Jumaat, 11 Januari 2019

Pau. 9023.


Xamanah serta kaya dengan skandal, memang kena pau. Maka hancurlah wibawa ahli atau tokoh politik. Xjadilah pemimpin yang disegani. Sebab maruah pemimpin itu boleh dijual beli. Nauzubillahminzalik. 

KHAMIS, 10 JANUARI 2019
AWAS... 
PEMIMPIN NEGARA YANG BANYAK MASALAH  AKAN DI PAU. JANGAN LUPA RAJA HUSIN JUAL SENGAPURA PADA  INGGERIS KERANA  DIA PEMADAT CANDU. NAJIB JUAL TANAH KTM DI SINGAPURA KERANA KES ALTANTUYA. MUSTAHIL TAK FAHAM. 
http://tukartiub.blogspot.com/2019/01/kes-kena-pau.html

Kurdi Suriah Tangkap 8 Militan ISIS, Salah Satunya Remaja AS 
Kamis, 10 Januari 2019 16:46
Foto: Pasukan Kurdi Suriah (AFP)
KIBLAT.NET, Manbij – Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), sayap militer Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menangkap delapan militan asing yang bergabung dengan ISIS.

BERITA TERKAIT







Menurut laporan Asharq al-Awsat, Rabu (09/01/2019), kelompok yang didukung Amerika Serikat melakukan penangkapan pada hari Ahad dan Senin. Delapan orang termasuk seorang warga AS berusia 16 tahun.

Sementara tujuh lainnya adalah seorang Jerman dan Rusia, dua dari Uzbekistan dan sisanya berasal dari Tajikistan, Ukraina dan Kazakhstan. YPG mempublikasikan identitas orang-orang yang ditangkap melalui akun Twitter.

Arakan Army mewakili kelompok etnis Rahkine yang beragama Buddha di kawasan itu.

Untuk diketahui, sekitar 700 militan asing berada dalam tahanan milisi Kurdi Suriah. Pada bulan Desember Presiden AS Donald Trump mengumumkan niatnya untuk menarik semua pasukan AS dari Suriah.

Nama Kuala Batu (Kuala Batee) hampir tidak diketahui oleh para sarjana Indonesia maupun Melayu, kecuali yang telah mempelajari 

Bulan lalu, Kurdi Suriah memperingatkan jika pasukan Amerika ditarik mereka mungkin akan konsen menghadapi serangan dari Turki. Sehingga pada gilirannya para tahanan akan dibebaskan.

Imarah Islam tumbuh menjadi sebuah entitas kekuatan yang diperhitungkan, baik itu di bidang militer, politik, bahkan media.

Penerjemah: Fathan
Sumber: CBS News, Aawsat
Redatur: Ibas Fuadi

Sejumlah foto yang berhasil diabadikan kantor berita Reuters menyaksikan kondisi kamp. Tenda-tenda pengungsi terlihat dikepung 

Kurdi Suriah Tangkap 8 Militan ISIS, Salah Satunya Remaja AS - Kiblat

Johor Bahru, jom turun sokong kedai spare part kereta Melayu

كڤد اورڠ اسلام يڠ تله چوكوڤ عمور 21 تاهون، سيلا دفتر سباڬاي ڤميليه اونتوق اندا دبنركن مڠوندي ددالم ڤيليهن راي. اورڠ اسلام يڠ تيدق امبيل ڤدولي ڤوليتيك، اكن دڤيمڤين اوليه اورڠ ڤوليتيك يڠ تيدق اكن ڤدوليكن اسلام.

ماري كيت مڽوكوڠ ڤرودوق دان ڤرنياڬان مسلم كران مسلم يڠ كاي اكن ممبريكن منفعة كڤد سلوروه اومت اسلام ملالوءي زكاة، صدقه دان واقف.
Serius aku cakap, susah sangat nak jumpa kedai spare part kereta kepunyaan orang Melayu, jangankan kedai spare part, kedai service aircond, ketuk body dan cat pun susah..

Alhamdulillah ada saudara kita sahut jihad fardu kifayah ni... orang Johor Bahru boleh serbu ..
Siapa kata orang Melayu malas??????
Siapa kata orang Melayu tak pandai berniaga bab spare part kereta?


cantik dan kemas kedai dia beb
Senyum je customer kita ni... tahniah sokong usahawan Melayu

Yang tak dapat turun, tolong sangat-sangat viralkan
Jika anda ada perniagaan dan produk Muslim yang hendak kami viralkan secara PERCUMA sila WhatsAppkami Klik Disini
LIKE Fan Page Produk Muslim
10000000_576105809494739_8564354015893127168_n.mp4
Your Facebook Video 
Kisah ngarit main WhatsApp ngakak :v - Dagelan Jowo Indonesia
https://www.facebook.com/dagelane/videos/357405864683910/?t=336

Hati-hati Berita Fakhisyah
Kamis, 10 Januari 2019 19:43
Foto: Stop Zina (ilustrasi)

KIBLAT.NET, Jakarta – Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ibnu Hamad menjelaskan bagaimana sebaiknya media melakukan pemberitaan dalam peristiwa kategori fakhisyah, yaitu sebuah peristiwa yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat.

“Baiknya, jika berita (fakhisyah) muncul, langsung yang ditonjolkan itu penanganannya, untuk menghindari efek yang tidak diinginkan,” ujarnya saat dihubungi Kiblat.net, Kamis (10/01/2019).

Ia menyebut, jika dalam pemberitaan, tahap pertama yaitu memenuhi aspek nilai berita, lalu tahap kedua yaitu intrik dari berita, hanya sebagai pelengkap saja. Sedangkan berita yang harusnya dimassifkan adalah penanganan oleh pihak berwenang terhadap pelanggaran norma itu.

Lebih jelas, ia menerangkan dalam kasus prostitusi artis yang sedang viral di awal tahun 2019 ini. Aspek nilai berita yaitu artis yang terjerat kasus ini, dan juga intrik yaitu harga jual artis ini, diberitakan ala kadarnya saja, tidak perlu diekspose habis-habisan.

“Kalau dilihat dari aspek nilai beritanya, puluhan juta. Tapi kan bukan hanya nilai berita yang dilihat, tapi juga harus melihat fungsi kontrol dari media. Kalau ditempatkan dalam fungsi kontrol, pemuatan berita prostitusi seperti itu, kalau dimuatnya secara proporsional sesuai hanya fakta saja, adalah sebagai bentuk kontrol sosial,” ujarnya.

“Berita juga punya dampak, ini yang perlu disoroti. Jika yang disoroti hanya artis dan harganya yang puluhan juta, khawatirnya akan menimbulkan disfungsi, efek yang tidak diinginkan,” lanjutnya.


Ia juga jelaskan cara menolak efek negatif dari pemberitaan prostitusi dan peristiwa anti sosial lainnya adalah dengan menaikkan tindak lanjut penanganan peristiwa tersebut.
“Dari aspek pihak keamanan mulai dari pengamanan, penangkapan, pembongkaran jaringan, dilanjutkan dengan pembinaan, lalu ada juga barangkali wawancara dengan tokoh masyarakat, bagaimana menjaga anak-anaknya agar tidak sampai seperti itu,” ujarnya.

Ia pun menegaskan untuk tidak terlalu massif mengangkat isu tentang pelaku dan juga harganya, terlebih lagi perbuatan kejinya. Tetapi mengedukasi masyarakat untuk tidak berbuat semacam itu.

“Jadi bukan mengeploitasi harga, apalagi kemesumannya, tapi mungkin yang lebih penting adalah penanganan masalah ini dalam aspek hukum, bahwa orang ini ditindak, dihukum, ditangkap, diselidiki dan disidik. Menurut saya itu yang pentingnya,” ujarnya.

Terakhir, ia pun menyayangkan beberapa media mainstream yang terlalu massif memberitakan pelaku dan intrik prostitusinya. “Jika dalam kontrol sosial, ini baru dalam gosipnya, ya saya menyayangkan, jika baru dari soal artisnya, jadi murni dari nilai jual berita,” tukasnya.

BERITA TERKAIT







Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Imam S.

KIBLAT.NET- Baru-baru ini heboh kabar prostitusi online, ini adalah akibat kurang bijaknya pengguna media sosial...
Kamis, 10/01/2019 19:13


Ternyata kopi juga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kamis, 10/01/2019 19:09



Ketiganya dianggap menghina Presiden Xi Jinping karena membuat sebuah video tentang dirinya ketika musim liburan.
Kamis, 10/01/2019 13:40

Cina dan Kamboja baru-baru ini mengadakan latihan militer bersama. Beijing telah berjanji untuk membantu mendanai modernisasi militer negara Asia Tenggara itu.
Kamis, 10/01/2019 13:10 


Militer AS mengklaim tidak ada warga sipil yang menjadi korban dalam serangan itu. Sementara belum ada konfirmasi dari sumber lainnya.
Kamis, 10/01/2019 09:09 

Di antara poin yang dibahas, penyelesaian peta jalan Manbaj, penarikan pasukan AS dari wilayah Suriah secara terkoordinasi dan bijaksana, dan kerja sama antara kedua negara dalam perang melawan “terorisme.”
Kamis, 10/01/2019 08:04 

Serangan ke Kuala Batu Aceh, Invasi Militer Pertama AS 
Kamis, 10 Januari 2019 10:40
Penulis: K. Subroto (Peneliti di Lembaga Kajian Syamina)
KIBLAT.NET – Hari ini nama Kuala Batu (Kuala Batee) hampir tidak diketahui oleh para sarjana Indonesia maupun Melayu, kecuali mereka yang telah mempelajari sejarah dan masyarakat provinsi Aceh, di Sumatra bagian Utara. 

Bahkan dalam buku-buku sejarah Indonesia sangat sedikit yang menyebutkan tentang Kuala Batee, dan apa yang terjadi di sana pada tahun 1831-1832, yang menggerakkan rantai peristiwa yang menyebabkan ekspedisi Sumatera Pertama tahun 1832 dan intervensi Amerika di sana. 

Peristiwa yang juga menjadi alasan Belanda untuk terlibat lebih lanjut dalam politik lokal Aceh. Pulau Sumatera yang luas dan kaya sudah sejak lama diincar oleh Belanda. Sumatera menempati posisi strategis yang sangat penting, merupakan wilayah yang dipersengketakan dengan Inggris karena menghasilkan lada dan jenis komoditas lain yang berharga.

Kuala Batu (beberapa sumber Barat menulis dengan ejaan Quallah Battoo) adalah sebuah kerajaan kecil di wilayah Aceh pada masa lalu. Pada awalnya negeri Kuala Batu merupakan bagian dari kekuasaan Susoh. Kerajaan ini berkuasa sekitar tahun 1785 – 1832 Masehi. Kini lokasinya masuk dalam wilayah Kecamatan Kuala Batee yang berbatasan dengan Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Kuala Batee terletak di ujung pulau Sumatera, dan pada 1830-an adalah pemerintahan kecil yang independen di Aceh.

Aceh telah terlibat dalam perdagangan lada dengan banyak negara Barat termasuk Inggris, Belanda, Prancis, Denmark dan Spanyol sejak abad ke-17. Dan kala itu Aceh dikenal reputasinya sebagai pengekspor lada terbesar di dunia. Kesultanan Aceh merupakan pemerintahan di kawasan Asia Tenggara yang kuat. Aceh saat itu memiliki hubungan dekat dengan kekuatan besar Muslim lainnya, seperti Kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman) yang berpusat di Istanbul.

Pada tahun 1831, Friendship sering hilir mudik di pantai Barat Aceh, Sumatera Utara, untuk mencari lada.  Menurut Robert Booth, pada tahun 1832, sebelum peristiwa yang menggemparkan Amerika itu, Penduduk Kuala Batu, Aceh muak dengan para pedagang Amerika yang suka mencurangi takaran timbangan. “Endicott (Kapten kapal Friendship) banyak menghabiskan waktu dengan Po Adam, uleebalang setempat, yang memperingatkannya bahwa raja-raja lokal tengah marah karena turunnya harga lada dan kapten-kapten kapal yang kabur dengan tidak membayar penuh”

Di Kesultanan Aceh, hukum Islam dan adat senantiasa memayungi seluruh lini kehidupan masyarakat. Keduanya berjalan beriringan, seperti ‘dua sisi mata uang’. Menurut adat istiadat penduduk Aceh; Kecurangan dalam timbangan dianggap sebagai kesalahan besar (dosa besar).


TITIAN

Dengan berbagai pelanggaran aturan (adat) perdagangan setempat yang berulang kali dilakukan oleh para pedangan asal Amereka, beberapa orang mungkin kesal dan marah sehingga melakukan kekerasan. Saat itu kapal dagang Friendship asal Amerika muatannya dirampas, kapalnya disandera dan beberapa anak buah kapalnya terbunuh oleh penduduk di wilayah ini. 

Menurut versi kedua, kapal dagang Amerika Serikat Friendship diserang dan di sandera oleh penduduk Kuala Batu pada 3 Februari 1813 karena kapal AS tersebut hendak menyelundupkan lada dari pelabuhan Kuala Batu.

Keberhasilan berdagang di pantai Aceh tergantung pada kemahiran berbahasa Melayu, atau berbahasa Aceh. Kenyataan bahwa “pantai lada” Aceh terdiri dari banyak sekali wilayah otonomi, yang mengakui kedaulatan Kesultanan Aceh tetapi tidak “mengacuhkan” perintahnya, menjadikan pantai lada itu wilayah klasik “diplomasi kapal perang” Barat. Kapten kapal yang menunjukkan kehalusan perasaan, kesabaran dan berlaku adil tidak banyak mengalami kesulitan, dan bahkan dapat berdagang secara kredit, yang menuntut kepercayaan yang tinggi kepada mereka oleh pedagang-penjual Aceh.

Ketika berita tentang serangan terhadap Friendship mencapai Amerika, kabar itu disambut dengan kemarahan. Tiga hari setelah Friendship tiba di Salem, pemiliknya (yang merupakan senator dan sahabat presiden Amerika) menulis surat kepada Presiden Andrew Jackson dan menuntut agar dia mengambil tindakan pembalasan terhadap para perompak Melayu di Kuala Batu.

Potomac diperintahkan oleh Presiden Jackson untuk pergi ke Kuala Batee, menilai situasi dan mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan keselamatan kapal-kapal dagang Amerika yang berlayar di perairan Hindia Timur di masa depan.
Pada awal Februari 1832 (satu tahun setelah serangan terhadap Friendship), Potomac sampai di Aceh, dan kemudian ke Kuala Batu, dan rencana dibuat untuk serangan. Serangan terhadap Kuala Batu dilakukan menggunakan kombinasi tipu daya dan strategi.

Potomac disamarkan sebagai kapal dagang Denmark.  Setelah mendekati Kuala Batu, Potomac menangkap sejumlah penduduk setempat dan menanyai mereka tentang pertahanan di kota kecil itu. Diputuskan bahwa serangan (pada 6 Februari 1832) dilakukan dinihari (jam 2 malam), menggunakan kombinasi pasukan darat dan juga pemboman dari laut.

Pada gempuran pertama kota Kuala Batu berhasil ditaklukkan dan pasukan Amerika membunuh 150 orang yang berusaha mempertahankan kota itu. Walaupun sudah berhasil dikalahkan pasukan Amerika belum puas. Mereka kembali menyisir seluruh kota, merampas semua harta bendanya dan membantai 300 orang, hampir semua penduduk kuala Batu. Setelah itu mereka membakar, membombardir dan menghancurkan semua yang ada.


BERITA TERKAIT







Kapten dan Kru Potomac mendapat banyak kritik atas peristiwa itu. Beredar juga kabar tentang para pelaut dan tentara Amerika yang terlibat dalam pembantaian, pemerkosaan, dan penjarahan atas persetujuan komandan mereka. Seluruh kekacauan dapat dihindari jika kapten Potomac mau berunding dengan orang Sumatra sebelum bertindak. Seorang kolumnis surat kabar Boston berargumen “dengan awak pelayaran, dan beberapa marinir, ia dapat mengelilingi kota, dan mengajukan tuntutan, tanpa penumpahan setetes darahpun.”

Bukankah lebih bijaksana bila para pelaku yang bertanggung jawab atas serangan pada kapal dagang Amerika saja yang ditangkap dan dibawa ke pengadilan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya? Tapi itu juga tidak menjadi pilihan. Maka wajar bila setelah kabar serangan dan pembantaian sampai di publik Amerika, Kapten dan kru mendapat kritikan yang sangat luas dari berbagai kalangan. Kritikan dan hujatan itu bahkan bertahan sampai beberapa tahun setelah serangan terjadi. Anehnya dengan semua kejahatan, dan kekejaman serta kritikan dan hujatan publik Amerika, presiden Jackson justru mendukung dan membela tindakan tersebut ketika pidato tahunan di kongres Amerika.

Pemerintah Amerika tidak pernah menginvestigasi atau mengkroscek laporan penyerangan kapal dagangnya. Apa latar belakang penyerangan tersebut? Kenapa yang diserang kapal Amerika? Dan siapa sebenarnya pelakunya? Semua itu tidak pernah dilakukan.

Hal yang dilakukan rezim Presiden Adrew Jackson saat itu, langsung mengirim kapal perang Potomac untuk menghukum (bahkan menghabisi) seluruh penduduk Kuala Batu atas tindakan yang dilakukan oleh beberapa orang saja.

Ekspedisi Sumatera Pertama menandai titik balik penting dalam hubungan maritim Amerika dengan Asia Tenggara. Karena peristiwa itu menandakan bahwa Amerika tidak hanya datang untuk berdagang secara pasif, tetapi juga menggunakan kekerasan untuk melindungi kepentingan komersialnya.

Amerika saat itu memang belum menjadi negara kolonial, negara penjajah seperti beberapa negara Eropa saat itu, namun apa yang dilakukan oleh angkatan lautnya dengan perintah Presiden dan persetujuan dari Kongres merupakan kebijakan resmi yang mendahulukan kekerasan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, perbuatan yang sering dilakukan negara penjajah (kolonial). Dan tampaknya budaya dan kebijakan tersebut masih terus dipertahankan dan berlanjut sampai beberapa dekade sesudahnya.

Tulisan lengkap dapat didownload dengan klik di sini

Stop Menyebarkan Berita Perzinaan, Ini Alasannya
Rabu, 9 Januari 2019 15:00
Foto: Berita Perzinaan
KIBLAT.NET – Belakangan ini, fenomena prostitusi daring yang melibatkan sejumlah artis kembali ramai menghiasi media massa di tanah air. Berbagai media langsung mem-blow up kasus tersebut sampai berhari-hari lamanya. 

Bahkan sebagian ada yang menjadikannya sebagai headline yang mengundang rasa penasaran pembaca. Hasilnya, kasus ini pun menjadi trending hingga tersebar ke berbagai sosial media. Beragam komentar dan meme pun bermunculan, dan hampir semuanya mengarah kepada hal yang berbau candaan.

Dan tahukah anda ternyata dibalik maraknya pemberitaan kasus prostitusi semacam ini menimpulkan efek negatif yang cukup berbahaya. Terutama bagi psikologi anak-anak, kaum remaja dan mereka yang sedang dalam keadaan lemah imannya. 

Karena itu, Islam membuat aturan yang cukup ketat dan detail untuk menutup segala kemungkinan yang berpotensi mengarahkan seseroang kepada perbuatan zina. Tidak hanya dalam urusan ikhtilat (bercampurnya laki-laki dan perempuan) atau khalwat, tapi Islam juga mengatur bagaimana seharusnya pemberitaan yang tepat dalam kasus-kasus perzinaan yang ada.

Zina, Dosa Besar yang Paling Menjijikkan

Zina merupakan salah satu dosa besar yang paling keji dan buruk. Saking buruknya dosa ini, oleh syariat disebut dengan istilah fahisyah. Secara bahasa, kata fahisyah merupakan sebutan terhadap sesuatu yang paling buruk dan menjijikkan. Setiap keburukan ada tingkatannya dan keburukan yang diistilahkan dengan  fahisyah berada di atas semua keburukan tersebut. Kesimpulan ini disebutkan oleh Ar-Raghib al-Asfahani dalam al-Mufradat fi Gharib al-Quran, 626, ia menjelaskan bahwa kata al-fahisyah adalah bentuk perbuatan atau ucapan yang paling jelek.

Karena itu, kalau kita memerhatikan secara keseluruhan dalam al-Quran, dosa yang dijuluki sebagai fahisyah selalu ada kaitannya dengan perbuatan zina, lesbi, homo, dan bentuk-bentuk penyimpangan seksual lainnya. Sebagai contoh, Allah ta’ala berfirman tentang perilaku kaum Luth:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” (Qs al-A’raf: 80)

وَلَا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۚ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).” (Qs an-Nisa’: 22)

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Qs al-Isra’: 32)

Maknanya, dosa zina atau penyimpangan seksual lainnya merupakan dosa yang paling menjijikkan dan membuat manusia normal enggan melihatnya apalagi melakukannya. Karena itu, ia disebut sebagai fahisyah; dosa yang paling menjijikkan.

Besarnya dosa zina tergambar melalui beragam ancaman yang Allah Ta’ala sebutkan bagi para pelaku zina. 

Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala sandingkan dosa ini dengan dosa syririk dan membunuh orang lain tanpa alasan yang dibenarkan. Sebagaimana firman-Nya:  “Dan orang orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina dan barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang orang yang bertaubat, dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 68-70)


Sementara balasan di dunia, para pelaku zina yang sudah menikah (muhshon) dihukum dengan cara dirajam sampai mati. Sedangkan yang belum menikah dihukum dengan cara didera 100 kali cambukan dan diasingkan dari kampung halamannya selama setahun. Tujuannya, selain memberikan efek jera bagi pelaku, juga diharapkan mampu meredam pengaruh negatif terhadap orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya. Baik itu melalui cerita-cerita pelaku ataupun gosip-gosip yang tersebar tentang dia.

Larangan Menyebarkan Berita Fahisyah

Karena ini pula dalam Al-Quran, Allah Ta’ala melarang siapa saja yang mendengarkan berita fahisyah agar tidak disebarkan kepada yang lain. Sebab, hal itu akan membawa pengaruh negatif terhadap orang-orang yang lemah imannya. Bahkan terhadap orang yang senang dengan tersebarnya berita tersebut, oleh Allah diancam dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.” (QS. An-Nur: 19)

Ketika menafsirkan ayat di atas, Ibnu Katsir menuliskan bahwa ayat di atas merupakan pelajaran yang ketiga ditujukan kepada orang yang mendengar suatu perkataan yang buruk, lalu hatinya menanggapinya dan ingin membicarakannya. Maka janganlah ia banyak membicarakannya dan janganlah ia menyiarkan dan menyebarkan perkataan itu. Karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, ‘Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih.’ Yakni mereka suka bila perkataan (berita) perbuatan yang keji itu tersiar dan menjadi pembicaraan orang-orang. (Tafsir Ibnu katsir, 6/30)

Ibnu Taimiyah berkata, “Sesungguhnya Allah telah memberi peringatan berupa azab yang pedih di dunia dan akhirat terhadap orang yang hanya sekedar senang tersebarnya berita fahisyah. Padahal keinginan itu belum tentu diikuti oleh perkataan dan perbuatan, lalu bagaimana jika kemudian diikuti dengan perkataan dan perbuatan,” (Majmu’ Fatawa, 15/200)

Syaikh Al-Utsaimin menjelaskan bahwa maksud dari ‘menyukai penyebaran perbuatan keji (al-fahisyah) di kalangan orang-orang beriman’ meliputi dua makna:

Pertama: Menyukai alfahisyah tersebar di tengah kaum muslimin. Terkait hal ini, seperti menyebarkan beragam film cabul dan surat kabar atau media lainnya yang jelek, jahat dan porno. media-media semacam ini, tak diragukan lagi, merupakan media yang menyukai penyebaran al-fahisyah di tengah masyarakat muslimin. mereka menghendaki timbulnya kerusakan agama pada diri seorang muslim melalui beragam media; televisi, koran, internet, majalah dan sebagainya.

Kedua, Menyukai al-fahisyah tersebar pada kalangan tertentu, bukan lingkup masyarakat Islam secara menyeluruh. Barangsiapa siapa menyukai alfahisyah itu tersebar maka dia akan mendapatkan azab yang pedih di dunia maupun di akhirat. (Syarh Riyadhus Shalihin, 1/598) 


BERITA TERKAIT







Lalu bagaimana ukuran seseorang masuk dalam katagori yang dimaksudkan Allah dalam ayat di atas? Menjawab pertanyaan ini, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Khalid bin Mi’dan, ia berkata:

 مَنْ حَدَّثَ بِمَا أَبْصَرَتْهُ عَيْنَاهُ، وَسَمِعَتْهُ أُذُنَاهُ، فَهُوَ مِنَ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا

“Siapa saja yang menyebarkan apa saja yang dilihat (Fahisyah) oleh kedua matanya, atau yang didengar oleh telinganya, maka dia termasuk orang-orang yang senang dengan tersebarnya perbuatan keji di antara orang-orang beriman.” (Adur al-Mansur, 10/703)

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad/324, dari Hassan bin Kuraib, perkataan Ali bin Abi Thalib:

الْقَائِلُ الْفَاحِشَةَ، وَالَّذِي يُشِيعُ بِهَا، فِي الإِثْمِ سَوَاءٌ

Orang yang memperbincangkan fahisyah dan yang menyebarkan beritanya maka dosanya adalah sama.”

Ibnu Abi Ad-Dunya dalam kitab Ash-Shamt meriwayatkan dari seorang tabi’in, yaitu Syubail bin Aun ia berkata:

 كَانَ يُقَالُ : مَنْ سَمِعَ بِفَاحِشَةٍ فَأَفْشَاهَا، فَهُوَ فِيهَا كَالَّذِي أَبْدَاهَا

“Biasa dikatakan, siapa saja yang menyebarkan berita fahisyah maka seakan dia yang memulainya,” (Al-Adab Al-Mufrad, 324)

Bahkan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Atha’, ia berkata dengan tegas:

مَنْ أَشَاعَ الْفَاحِشَةَ, فَعَلَيْهِ النَّكَالُ وَإِنْ كَانَ صَادِقًا

“Siapa saja yang menyebarkan berita fahisyah (zina atau penyimpangan seksual lainnya; Pent) maka dia seharusnya dihukum, meskipun berita yang disampaikannya benar.” (Adur al-Mansur, 10/703)

Salah satu di antara bentuk menyebarkan berita keji adalah sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian media hari ini, baik yang cetak maupun yang daring. Yaitu dengan mengekspos perbuatan keji begitu detail. Dari mulai kronologinya, latar belakang orang-orang yang terlibat di dalamnya, sampai dengan tarif yang digunakannya. Semuanya ikut diperbincangkan dengan rinci. Berita ini pun akhirnya menjadi popular di sosial media. Semua orang tertarik memberi komentar dan nge-share berita tersebut. Parahnya, tidak sedikit yang menjadikannya bahan candaan dalam bentuk meme yang menjurus ke urusan seks.

Bila kita lihat penjelasan para ulama di atas, maka pemberitaan yang detail semacam ini termasuk katagori menyebarkan berita keji di tengah-tengah kaum muslimin. Walaupun memang berita itu nyata dan benar adanya. Sebab, melalui pemberitaan tersebut orang-orang yang lemah imannya akan terpengaruh untuk meniru atau minimal akan berfantasi dengan sesuatu yang berbau seksual. Sebab, kejahatan zina tidak seperti kejahatan membunuh atau mencuri, ia sangat mudah menular kepada yang lain. Karena itu, dia dianggap fahisyah (keji) tapi menggoda. Nah, Jika berita benar saja dilarang untuk disebarkan bagaimana dengan isu yang baru sebatas gosip dan belum jelas pembuktiannya.

Lalu bagaimana seharusnya sikap kita dalam menyikapi pemberitaan prostitusi semacam ini? Sebagai umat yang menjunjung tinggi norma-norma syariat Islam, kita tentu tidak perlu larut dengan pemberitaan media-media sekuler yang terus mengekspos secara vulgar dan rinci kasus prostitusi. Kita patut beristighfar dan memohon perlindungan kepada Allah agar kita dan orang-orang di sekitar kita dijauhkan dari dosa tersebut. Tidak perlu menyebarkan berita tersebut apalagi menjadikannya bahan candaan. Jika memang terpaksa harus mengabarkan fakta, maka cukup menyampaikannya sekedar untuk pelajaran dan memberi peringatan kepada saudara yang lain. Tidak perlu detail apalagi sampai harus memajang foto pelaku atau kronologi beserta dengan tarifnya. Wallahu a’lam bisowab

Penulis: Fakhruddin
Editor: Arju

Kunci Keberhasilan Taliban, Konsolidasi Kekuatan Militer dan Politik 
Kamis, 10 Januari 2019 10:14 
Foto: Imarah Islam Afghanistan

KIBLAT.NET – Imarah Islam (Taliban) telah membuktikan kepada penjajah asing dan proksi lokal mereka, pemerintah Kabul, bahwa meskipun para agresor asing dan lokal tersebut terus-menerus melakukan brutalisme dan kejahatan selama bertahun-tahun, hal itu hanya akan membawa pada kekalahan mereka sendiri. Di pihak lain, pejuang-pejuang Imarah Islam sangat kuat keyakinan mereka akan pertolongan Allah SWT, dan akan selalu menggelorakan jihad dalam rangka menolong rakyat Afghanistan.

Perjuangan jihad bersenjata sekarang ini masih berlangsung di seluruh pelosok Afghanistan. Pejuang Taliban merasa sangat terbantu dengan dukungan yang tulus dari saudara-saudara mereka sesama bangsa Afghan. 

Situasinya sangat kondusif, bahwa di satu sisi Imarah Islam berhadapan langsung dengan musuh di medan pertempuran; di sisi lain, semakin hari Imarah Islam semakin kuat, wilayah yang dikuasai semakin luas, dan ghanimah melimpah. Satu hal yang sangat jelas dan kasat mata adalah maraknya aksi-aksi damai berskala besar oleh warga sebagai elemen kekuatan sipil yang berkumpul untuk menyuarakan aspirasi mendukung Imarah Islam (Taliban).

Menurut hasil riset yang objektif, termasuk pengakuan oleh negara-negara penjajah asing sendiri, bahwa Taliban telah menguasai lebih dari setengah wilayah Afghanistan. Perkembangan situasinya sudah sedemikian rupa sehingga kapan saja mereka inginkan bisa melancarkan operasi militer yang menargetkan kota-kota besar, bahkan yang belum secara penuh mereka kuasai, seperti Kabul. 



Kemerdekaan dan Penerapan Sistem Islam

Di bidang militer, Imarah Islam berhasil memaksa musuh bertempur di banyak titik yang menyebabkan kerugian besar dan jatuhnya banyak korban. Di samping itu, Imarah Islam juga sangat aktif di bidang politik. Di antara upaya-upaya diplomasi politik Taliban adalah melakukan kunjungan ke berbagai negara, terlibat aktif di sejumlah muktamar internasional, dan bertemu dengan para pimpinan organisasi yang berbeda-beda. Prinsip dasar dan kebijakan Imarah Islam telah dipaparkan di depan berbagai forum konferensi maupun pertemuan-pertemuan internasional lainnya. Demikian juga, negara-negara di dunia dan di kawasan telah diyakinkan bahwa kita harus menolak kekuatan asing yang ingin menjajah negara kita, maupun yang ingin mencampuri urusan negara lain.

Imarah Islam (Taliban) sudah sangat layak dan memenuhi syarat mewakili rakyat & bangsa Afghan dengan memimpin perlawanan yang sah dengan bersenjata maupun berjuang secara politik untuk mendapatkan kembali hak-hak bangsa Afghanistan. Melalui upaya yang terus menerus dan tidak mengenal lelah selama lebih dari satu dekade, Imarah Islam telah membuktikan bahwa mereka serius dan sungguh-sungguh berjuang untuk mendapatkan kembali kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah asing, dan dalam rangka menerapkan sistem Islam.

Situasi Semakin Kondusif

Dengan keberanian yang dianugerahkan Allah SWT kepada para pejuang, dan strategi yang penuh hikmah dan kebijaksanaan, Imarah Islam berhasil mengepung dari berbagai arah kekuatan penjajah asing beserta proksi lokal mereka. Bersamaan dengan itu, konsistensi dan kesetiaan Imarah Islam yang selalu berfikir dan bertindak secara matang membawa kepada dampak semakin luasnya area kontrol atau wilayah kekuasaan Imarah Islama. Sementara itu, kerugian besar dan jatuhnya banyak korban setiap hari menjadi hal yang sangat memalukan bagi musuh hari ini. Musuh tidak bisa lagi mencari kambing hitam ke orang lain selain menyalahkan diri mereka sendiri akibat keputusasaan menghadapi konflik yang seolah tiada ujung. 


Musuh terus mencari celah dan peluang untuk menghancurkan Imarah Islam, atau setidaknya melemahkan kekuatan dengan cara apapun yang bisa mereka lakukan. 

Mereka pun tiada henti melakukan tekanan dan terorisme negara terhadap Imarah Islam. Meski demikian, Imarah Islam tidak lantas menjadi lemah, demikian juga barisan pejuang sangat solid dan tidak bisa dicerai-beraikan. 

Sebaliknya, Imarah Islam tumbuh menjadi sebuah entitas kekuatan yang diperhitungkan, baik itu di bidang militer, politik, bahkan media. Masuk akal bahwa musuh sangat dipermalukan dengan semua realita ini.

Sumber: Alemarah
Redaktur: Yasin Muslim
 
 















Azlan Darus Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil-Amri" (orang-orang yang berkuasa) dari kalangan kamu. Kemudian jika kamu berbantah-bantah (berselisihan) dalam sesuatu perkara, maka hendaklahkamu mengembalikannya kepada (Kitab) Allah (Al-Quran) dan (Sunnah) RasulNya - jika kamu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu), dan lebih elok pula kesudahannya. (An-Nisaa' 4:59)

Muhammad Shakir Rani Sebab tu aku cakap sebelum ni dlm page tu, depa ni sembahyang kuat, lima waktu x tinggal, tapi hati masih hitam..apakah solat tidak sempurna?? Sebab aku pernah baca ustaz kata, kalau hati kita masih gelap walaupun kita solat bersungguh2 dan tepat pada waktunya serta penuh setiap hari tp masih gelap makna nua solat kita x sempurna..Waullahualam

Ismail Hj Saidoo Moga isu nak buat rayuan balik kes Pulau Batu Putih yg suatu waktu dulu mmg milik Johor/Malaysia jd bhn utama perbincangan. 

Tahun 1880an dulu peristiwa pemerintah British tulis surat resmi kpd Sultan Johor wktu itu utk mbina Rumah Api di Pulau Batu P
utih utk tujuan kawalan kapal2 perdagangan menjadi bukti sahih Pulau Batu Putih mmg milik kita, bukan milik Singapura. Memohon keizinan dgn menulis surat hitam putih kpd Sultan Johor sah menjadi bukti perakuan Penerintah British akan kedaulatan Sultan Johor keatas Pulau Batu Putih.

Perjanjian Inggeris Belanda 1824 dahulu jg menjadi bukti betapa Belanda menyerahkan kpd Inggeris pulau Singapura dan beberapa pulau berdekatan shj, tidak termasuk Pulau Batu Putih yg berkedudukan sangat jauh dari Singapura.

Dari segi geografi jg Pulau Batu Putih ini milik kita. Jarak pantai Timur Johor dgn Pulau ini cuma 14.3 km, manakala jarak dgn Singapura lbh 3 kali ganda iaitu 46 km.

Pd pandangan pihak2 yg trlibat dgn perbicaraan kes Pulau ini & rumusan pakar undang2 antarabangsa, Singapura menang kes ini krn pasukan mrk lbh bersedia dari segi segala hujah & fakta, manakala dipihak Malaysia adalah sebaliknya. Pakar2 & pemerhati antarabangsa mengibaratkan pasukan Malaysia sbg "seorg pengantin perempuan Melayu yg kesipu2an". 

Akhirnya, pd thn 2008 pihak panel ICJ di Hague, Belanda tlh memutuskan Pulau Batu Putih adalah milik Singapura, bukan milik Malaysia yg sewaktu itu Malaysia dipimpin oleh YAB Pak Lah.

Sewaktu Tun Dr M menjadi PM ke4 dahulu, Malaysia telah memenangi semua hak pertikaian wilayah dgn negara2 jiran. Ini lah kehebatan Tun & team undang2 yg Tun pilih. Tun tak pernah buat kerja sambil lewa atau buta2 serah tugas pd org lain.

Jika rayuan dibuat ke ICJ, In Shaa Allah dgn kepintaran Tun & AG Thomas, Malaysia boleh dptkn semula Pulau Batu Putih dari Singapura.

Jika dibiarkan tanpa rayuan ke ICJ, diyakini Singapura akan menambak Pulau strategik ini pd skala besar2 an dan menjadikannya sbg Pulau canggih tentera Singapura ala Pulau Garcia milik USA di Lautan Hindi. Wallahu a'lam.


NABI Sallahualaihiwassalam DULUAN MENGETAHUI DARIPADA NASA? Ustad Abdul Somad,Lc. MA

https://www.youtube.com/watch?v=OobwyUycp6g
https://www.youtube.com/watch?v=1BRqU7NfqUc
TANYA JAWAB PALING ROMASNTIS Di ACEH TAMIANG USTAD ABDUL SOMAD, LC , MA












Tiada ulasan: