MEMBANTAH BERITA DUSTA : JIKA PERTENGAHAN RAMADAN JATUH PADA MALAM JUMAT, AKAN TERJADI BERBAGAI HURU HARA.
Pada Ramadhan dua tahun yang lalu tahun 1439 H - 2018 M, telah tersebar di medsos sebuah video yang berisi sebuah hadits, yang mengatakan :
"Apabila pertengahan ramadan jatuh di malam jumat, maka akan terjadi berbagai huru-hara dan peristiwa mengerikan lainnya."
Alhamdulillah telah berlalu pertengahan ramadhan tersebut dua tahun lalu, dalam keadaan tidak ada sedikitpun huru-hara yang disebutkan dalam hadits tersebut.
Ternyata video serupa juga beredar kembali pada ramadan tahun ini 1441 H - 2020 M.
Maka kami sengaja menurunkan artikel berikut, yang kami tulis dua tahun lalu, yang membuktikan bahwa hadits tersebut adalah hadits palsu, yang didustakan oleh kenyataan dan juga oleh para ulama dari segi sanadnya.
Berikut fatwa Ulama terkait dengan hadits tersebut :
1. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata :
"Telah sampai kepadaku bahwa sebagian orang bodoh menyebarkan selebaran yang berisi sebuah hadits yang didustakan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam, kandungan hadits tersebut adalah :
Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Jika terjadi suara menggelegar di ramadan, maka akan terjadi kekacauan di bulan Syawal dan para qabilah akan berselisih di bulan dzulhijjah. Terjadilah pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan Muharram. Dan apa itu Muharram? Beliau mengulanginya tiga kali. Jauh sekali jauh sekali. Manusia banyak terbunuh, terjadilah pembunuhan demi pembunuhan.
Kami katakan : Apa itu suara yang menggelegar wahai Rasulullah?
Beliau menjawab : Ini terjadi di pertengahan Ramadan di malam jumat. Maka terjadilah suara yang mengagetkan orang yang tidur, menjadikan terduduk orang yang berdiri, keluarlah para gadis pingitan dari tempatnya di malam jumat. Di tahun tersebut banyak terjadi gempa bumi dan hawa dingin.
Jika bertepatan (pertengahan) bulan ramadan di tahun tersebut pada malam jumat, maka jika kalian selesai shalat subuh dari hari jumat di pertengahan ramadan, masuklah kalian ke rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah lubang-lubangnya, selimutilah diri-diri kalian dan sumbatlah telinga-teliga kalian.
Maka jika kalian merasakan suara yang menggelegar, segeralah kalian bersujud kepada Allah. Bacalah doa ini oleh kalian:
سبحان القدوس ، سبحان القدوس ، ربنا القدوس
Karena sesungguhnya, barang siapa yang melakukan hal itu, dia akan selamat, dan barang siapa yang tidak melakukannya dia akan binasa." (Selesai haditsnya)
Maka ini adalah hadits yang tiada dasar kebenarannya, bahkan hadits yang batil dan dusta.
Sungguh telah dilalui oleh kaum muslimin banyak tahun-tahun, yang malam pertengahan ramadan bertepatan dengan malam jumat, tapi tidak terjadi seperti apa yang disebutkan berupa kedustaan begini, berupa suara menggelegar dan lainnya sebagaimana disebutkan.〰️
Dari sini, orang yang mengamati kalimat ini akan tahu, bahwasanya tidak boleh menyebarkan hadits yang batil seperti ini.
Bahkan wajib untuk merobeknya, memusnahkannya, dan memperingatkan umat akan kebatilannya.
Dan sudah maklum, bahwasanya wajib atas setiap muslim untuk bertakwa kepada Allah dalam segala waktunya. Dan menjauhi apa yang Allah larang hingga datang ajalnya. Sebagaimana Allah berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
"Dan beribadahlah kalian kepada Allah sampai datang kematian kepada kalian." (QS. Al-Hijr 99)
Allah juga berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali Imran 102 )
Nabi juga bersabda dalam hadits Muadz radhiyallahu anhu :
"Bertakwalah engkau kepada Allah dimanapun kamu berada, dan iringkanlah perbuatan jelek dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya. Dan bergaulah dengan manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Ahmad)
Dan ayat-ayat dan hadits tentang wajibnya menetapi takwadan istiqamah di atas alhaq dan menjauhi segala apa yang Allah larang di setiap waktu, baik di ramadan ataupun lainnya itu sangat banyak.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kaum muslimin dalam perkara yang diridhainya, mengaruniai mereka dan kita pemahaman agama, menjauhkan kita semua dari fitnah yang menyesatkan, menjauhkan kita semua dari para da'i kebatilan, sesungguhnya Dia itu Maha Pemurah dan Maha Pemberi.
Semoga shalawat dalam salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan shahabatnya.
Mufti kerajaan Arab Saudi.
Ketua Dewan Ulama Senior dan Komite pembahasan Ilmiyah da Fatwa
Majmu Fatawa 26/339-341
Teksi arabnya : https://binbaz.org.sa/old/28453
2. Syaikh Nashiruddin Al-Albani rahimahullah mengomentari hadits tersebut :
Hadits yang palsu, dikeluarkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam Al-Fitan 1/160. Dari jalan Abu Abdil Hakim 4/517-518
Dan Abu Nu'aim dalam Akhbar Ashbahan 2/199.
Al-Hakim mengatakan : "Hadits yang aneh isinya, dan Maslamah itu tidak bisa dijadikan sebagai hujjah."
Adz-Dzahabi rahimahullah mengatakan : "Ini hadits yang palsu, Maslamah (salah satu rawinya-pent) itu seorang yang jatuh dan ditinggalkan haditsnya."
Hadits ini juga diriwayatkan dengan sanad-sanad lain, dan As-Suyuti membawakan dalam kitab Al-Laa'li 2/387-388. Semuanya berpenyakit sebagiannya panjang sebagiannya ringkas. Yang yang paling panjangnya adalah hadits Ibnu Masud."
Diringkas dari As-Silsilah Adh-Dhaifah no 6178-6179
#manhaj #haditspalsu #pertengahanramadhan
#huruhara #harijumat
Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso
Join chanel telegram : http://telegram.me/ahlussunnahposo
Kunjungi : www.mahad-arridhwan.com
Hadits Jumat 15 Ramadhan Akan Terjadi Huru-hara
Pertama Kalinya Azan Berkumanang di Australia, Warga Kaget
Eneng Susanti
AUSTRALIA–Azan berkumandang dengan pelantang untuk pertama kalinya di masjid terbesar negeri Kangguru, Asutralia. Direktur Eksekutif Asosiasi Muslim Libanon (LMA) yang mengelola masjid, Ahmad Malas, adzan dengan pengeras suara dikumandangkan saat waktu berbuka puasa (Maghrib) hingga Ramadhan 2020 berakhir.
Azan akan terus dikumandangkan setiap waktu maghrib selama bulan Ramadhan di Masjid Lakemba. Keputusan ini dibuat untuk menyatukan Muslim Australia di tengah pandemi Covid-19.
“Seperti yang Anda tahu, dengan adanya pandemi COVID-19 ini umat Islam seperti kehilangan suasana Ramadhan. Nah, agar mengobati perasaan itu, Masjid Lakemba memutuskan untuk mengumandangkan azan dengan pengeras suara,” kata Malas, seperti dilansir dari SBS Arabic24.
Malas menambahkan, azan pertama dikumandangkan pada Rabu malam (22/4/2020) dan disambut luar biasa oleh semua umat Islam di Lakemba. Saat azan berkumandang, banyak pengendara mobil sampai berhenti dan memarkir kendaraan mereka untuk melihat apa yang tengah terjadi.
“Jadi, saat azan berkumandang, pemilik mobil menepi dan keluar dari kendaraannya. Mereka lalu merekam situasi tersebut dan menyebarkannya di media sosial,” cerita Malas penuh semangat.
Malas melanjutkan, banyak penduduk Lakemba yang Muslim terkejut mendengar azan berkumandang dengan pelantang di waktu maghrib Maghrib atau waktu berbuka puasa tiba.
“Beberapa bahkan sampai keluar rumah saking terkejutnya,” cerita Malas.
Azan di masjid Lakemba dikumandangkan oleh seorang syekh Masjid Lakemba dari atas salah satu menara mengunakan mikrofon dengan harapan Muslim di sekitar masjid bisa mendengar panggilan solat.
Bagi negara lain yang memiliki jumlah penduduk mayoritas Muslim, hal tersebut sangat biasa. Namun, sambung Malas, mendengar suara azan dari pengeras suara itu merupakan hal yang spesial di Lakemba.
Masyarakat Muslim Lakemba sangat merindukan azan berkumandang dari masjid. Hal ini jadi semacam pengobat rindu bagi Muslim di Lakemba di tengah keterbatasan efek pandemi Covid-19. []
SUMBER: SBS ARABIC24
Pertama Kalinya Azan Berkumanang di Australia, Warga Kaget – Islampos
Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya
Diana Rafikasari
Kamis, 07 Mei 2020 - 18:02 WIB
Melewatkan waktu sahur tidak dianjurkan oleh para ahli lantaran bisa menyebabkan lemas, tidak berenergi, dan sulit konsentrasi. Foto/Ilustrasi/Healthline.com
JAKARTA - Sahur menjadi waktu penting selama menjalankan puasa Ramadhan. Pasalnya, di waktu ini, tubuh bakal mempersiapkan cadangan energi yang lebih besar untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Apalagi umat muslim di Indonesia menjalankan puasa kurang lebih 14 jam sehingga tentu saja membutuhkan persiapan energi.
Namun, tidak semua orang paham manfaat sahur. Dengan berbagai alasan, terutama rasa kantuk yang tak tertahankan, banyak orang kerap melewatkan waktu sahur dan memilih melanjutkan tidur. Padahal, kebiasaan itu tidak dianjurkan oleh para ahli lantaran bisa menyebabkan lemas, tidak berenergi, dan sulit konsentrasi.
Baca juga:
WHO Rilis Anjuran Puasa Selama Pandemi COVID-19
Penuhi Semua Kebutuhan Nutrisi, Kunci Puasa Aman di Tengah Pandemi
"Jadi pada saat sahur jangan pernah tidak makan sahur," kata Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Semanggi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK dalam talkshow "Puasa Ramping, Bugar dan Daya Tahan Tubuh Ok" pada Rabu (6/5).
Lebih lanjut dijelaskan Dr. Samuel, saat sahur idealnya kita mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang dengan kulitnya karena kulit kentang mengandung serat yang tinggi. Serat ini akan menyerap gula secara perlahan, dengan begitu tubuh dapat terus berenergi lebih lama. Pastikan pula Anda mengonsumsi lemak sehat yakni Omega 3 dari ikan dan Omega 9 dari minyak kanola, olive oil, serta alpukat.
"Jangan lupa sayur dan buah. Jelang imsak, Anda harus makan lagi, makan yang seratnya tinggi. Buah atau sayur ngemilnya, jangan cake. Hati-hati supaya kadar gula darah tetap stabil. Naiknya pelan-pelan, turun juga pelan-pelan," jelasnya.
Saat sahur, penting juga untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Meskipun ketika berpuasa ada perubahan pola makan dan minum, tubuh masih membutuhkan asupan cairan yang sama dengan hari-hari biasa, yaitu 8 gelas atau 2 liter setiap hari. Kecukupan hidrasi sesuai kebutuhan atau biasa disebut dengan hidrasi sehat, berperan untuk mengatur suhu tubuh, pembentukan sel dan keseimbangan cairan tubuh, serta berfungsi sebagai pelarut pada proses pencernaan makanan.
Apalagi air dapat mencapai sel tubuh dalam 5 menit setelah masuk saluran cerna. Inilah mengapa perlu minum air yang berkualitas saat berbuka puasa, setelah makan, dan pada saat sahur. "Sahur jangan lupa minum karena metabolisme kita butuh pembakaran, kita ingin tetap ramping, lemak-lemak harus dibakar. Paling tidak di sahur itu minum 3 gelas, kalau bisa 4 gelas," sebut Dr. Samuel.
Seluruh asupan yang dikomsumsi saat puasa akan menjadi penyedia energi yang besar bagi kita untuk menjalankan berbagai aktivitas. Makanan tersebut akan diserap secara perlahan sehingga menginjak pukul 10.00-11.00 tubuh masih melakukan penyerapan, artinya tubuh masih akan merasakan kenyang serta memiliki energi.
"Jadi puasa itu kuncinya. Kita harus menyiapkan sumber yang namanya glukosa, glikogen, kita berikan karbohidrat yang kompleks. Kompleks itu penyerapannya pelan-pelan. Waktu sahur diserap pelan-pelan sehingga waktu jam 10.00-11.00 masih ada penyerapan. Dengan begitu sewaktu dia naik pelan-pelan, turunnya juga pelan-pelan sehingga kadar gula di dalam darah masih awet," pungkas Dr. Samuel.
(tsa)
Sumber:
Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya
Diana Rafikasari
Kamis, 07 Mei 2020 - 18:02 WIB
Melewatkan waktu sahur tidak dianjurkan oleh para ahli lantaran bisa menyebabkan lemas, tidak berenergi, dan sulit konsentrasi. Foto/Ilustrasi/Healthline.com
JAKARTA - Sahur menjadi waktu penting selama menjalankan puasa Ramadhan. Pasalnya, di waktu ini, tubuh bakal mempersiapkan cadangan energi yang lebih besar untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Apalagi umat muslim di Indonesia menjalankan puasa kurang lebih 14 jam sehingga tentu saja membutuhkan persiapan energi.
Namun, tidak semua orang paham manfaat sahur. Dengan berbagai alasan, terutama rasa kantuk yang tak tertahankan, banyak orang kerap melewatkan waktu sahur dan memilih melanjutkan tidur. Padahal, kebiasaan itu tidak dianjurkan oleh para ahli lantaran bisa menyebabkan lemas, tidak berenergi, dan sulit konsentrasi.
Baca juga:
WHO Rilis Anjuran Puasa Selama Pandemi COVID-19
Penuhi Semua Kebutuhan Nutrisi, Kunci Puasa Aman di Tengah Pandemi
"Jadi pada saat sahur jangan pernah tidak makan sahur," kata Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Semanggi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK dalam talkshow "Puasa Ramping, Bugar dan Daya Tahan Tubuh Ok" pada Rabu (6/5).
Lebih lanjut dijelaskan Dr. Samuel, saat sahur idealnya kita mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang dengan kulitnya karena kulit kentang mengandung serat yang tinggi. Serat ini akan menyerap gula secara perlahan, dengan begitu tubuh dapat terus berenergi lebih lama. Pastikan pula Anda mengonsumsi lemak sehat yakni Omega 3 dari ikan dan Omega 9 dari minyak kanola, olive oil, serta alpukat.
"Jangan lupa sayur dan buah. Jelang imsak, Anda harus makan lagi, makan yang seratnya tinggi. Buah atau sayur ngemilnya, jangan cake. Hati-hati supaya kadar gula darah tetap stabil. Naiknya pelan-pelan, turun juga pelan-pelan," jelasnya.
Saat sahur, penting juga untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Meskipun ketika berpuasa ada perubahan pola makan dan minum, tubuh masih membutuhkan asupan cairan yang sama dengan hari-hari biasa, yaitu 8 gelas atau 2 liter setiap hari. Kecukupan hidrasi sesuai kebutuhan atau biasa disebut dengan hidrasi sehat, berperan untuk mengatur suhu tubuh, pembentukan sel dan keseimbangan cairan tubuh, serta berfungsi sebagai pelarut pada proses pencernaan makanan.
Apalagi air dapat mencapai sel tubuh dalam 5 menit setelah masuk saluran cerna. Inilah mengapa perlu minum air yang berkualitas saat berbuka puasa, setelah makan, dan pada saat sahur. "Sahur jangan lupa minum karena metabolisme kita butuh pembakaran, kita ingin tetap ramping, lemak-lemak harus dibakar. Paling tidak di sahur itu minum 3 gelas, kalau bisa 4 gelas," sebut Dr. Samuel.
Seluruh asupan yang dikomsumsi saat puasa akan menjadi penyedia energi yang besar bagi kita untuk menjalankan berbagai aktivitas. Makanan tersebut akan diserap secara perlahan sehingga menginjak pukul 10.00-11.00 tubuh masih melakukan penyerapan, artinya tubuh masih akan merasakan kenyang serta memiliki energi.
"Jadi puasa itu kuncinya. Kita harus menyiapkan sumber yang namanya glukosa, glikogen, kita berikan karbohidrat yang kompleks. Kompleks itu penyerapannya pelan-pelan. Waktu sahur diserap pelan-pelan sehingga waktu jam 10.00-11.00 masih ada penyerapan. Dengan begitu sewaktu dia naik pelan-pelan, turunnya juga pelan-pelan sehingga kadar gula di dalam darah masih awet," pungkas Dr. Samuel.
(tsa)
Sumber:
Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya
Surat Al-Kafirun dan Terjemahan
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
- Surat Al Fatihah (Pembukaan)
- Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
- Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
- Surat An Nisa' (Wanita)
- Surat Al Ma'idah (Hidangan)
- Surat Al An'am (Binatang Ternak)
- Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)
- Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
- Surat At Taubah (Pengampunan)
- Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
- Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
- Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
- Surat Ar Ra'd (Guruh)
- Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
- Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
- Surat An Nahl (Lebah)
- Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
- Surat Al Kahfi (Gua)
- Surat Maryam (Maryam)
- Surat Thaha (Thaahaa)
- Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
- Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
- Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
- Surat An Nur (Cahaya)
- Surat Al Furqaan (Pembeda)
- Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
- Surat An Naml (Semut)
- Surat Al Qashash (Cerita)
- Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
- Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
- Surat Luqman (Luqman)
- Surat As Sajdah ((Sujud)
- Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
- Surat Saba' (Kaum Saba')
- Surat Fathir (Pencipta)
- Surat Yaasiin
- Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
- Surat Shaad
- Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
- Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
- Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
- Surat Asy Syuura (Musyawarah)
- Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
- Surat Ad Dukhaan (Kabut)
- Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
- Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
- Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
- Surat Al Fath (Kemenangan)
- Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
- Surat Qaaf
- Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
- Surat Ath Thuur (Bukit)
- Surat An Najm (Bintang)
- Surat Al Qamar (Bulan)
- Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
- Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
- Surat Al Hadid (Besi)
- Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
- Surat Al Hasyr (Pengusiran)
- Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
- Surat Ash Shaff (Barisan)
- Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
- Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
- Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
- Surat Ath Thalaaq (Talak)
- Surat At Tahrim (Mengharamkan)
- Surat Al Mulk (Kerajaan)
- Surat Al Qalam (Pena)
- Surat Al Haqqah (Kiamat)
- Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
- Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
- Surat Al Jin (Jin)
- Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
- Surat Al Insaan (Manusia)
- Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
- Surat An Naba´ (Berita Besar)
- Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
- Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
- Surat At Takwir (Menggulung)
- Surat Al Infithar (Terbelah)
- Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
- Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
- Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
- Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
- Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
- Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
- Surat Al Fajr (Fajar)
- Surat Al Balad (Negeri)
- Surat Asy Syams (Matahari)
- Surat Al Lail (Malam)
- Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
- Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
- Surat At Tiin (Buah Tin)
- Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
- Surat Al Qadr (Kemuliaan)
- Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
- Surat Al Zalzalah (Goncangan)
- Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
- Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
- Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
- Surat Al 'Ashr (Masa)
- Surat Al Humazah (Pengumpat)
- Surat Al Fiil (Gajah)
- Surat Quraisy (Suku Quraisy)
- Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
- Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
- Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
- Surat An Nashr (Pertolongan)
- Surat Al Lahab (Gejolak Api)
- Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
- Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
- Surat An Naas (Manusia)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan