Kisah Abdullah Bin Mubarak - Ustadz Oemar Mita Lc
https://www.youtube.com/watch?v=8ARPchQN2IA
Muhammad Barakah, Komandan Al-Qassam Pemilik Sepuluh Sanad Qiraat
Ahad, 25 November 2018 10:00
Foto: Nuruddin Muhammad Barakah
KIBLAT.NET – Di dalam Siyar A’lamun Nubala’ dikisahkan seorang ulama tabi’in yang berjihad di jalan Allah. Kala itu kaum muslimin sedang berkonfrontasi dengan orang Romawi.
Ketika dua pasukan saling berhadap-hadapan keluarlah seseorang dari barisan musuh dan menantang untuk adu tanding. Keluarlah salah seorang dari barisan umat Islam namun ia syahid, kemudian satu lagi dan ia juga syahid, kemudian satu lagi dan ia syahid juga. Lalu orang Romawi tersebut menantang lagi untuk adu tanding dengannya, maka keluarlah salah seorang dari barisan umat Islam untuk menghadapinya, ia mengejarnya beberapa lama kemudian menusuknya sampai ia terbunuh.
Seluruh pasukan kaum muslimin penasaran siapa sebenarnya pahlawan itu, wajahnya tidak begitu jelas karena sengaja ditutupi dengan lengan bajunya. Tokoh tabi’in ini sengaja agar jati dirinya tidak diketahui khalayak agar tidak mengganggu keikhlasan niatnya. Dialah Abdullah ibnul Mubarak.
Di abad ini, muncul pula mujahid tangguh. Salah satunya adalah seorang komandan Hamas yang memang tidak suka terekspos oleh media. Ia selalu menolak tampil di media bahkan warga Gaza baru tahu setelah kesyahidannya.
Mujahid penghafal Al-Quran ini syahid oleh terjangan misil pesawat militer Israel yang diperkirakan memuntahkan 40 rudal . Dirinya selaku komandan pasukan syahid beserta enam rekannya; Muhammad Majid Musa Al-Qara (23), Khalid Muhammad Ali Quwaidar (29), Mushthafa Hasan Muhammad Abu Audah (21), Muhammad Athaillah Mushbih (25), Ala Nashrullah Abdullah (24), Umar Naji Muslim Abu Khatir (21). Sang komandan tak dikenal ini adalah Nuruddin Muhammad Barakah rahimahullah.
Mengenal Komandan Hamas Penghafal Al-Quran
“Sosok yang dikenal langit lebih dulu sebelum makhluk bumi mengenalnya. Dialah seorang lelaki yang teguh dalam setiap perbuatannya, yang tak pernah menginginkan untuk kemasyhuran dan tak pernah mau diketahui seorang pun (kebaikan) yang dia kerjakan. Seorang yang jujur dalam makna sesungguhnya.” Ujar saudari Nur Barakah, Iman Muhammad Barakah.
Dari penuturan saudari dari Asy-Syahid Nur Barakah sudah dapat kita ketahui kepribadian komandan Hamas ini. Lahir 37 tahun yang lalu tanggal 25 April di Khan Younis. Bisa dibilang ia adalah putra asli daerah di mana ia lahir, hidup, berkembang, berjuang dan syahid di situ.
Sebelum kelahiran Nur Barakah, bibinya bermimpi melihat adiknya (ibunya Nur Barakah) akan melahirkan seorang anak yang memancarkan cahaya, dan anak yang terlahir adalah komandan yang syahid karena misil Israel ini.
Terlahir dari keluarga yang berpendidikan dan religius sehingga sedari kecil telah terdidik dengan baik. Menjadi anak kesayangan ibunya karena ia adalah si bungsu dari lima saudaranya. Sejak kecil hingga berumur sepuluh tahun, Nur tumbuh di bawah pendidikan ayahnya.
BACA JUGA Pemulangan Pengungsi Rohingya Diundur?
Sejak kecil ia selalu dekat dengan masjid, Nur mungil ikut shalat di Masjidil Aqsa ketika umur empat tahun. Selama bersama ayahnya, ia sering diajak berkunjung ke tempat saudara-sudaranya yang belajar di Universitas di Tepi Barat.
Semasa kecil ia telah berkomitmen untuk mempelajari Al-Quran dan bergantung pada masjid. Nur pun tumbuh dengan penuh hikmah dan memiliki kelebihan ketajaman dalam berpikir. Terkadang saudara-saudaranya yang lebih tua meminta pendapatnya jika menghadapi sebuah masalah. Nur mampu memberikan pendapat yang mencerahkan dan memberitahukan solusi secara tidak langsung.
Pendidikan Nuruddin Muhammad Barakah
Dalam bidang tahfidz Quran, Nur memulai petualangannya dengan kitabullah. Selain menghafal 30 juz Al-Quran, ia juga memiliki sanad sepuluh qiraah yang bersambung hingga ke Rasulullah ﷺ, Pendidikan formalnya dimulai dari Pendidikan Ibtidaiyah di Madrasah Bani Sahila. Kemudian menyelesaikan pendidikan marhalan i’dadiyah di madrasah Al-Bakriyah. Setelah itu melanjutkan ke marhalah tsanawiyah di madrasah Mutanabi dan kuliah di universitas Islam fakultas Syariah.
Pendidikannya di universitas sempat terhenti karena pada saat itu gerakan intifadhah bergejolak. Ia terlibat dalam gerakan intifadhah di usia belia dan merasakan persidangan karena kasus ini.
Selain persidangan masalah Intifadhah pada tahun 2002, Nur ditangkap oleh intelijen ketika melewati Rafah saat ingin berumroh. Ia pun dibawa ke kantor pusat Askelon dan tinggal di sana selama dua bulan. Selama di sana, Nur dijatuhi beberapa tuduhan tetapi ia berhasil mengelak dan ia dipindahkan ke penjara isolasi selama empat bulan. Setelah masa penahanan selesai, ia dibebaskan dan kembali beramal islami.
Selama pendidikan di universitas, Nur dipercaya menjadi pengajar Al-Quran di masjid Umar bin Khattab. Ia berkata,”Ini adalah salah satu masa paling indah ketika aku tinggal bersama murid-murid untuk menghafal Al-Quran. Dan sekarang kebanyakan dari mereka menjadi para huffadz Al-Quran, da’i dan mujahidin. Sungguh mereka telah mendahului kita bergabung bersama kafilah para syuhada.” Kelak Nur akan menyusul mereka menjadi syuhada.
Selain dikenal sebagai hafidz dan pengajar Al-Quran, ia juga dikenal sebagai dai yang terkemuka. Tutur katanya lembut dan berperilaku kepada setiap manusia. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa kehidupannya selalu berkutat dengan masjid. Maka, ia dikenal sebagai orang yang selalu menjaga shalatnya. Terkhusus ba’da shalat subuh, masjid adalah rumah keduanya. Jika ingin menemukan Nur, maka sudah dapat dipastikan ia berada di sudut masjid Abu Hasan Shanab.
Abu Abdurrahman (nama kunyah Nur) menikah dengan seoang wanita yang shalihah dan dikaruniai enam orang anak. Abdurrahman adalah anak sulung disusul Fatima Zahra, Ruqayya, Zainab, Aisyah dan Asma’
Bergabung dengan Brigade Al-Qassam
Setelah bebas dari penjara, Nur bergabung dengan Brigade Al-Qassam pada awal 2003. Pada tahun itu juga Nur berbaiat dan bergabung menjadi anggota Ikhwanul Muslimin. Setelah resmi menjadi anggota Al-Qassam, Nur mengerahkan segala waktu dan tenaganya untuk jihad fi sabilillah.
Karena dikaruniai otak yang cerdas, dengan cepat ia mempelajari ilmu-ilmu kemiliteran. Alhasil, mujahid yang tidak suka ketenaran [kemasyhuran] ini terlibat langsung dengan pembuatan bahan peledak dan peluncuran roket ke wilayah Zionis.
Kepiawaiannya membuat ia diangkat menjadi tim inti dari kelompok pertama Brigade Al-Qassam di wilayah timur. “Karir”nya dalam satuan brigade terus melonjak hingga ia menjadi salah satu prajurit temput yang disegani pada tahun 2003.
Nur pun diangkat menjadi komandan di dalam kelompoknya, kemudian diangkat menjadi komandan faksi dan pada akhirnya diangkat menjadi komandan brigade mujahidin pada tahun 2007 hingga menjemput kesyahidannya nanti.
Pada tahun 2008, Nur pernah terluka dengan beberapa mujahidin ketika sedang bertugas di daerah timur Khan Younis. Tugasnya sehari-hari adalah menjadi pengintai pasukan Zionis di wilayah timur. Di antara mujahidin, Nur dikenal sebagai mujahid yang paling taat dan selalu menjaga shalatnya. Selama ribath, ia jarang ditemukan tengah mengantuk atau lalai dalam tugasnya.
Posisinya sebagai komandan,membuatnya selalu dilibatkan pada beberapa operasi jihad. Termasuk dalam mempersiapkan bom istisyhadiah yang menyebabkan tewasnya dua perwira senior Zionis dan lusinan tentara terluka. Umar Sulaiman Tabash, pelaku bom istisyhadiah menghabiskan malam terakhir bersama Nur Barakah. Ketika hari itu tiba yaitu 18 Januari 2005, Nur mengenakan sabuk peledak pada Umar dan mempersiapkannya untuk melakukan misi.
BACA JUGA Kuwait Usir Blogger Israel yang Menyusup ke Pameran IBF
Di sela-sela perjuangannya di jalan jihad, Nur tetap melanjutkan studinya dan berhasil meraih gelar master, dua bulan sebelum kesyahidannya. Ia mendalami bidang Fiqih perbandingan di fakultas syariah, Universitas Islam Gaza. Tesis yang dia tulis berjudul “Kegagalan Amal Jihad, Studi Fiqih Perbandingan.”
Syahidnya Nur Muhammad Barakah
“Sebenarnya, kami sudah yakin bahwa dia akan syahid suatu saat. Dan telah berlalu tiga perang dan kami menanti, saat dia tak kembali ke rumah dalam jangka waktu yang lama kami menanti kabar kesyahidannya. Namun atas kemurahan Allah, dia kembali kepada kami dalam keadaan selamat.” Ujar Iman.
Iman melanjutkan,”Allah ‘Azza wa Jalla ingin mengistimewakan kesyahidannya dalam posisi yang diperhitungkan dan menunjukkan kepada kita dan keluarganya serta semua orang-orang yang dia cintai bahwasannya dia telah diterima. Dan sesungguhnya dia adalah (hamba) yang rabbani atas izin-Nya. Karena cara pembunuhan dan jalan kesyahidannya tidak dapat disangka-sangka. Kabar kesyahidannya pun seperti kilat…”
Harapan untuk menggapai kesyahidan bukanlah hanya harapan Nur semata, bahkan keluarganya yakin bahwa dia suatu saat akan menggapai syahid. Maka, datanglah hari itu…
Pada hari Senin, 11 November 2018 Zionis berhasil menyusup dan melakukan aksi intelijen di kawasan Khan Younis, Gaza. Aksi ini tercium oleh komandan Nuruddin dan saat itu ia bersama enam rekannya baru saja pulang dari wilayah Farrahin menggunakan mobil.
Komandan Nuruddin memerintahkan pasukannya untuk melakukan pengepungan dan memancingnya dengan sebuah tembakan. Kontak senjata pun terjadi, namun mobil para penyusup ini mencoba melarikan diri. Zionis pun mencoba melindungi dengan mengerahkan pesawat militer dan menembakkan misil sebanyak 40 rudal. Maka, syahidlah komandan Nuruddin beserta enam rekannya. Nyali para zionis ciut hingga lari tunggang langgang ketika konfrontasi darat terjadi, hingga mengerahkan bantuan dari udara untuk menghalau serangan mujahidin.
“Syahidnya saudaraku Nur tidak akan menbuat seseorang berkecil hati untuk melanjutkan perjalanannya, karena dia dengan darahnya yang suci tercatat dan terkenang.” Ujar Iman.
”Aku tak tahu harus berkata apa. Sesungguhnya kesyahidannya untuk membebaskan dan menjaga kota ini, menjaga seluruh negeri dari musibah besar yang mengintai negara Palestina, Gaza dan mengintai kota Khan Younis khususnya. Tetapi dengan kejujurannya, kebijaksanannya, wawasannya ,kecerdasannya dan keikhlasannya mampu membongkar tipu daya mereka. Dan dia ingin mempersembahkan darahnya di jalan Allah hingga mencegah pertumpahan darah dan menjaga masyarakat serta menjaga negaranya.” Ungkap Iman tentang kesyahidan saudaranya.
Semoga Allah memberkahi keluarga besar Barakah yang telah melakukan jual beli yang paling menguntungkan, yaitu jual beli dengan Rabb Semesta Alam.
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. Al-Taubah: 111)
Penulis: Dhani El_Ashim
Editor: Arju
Editor: Arju
Sumber https://www.alqassam.net
Muhammad Barakah, Komandan Al-Qassam Pemilik Sepuluh Sanad Qiraat - Kiblathttps://www.kiblat.net/2018/11/25/muhammad-barakah-komandan-al-qassam-pemilik-sepuluh-sanad-qiraat/
BERITA TERKAIT
TITIAN
Ust Azhar Idrus- Mimpi Abdullah Ibnu Mubarak ; Haji Mabrur
Kisah ksatria Abdullah bin Mubarak
https://www.youtube.com/watch?v=G6FhamwVOkA
Momen Maulid, DSKS Gelar Acara ‘1.000 Mujahid 1.000 Bendera Tauhid’ Ahad, 25 November 2018 10:55
Foto: Massa tabligh akbar di Solo melakukan longmarch dengan membawa bendera tauhid.
KIBLAT.NET, Solo – Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar acara tabligh akbar di Bundaran Gladag Solo pada hari Ahad 25 November 2018. Acara yang seiring dengan momen maulid nabi ini diawali dengan longmarch atau jalan kaki.
Sekretaris DSKS Endro Sudarsono yang juga merangkap humas panitia, mengatakan bahwa longmarch dilaksanakan mulai dari kawasan Gladag, menuju Bank Indonesia, SMPN 3 Surakarta, Jalan Slamet Riyadi, dan finish di Gladag lagi.
“Dalam longmarch ini panitia mengambil tema ‘1.000 Mujahid, 1.000 Bendera Tauhid’,” ungkapnya di Bundaran Gladak, Surakarta pada Ahad (25/11/18).
Dalam catatan panitia, lanjutnya, sudah ada sekitar 1.500 pemuda pembawa bendera merah putih dan bendera tauhid. Panitia berharap acara ini sebagai pembelaan terhadap kalimat tauhid, selain menegaskan bahwa bendera tauhid tidak dilarang di Indonesia.
“Tema dalam tabligh akbar adalah ‘Semarak Maulid Nabi dengan Kalimat Tauhid’,” ungkapnya.
Menurut pantauan Kiblat.net, pada pukul 06.00 Bundaran Gladak sudah dipadati massa dengan bendera tauhid. Lima belas menit berselang, longmarch mulai dibuka dengan diawali oleh ustadz Abdurrahim Ba’asyir. Sebagian masyarakat yang tengah berada di gelaran car free day ikut menyimak dan menyaksikan pembukaan longmarch.
Dalam tabligh akbar kali ini, tokoh-tokoh yang akan dihadirkan di antaranya Dr. Muinnudinnillah Basri, MA, KH Ahmad Rofi’i, KH. Umar Said, Ust. Irfan S Awwas, Ust. Tengku Azhar, Ust. Mas’ud Izzul Mujahid, Ust. Faiz Baraja.
Reporter: Reno Alfian
Editor: M. Rudy
Momen Maulid, DSKS Gelar Acara '1.000 Mujahid 1.000 Bendera Tauhid' - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/11/25/momen-maulid-dsks-gelar-acara-1-000-mujahid-1-000-bendera-tauhid/
Perdarahan selepas putus haid tanda kanser?
ELBI RISALAH pada DIALOG RAKYAT - 6 minit yang lalu
DR SUHAZELI ABDULLAH *Lima hingga 10 peratus perdarahan selepas putus haid berpunca daripada kanser rahim.* *RAMAI* wanita mengadu bahawa mereka didatangi haid semula setelah putus haid beberapa tahun. Apabila mereka mengadu kepada suami, mungkin ramai yang pandang ringan, kerana persepsi ramai mengatakan normal haid datang semula setelah ‘pencen’. Malah pernah dibincangkan dalam kitab pengajian agama pun banyak kali ditekankan bahawa keluar darah semacam haid itu normal walaupun sudah menopos. Namun jika sekiranya persoalan diajukan kepada para doktor, semua akan menjawab, wajib ... lagi »
Muslim yang Munafik
yudi pada Islampos - 7 minit yang lalu
[image: muslim munafik] Dari perkataan Hudzaifah maka orang yang Islam KTP bisa dicap sebagai munafik karena tidak melakukan amalan dan Islamnya hanya sekedar pengakuan. The post Muslim yang Munafik appeared first on Islampos.
Besarnya Jasa Orang Tua, Apa Bisa Anak Balas Budi?
yudi pada Islampos - 7 minit yang lalu
[image: balas budi ke orang tua] Beberapa bentuk durhaka kepad orang tua adalah menyakiti perasaannya, berkata kasar kepadanya, apalagi sampai memakinya. The post Besarnya Jasa Orang Tua, Apa Bisa Anak Balas Budi? appeared first on Islampos.
Ada Apa di Balik Rakaat Shalat Dhuha?
Eneng Susanti pada Islampos - 7 minit yang lalu
Bagaimana mengerjakannya? Berapa rakaatnya? The post Ada Apa di Balik Rakaat Shalat Dhuha? appeared first on Islampos.
Bolehkah Memuji Manusia?
yudi pada Islampos - 7 minit yang lalu
[image: Bolehkah Memuji Manusia] Adapun kalau pujian tersebut tidak di hadapann orang yang dipuji dan itu benar ada padanya, maka tidak ada masalah. The post Bolehkah Memuji Manusia? appeared first on Islampos.
Jamaah Mendapatkan Ucapan Salam, Apakah Harus Menjawab Semua?
yudi pada Islampos - 7 minit yang lalu
[image: ucapan salam] Pertanyaanya, bagaimana jika yang diberikan salam itu banyak orang (jamaah), apakah harus menjawab semua? The post Jamaah Mendapatkan Ucapan Salam, Apakah Harus Menjawab Semua? appeared first on Islampos.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan