Esensi Pentingnya Membaca
Jum'at, 19 Oktober 2018 13:36
Foto: Ilustrasi.
Penulis: Ahmad Zacky Makarim & Zasfariza Ilyasa Suwaryo (Co-Founder & Founder Komunitas “ARCHI” IIUM Malaysia)KIBLAT.NET – Membaca itu sangatlah penting. Kalimat “membaca” bagi kita sudah bukan barang asing lagi bagi telinga para pembaca. Sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan kalimat tersebut. Bahkan diperluas lagi dengan istilah memindai, membaca cepat atau istilah lain ala-ala modern seiring dengan berkembangnya waktu. Membaca yang terdiri dari tujuh huruf ini pada hakikatnya bertujuan mengasah akal kita, mengasuh jiwa untuk saling asih terhadap sesama. Idealnya memang begitu. Realitanya kadang sedikit meleset, di era modern membaca ini seperti mengalami shifting atau pergeseran nilai. Terbukti dari banyaknya orang-orang yang lebih rajin membaca whatsapp dibanding membaca buku yang dianggap sudah ketinggalan zaman alias jadoel.
Tetapi ke-jadoel-an sebuah buku disadari atau tidak, telah banyak memberikan kontribusi dalam menunjang peradaban hingga kini. Lembaran demi lembaran tersebut melahirkan sosok kaum intelektual yang visioner dalam melahirkan peradaban Islam. Yang telah mengalami renaissance 700 tahun lebih dulu sebelum barat. Walhasil, lahirlah seorang Ibnu Maskawaih dengan metode introspeksinya, Avicenna dengan kedokterannya, Al-Farabi yang mula-mula menulis ekonomi politik yang sampai pada Machiavelli dan Baitul Hikmah sebagai pusat peradaban ilmu kala itu. Pusaka-pusaka yang tak ternilai itu meninggalkan buah manis yang kini dinikmati para penuntut ilmu di zaman ini. Ihwal ini tidak bisa dipungkiri adalah hasil manifestasi dari wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah yang ketika itu diperintahkan untuk iqra atau membaca. Meskipun kala itu Rasulullah adalah seorang yang ummi alias buta huruf.
BACA JUGA Gara-gara Algoritma
Maknanya, membaca pada hakikatnya bukanlah barang remeh temeh tetapi merupakan sesuatu yang sakral dalam mencerdaskan sebuah bangsa. Sayangnya, keadaan tersebut rasanya belum berpihak pada Indonesia kini. Berdasarkan studi “Most Literred Nation in the world 2016” menunjukkan minat baca Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara. Ini menunjukkan mutu pendidikan Indonesia masih jauh dari kata baik. Parahnya lagi, negara kita belum menetapkan daftar bacaan wajib di sekolah padahal di negara lain seperti Nigeria telah mewajibkan anak didiknya untuk membaca “Things Fall Apart”. Dus, para pelajar di Iran juga diwajibkan membaca puisi karya Hafiz, Ferdowsi, Rumi, Omar Khayyam dan masih banyak contoh dari negara lain
Menurut Tere Liye, membaca dapat melatih kerendahan hati seorang insan sejati karena membaca adalah sebuah proses interaksi sebuah pemikiran dengan pemikiran yang lain. Dengan kata lain, ketika bangsa jauh dari membaca maka tingkat kerendahan hati di dalam jiwa manusia akan mengikis dan tingkat keangkuhan meningkat. Bangsa yang tidak membaca merupakan bangsa yang angkuh. Kerendahan hati merupakan indikasi adanya nilai toleransi, keadilan, kejujuran, demokrasi dalam sebuah bangsa. Kerendahan hati seorang manusia juga dapat merefleksikan modernitas sebuah bangsa dan masyarakat yang madani.
Sebuah negara bernama Indonesia telah lahir tidak lepas dari para kutu buku yang melakukan perubahan besar. Sungguh, membaca dapat menjadi lentera penerang akal dan jiwa agar berpendar terang mengisi relung jiwa para manusia yang kini terlalu sibuk dengan gawainya dan asyik dengan internetnya. Dalam sehari, kita mempunyai waktu 24 Jam yang diberikan secara cuma-cuma oleh yang Maha Kuasa. Tetapi seberapa baik kita memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca buku? Akankah kita merubahnya?.
BACA JUGA Kasus Ratna Sarumpaet Tak Dapat Diperluas, Pelaporan Prabowo dkk Dipertanyakan
~ Sebaik-baik teman adalah Buku ~ (Pepatah)
BERITA TERKAIT
Esensi Pentingnya Membaca - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/10/19/esensi-pentingnya-membaca/
Lutvia
PenyederhanaIslamic Cyber Community (ICC)
- Ariyanto Seno: Mantappp kali mak...
- Marsudi Laksono: Sudah bisa ditebak, paling2 agama nya kristen, jadi wong islam kudu sabar2 lagi , nanti kena cap intoleran, jadi jangan lihat agamanya, sabar lagi
- Opick Tania: Dasar pki komunis laknatullah
Pemilik
ﺍﻟﺴَّـــــــﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴــْــﻜُﻢ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛـَـﺎﺗُﻪ
صبح بخیر
نرم لہجے سے ہمیشہ مضبوط اور دیرپا رشتے تخلیق پاتے ہیں جبکہ مسکراہٹ درد کی شکست اور چہرے کی رونق ھے. میری دعا ھے کہ الله تعالی آپ کو دونوں خوبیوں سے مالا مال فرمائے
اللہ آپ کو ہمیشہ دنیا و آخرت کی بھلائیاں عطا کرے، تمام دشمنوں سے اپنی پناہ میں رکھے. رزق اور زندگی میں برکت اور صحت و تندرستی عطا کرے اور تمام پریشانیوں سے بچاۓ رکھے
آمین یارب العالمین ۔
Selmat siang ,,teryata siboy
Dateng jga😂😂😂
Penyederhana
- Sutarno Tarno
- GAMBAR & CERITA LUCU INDONESIA (G&CLI)
USUT TUNTAS Aktor intelektual penghadang Habib Bahar dan Habib Hanif di Bandara Manado !!
Queenara 'ۦ
GAMBAR & CERITA LUCU INDONESIA (G&CLI)- Abdul KT: Cuex ja...😝🙊
- Sony Sonay: Pergi ke kondangan, ambil deh pengantin nya 😁🙊
- Andrayani. Fabiano: Siang cantik ... Ah biasa aja tuh kl aku jomblo jg
Penyederhana
Kata Mutiara Islami
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Masjid Asy Syifa Wal Hidayah
Pemilik
Assalamualaikum wr wb
#Pfaueninsel #Berlin #Germany
G+ dies. Ralf Setecki is now also on Facebook. Let's stay in touch with the photo network. Find me on Facebook for a friendship request. Thanks!
Pemilik
Pemilik
LOOT A BURNING HOUSE
by Zeng Wei Jian
China, negeri 1000 perang. Dalam buku "Records of the Grand Historian", Historian Sima Qian mencatat perang pertama pecah sekitar tahun 2500SM. Namanya "Battle of Banquan". Perang antara The Yellow Emperor melawan Yan Di.
Kitab Sun Tzu "The Art of War" dipelajari semua akademi militer dunia. Seorang prajurit harus hafal "36 stratagems".
Semua taktik dan muslihat perang dasarnya ada pada 36 proverb. In modern era, 36 tactics dan Kitab Perang Sun Tzu diaplikasi ke dalam bisnis.
Salah satu proverb terkenal; "Kill with a borrowed knife". Artinya menggunakan kekuatan orang lain mengalahkan musuh.
Proverb artinya kalimat sederhana perumpamaan. Keliru bila proverb "Kill with a borrowed knife" diartikan secara letterlijk.
Proverb terkenal lain berbunyi "Loot a burning house" atau "趁火打劫/趁火打劫" atau Chèn huǒ dǎ jié atau "rampok rumah yang terbakar".
Orang go-block yang ngga paham teori perang, ngga menguasai ilmu bahasa proverb dan orang sok pinter mengartikan taktik ini sebagai anjuran merampok rumah orang yang sedang terbakar.
Praxis dari proverb "Loot a burning house" dirilis China. Pada akhir abad 20, product high quality Jepang membanjiri pasar Amerika. Namun saat memasuki abad 21, industri dan ekonomi dunia menurun. Perusahaan banyak yang collapse. Pemerintah Amerika diharuskan mengurangi beban belanja, termasuk military spending.
Di situ, China menyediakan product dan barang dengan harga murah. Di saat Amerika sedang "kebakaran", China masuk dan mengais keuntungan.
Itu arti dari "Loot a burning house". Ngerti Budiman...?!
THE END
isanna
Permana Day
Lurus trus ada prapatan belok kiri pas ada sumur disitu tanyain lg😃😃😃
Siank semua😍😍😍😍
Sukaesih Sukaesih
Met siang met maksi semua smg kita diberi kesehatan & nurah rejekinya amiin manteep banget siiplah salam sukses selalu
Tiada ulasan:
Catat Ulasan