Bila ilmu hak Nya, Allah renggut dari jiwa firaun.
Kita maklum firaun dan aset kerajaannya Allah tenggelamkan di Laut Merah. Allah izinkan beliau punya kerajaan yang hebat. Kehebatan yang Allah kurnia telah membuat firaun lupa diri. Angkuh, sombong dan zalim kepada rakyat dan penentangnya. Terperangkap dengan gangguan dan bisikan syaitan laknatullah sehingga mengaku diri Tuhan. Maka jadilah firaun penghuni neraka kerana bersubahat dengan syaitan laknatullah.
Kehebatan firaun akhirnya membuatkan beliau, pembesar, penasihat, penyokong, pendokong dan kuncu-kuncunya terlalu bodoh. Terperdaya dengan Mukzizat terbelahnya Laut Merah yang Allah kurniakan untuk Nabi Musa Alaihis Salam, guna melepaskan diri dari buruan firaun. Tidak sempat firaun bertaubat kerana pintu taubatnya telah tertutup.
Kisah dulu sebagai pengajaran untuk manusia hari ini. Silap dan salah, Allah beri ruang untuk hamba Nya insaf dan seterusnya bertaubat. Tetapi tiada ruang untuk firaun. Tidak sempat firaun menegakan benang basah. Tidak sempat kuncu-kuncunya menegakan benang basah mempertahankan firaun kerana sama-sama telah Allah kebumikan di Laut Merah. Tidak sempat bertelagah dengan penentang firaun di siar raya seperti hari ini.
Ketua MK Contohkan Umar bin Khattab dalam Ketegasan Penegakan Hukum
KIBLAT.NET, Jakarta – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Anwar Usman mengungkapkan kriteria pemimpin yang ideal. Menurutnya, seorang pemimpin haruslah orang yang adil.
“Yang paling utama, pemimpin itu harus adil. Adil berarti terkait dengan menjalankan pemerintahan sesuai dengan aturan hukum,” kata Anwar dalam Seminar Hukum di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (15/11/2018).
Menurutnya, pemimpin yang adil akan membawa kebaikan bagi negara yang dipimpinnya. Hal itu terwujud dalam masa kepemimpinan Umar bin Khattab, saat menjadi khalifah.
“Kaitannya dengan Umar bin Khattab, bagaimana dia tegas di penegakan hukum,” ujar Anwar.
Dia mengisahkan ketika Umar menegur gubernur Mesir pada saat itu Amru bin Ash yang ingin membangun masjid. Namun, saat melakukan pembangunan dia memerintahkan untuk menggusur rumah seorang kakek Yahudi miskin.
Warga Yahudi tadi kemudian datang ke Madinah untuk mengadu kepada Umar bin Khattab. Lalu umar pun mengambil sebuah tulang dan membuat garis di atasnya. Kemudian dia memerintahkan agar tulang itu diberikan kepada Amru bin Ash.
Tatkala Amru menerima surat yang ditulis diatas tulang tersebut, bergetarlah Amru bin Ash. Akhirnya gubernur Mesir itu pun memerintahkan untuk membangun kembali rumah Yahudi tersebut.
Seusai seminar, awak media bertanya kepada Anwar Usman terkait kondisi keadilan hukum di Indonesia saat ini. Namun, Ketua MK itu enggan memberikan komentar dengan alasan terikat kode etik sebagai hakim.
BACA JUGA Kasus Pembakaran Bendera Tauhid Akan Diselesaikan Melalui Pertemuan Ormas Islam
BACA JUGA Kasus Pembakaran Bendera Tauhid Akan Diselesaikan Melalui Pertemuan Ormas Islam
“Memang kode etiknya begitu. Tidak boleh untuk menilai. Sebenarnya yang tau itu kan rakyat,” pungkasnya.
Terkait kode etik itu, Anwar mengatakan seorang hakim tidak boleh mengomentari produk hukum. Bahkan, hakim juga tak boleh mengomentari putusan sendiri, apalagi mengomentari hakim lain.
Reporter: Qoid
Editor: Imam S.
Editor: Imam S.
Ketua MK Contohkan Umar bin Khattab dalam Ketegasan Penegakan Hukum - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/11/15/ketua-mk-contohkan-umar-bin-khattab-dalam-ketegasan-penegakan-hukum/
Tiada ulasan:
Catat Ulasan