Ahad, 17 Februari 2019

Kisah untuk merapi tata cara kehidupan yang Allah redhai. 9159.



Nasihat Istri yang Amanah
by yudi 3 jam ago in Syi'ar

IA berasal dari Kota Mekkah. Meski hidupnya serba kekurangan, lelaki ini tidak pernah mengeluh dan selalu taat beribadah pada Allah SWT. Nikmat luar biasa yang ia rasakan adalah memiliki seorang istri yang shalehah, yang sampai saat ini tetap setia padanya, dan selalu menasehati suaminya apabila dalam keadaan khilaf.

Suatu ketika sepasang suami istri itu sedang dalam keadaan sempit dan terjepit. Mereka tidak mempunyai makanan untuk dimakan, sepeser uang pun tidak mereka kantongi untuk membeli makanan. Untuk bisa menyambung hidup, sang suami mencari akal pergi keluar rumah untuk mencari pekerjaan. Namun tak juga ditemukan dan didapatkannya. Akan tetapi ia tak lantas berputus asa, lalu pergi ke Ka’bah untuk berdo’a dan memohon pada Allah SWT supaya diberi pekerjaan dan rezeki yang halal.

BACA JUGA: Suami, Ini 12 Adab Kepada Istri

Ketika hendak pulang, ia menemukan sebuah kantong yang ternyata di dalamnya berisi uang sebanyak seribu dinar. Betapa senang hatinya. Ia langsung bergegas pulang untuk memberitakan kabar gembira itu pada istrinya. Sesampainya di rumah, ia menceritakan semua kejadian tadi pada istrinya.

Lalu sang istri berbicara, “Duhai suamiku Abdullah, kembalikanlah uang itu ke tempat dimana engkau menemukannya. Sesungguhnya itu bukan milik kita, janganlah kita mengambil hak orang lain. Tanyakan pada semua orang disana siapakah pemilik uang ini? Apabila tidak ada yang mengaku memilikinya, maka uang itu menjadi hak kita.”

Mendengar nasehat dari istri tercintanya, akhirnya Abdullah kembali ke tempat semula tempat ia menemukannya, dan menjalankan semua yang dikatakan istrinya. Disana, ia mendengar seorang laki – laki bertanya padanya perihal kantong yang berisi seribu dinar tadi.

BACA JUGA: Perempuan, Karir, dan Kewajiban sebagai Istri

Kemudian orang fakir tadi mengembalikan kantong itu. Dan tanpa disangka – sangka sang pemilik akhirnya memberikan kantong itu pada Abdullah, dan malah memberikan lagi sembilan ribu dinar padanya. Alasan sang pemilik kantong memberikannya pada si fakir adalah karena Abdullah merupakan orang yang terpercaya.

Hal itu dapat dibuktikan dengan sikap Abdullah yang hendak untuk mengembalikan uang itu tanpa dipakai dan diambil sedikit pun. Ini menandakan Abdullah termasuk dalam kategori orang amanah. Orang yang amanah tersebut akan makan dan bersedekah dengan uang itu, sehingga sedekah kita diterima Allah SWT dikarenakan sifat amanah orang itu. []

Sumber : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani/Depok/2006.
Nasihat Istri yang Amanah - Islampos

Pelajaran untuk Abdullah bin Umar
by yudi
Pelajaran untuk Abdullah bin Umar
SUATU kali Abdullah bin Umar RA sedang pergi ke pasar bersama dengan sahabatnya. Kemudian ia mencari tempat untuk makan. Seketika, ia melihat seorang anak kecil penggembala kambing lewat dihadapan mereka. Abdullah bin Umar RA memanggilnya dan mengajaknya makan bersama. Namun anak penggembala kambing tadi menolaknya karena ia sedang berpuasa.

Mendengar hal itu, Abdullah bin Umar menatapnya dengan perasaan kagum dan terharu. Lalu ia bertanya, “Saat cuaca yang sedang panas dan terik seperti ini, engkau tetap berpuasa sambil menggembala kambing?”


Kemudian anak itu menjawabnya, “Tuan, panas di dunia belum sebanding dengan panasnya api neraka.”

Sungguh jawaban yang sangat mulia. Setelah itu, Abdullah meminta anak itu untuk menjual satu kambing yang sedang digembalakannya itu. Namun ternyata kambing itu bukanlah miliknya, melainkan milik majikannya, dan anak kecil itu tidak berani menjual kambing – kambing itu sekalipun hanya satu tanpa seizin dan sepengetahuan majikannya.

Abdullah bin Umar RA berniat untuk menguji sifat amanah anak penggembala tadi. Ia berkata, “Jual saja satu kambing ini padaku, dan gunakanlah uang itu sesuka hatimu nak. Jangan merasa takut pada majikanmu, lagipula dia tidak melihatmu. Dan katakan saja bahwa satu kambing tadi telah dimakan serigala. Tentu majikanmu akan percaya pada perkataanmu.”


Mendengar bujukan Abdullah bin Umar RA, anak itu langsung menyahutnya, “Astaghfirullahalazim, walaupun majikanku tidak melihat perbuatanku, tapi ketahuilah tuan, bahwa ada Allah SWT yang selalu melihat semua yang aku kerjakan. Semoga Allah SWT memaafkan tuan. Dimanakah Allah? Dimanakah Allah?” Anak itu terus mengulang – ulang perkataannya sembari bercucuran air mata. “Dimanakah Allah? Dimanakah Allah? Dimanakah Allah?”

Akhirnya Abdullah bin Umar RA pun ikut menangis dan mengikuti perkataannya “Dimanakah Allah?” Kemudian ia membeli anak penggembala tadi beserta kambing – kambingnya. Sehingga anak itu terbebas dari perbudakan, dan Abdullah bin Umar RA memberikan kambing – kambing itu pada sang anak sebagai hadiah atas perbuatan amanah dan keimanannya pada Allah SWT.  []

Sumber : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani/Depok/2006.
Pelajaran untuk Abdullah bin Umar - Islampos


Tiada ulasan: