Isnin, 1 Januari 2018

6827. Kisah sapi Bani Isra'il.


ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ


Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS: Al Imran 3:185)


ماشاءالله



سبحان الله



الله اکبر

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم

Kisah sapi Bani Isra'il. 

Salah satu dari beberapa mukjizat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa ialah penyembelihan sapi yang terkenal dengan sebutan sapi Bani ISra'il.

Dikisahkan bahawa ada seorang anak laki-laki, putera tunggal dari seorang kaya-raya memperolehi warisan harta peninggalan yang besar dari ayahnya yang telah wafat tanpa meninggalkan seorang pewaris selain putera tunggalnya itu.

Saudara-saudara sepupu dari putera tunggal itu iri hati dan ingin menguasai harta peninggalan yang besar itu atau setidak-tidaknya sebahagian daripadanya. Dan kerana menurut hukum yang berlaku pada waktu itu, yang tidak memberikan hak kepada mereka untuk memperoleh walau sebahagian dari peninggalan bapa saudara mereka, mereka bersekongkol untuk membunuh saudara sepupu pewaris itu, sehingga bila ia sudah mati hak atau warisan yang besar itu akan jatuh kepada mereka.

Pembunuhan pewaris sah itu dilaksanakan menurut rencana yang tersusun rapi, kemudian datanglah mereka kepada Nabi Musa melaporkan, bahawa mereka telah menemukan saudara sepupunya mati terbunuh oleh seorang yang tidak dikenal identitinya, mahupun tempat di mana ia menyembunyikan diri. Mereka mengharapkan Nabi Musa dapat menyingkap tabir yang menutupi peristiwa pembunuhan itu serta siapakah gerangan pembunuhnya.

Untuk keperluan itu, Nabi Musa memohon pertolongan Allah yang segera mewahyukan perintah kepadanya agar ia menyembelih seekor sapi dan dengan lidah sapi yang disembelih itu, dipukullah mayat sang korban yang dengan izin Allah akan bangun kembali, memberitahukan siapakah sebenarnya yang telah melakukan pembunuhan atas dirinya.

Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yang diwahyukan oleh Allah itu kepada kaumnya ia ditertawakan dan diejek kerana akal mereka tidak dapat menerima bahawa hal yang sedemikian itu boleh terjadi. 

Mereka lupa bahawa Allah telah berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yang diberikan kepada Musa yang kadang kala, bahkan lebih hebat dan lebih sukar untuk diterima oleh akal manusia, berbanding mukjizat yang mereka hadapi dalam peristiwa pembunuhan pewaris itu.

Berkata mereka kepada Musa secara mengejek: "Apakah dengan cara yang engkau usulkan itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan orang? Akan tetapi kalau memang cara yang engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kepada Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yang harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih sapi yang harus kami sembelih?"

Musa menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yang harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai untuk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya."

Kemudian dikirimkanlah orang ke pelusuk desa, mencari sapi yang dimaksudkan itu, yang akhirnya diketemukannya dari seorang anak yatim piatu, yang memiliki sapi itu, sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya. 

Ayah anak yatim itu adalah seorang fakir miskin yang soleh, ahli ibadah yang tekun, yang pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kepada Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yang tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya, selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yang soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dengan harga yang berlipat ganda, kerana memenuhi syarat dan sifat-sifat yang diisyaratkan oleh Musa untuk disembelih.

Setelah disembelih sapi yang dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yang seketika bangunlah ia hidup kembali dengan izin Allah, menceritakan kepada Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.

Demikianlah mukjizat Allah yang kesekian kalinya diperlihatkan kepada Bani Isra'il yang keras kepala dan keras hati itu, namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat bongkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yang masih melekat dalam dada dan hati mereka.

Ayat-ayat Al-Quran yang mengisahkan pokok cerita di atas, terdapat dalam surah "Al-Baqarah ayat 67 sehingga 73 sebagaimana tersebut di bawah ini:~


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم


67~ Dan {ingatlah} ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan." Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah daripada menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil." 


68~ Mereka menjawab: "Mohonlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami sapi betina apakah itu? Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahawa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda pertengahan antara itu maka kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu."


69~ Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apakah warnanya. Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahawa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." 


70~ Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, kerana sesungguhnya sapi itu {masih} samar bagi kami dan sesungguhnya kami In Syaa Allah akan dapat petunjuk." 


71~ Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahawa sapi betina adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak cacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenar." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. 


72~ Dan {ingatlah} ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. 



73~ Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu." Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." {Al-Baqarah: 67 ~ 73}

Sumber:
DIPOSTING OLEH DANISSHA DI 17.56 
Surat Al-Baqarah dan Terjemahan - Al Qur'an dan Terjemahan

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan
Silakan Klik untuk membacanya:

    1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
    2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
    3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
    4. Surat An Nisa' (Wanita)
    5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
    6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
    7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
    8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
    9. Surat At Taubah (Pengampunan)
    10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
    11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
    12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
    13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
    14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
    15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
    16. Surat An Nahl (Lebah)
    17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
    18. Surat Al Kahfi (Gua)
    19. Surat Maryam (Maryam)
    20. Surat Thaha (Thaahaa)
    21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
    22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
    23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
    24. Surat An Nur (Cahaya)
    25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
    26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
    27. Surat An Naml (Semut)
    28. Surat Al Qashash (Cerita)
    29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
    30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
    31. Surat Luqman (Luqman)
    32. Surat As Sajdah ((Sujud)
    33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
    34. Surat Saba' (Kaum Saba')
    35. Surat Fathir (Pencipta)
    36. Surat Yaasiin
    37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
    38. Surat Shaad
    39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
    40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
    41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
    42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
    43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
    44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
    45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
    46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
    47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
    48. Surat Al Fath (Kemenangan)
    49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
    50. Surat Qaaf
    51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
    52. Surat Ath Thuur (Bukit)
    53. Surat An Najm (Bintang)
    54. Surat Al Qamar (Bulan)
    55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
    56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
    57. Surat Al Hadid (Besi)
    58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
    59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
    60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
    61. Surat Ash Shaff (Barisan)
    62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
    63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
    64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
    65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
    66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
    67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
    68. Surat Al Qalam (Pena)
    69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
    70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
    71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
    72. Surat Al Jin (Jin)
    73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
    74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
    75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
    76. Surat Al Insaan (Manusia)
    77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
    78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
    79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
    80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
    81. Surat At Takwir (Menggulung)
    82. Surat Al Infithar (Terbelah)
    83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
    84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
    85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
    86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
    87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
    88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
    89. Surat Al Fajr (Fajar)
    90. Surat Al Balad (Negeri)
    91. Surat Asy Syams (Matahari)
    92. Surat Al Lail (Malam)
    93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
    94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
    95. Surat At Tiin (Buah Tin)
    96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
    97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
    98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
    99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
    100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
    101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
    102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
    103. Surat Al 'Ashr (Masa)
    104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
    105. Surat Al Fiil (Gajah)
    106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
    107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
    108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
    109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
    110. Surat An Nashr (Pertolongan)
    111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
    112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
    113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
    114. Surat An Naas (Manusia)
      ............................

      Tiada ulasan: