sunnah Wal Jamaah yang ikhlas pada agamanya tidak akan sesekali meredai ajaran yang mempertikaikan kredibiliti sahabat Nabi Muhammad SAW serta isteri-isteri baginda seperti dilakukan oleh sebahagian orang Syiah.

"Oleh itu, kita sangat sensitif terhadap isu ini.
Dr. Rozaimi bikin penyokong PAS panas! ~ Menconteng Untuk Perubahan™
https://penburukonline.blogspot.com/2018/08/dr-rozaimi-bikin-penyokong-pas-panas.html

Pas antara yang mendapat nikmat besar daripada International Republican Institute (IRI). 
Pas antara yang mendapat nikmat besar daripada International Republican Institute (IRI). Ada pimpinan mereka telah ditaja mengadakan program di Bangkok selama tiga hari dua malam. Tiket kapal terbang, penginapan hotel 5 bintang dan lain-lain telah ditaja sepenuhnya oleh IRI kepada pimpinan Pas untuk mengadakan program bersama mereka....


facebook Ahmad Dhuha Sobri
at 8/10/2018 08:26:00 PTG
https://gigitankerengga.blogspot.com/2018/08/iri-parti-lebai-kantoi-gambar.html

TERKINI: FOREST CITY DAN SULTAN JOHOR DALAM PERANG MAHATHIR-CHINA
Abdul Muein Abadi
Foto Abdul Muein Abadi.
Foto Abdul Muein Abadi.
1. Kontroversi hubungan Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir dengan China kini terus panas apabila beliau hari ini mengisytiharkan bahawa warga asing tidak akan dibenarkan untuk membeli dan tinggal di kediaman Forest City, Johor. Tindakan ini bakal memberi kesan kepada ribuan pembeli warga China. Malah, projek yang bernilai kira-kira RM400 bilion itu turut melibatkan Duli Yang Maha Mulia Sultan Johor Sultan Ibrahim Ismail.

2. Pemilikan DYMM Sultan Johor Sultan Ibrahim Ismail dalam projek Forest City dilaporkan wartawan MalaysiaKini, Nigel Aw dalam laporan bertarikh 14 Julai 2014 yang bertajuk ‘The Case of Forest City and the Johor Sultan’ (https://www.malaysiakini.com/news/268649) manakala dalam edisi Bahasa Melayu bertajuk ‘Alkisah Forest City dan Sultan Johor’ (https://www.malaysiakini.com/news/268658).

3. Forest City diusahakan oleh kerjasama China-Johor melalui Country Garden Pacific View (CGPV). Sebanyak 66 peratus pegangan CGPV dikuasai oleh tiga syarikat gergasi China iaitu Country Garden Waterfront Sdn Bhd, Country Garden Danga Bay Sdn Bhd, dan Country Garden Real Estate Sdn Bhd.

4. Baki 34 peratus pegangan CGPV dimiliki Kerajaan negeri Johor iaitu Esplanade Danga 88 Sdn Bhd.

5. Baginda Sultan Ibrahim merupakan pemilik saham terbesar Esplanade Danga 88 Sdn Bhd, dengan kawalan pegangan 64.4 peratus syarikat berkenaan. Kerajaan negeri Johor melalui Kumpulan Prasarana Rakyat Johor (KPRJ) pula hanya menguasai sekitar 20 peratus saham dalam syarikat tersebut.

6. Projek raksasa yang dibangunkan Country Garden Holdings Co. tersebut menyediakan kira-kira 700,000 unit kediaman di mana antara pembeli majoritinya (70%) adalah dari China menerusi skim ‘Malaysia My Second Home’ MM2H.

7. Malah, Tun Mahathir turut menegaskan bahawa tiada sebarang visa akan diberikan kepada warga asing untuk datang dan tinggal di sini. Hal ini bermakna bahawa ribuan pembeli dari China tidak akan dibenarkan untuk mendiami kediaman yang telah mereka beli di Johor.

8. Tindakan agresif Tun Mahathir ini dikaitkan dengan lawatan beliau ke China baru-baru ini di mana beliau telah mengumumkan hasrat untuk membatalkan projek Laluan Kereta Api Pantai Timur (ECRL) dan dua projek saluran paip trans-Sabah (TSGP) di Beijing. Kemudiannya Tun Mahathir mengatakan bahawa keputusan akhir pembatalan ECRL tertakluk pada jumlah pampasan yang perlu dibayar kerajaan kepada China pula.

9. Adakah langkah ini merupakan tindak balas Tun Mahathir kepada China yang dikatakan enggan mengalah kepada tuntutan beliau ketika lawatan ke sana minggu lalu? Perlu diketahui bahawa ketika lawatan Tun Mahathir ke China, China turut telah menghantar kapal ‘Coast Guard’ mereka ke Zon Ekonomi Eksklusif milik Malaysia berhampiran Beting Patinggi Ali. Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) mengirim dua kapal Kelas Kedah iaitu KD Selangor dan KD Kelantan sebagai reaksi balas.

10. Malah, Tun Mahathir sebelum ini turut mengisytiharkan bahawa ‘Tembok Besar China di Kuantan’ perlu dirobohkan – merujuk pada struktur projek Malaysia-China Kuantan Industrial Park (MCKIP).

11. Apa yang pasti, tindakan ini bakal memberi impak besar ke atas projek Forest City, imej negara, hubungan Malaysia-China, dan secara khususnya, ke atas hubungan Tun Mahathir dan DYMM Sultan Johor.

12. ‘Pertembungan’ antara Tun Mahathir dengan Sultan Ibrahim pada hakikatnya telah berlangsung secara terbuka sejak awal tahun 2017 lagi apabila kedua-duanya saling berbalas kenyataan. Rujuk Sinar Harian ‘Sultan Ibrahim bidas Tun M’ (http://www.sinarharian.com.my/…/sultan-ibrahim-bidas-tun-m-…) dan ‘Tun M jawab Sultan Johor isu Forest City’ (http://www.sinarharian.com.my/…/tun-m-jawab-sultan-johor-is…).

13. DYMM Sultan Ibrahim mempertahankan projek Forest City sebagai peluang untuk membangunkan hartanah Johor di samping mengatakan bahawa projek berskala 2000 hektar terbabit adalah lot antarabangsa yang terbuka untuk dibeli oleh sesiapa sahaja warga asing – bukannya dari China sahaja – malah tiada beza dengan projek perumahan mewah di Selangor dan Pulau Pinang yang turut dijual kepada warga asing.

14. Tun Mahathir pula mengkritik projek Forest City sebagai menggadai kedaulatan negara dengan anggaran 700,000 warga asing yang membeloi kediaman di sana akan memperoleh kewarganegaraan, sedangkan warga tempatan tidak berkemampuan sama sekali untuk memiliki kediaman tersebut.

15. Selain daripada kebimbangan demografi dengan kemungkinan kemasukan 700,000 warga asing (khususnya China di bawah skim Malaysia My Second Home MM2H), terdapat juga kebimbangan akan impak projek Forest City ke atas alam sekitar dan juga Pelabuhan Tanjung Pelepas.

16. Dari sudut pandang geopolitik, langkah pelaburan infrastruktur dan hartanah besar-besaran di luar negara oleh China ini adalah sebagai pelengkap kepada strategi agung (grand strategy) mereka iaitu Inisiatif OBOR (kini dikenali sebagai BRI): “Kebanyakan projek pelabuhan akan digabungkan dengan penciptaan bandar-bandar satelit gergasi di Johor dan Melaka, seperti Iskandar Malaysia di Johor dan Melaka Gateway yang turut disertakan dengan pelabuhan yang baru dibina. Di Melaka, akan ada empat buah pulau buatan daripada tanah yang ditambak, yang dibahagikan kepada (1) pulau pelancongan, hiburan, dan pembangunan hartanah, (2) pulau zon ekonomi perdagangan bebas, (3) Pulau pelabuhan Melaka Gateway, dan (4) taman perindustrian maritim” (Evers 2017).

17. Hakikatnya, projek Forest City sudah menjadi persoalan sejak tahun lalu apabila kerajaan China mengetatkan pengaliran modal keluar dari negara China – sekali gus memberi impak negatif ke atas pembelian kediaman Forest City dalam kalangan warga China. Ditambah dengan langkah terbaru oleh Tun Mahathir ini, dijangka lebih banyak isu dan permasalahan yang akan timbul.

18. Bagaimana dengan pemilikan kediaman warga asing di Selangor dan Pulau Pinang? Apakah masa depan projek Melaka Gateway? Adakah imej kita akan merosot di mata dunia korporat kerana ‘mengganggu’ persetujuan pembelian warga China di Forest City? Ataukah imej kita akan melonjak dengan laungan ketegasan mempertahankan kedaulatan tanah air?

19. Dari sudut politik dan geopolitik pula, apa akan jadi pada hubungan Malaysia-China selepas ini? Adakah China akan menghentikan projek mereka seperti projek Malaysia-China Kuantan Industrial Park (MCKIP)? Adakah China akan menghukum kita dengan pampasan yang tinggi dalam kes pembatalan ECRL? Bagaimana pula dengan hubungan Duli Yang Maha Mulia Sultan Johor dan Perdana Menteri Tun Mahathir susulan kes terbaru ini?

Semoga Allah peliharakan negara kita menjelang ulang tahun kemerdekaan ke-61 ini.

Oleh: Abdul Muein Abadi
Penulis ialah Pensyarah Program Sains Politik Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM)
at 8/28/2018 11:33:00 PTG
KERENGGA: TERKINI: FOREST CITY DAN SULTAN JOHOR DALAM PERANG MAHATHIR-CHINA
https://gigitankerengga.blogspot.com/2018/08/terkini-forest-city-dan-sultan-johor.html












Tiada ulasan: