بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Meja: www.peceq.blogspot.sg
Fadhilah Hadits
6 December via Mobile
بسم
الله الرحمن الرحيم
Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah
SAW. hadir di masjid dan mengimami shalat. Para sahabat melihat pergerakan
beliau antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar dan lambat sekali.
Mereka pun mendengar bunyi menggerutup seolah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah
SAW. bergeser antara satu sama lain. Setelah selesai shalat, Umar bin Khattab
bertanya, “Ya Rasulullah SAW, kami melihat seolah-olah engkau menanggung
penderitaan yang amat berat. Sakitkah Anda, ya Rasulullah SAW?”
“Tidak, wahai Umar. Alhamdulillah,
aku sehat.”
“Ya Rasulullah SAW, mengapa setiap
kali engkau menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di
tubuh engkau? Kami yakin engkau sedang sakit…!” desak Umar penuh cemas.
Akhirnya, Rasulullah SAW. mengangkat
jubahnya. Para sahabat dibuat terkejut. Perut beliau yang kempis dibaluti
sehelai kain berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah
yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali manusia mulia ini menggerakkan
badannya.
“Ya Rasulullah SAW, apakah jika
engkau menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya
buat engkau?”
Beliau menjawab dengan lembut,
“Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan kalian korbankan demi aku. Namun,
apa yang harus aku katakan di hadapan Allah SWT nanti apabila aku sebagai
pemimpin menjadi beban umatnya? Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah dari Allah
SWT untukku agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini,
lebih-lebih kelaparan di akhirat.”
6 December via
Mobile
بسم الله الرحمن الرحيم
Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah
SWT. Sekelam apapun masa lalu kita, tetaplah memiliki harapan tinggi di masa
depan. Tetaplah punya target yang tinggi, yang hebat, yang indah. Insyaallah target
itu menjadi doa kita pada Allah SWT. Sesuram apa pun masa lalu kita, masa depan
kita belum ada noda. Putih. Maka bersikaplah sebaik mungkin hari ini. Perbaiki
sikap, perhebat cita-cita, tekunkan ibadah. Dengan itu mustahil masa depan kita
tak diperbaiki oleh-Nya.
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
vmct7.
7tcmv.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan