Siapa Umar Bin Khatthab, Siapa Jae?
Posted on
by
Umar bin Khattab! Adakah orang yang tak kenal nama ini? Setiap kali mendengar namanya, hati kaum Muslim pasti bergetar. Getaran yang muncul begitu saja oleh rasa bangga yang meluap-luap. Kalau dia masih hidup sekarang, dengan cara apa pun kaum Muslim akan berusaha menemuinya untuk memberi penghormatan terbesar mereka padanya. Mencium kedua belah tangannya sebagai rasa terima kasih tak terhingga atas jasa-jasanya bagi Islam dan dunia. Kalau pun tak bisa mendekatinya, melihat dari jauh pun sudah lebih dari cukup.
Umar bin Khattab ra adalah sahabat dan mertua Nabi Muhammad saw terpenting. Ia juga salah satu khulafa ur-Rasyidin paling berpengaruh. Bahkan mungkin khalifah terbesar dalam sejarah. Jasanya bagi agama sejak pertama kali masuk Islam hingga kematiannya pada 644 M tak terbilang banyaknya. Dan dapat disaksikan sampai kini.
Ketika memimpin khilafah, Umar menaklukkan Kekaisaran Sasaniyah Persia dan Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur. Wilayah ini membentang dari Iran di timur sampai Maroko di barat. Legacy-nya ini abadi sampai hari ini. Itu sebabnya dalam bukunya yang terkenal “The 100” yang dalam edisi bahasa Indonesianya berjudul “100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah”, Michael H Hart menempatkan Umar pada urutan ke-50. Dia salah satu dari hanya dua tokoh Islam yang masuk dalam daftar itu. Tokoh lain adalah Nabi Muhammad sendiri yang berada di peringkat pertama.
Umar dihormati di Barat bukan pada penaklukan tapi strategi militer yang digunakannya, yang memungkinkan tentara Muslim yang kalah jumlah dari tentara Sasaniyah dan Bizantium berhasil memorak-porandakan mereka secara gilang gemilang. Strategi militer Umar inilah yang kemudian dicatat sejarah sebagai salah satu strategi militer terbaik sepanjang sejarah yang berkontribusi besar pada pengembangan ilmu kemiliteran dunia di kemudian hari. Umar juga dihormati di Barat karena keluhuran moralnya.
Maka sungguh menyakitkan hati kaum Muslim ketika anggota DPR dari PDIP Arteria Dahlan memirip-miripkan Umar bin Khattab dengan Jae. Blusukan Jae di malam hari sambil membagi-bagi sembako kepada kaum miskin dimiripkan dengan gaya kepemimpinan Umar.
Memang Umar suka keluar di malam hari sendirian untuk mengetahui dan menyerap aspirasi rakyat. Tapi ia tidak membawa wartawan televisi dan sembako. Setelah mengetahui ada rakyatnya yang kelaparan, baru Umar memikul sendiri karung gandum untuk diberikan pada si papa itu. Umar terpaksa melakukan blusukan karena belum ada media cetak dan elektronik seperti saat ini untuk memberitakan tentang hal-ihwal rakyat. Belum terbangun juga tata kelola pemerintahan seperti sekarang yang dipersenjatai dengan anggaran, sumber daya manusia dan teknologi canggih yang memungkinkan pemimpin negara tahu mana rakyat yang miskin dan apa aspirasi mereka.
Di negara-negara maju saat ini, rakyat miskin diketahui secara persis dan diayomi negara tanpa perlu kepala negara keluyuran di malam dan siang hari dengan menenteng sembako sambil disorot kamera televisi. Maka beda dengan Umar, jelas apa yang dilakukan Jae adalah pencitraan. Lagi pula, membagi-bagi sembako di jalanan dan kampung kumuh bukan pekerjaan yang layak dilakukan kepala negara masa kini. Dan memang tidak ada satu pun kepala negara di dunia ini yang mengerjakan pekerjaan sebagaimana dilakukan kepala negara Indonesia yang telah memiliki birokrasi modern dan mekanisme penyaluran bansos.
Kepala negara seharusnya duduk di istana memikirkan hal-hal besar yang strategis, mengatur dan mengarahkan para pembantunya, memerintahkan pejabat melalui telepon untuk meluruskan masalah yang diberitakan media. Bukan malah keluyuran di jalanan yang memancing kerumunan orang di saat negara sedang memberlakukan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Kalau mau tetap keluyuran untuk menyalurkan hobi aneh itu, boleh saja, asalkan seperti Umar, yakni juga memikirkan dan mengeksekusi kebijakan negara dengan tegas dan konsisten untuk sebesar-besarnya kemaslahatan rakyat, bangsa, dan negara. Bukan memberikan kue terbesar ekonomi negara untuk segelintir kaum oligark dan hanya remah-remahnya saja untuk rakyat.
Tapi seharusnya, Jae tidak keluyuran di luar di tengah wabah pandemi di mana Jakarta adalah episentrumnya. Itu kalau mau dimirip-miripkan dengan Umar. Ketika wabah tha’un melanda Provinsi Syam (sekarang mencakup Suriah, Yordania, Lebanon, Israel, dan Palestina), rombongan Umar yang sudah berada di perbatasan membatalkan niatnya memasuki Syam setelah seseorang mengingatkan hadis Nabi yang memerintahkan orang luar tak memasuki wilayah yang sedang terpapar wabah dan orang di dalam tak keluar dari wilayah itu.
Inilah metode jitu — saat ini dikenal sebagai lockdown — untuk menghentikan penyebaran wabah yang dipraktekkan banyak negara di dunia menghadapi corona saat ini. Tidak seperti Umar, Jae malah muncul di ruang publik dengan wajah cengengesan, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dia orang paling berani menghadapi corona. Sikap bodoh yang ditertawai alam semesta. Ia malah menolak lockdown dan memilih PSBB ketika semua sudah menjadi terlambat. Karena PSBB baru diberlakukan beberapa bulan sejak corona pertama kali merebak di Cina. Larangan mudik baru diberlakukan empat bulan kemudian setelah jutaan orang telah menyebar corona hingga ke desa-desa.
Arteria Dahlan memang tidak mengatakan Jae sama persis dengan Umar — karena hal itu memang tidak mungkin — kemiripan mereka hanya pada gaya kepemimpinan yang sederhana, egaliter, dan kerakyatan. Katanya, gaya kepemimpinan inilah yang membedakan Jae dengan pemimpin terdahulu dan mirip dengan Umar. Memang benar Jae berbeda dengan pemimpin Indonesia terdahulu. Tapi itu bukan menandai Jae lebih hebat dari mereka melainkan sebaliknya: Jae terlalu rendah. Ya, mana mungkin Jae lebih istimewa dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan SBY. Bahkan Arteria Dahlan pun akan menolak keras kalau Jae sekadar disejajarkan dengan Megawati Soekarnoputri. Kalau begitu, masih pantaskah Jae dimirip-miripkan dengan Umar, bahkan sekalipun hanya pada gaya kepemimpinannya? Saya tak usah menjawabnya karena toh semua orang sudah tahu bahwa dari segi apa pun beda Umar dan Jae bagaikan matahari dan debu.
Umar bin Khattab terkenal dengan julukan Al-Faruq yang diberikan Nabi Muhammad Saw. Artinya, orang yang bisa membedakan yang hak dan yang batil. Apakah Jae bisa membedakan keduanya? Pasti tidak. Sudah masyhur di seluruh negeri ini bahwa Jae suka membalik-balikan segala sesuatu. Yang salah jadi benar, yang hak jadi batil, yang dusta jadi jujur. Sedemikian kacaunya cara berpikir dan moralnya sehingga kita jadi bingung apakah Jae bodoh atau bejat atau kedua-duanya?
Kehebatan dan kecerdasan Umar mengelola negara sudah diketahui dunia. Juga integritasnya. Selain berkomitmen kuat membantu rakyatnya yang papa, Umar memberi tauladan toleransi antarumat beragama yang mengharukan dunia. Ketika memasuki Yerusalen setelah kota itu ditaklukkan kaum Muslim, Umar menolak tawaran pendeta Sophronius untuk bersembahyang di dalam Gereja Makam Suci, gereja yang dibangun di tempat Yesus disalib dan dikuburkan. Ia memilih shalat di luar gereja itu dengan alasan agar umat Islam tak mengikuti jejaknya yang bisa berakibat pada rusaknya gereja paling suci bagi umat Nasrani itu.
Sikap Umar yang arif itu masih dikenang dunia sampai hari ini. Gereja Makam Suci tetap berdiri hingga sekarang. Moral dan visi Umar ini tidak mungkin bisa dicapai Jae, yang menurut Indonesionis Australia, presiden terlemah Indonesia sepanjang sejarah. Ia disebut tidak kompeten dan tak punya kapasitas untuk duduk sejajar dengan pemimpin dunia lain. Itulah sebabnya Indonesia kedodoran dalam menanggulangi covid-19 dan terjerat dalam kubangan persoalan bangsa yang sulit dicari jalan keluarnya.
Jakarta, 2 Mei 2020
Penulis: Smith Alhadar
(Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education)
Editor: Abdurrahman Syebubakar
portal-islam.id, Sabtu, 02 Mei 2020 CATATAN, Smith Al Hadar
(nahimunkar.org)
Nahimunkar | Siapa Umar Bin Khatthab, Siapa Jae?
Isu Dukhan Tanda Kiamat pada 15 Ramadhan, Ustaz Riza Basalamah Ikut Angkat Bicara
Posted on
Isu Dukhan Tanda Kiamat pada 15 Ramadhan, Ustaz Riza Basalamah Ikut Angkat Bicara
Sebuah unggahan yang disebut berasal dari hadist viral di media sosial, terutama Whatsapp dan Facebook.
Ini terkait dengan 15 Ramadan 2020 yang jatuh pada hari Jumat.
Karena awal Ramadan jatuh pada Jumat (24/4) maka 15 Ramadan juga jatuh pada hari Jumat (8/5/2020).
Dikatakan dalam unggahan itu, ada hadis yang mengatakan bahwa Dukhan atau dukhon, akan jatuh pada hari di mana 15 Ramadhan jatuh pada hari Jumat
Berikut lengkapnya.
DI KHUATIRI AD-DUKHON TERJADI PADA 15 RAMADHAN 2020 (HARI JUMAAT).
Dukhan terjadi pada fase keempat, fase dimana umat Islam dipimpin oleh pemimpin yang diktator. Dukhan merupakan kabut asap yang gelap, tebal, tidak ada oksigen, dan teramat panas sehingga mengakibatkan bumi gelap gulita selama 40 hari 40 malam.
15 Ramadahan 1441 jatuh pada hari Jumat tanggal 8 May 2020.
Sesuai Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Nabi Abdullah bin Mas’ud yang pernah mendengar Nabi saw. bersabda demikian.
«إِذَا كَانَتْ صَيْحَةٌ فِي رَمَضَانَ فَإِنَّهُ يَكُونُ مَعْمَعَةٌ فِي شَوَّالٍ، وَتَمْيِيزُ الْقَبَائِلِ فِي ذِيِ الْقَعْدَةِ، وَتُسْفَكُ الدِّمَاءُ فِي ذِيِ الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمِ، وَمَا الْمُحَرَّمُ» ، يَقُولُهَا ثَلَاثًا، «هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ، يُقْتَلُ النَّاسُ فِيهَا هَرْجًا هَرْجًا» قَالَ: قُلْنَا: وَمَا الصَّيْحَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: ” هَدَّةٌ فِي النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ جُمُعَةٍ، فَتَكُونُ هَدَّةٌ تُوقِظُ النَّائِمَ، وَتُقْعِدُ الْقَائِمَ، وَتُخْرِجُ الْعَوَاتِقَ مِنْ خُدُورِهِنَّ، فِي لَيْلَةِ جُمُعَةٍ، فِي سَنَةٍ كَثِيرَةِ الزَّلَازِلِ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَادْخُلُوا بُيُوتَكُمْ، وَاغْلِقُوا أَبْوَابَكُمْ، وَسُدُّوا كُوَاكُمْ، وَدِثِّرُوا أَنْفُسَكُمْ، وَسُدُّوا آذَانَكُمْ، فَإِذَا حَسَسْتُمْ بِالصَّيْحَةِ فَخِرُّوا لِلَّهِ سُجَّدًا، وَقُولُوا: سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، رَبُّنَا الْقُدُّوسُ، فَإِنَّ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ ”
Bila terdengar suara dahsyat terjadi pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi suatu huru-hara pada bulan Syawal, semua suku akan saling berselisih pada bulan Zulqa’dah, pertumpahan darah terjadi pada bulan Zulhijah dan Muharam, dan apa itu Muharam?
“Pada bulan itu banyak manusia yang terbunuh.” Rasulullah sampai mengulangnya tiga kali.
Para sahabat pun bertanya, “Suara dahsyat apa itu, Rasul?”
Para sahabat pun bertanya, “Suara dahsyat apa itu, Rasul?”
Rasulullah menjawab, “Suara keras yang terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan, yaitu tepatnya malam Juma’at, itu suara dahsyat yang nanti akan mengagetkan orang-orang yang sedang tertidur, membuat orang yang berdiri menjadi duduk, para wanita terhempas keluar dari kamarnya, pada malam Jumat di tahun tersebut banyak terjadi gempa bumi
Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh di hari Jumatnya, maka masuklah ke dalam rumah, kunci pintu rumah, tutup lubang-lubangnya, lindungi diri kalian dengan selimut, tutuplah telinga kalian.
Jika kalian merasakan suara dahsyat, maka agungkanlah Allah dengan bersujud, dan berdoa subhanal quddus, subhanal quddus, rabbunal quddus.
Orang yang melakukan hal tersebut itu akan selamat, dan yang tidak melakukannya akan celaka.
Hadis ini terdapat dalam kitab al-Fitan karya Imam Nu’aim bin Hammad, salah satu guru Imam al-Bukhari yang berasal dari Marw di Khurasan, yang sekarang masuk wilayah Turkmenistan
Ciri Tanda – Tanda Kedatangan Dukhon adalah :
Keluar bintang berekor (komet mengelilingi bumi selama 3 – 7 hari), kemudian Ad-Dukhon 40 hari 40 malam dilanjutkan di baiat nya Al-Mahdi.
Persiapan kedatangan Ad-Dukhon yang seharusnya dipersiapkan setiap keluarga Muslim, sebab zaman kembali ke zaman batu :
1. Dzikir dan Selawat untuk menebalkan mental Iman yang kukuh.
2. Sumur manual atau Sumur timba / pompa.
3. Bahan makanan untuk 1 tahun kedepan bagi keluarganya yang terdiri dari : Kurma dan Biskuit kemudian bila ada beras hendaknya di timbun dalam tanah selama 40 – 60 hari agar tidak rosak sebab hawa panas.
4. Sepeda ban Tubles/padat sebagai alat transportasi tercepat.
5. Lampu tempel / lampu petromak / lampu minyak semprong.
6. Batu api sebagai pengganti korek api.
7. Kompor minyak / minyak kelapa atau sawit / minyak lemak atau minyak bumi
8. Persediaan 3 bulan – 1 tahun Minyak kelapa atau sawit atau minyak tanah atau minyak lemak hewan sebagai bahan bakar penerangan dan untuk memasak
9. Masker muka (agak tebal) untuk penyaring oksigen pernapasan.
10. Lotion Vaseline agar kulit tidak kering
Sekiranya benar Dukhon jatuh pada 15 ramadhan hari jumaat pada tahun depan iaitu 2020, hanya tinggal berapa bulan saja lagi untuk kita menebus dosa yang telah lama kita lakukan sejak dahulu?
Dukhon itu ialah asap tebal yang menggelapkan bumi selama 40 hari. Disebabkan meteor menghentam bumi nanti.
Jangkaan Dukhon berlaku adalah di pertengahan bulan puasa di waktu subuh. Gelap Dukhon nanti seperti gelap Nabi Yunus dalam perut ikan nun.
Masa tu, semua elektrik dan teknologi di dunia akan padam buat selamanya.
Sebab meteor ada sejenis zat besi neutral yang akan membuatkan daya tarikan besi2 lumpuh buat selamanya. Komputer dan kereta semuanya tidak akan berfungsi lagi
“Lailahaillanta Subhanaka Inni Kuntuminazzalimin”
Masa Dukhon terjadi tu. Masuklah ke dalam rumah dan bilik masing-masing. Kemudian bacalah
“Subhanal Kuddus Rabbunalkuddus.”
Wallahua’lam Bisowaab …
Tanggapan ustaz Syafiq Riza Basalamah
Ustaz Syafiq Riza Basalamah membuat penjelasan mengenai kadar kebenaran hadist tersebut.
Penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah ini diunggah di akun YouTube nya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan, mendengarkan sebuah cerita yang aneh menyeramkan, terkadang disenangi sebagian orang.
Tapi bagaimana jika cerita itu bohong dan dusta? Maka kita tidak akan suka dengan pelakunya,” ujar dia.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengungkapakan, ia mendapatkan kiriman video yang berisi hadist mengenai akan adanya peristiwa besar terjadi di pertengahan Ramadhan yang jatuh hari Jumat.
“Tadi pagi ana mendapatkan kiriman sebuah video pendek, yang menceritakan tentang yang bakal terjadi sesuatu yang mengerikan apabila pertengahan Ramadhan tepat hari Jumat.”
“Dengan semangat dia membacakannya, membuat yang menonton tertarik dan bahkan percaya. Ini bisa diyakini kebenarannya padahal itu hoax,” tegas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah pun mengutip hadist Nabi Muhammad SAW
“Barangsiapa yang sengaja berdusta atas nama aku, hendaklah dia bawa kursinya ke neraka,” sabda Nabi Muhammad SAW.
Maka, ia berpesan jangan mudah menyebarkan hadist palsu.
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, hadist ini sengaja disebarkan karena pada Ramadhan tahun ini, pertengahan Ramadhan bertepatan di hari Jumat.
Padahal hadist ini adalah palsu. Hukum hadist ini palsu alias munkar tidak punya dasar dari perawi yang tsiqah.
“Ibnul Jauzi mengatakan, hadist ini palsu atas nama Nabi Muhammad SAW. Syaikh Albani juga mengatakan hadist ini palsu. Maka hadist palsu tidak boleh diamalkan,” ujarnya.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelasakan bahwa:
“Hadis tersebut tidak memiliki dasar dari keshahihannya. Bahkan hadis ini batil dan dusta. Betapa banyak tahun-tahun yang telah berlalu dari kaum muslimin yang di dalamnya ada momen dimana malam Jumat bertepatan dengan malam pertengahan bulan Ramadhan. Namun, Alhamdulillah tidak pernah terjadi huru-hara sebagaimana yang telah disebutkan para pendusta tersebut baik yang berupa suara dahsyat atau yang lainnya
Maka dari itu, perlu dicamkan oleh siapa saja yang telah mengetahui penjelasan ini, bahwasanya tidak boleh baginya menyebarkan hadis batil tersebut. Bahkan wajib baginya merobek, membinasakan, dan memperingatkan (orang lain) akan kebatilannya.”
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafidzahullah juga mengomentari hadis tentang huru-hara dan malapetaka yang konon akan terjadi pada tanggal 15 Ramadhan apabila bertepatan dengan hari Jumat, beliau berkata:
“Hadis ini merupakan hadis yang munkar, tidak shahih. Sanadnya pun tidak bisa diterima. Tidak pula ada kepastian berasal dari ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan fakta realitanya juga ternyata tidak membenarkan hal tersebut dan bahkan justru membantahnya. Sungguh hal ini sudah sering kali terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu hari Jumat bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan (namun hal tersebut tidak terjadi-red). Maka dari itu para ulama menghukumi hadis tersebut palsu dan dusta.”
@geloranews , 2 Mei 2020/ diringkas.
(nahimunkar.org)
Francis Light tidak menemui Pulau Pinang tetapi merampasnya daripada Kedah
Sejarah
Francis Light Tidak Pernah 'Menemui' Pulau Pinang
Sepertimana Singapura yang bukan ditemui oleh Stamford Raffles, Pulau Pinang juga bukanlah ditemui oleh Francis Light.
Sebelum tibanya Francis Light, sudah ada penempatan orang Melayu di pulau tersebut.
Contohnya, Batu Uban adalah penempatan, pelabuhan dan tempat bersejarah paling awal sebelum bermulanya era penjajahan Pulau Pinang pada tahun 1786.
Antara bukti paling jelas ialah masjid Batu Uban yang dibina sekitar tahun 1734 merupakan antara tertua di Pulau Pinang.
Masjid Jamek Batu Uban |
Masjid Batu Uban telah diasaskan oleh Nakhoda Nan Intan pada tahun 1734 dan berasal daripada Kampung Buadi, Paya Kumboh, Sumatera dan mempunyai hubungan dengan kerabat diraja Minangkabau.
Menurut Profesor Dato’ Seri Dr. Md. Salleh Yaapar, Nakhoda Nan Intan telah merantau ke Pulau Pinang bersama dua lagi bahtera, dan singgah di Batu Uban, satu lagi bahtera singgah di Bayan Lepas (Nakhoda Bayan) dan bahtera ketiga singgah di Jelutong (Nakhoda Kecil).
Masyarakat awal di Pulau Pinang dahulu menjalankan aktiviti-aktiviti harian dengan penanaman kelapa, lada dan tebu.
Baca: https://news.usm.my/index.php/berita-mutakhir/2639-batu-uban-petempatan-awal-orang-pulau-pinang
Pada masa dahulu tiada sempadan politik moden seperti sekarang dan orang di Sumatera bebas berulang-alik ke semenanjung begitu sebaliknya orang di semenanjung berlayar ke Sumatera untuk berdagang atau menziarahi sanak-saudara.
Selain Pulau Pinang sudah ada penempatan orang Melayu lama sebelum kedatangan Francis Light, pulau tersebut juga sememangnya di bawah pemerintahan Kesultanan Kedah.
Francis Light sebenarnya tidak menemui Pulau Pinang tetapi merampas Pulau Pinang dari Kesultanan Kedah dengan cara memungkiri perjanjian sesuka hati.
https://www.krissmerah.com/2020/05/francis-light-tidak-menemui-pulau.html
2. Bank Negara Malaysia harus menjelaskan "kehilangan tautan"(missing link) ini.
3. Adakah kesalahan teknikal atau manipulasi yang disengajakan?
4. Kredibiliti Bank Negara dipersoalkan.
Bila Menteri kata moratorium pembayaran bank itu sebagai 'penjimatan', maka rakyat diberi gambaran bahawa 6 bulan itu tidak perlu dibayar balik.
5. Menteri Kewangan Zafrul ini Menteri Bank atau Menteri Kewangan? Dia kenalah tau tentang cara mana bank boleh menjana wang bukan menjana dengan memaksakan faedah bank ke atas peminjam.
6. Oleh itu, netizen berhak tanya untuk siapa Menteri ini berkhidmat? - bank atau rakyat.
7. Setelah memberansangkan Mak Cik Kiah dengan pakej rangsangan yang unik, mungkinkah pemerintah tebuk atap melakukan perkara yang sama dengan peminjam? - f/bk
Ramai kelompok PAS dan UMNO cuba salahkan Bank Negara, Sampaikan Menteri kewangan kayangan pun salahkan komunikasi Bank Negara.. mereka cuba jadikan Gabenor Bank Negara sebagai kambing hitam..
Sebelum ni depa cuba kambing hitamkan KSU Kementerian KPDNK isu permit kilang arak Henieken.. lepas tu salahkan KSN dalam isu jemputan Mesyuarat COVID-19.. kali ni Bank Negara..sedangkan dasar itu datang dari Kerajaan,Kementerian kewangan..
Dalam temubual Awani Menteri Kayangan Tg Zafrul dan Azmin Ali sendiri jelas , mereka sendiri menyebutkan kompaun keatas faedah, dan faedah itu dikecualikan,.. ada bukti video kenyataan mereka..Sekarang ni salah komunikasi dari Bank Negara atau dari Menteri Kewangan dan Menteri ekonomi(MITI) tebuk atap ?
Apakah ada cubaan politik untuk gantikan Gabenor Bank Negara pulak.. Mana tahu, Ada kelompok Kapitalis Bank..kelompok kayangan yang dahagakan rezab tunai Bank Negara.. apakah Gabenor Bank Negara sekarang menjadi penghalang ?
Jangan lupa, sebelum ini pernah didedahkan..bagaimana Bank Negara Malaysia (BNM) sebelum PH yang dituduh membeli tanah seluas 55.79 ekar pada nilai RM 2 bilion dari kerajaan ..bayangkan Bank Negara beli tanah yang takda sebarang keperluan dari Kerajaan pada harga yang tinggi..masa tu orang kaitkan dengan 1MDB..
Agaknya dalam keadaan ekonomi yang tenat ni..depa perlukan Gabenor Bank Negara yang baru kot.. - Ipohmali
Kena tipu...
1. Keputusan menukar syarat moratorium akan menyusahkan rakyat. Tujuan moratorium diberi adalah untuk membantu rakyat. Tetapi, jika rakyat kena bayar 6 bulan pinjaman secara lump sum untuk elak bayar faedah, ini beban kepada semua!2. Jika pengguna tidak mahu membayar 6 bulan pinjaman secara lump sum, mereka akan menanggung hutang kadar faedah sepanjang tempoh moratorium ini. Ini bukan seperti yang diputuskan pada 25 Mac yang lalu. Seharusnya, moratorium penuh diberi kepada semua tanpa kenakan sebarang cas.
3. Jika kerajaan memilih untuk menutup mata dalam hal ini, saya kira ia sangat membebankan rakyat. Sudahlah ramai yang hilang kerja, mereka perlu pikul hutang 6 bulan untuk dibayar sekaligus untuk mengelak dari cas faedah. Jangan hanya bantu institusi bank, bantu juga rakyat!
Tengku Zafrul kata “Makcik Kiah will save on interest sebab many banks have made announcement that interest will not be accrued.” Zafrul... kamu jgn nak spin kenyataan... kau ingat rakyat bodoh? Ini bukti apa yg kamu cakap . Cmni cara menteri tipu rakyat? Kamu ingat rakyat bodoh? Kan dah kena maki...f/bk
4. Bantuan Prihatin Nasional memberi gambaran Mak Cik Kiah tidak perlu membayar pinjaman penuh selama 6 bulan. Namun kini realitinya, dia perlu membayar pinjaman bulan April, Mei dan Jun sebelum 30 Jun untuk elak dikenakan faedah. Malah, ditambah lagi dengan permohonan BPN yang masih belum lulus-lulus.
5. Terlalu ramai yang memikul beban sepanjang wabak pandemik ini. Jika syarat moratorium diubah esok, Mak Cik Kiah dan keluarga akan bertambah susah. Gerai tidak boleh dibuka, tetapi pinjaman masih harus dibayar penuh. Harap kerajaan yang prihatin akan dapat melihat beban orang kebanyakan ini. - Syed Saddiq Syed Abdul Rahman
Negara rugi? mustahil...
Mana ada rugi, bukankah dah dapat yg dicita2kan setelah plan berbulan2 utk bentuk kerajaan pintu belakang?Bukankah sejak kamu perintah, kamu dapat duit banyak dan kamu belanjakan duit itu macam 'santa clause" sehinggakan ada wakil2 rakyat pun dapat bantuan BPN? Duit yg kamu belanjakan sehingga lebih RM 260 Bilion itu semua kamu perolehi sendiri sebab kerajaan PH dahulu mana ada tinggalkan duit kan?
Takkan rugi, mana boleh rugi sebuah kerajaan melayu bergabung dengan pak2 lebai tanpa Dap boleh rugi? Mustahil. Takkan Pak2 lebai tu tak buat solat hajat atau berdoa agar kerajaan tak rugi?
Mustahil kerajaan rugi setiap hari. Kalau rugi, takkan lantik menteri sampai 70 orang, tidak termasuk duta2 khas bertaraf menteri dan para2 penasihat 20 persen? Macam sebuah syarikat, kalau syarikat itu rugi setiap hari, adakah dia akan menambahkan para pekerja di syarikatnya? Kecuali kalau pengurus syarikat itu otak dia sembab dan bodoh.
Apa pun bersyukurlah, para2 elit sudah boleh main golf, berjogging dan berbasikal. Taikun2 besar boleh mulakan bisnes. Mak Cik Kiah tidak perlu jual goreng pisang lagi sebab Mak Cik Kiah sudah jadi kaya kerana pendapatannya di saat kerajaan rugi adalah sebanyak RM 4 ribu hingga RM 8 ribu sebulan.
Persidangan Parlimen? Satu hari je cukup untuk dengar ucapan perasmian dari Agong. Alaaahh...lagi pun bersidang di Parlimen tidak penting bagi kami kerana kami naik jadi kerajaan pun bukan melalui proses demokrasi yang sah di Parlimen dengan mandat rakyat pun. Apa khabar tok peti yang sokong pengkhianat? - Wfauzdin Ns
Anwar should be opposition
leader in Parliament...
Anwar Ibrahim has the prime minister’s post snatched away from him right under his nose in February. That was the unkindest cut, particularly when the move came about from betrayals by the PKR president’s own party members and coalition partners.
Even the worst Anwar detractor would be able to see the great injustice done not only to Anwar personally but also to the majority of Malaysians who swept Pakatan Harapan to power in May 2018.
The backdoor Perikatan Nasional (PN) government is still considered “illegal” in the eyes of many, no matter how one views it, and no matter how it has been “constitutionally” mandated according to the laws of the land.
Many are just counting the days for this precarious and “illegal” PN coalition to fall. That couldn’t be further from the truth.
Meantime, Prime Minister Muhyiddin Yassin has his hands full today. In Muhyiddin’s own words: “I took office besieged with challenging political, economic problems and the unprecedented Covid-19 pandemic.” I doubt anyone will envy the prime minister’s job today.
In all fairness to Muyhiddin, he has handled the pandemic crisis quite well - probably with an able helping hand in the person of the dynamic Health Ministry director-general Dr Noor Hisham Abdullah.
What is unnerving is the prime minister’s actions on the political front, rewarding members of parliament with plum jobs in government-linked companies (GLCs) and making other political appointments.
While many Malaysians have lost their jobs, here we have a prime minister moving to appease his political allies by giving them a “second salary”. Muhyiddin must be told that Malaysians find such appointments out of place at this desperate time and totally unacceptable.
I would want to see such issues debated in Parliament and certainly the RM261 billion stimulus package which was announced by the prime minister earlier in three stages.
Hence, I support the move by the Pakatan Harapan presidential council in calling for a full sitting of Parliament starting May 18 to deal with matters related to the economy and the rakyat’s welfare in the midst of the Covid-19 pandemic.
The May 18 sitting has been slated only for a day by the speaker. I also agree that the standard operating procedures (SOPs) which were set by Parliament earlier can facilitate the sitting for at least two weeks. This is seeing as economic sectors are being allowed to operate again in the fourth phase of the MCO, starting April 29.
Another issue yet to be decided is the appointment of the opposition leader in Parliament. There is no doubt that Anwar should be the opposition leader. By convention, the position is held by the leader of the political party not in government that has the most seats in the House.
With DAP, Amanah and his own PKR lawmakers solidly behind him, Anwar could easily lay claim to being the leader with the most seats on the opposing side. The role is also not new to Anwar as he has been the opposition leader in the past.
I do not expect any other candidate to be elected the opposition leader when the election for the post is held according to the rules of Parliament. And no, not even Dr Mahathir Mohamad, with the utmost respect to him.
I would also expect DAP secretary-general Lim Guan Eng to be given the seat next to opposition leader Anwar on the left-hand side of the centre table, opposite the prime minister. The seat next to Lim should rightly be for Amanah president Mohamad Sabu.
That’s the little respect in the august House that the speaker or the minister in charge of Parliament should accord the honourable senior leaders of the opposition parties. It’s the dignity within the halls of Parliament that is rightfully theirs, and they deserve to be accorded such respect.
As opposition leader, Anwar is also entitled to the facilities of the office of the opposition leader in Parliament. I do not doubt that the office will be meaningfully utilised in the weeks and months, if not years, ahead by Anwar.
I am somewhat saddened that Mahathir did not propose Anwar to be the new opposition leader, even after the Langkawi MP had said that he would sit with the opposition in Parliament.
I will not speculate as to why Mahathir was not magnanimous enough to do so. Whatever, Anwar should be the opposition leader in Parliament come May 18. Surely, no one will snatch that post away from him too. - Francis Pau Siah.mk
tumpang sekole...?: Cakap kot lubang juboq...
Surat Al-Kafirun dan Terjemahan
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
- Surat Al Fatihah (Pembukaan)
- Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
- Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
- Surat An Nisa' (Wanita)
- Surat Al Ma'idah (Hidangan)
- Surat Al An'am (Binatang Ternak)
- Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)
- Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
- Surat At Taubah (Pengampunan)
- Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
- Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
- Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
- Surat Ar Ra'd (Guruh)
- Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
- Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
- Surat An Nahl (Lebah)
- Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
- Surat Al Kahfi (Gua)
- Surat Maryam (Maryam)
- Surat Thaha (Thaahaa)
- Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
- Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
- Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
- Surat An Nur (Cahaya)
- Surat Al Furqaan (Pembeda)
- Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
- Surat An Naml (Semut)
- Surat Al Qashash (Cerita)
- Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
- Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
- Surat Luqman (Luqman)
- Surat As Sajdah ((Sujud)
- Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
- Surat Saba' (Kaum Saba')
- Surat Fathir (Pencipta)
- Surat Yaasiin
- Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
- Surat Shaad
- Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
- Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
- Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
- Surat Asy Syuura (Musyawarah)
- Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
- Surat Ad Dukhaan (Kabut)
- Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
- Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
- Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
- Surat Al Fath (Kemenangan)
- Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
- Surat Qaaf
- Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
- Surat Ath Thuur (Bukit)
- Surat An Najm (Bintang)
- Surat Al Qamar (Bulan)
- Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
- Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
- Surat Al Hadid (Besi)
- Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
- Surat Al Hasyr (Pengusiran)
- Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
- Surat Ash Shaff (Barisan)
- Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
- Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
- Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
- Surat Ath Thalaaq (Talak)
- Surat At Tahrim (Mengharamkan)
- Surat Al Mulk (Kerajaan)
- Surat Al Qalam (Pena)
- Surat Al Haqqah (Kiamat)
- Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
- Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
- Surat Al Jin (Jin)
- Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
- Surat Al Insaan (Manusia)
- Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
- Surat An Naba´ (Berita Besar)
- Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
- Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
- Surat At Takwir (Menggulung)
- Surat Al Infithar (Terbelah)
- Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
- Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
- Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
- Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
- Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
- Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
- Surat Al Fajr (Fajar)
- Surat Al Balad (Negeri)
- Surat Asy Syams (Matahari)
- Surat Al Lail (Malam)
- Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
- Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
- Surat At Tiin (Buah Tin)
- Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
- Surat Al Qadr (Kemuliaan)
- Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
- Surat Al Zalzalah (Goncangan)
- Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
- Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
- Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
- Surat Al 'Ashr (Masa)
- Surat Al Humazah (Pengumpat)
- Surat Al Fiil (Gajah)
- Surat Quraisy (Suku Quraisy)
- Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
- Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
- Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
- Surat An Nashr (Pertolongan)
- Surat Al Lahab (Gejolak Api)
- Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
- Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
- Surat An Naas (Manusia)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan