Buntut Vonis Bebas Penghina Islam, Pakistan Diambang Kekacauan
Jum'at, 2 November 2018 09:04
KIBLAT.NET, Islamabad – Organisasi-organisasi Islam di Pakistan, Kamis (01/11), melanjutkan aksi demonstrasi mengutuk keputusan Mahkamah Agung (MA) Pakistan dan ketuanya, Saqib Naseer, membebaskan wanita Kristen penghina Al-Quran dan Nabi Muhammad, Asia Bibi. Massa menggelar aksi di berbagai kota di Pakistan, menutup jalan dan pintu masuk kota.
Dilansir dari Al-Sarq Al-Ausat, warga menutup jalan utama menuju ibukota Islamabad, Lahore, Karachi dan Rawalpindi sebagai protes terhadap keputusan MA. Sejumlah bis dibakar.
Jamaah Labbaik ya Rasullah, kelompok Islam berpham Sufi, menuntut direktur Mahkamah Agung dan salah seorang jenderal militer mundur dari jabatan. Jika tidak, kelompok itu mengancam berbuat anarkis.
“Kepada jenderal militer yang memiliki iman untuk memecat jenderal Javed Bajwa. Dan untuk direktur mahkamah agung Saqib Naseer hendaknya mengundurkan diri dari jabatannya atau menghadapi konsekuensi serius atas keputusannya membebaskan tersangka setelah seluruh pengadilan tingkat pertama memvonisnya hukuman mati,” kata salah satu pemimpin kelompok dalam orasinya. Aksi itu sendiri dihadiri langsung pemimpin Jamaah Labbaik ya Rasullah, Khadim Husain Radhwi.
Menteri urusan agama Pakistan mengundurkan diri sebagai protes atas cara pemerintah menghadapi pengunjuk rasa. Perdana Menteri yang baru terpilih, Imran Khan, mengambil langkah membentuk komite lima menteri untuk bernegosiasi dengan para demonstran. Di antara anggota Komite, Menteri Informasi Fuad Chowdhury, Menteri Dalam Negeri Shahriar Afridi dan Menteri Urusan Agama sendiri, Nurul Haq Qadiri. Komite ini bernegosiasi dengan Khadim Husain Radhwi untuk meminta pengikutnya menghentikan aksi.
BACA JUGA Bencana di Balik Berita Bencana
Sementara itu, aksi protes yang digelar oleh berbagai kelompok agama di sejumlah kota diwarnai bentrokan dengan polisi. Puluhan demonstran terluka. Pihak berwenang pun mengumumkan keadaan semi darurat di sejumlah kota.
Jamiat Ulama Islam, Jamaah Dakwah dan jamaah-jamaah Islam lainnya mengumumkan aksi mogok massal pada Jumat ini dan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran. Mereka tak mengindahkan peringatan perdana menteri melalui pidato televisi yang mengancam menurunkan pasukan untuk membubarkan massa. Bahkan, sesaat setelah perdana menteri mengeluarkan ancaman, massa di sejumlah kota langsung turun ke jalan.
Pemerintah dan kepemimpinan militer Pakistan telah berkonsultasi menerjunkan Brigade ke-111 tentara Pakistan, yang berbasis di Rawalpindi, untuk menjaga keamanan dan ketenangan di ibukota, Islamabad. Brigade ke-111 dikenal sebagai brigade militer yang menjalankan setiap kudeta militer yang pernah disaksikan Pakistan.
Para pemimpin pemerintahan sipil dan pimpinan militer menggelar serangkaian pertemuan dari waktu ke waktu, di tengah ketegangan besar di kota-kota Pakistan. Warga di kota Lahore melaporkan bahwa kota tersebut lumpuh setelah mayoritas warga menggelar aksi mogok.
Para pejabat Pakistan menuduh Mahkamah Agung dan pemerintah membungkuk pada militer yang mendapat tekanan Barat untuk membebaskan Asia Bibi. Uni Eropa sempat mengancam akan memutus impor dari Pakistan dan membatasi ekspor Pakistan ke UE untuk menentut pembebasan Bibi. Pemerintah PM Amran Khan juga takut tidak diberi pinjaman $ 6 miliar oleh dana moneter internasional jika keputusan itu dilanjutkan.
Pemerintah telah memutus jaringan komunikasi dan internet untuk mencegah aksi lebih luas. Pihak berwenang juga tengah mengkaji untuk menangkapi para pemimpin jamaah untuk meredam demonstrasi.
Sumber: Al-Sarq Al-Ausat
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Buntut Vonis Bebas Penghina Islam, Pakistan Diambang KekacauanRedaktur: Sulhi El-Izzi
https://www.kiblat.net/2018/11/02/buntut-vonis-bebas-penghina-islam-pakistan-diambang-kekacauan/
Protesters In Pakistan Looted Poor Kid’s Cart, Sparks Outrage
Pakistan is presently entangled in one of the starkest disasters in recent retention. In many portions of the state, gigantic protests by religious fanatics have carried cities to a halt and with pressures of violence being trailed by looting and other corruptions against the public man.
Nothing imprisonments the massive human cost of these current protests like this viral video does:
https://twitter.com/mahwashajaz_/status/1058247719276339200
This video, that went viral a few hours back, is emphatically being doomed by many. According to accounts, a kid who was wanting to sell his Bananas to the protesters met their rage instead.
A poor kid’s Cart whose only source of income was to sell bananas on a cart was raided by strikers. As you can see from the video clip, the horde standbys no one in its disinterested.
Although media rumors noting the activities of this incident, some folks are of the opinion that the fruit dealer might have been one of the activists and that he was carrying it for them.
Not the Only Event
Furthermore, it doesn’t appear to be the main occurrence of its kind. Here’s another that demonstrates the terrible side of these dissents.
In such a confused situation, the obligation of the state ought to be clear for all:
https://theislamicinformation.com/protesters-pakistan-stole-poor-kids-cart/
Tiada ulasan:
Catat Ulasan