Isnin, 20 Ogos 2018

Yang ringan jadi berat bila disalah guna. 8079.


Dari: 
https://plus.google.com/communities/103471626542613787876
Berbagi Ilmu & Kebaikan - Google+
Foto
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Silahturahmi.Sahabat Fillah G+

💞🍁🌿HANDPHONE YANG KITA BAWA AKAN MENJADI BERAT DI AKHERAT KELAK💞🍁🌿
💕Hampir setiap orang sekarang menggunakan HP dijaman Now..
Bila ada orang yang belum memakai hp..Mereka bukan karena tidak punya.
🌹Mereka yang sampai detik ini belum memakai hp.Bukan karena tidak punya ...,tetapi mereka takut terhadap Allah Subhanahu Wa 'ala.
Kalau hp yang di punya selama ini akan memberatkannya dialam akerat kelak.
🍀jangan kita sampai salah . Menggunakan hp.
Walau kecil barangnya
Lebih baik kita gunakan hp kita.Untuk hal positif dan memberi kebaikan pada orang lain.Agar hidup lebih bijak dan berkah
🌷🌹🌲Jangan menganggap remeh terhadap HP.
Kalau tidak ingin memanfaatkan untuk hal.positnya.
Karena jari ini kadang salah ketik.dan salah tulis.
Jadi kita harus lebih hati - hati lagi dalam manfaatkan hp.
💖🌷🍀Semoga kita semua menggunakan hp.Untuk. berbagi kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.
Agar hidup kita selalu mendapat keberkahan dan kasih sayang dari Aallah Subhanahu.Wa Ta'alla.
Aamiin Ya Robbal'Aalamiin.

*┏❀🌹🐝🌹❀*
*🅰Bayangkan satu gelas🥛air kosong yang jernih, apabila dititis hanya satu titisan air kopi. Sudah cukup untuk merosakkan ke jernihan air kosong tadi. Begitu juga dengan ikhlas, apabila ia telah di titiskan dengan bermacam-macam penyakit hati seperti Riak, Takbur, Dengki dan sebagai nya.maka akan merosakkan ke ikhlasan manusia itu sendiri. Oleh itu banyakkan memuji Allah. Bersalawat, Berzikir untuk membersihkan diri*

*┏❀🍃🍇🍃❀*
*"🅱🔲Sekeping cermin. Jika ianya kotor maka pemandangan yang kita lihat menerusinya juga akan kotor, Namun jika ianya bersih. Segala pemandangan akan cantik dan indah.*
*Demikian juga hati kita, apabila ianya kotor ,kita akan selalu besangka buruk terhadap Insan lain dan mereka di sekeliling kita Namun jika ianya bersih, maka kita akan melihat insan lain dengan penuh kasih sayang dan kebaikan*
*Maaf diri yang serba kekurangan ini, Terima kasih kerana masih bersama dalam ikatan yang tertaut indah, Semoga kekal ke Jannah Aamiin*

*┏❀🌹🧕🏻🌹❀*
*🆎Kita menilai diri sendiri berdasarkan apa yang kita mampu buat,*
*Orang lain menilai kita berdasarkan apa yang kita kata kan dan yang kita buat*
*Walau sebesar mana sebuah kapal🛳, kebocoran sekecil2 nya pun boleh membuat nya karam*
*Andai kita tahu menghargai, kita juga akan di hargai*

_*💫Tergelincir nya kaki itu lebih selamat daripada tergelincir nya lidah*_
_*Lidah itu lebih tajam dari mata pedang kerana tusukan lidah makan tahun untuk sembuh kembali*_


Berbagi Ilmu & Kebaikan - Google+
Foto
Refleksi Diri..
Assalamu'alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuhu..

✍️🌹 IMAN yang rapuh dalam diri telah membuatnya tak memandang sedikitpun nikmat Tuhan terhadapnya, sehingga ia menyia-nyiakan airmata dan kesehatan fisiknya yang seharusnya ia gunakan untuk beribadah pada Allah, ia korbankan untuk manusia yang tidak bisa memberikan keselamatan kepadanya..
( Kutipan kisah Cinta Putih..)..
Hidup adalah pantulan dari diri kita sendiri..
Kita lakukan yang terbaik, maka yang terbaik'lah yang kita peroleh..

Selamat beraktifitas sahabat Fillah..
Barakallahu Waa Fiikum..
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuhu..😊🙏
Foto
Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

CARA MENGENAL ALLAH

Syeikh Ahmad Arifin berpendapat bahwa setiap yang ada pasti dapat dikenal dan hanya yang tidak ada yang tidak dapat dikenal. Karena Allah adalah zat yang _wajib al-wujud_ yaitu zat yang wajib adanya, tentulah Allah dapat dikenal, dan kewajiban pertama bagi setiap muslim adalah terlebih dahulu mengenal kepada yang disembahnya, barulah ia berbuat ibadah sebagimana sabda Nabi :

أَوَلُ الدِّيْنِ مَعْرِفَةُ اللهِ

Artinya :“Pertama sekali di dalam agama ialah mengenal Allah

Kenallah dirimu, sebagaimana sabda Nabi SAW

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ

Artinya :“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.

Lalu diri mana yang wajib kita kenal? Sungguhnya diri kita terbagi dua sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman ayat 20 :

وَأَسْبَغَ عَليْكُمْ نِعَمَهُ ظَهِرَةً وَبَاطِنَةً

Artinya :Dan Allah telah menyempurnakan bagimu nikmat zahir dan nikmat batin.

Jadi berdasarkan ayat di atas, diri kita sesungguhnya terbagi dua:

1. Diri Zahir yaitu diri yang dapat dilihat oleh mata dan dapat diraba oleh tangan.

2. Diri batin yaitu yang tidak dapat dipandang oleh mata dan tidak dapat diraba oleh tangan, tetapi dapat dirasakan oleh mata hati. Adapun dalil mengenai terbaginya diri manusia.

Karena sedemikian pentingnya peran diri yang batin ini di dalam upaya untuk memperoleh pengenalan kepada Allah, itulah sebabnya kenapa kita disuruh melihat ke dalam diri (introspeksi diri)  sebagimana firman Allah dalam surat az-Zariat ayat 21:

وَفِى اَنْفُسِكُمْ اَفَلاَ تُبْصِرُوْنَ

Artinya :Dan di dalam diri kamu apakah kamu tidak memperhatikannya.

Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan ke dalam dirinya disebabkan karena di dalam diri manusia itu Allah telah menciptakan sebuah mahligai yang mana di dalamnya Allah telah menanamkan rahasia-Nya sebagaimana sabda Nabi di dalam Hadis Qudsi :

بَنَيْتُ فِى جَوْفِ اِبْنِ آدَمَ قَصْرًا وَفِى الْقَصْرِ صَدْرً وَفِى الصَّدْرِ قَلْبًا وَفِى الْقَلْبِ فُؤَادً وَفِى الْفُؤَادِ شَغْافًا وَفِى الشَّغَافِ لَبًّا وَفِى لَبِّ سِرًّا وَفِى السِّرِّ أَنَا (الحديث القدسى)

Artinya :“Aku jadikan dalam rongga anak Adam itu mahligai dan dalam mahligai itu ada dada dan dalam dada itu ada hati (qalbu) namanya dan dalam hati (qalbu) ada mata hati (fuad) dan dalam mata hati (fuad) itu ada penutup mata hati (saghaf) dan dibalik penutup mata hati (saghaf) itu ada nur/cahaya (labban), dan di dalam nur/cahaya (labban) ada rahasia (sirr) dan di dalam rahasia (sirr) itulah Aku kata Allah”. (Hadis Qudsi)

Bagaimanakah maksud hadis ini? Tanyalah kepada ahlinya, yaitu ahli zikir, sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nahal ayat 43 :

فَاسَئَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لاَتَعْلَمُوْنَ

Artinya :“Tanyalah kepada ahli zikrullah (Ahlus Shufi) kalau kamu benar-benar tidak tahu.”

Karena Allah itu ghaib, maka perkara ini termasuk perkara yang dilarang untuk menyampaikannya dan haram pula dipaparkan kepada yang bukan ahlinya (orang awam), seabagimana dikatakan para sufi:

وَلِلَّهِ مَحَارِمٌ فَلاَ تَهْتَكُوْهَا

Artinya: “Bagi Allah itu ada beberapa rahasia yang diharamkan membukakannya kepada yang bukan ahlinyah”.

Nabi juga ada bersabda :

وَعَائِيْنِ مِنَ الْعِلْمِ اَمَّا اَحَدُ هُمَا فَبَشَتْتُهُ لَكُمْ وَاَمَّااْلأَخِرُ فَلَوْبَثَتْتُ شَيْئًا مِنْهُ قَطَعَ هَذَالْعُلُوْمَ يَشِيْرُ اِلَى حَلْقِهِ  

Artinya :“Telah memberikan kepadaku oleh Rasulullah SAW dua cangkir yang berisikan ilmu pengetahuan, satu daripadanya akan saya tebarkan kepada kamu. Akan tetapi yang lainnya bila saya tebarkan akan terputuslah sekalian ilmu pengetahuan dengan memberikan isyarat kepada lehernya.

اَفَاتُ الْعِلْمِ النِّسْيَانُ وَاِضَاعَتُهُ اَنْ تَحَدَّثْ بِهِ غَيْرِ اَهْلِهِ

Artinya :“Kerusakan dari ilmu pengetahuan ialah dengan lupa, dan menyebabkan hilangnya ialah bila anda ajarkan kepada yang bukan ahlinya.”

Adapun tentang Ilmu Fiqih atau Syariat Nabi bersabda:

بَلِّغُوْا عَنِّى وَلَوْ اَيَةً

Artinya: “Sampaikanlah oleh kamu walau satu ayat saja”.

Adapun Ilmu Fiqih tidak boleh disembunyikan, sebagaimana sabda Nabi SAW:

مَنْ كَتَمَ عِلْمًا لِجَمِّهِ اللهِ بِلِجَامٍ مِنَ النَّارِ

Artinya: “Barangsiapa yang telah menyembunyikan suatu ilmu pengetahuan (ilmu syariat) akan dikekang oleh Allah ia kelak dengan api neraka”.

Adapun ilmu hakikat atau ilmu batin memang tidak boleh disiar-siarkan kecuali kepada orang yang menginginkannya. Memberikan dan mengajarkan ilmu hakikat kepada yang bukan ahlinya ditakuti jadi fitnah disebabkan pemikiran otak sebahagian manusia ini tidak sampai mendalami ke lubuk dasarnya yaitu ilmu Allah Ta’ala. Ibarat kayu di hutan tidak sama tingginya, air di laut tidak sama dalamnya, dan tanah di bumi tidak sama ratanya, demikian halnya dengan manusia. Maka ahli Zikir (ahlus Shufi) inilah yang mendekati maqam wali-wali Allah yang berada di bawah martabat para nabi dan rasul. Inilah makna tujuan Allah memerintahkan supaya bertanya kepada ahli Zikir, karena ahli Zikir adalah orang-orang yang senantiasa hati dan pikirannya selalu ingat kepada Allah serta senantiasa mendapat bimbingan ilham dari Allah SWT.

Oleh karena itu, agar kita dapat mengenal Allah, maka kita harus mempunyai pembimbing rohani atau mursyid. Tentang hal ini Abu Ali ats-Tsaqafi bertaka, “seandainya seseorang mempelajari semua jenis ilmu dan berguru kepada banyak ulama, maka dia tidak sampai ke tingkat para sufi kecuali dengan melakukan latihan-latihan spiritual bersama seorang syeikh yang memiliki akhlak luhur dan dapat memberinya nasehat-nasehat. Dan barang siapa yang tidak mengambil akhlaknya dari seorang syeikh yang melarangnya, serta memperlihatkan cacat-cacat dalam amalnya dan penyakit-penyakit dalam jiwanya, maka dia tidak boleh diikuti dalam memperbaiki muamalah”.

Namun tidaklah ilmu pengenalah kepada Allah ini diperoleh dengan mudah begitu saja seperti mempelajari ilmu syari’at, karena ada satu syarat yang paling utama yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu mengambil ilmu ini dengan dibai’at oleh seorang mursyid yang kamil mukamil yang masuk dalam rantai silsilah para syeikh tarekat sufi yang bersambung-sambung sampai kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagi kita untuk dapat mengenal Allah adalah dengan mempelajari ilmu tarekat di bawah bimbingan seorang mursyid.

Tanya :Mengapa hati memegang peran penting di dalam mengenal Allah?

Jawab :*Bila kita sebut nama hati, maka hati yang dimaksud di sini bukanlah hati yang merah tua seperti hati ayam yang ada di sebelah kiri yang dekat jantung kita itu. Tetapi hati ini adalah alam ghaib yang tak dapat dilihat oleh mata dan alat panca indra karena ia termasuk alam ghaib (bersifat rohani). Tiap-tiap diri manusia memiliki hati sanubari, baik manusia awam maupun manusia wali, begituja para nabi dan rasul. Pada hati sanubari ini terdapat sifat-sifat jahat (penyakit hati), seperti : hasad, dengki, loba, tamak, rakus, pemarah, bengis, takbur, ria, ujub, sombong, dan lain-lain. Tetapi bilamana ia bersungguh-sungguh di dalam tarekatnya di bawah bimbingan mursyidnya, maka lambat laun hati yang kotor dan berpenyakit tadi akan bertukar bentuknya dari rupa yang hitam gelap pekat menjadi bersih putih dengan mengikuti kegiatan suluk atau khalwat secara kontinyu. Manakala hati yang hitam tadi telah berubah menjadi putih bersih, barulah ia memberikan sinar. Hati yang putih bersih bersinar itulah yang dinamakan *hati Rohani (Qalbu) atau disebut juga dengan diri yang batin.

Seumpama kita bercermin di depan kaca, maka kita tidak akan dapat melihat apa yang ada dibalik cermin selain muka kita, karena terhalang oleh cat merah yang melekat disebaliknya. Tetapi bila cat merah itu kita kikis habis, maka akan tampaklah di sebaliknya bermacam-macam dan berlapis-lapis cermin hingga sampai menembus ke alam Nur, alam Jabarut, alam Lahut, hingga alam Hadrat Hak Allah Ta’ala.

Itulah sebabnya bila kita hanya baru sebatas mengenal hati sanubari saja, maka yang kita lihat hanya diri kita saja, sebab ditahan oleh cat merah tadi, yaitu sifat-sifat jahat seperti: takabbur, ria, ujub, dengki, hasad, pemarah, loba, tamak, rakus, cinta dunia, dan berbagai penyakit hati lainnya. Tetapi bila mana cat merah itu telah terkikis habis, barulah ia akan menyaksikan alam yang lebih tinggi dan mengetahuilah ia segala rahasia termasuk dirinya dan hakikatnya dan juga alam seluruhnya dan akhirnya mengenallah ia akan Tuhannya. Itulah sebabnya para wali-wali Allah itu lahir dari para sufi yaitu orang-orang yang telah berhasil membersihkan hatinya dengan bantuan mursyidnya pada zahir sedang pada hakikatnya dengan qudrat dan iradat Allah Ta’ala. Di sinilah terletak wajibnya mengenal diri untuk jalan mengenal Allah.

Semoga bermanfaat buat diri dan sesama Aamiin 🤲
Salam Berbagi Ilmu dan Kebaikan 🤝

[Sumber : Kalempau]
Foto
🍂🍂 JIKA ANDA SEPERTIKU, MAKA BERUBAHLAH SEBELUM TERLAMBAT
~~~~~~~🌷🌷
Aku mulai lupa dengan bacaan dzikir pagi dan sore, karena telah lama aku tidak membacanya. Shalat sunat "rowatib" (yg dilakukan sebelum dan sesudah shalat wajib) telah kuabaikan, tidak tersisa kecuali shalat sunat fajar, itu pun tidak setiap hari. Tidak ada lagi bacaan Alquran secara rutin, tidak ada lagi malam yg dihidupkan dg shalat, dan tidak ada lagi siang yg dihiasi dg puasa.

Sedekah, seringkali dihentikan oleh kebakhilan, keraguan, dan kecurigaan berdalih dengan sikap hati-hati, harus ada cadangan uang, dan puluhan bisikan setan lainnya. Jika pun sedekah itu keluar dari saku, nominalnya sedikit dan setelah ditunda-tunda. Satu dua hari, atau bahkan sepekan berlalu, tanpa ada kegiatan membaca kitab yg sungguh-sungguh.

Seringkali sebuah majlis berakhir dan orang-orangnya bubar, mereka telah makan sepenuh perut dan tertawa sepenuh mulut, bahkan mungkin mereka telah makan daging bangkai si A dan si B, serta saling tukar info tentang harga barang dan mobil. Tapi, mereka tidak saling mengingatkan tentang satu ayat, atau hadits, atau faedah ilmu, atau bahkan doa kaffarotul majlis. Inilah fenomena zuhud dalam sunnah, berluas-luasan dalam perkara mubah, dan menyepelekan hal yg diharamkan.

Sholat dhuha dan witir sekali dalam sepekan. Berangkat awal waktu untuk jumatan dan sholat jamaah; jarang sekali, bahkan hampir tidak pernah. Berlebihan dalam makanan, pakaian, dan kendaraan tanpa rasa syukur. Musik selingan dlm tayangan berita dan tayangan dokumenter menjadi hal yang biasa.

Orang seperti ini apa mungkin memberikan pengaruh di masyarakatnya, sedang pada diri dan keluarganya saja tidak. Orang seperti ini, apa pantas disebut pembawa perubahan, ataukah yg terbawa arus lingkungan? Pantasnya, dia disebut penelur prestasi atau penikmat produksi? Maka, hendaknya kita koreksi diri masing-masing. semoga Allah mengampuni keteledoran kita selama ini.

Sebagian ulama mengatakan: "Tidaklah kepercayaan masyarakat terhadap sebagian penuntut ilmu menjadi goncang, melainkan saat melihat mereka di shaff terakhir melengkapi rekaat shalatnya yg tertinggal".

Semoga Allah merahmati orang yg mengingatkan kita dengan pesan ini.

[Terjemahan dari status berbahasa arab dengan sedikit penyesuaian]

🖊 Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
>>>>>>>🌻🌻<<<<<<<
Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝 Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, Lc.,M.A...??

📚 Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

📱 Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI


Foto
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Silahturahmi.Sahabat Fillah G+
💞🍁🌿HANDPHONE YANG KITA BAWA AKAN MENJADI BERAT DI AKHERAT KELAK💞🍁🌿

💕Hampir setiap orang sekarang menggunakan HP dijaman Now..
Bila ada orang yang belum memakai hp..Mereka bukan karena tidak punya.

🌹Mereka yang sampai detik ini belum memakai hp.Bukan karena tidak punya ...,tetapi mereka takut terhadap Allah Subhanahu Wa 'ala.
Kalau hp yang di punya selama ini akan memberatkannya dialam akerat kelak.
🍀jangan kita sampai salah . Menggunakan hp.
Walau kecil barangnya
Lebih baik kita gunakan hp kita.Untuk hal positif dan memberi kebaikan pada orang lain.Agar hidup lebih bijak dan berkah
🌷🌹🌲Jangan menganggap remeh terhadap HP.
Kalau tidak ingin memanfaatkan untuk hal.positnya.
Karena jari ini kadang salah ketik.dan salah tulis.
Jadi kita harus lebih hati - hati lagi dalam manfaatkan hp.
💖🌷🍀Semoga kita semua menggunakan hp.Untuk. berbagi kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.
Agar hidup kita selalu mendapat keberkahan dan kasih sayang dari Aallah Subhanahu.Wa Ta'alla.
Aamiin Ya Robbal'Aalamiin.

Syair2 Imam Syafi'i Rahimahullah

Foto
Hidup Hanya Bermodal Doa
Self Reminder..
Assalamu'alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuhu..
✍️💗 HATI..
Hati yang hidup adalah hati yang merasa tenang karena berbuat kebaikan, dan perasaannya terguncang ketika melakukan keburukan... sebaliknya, hati yang mati adalah hati yang tidak tertarik untuk melakukan kebaikan, dan biasa saja bahkan merasakan senang telah melampiaskan keinginannya, padahal merupakan sebuah dosa.

Setiap hamba berhak menjadikan hidupnya lebih baik dari masa ke masa, tak peduli ia mempunyai masa lalu yang seperti apa, sebab hidup akan terus berjalan hingga pada saatnya berhenti dengan sebuah kata mati..

Sebelum kematian menghampiri marilah kita untuk menjaga diri kita, terutama hati yang kita miliki, sebab hati adalah sumber bagaimana kita akan menjalani hidup dalam menghamba kepada Allah, tuhan yang telah memberi kita nikmat hidup didunia ini..

Merasa hinalah atas dosa-dosa kita, dan mintalah ampun pada Allah setiap saat yang kita miliki, sebab Allah tak pernah lelah mengampuni dosa-dosa kita meski saling diulangi berkali-kali, karena Allah adalah dzat yang Maha Pengampun..

Tak ada kata terlambat untuk selalu mempebaiki diri sebelum kematian menjemput kita..

Salam Santun Sahabat Fillah..
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuhu..😊🙏
Foto


Tiada ulasan: