Rabu, 19 Disember 2018

Janda yang ku pilih. Seakan memahat gunung di kota ini. 8900.



sejarah puasa nabi daud
Foto: Eat This, Not That!\
Sudah Tahu Sejarah Puasa Nabi Daud? Ini Penjelasan Lengkapnya
 

NABI Daud alaihi salam dikenal sebagai seorang Rasul Allah yang sering berpuasa, yakni sehari berpuasa dan sehari berbuka. 

Suatu ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasanya Nabi Daud, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Seperdua masa.”(maksudnya sehari berpuasa dan sehari berbuka).

Puasanya Nabi Daud ini disunnahkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bagi umat Muslim, karena ia sebaik-baik puasa, yakni puasa yang paling dicintai Allah subhaanahu wa ta’ala. Bahkan, puasa Nabi Daud diibaratkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai puasa sepanjang tahun. Dalam praktiknya, Nabi Daud menjalani puasa, yakni sehari berpuasa dan sehari berbuka,dengan kualitas tinggi, yakni semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah subhaanahu wa ta’ala.


Meski Nabi Daud ‘alaihi sallam dikenal sebagai seorang Nabiyullah dengan sifat maksum yang artinya terjaga dari kesalahan dan dosa, tetapi, bapak Nabi Sulaiman ini memberikan teladan yang baik dalam bertobat. Adakah ia salah hingga bertobat? Karena maksum, kesalahan atau dosanya itu belum sampai terjadi, sehingga Allah pun memberikan peringatan-Nya.

Nabi Daud yang sekaligus menjadi Raja besar di Yerusalem itu pun tak lepas dari adanya godaan, sebagaimana dikisahkan Bey Arifin (1996) bahwa pada suatu hari, Raja Daud memberangkatkan Panglima perangnya—namanya Aria—agar bertugas menjalankan perang. 

Diam-diam, terbersit dalam benak Nabi Daud AS untuk memiliki istri Aria yang sangat cantik jelita. Padahal, Nabi Daud telah memiliki 99 orang istri. Syariat di zaman Nabi Daud memang tak ada larangan beristri banyak, karena jumlah antara laki-laki dengan perempuan tak sebanding pasca pembantaian bayi laki-laki oleh Raja Fir’aun di Mesir di zaman Nabi Musa.

Karena terbersit dalam pikirannya itu, maka Allah subhaanahu wa ta’ala memperingatkan rasul-Nya dengan mengirim dua malaikat yang menyamar seperti manusia kemudian masuk ke dalam biliknya untuk mengadukan permasalahan mereka.


Secara simbolis, dua orang tadi berperkara tentang kepemilikian domba, yang seorang memiliki 99 domba, sedangkan yang seorang lagi hanya 1 ekor saja. Lantaran kalah dalam berargumentasi, yang memiliki 1 ekor domba harus menyerahkan domba miliknya kepada temannya. Maka, terjadilah pengaduan itu kepada Daud.

Nabi Daud yang mendapatkan teguran keras dari Allah pun segera menyungkur mengakui kekhilafan dan kesalahannya. Maka, ia pun bertobat dengan menjalani puasa yang dikenal sampai sekarang yaitu puasa Daud. []

Sumber: Keajaiban Puasa Senin Kamis/ Wawan Susetya/ Qibla/ 2015\Sudah Tahu Sejarah Puasa Nabi Daud? Ini Penjelasan Lengkapnya - Islampos
https://www.islampos.com/sudah-tahu-sejarah-puasa-nabi-daud-ini-penjelasan-lengkapnya-120801/

nikahi janda
Foto: Pexels
Gadis atau Janda Perempuan yang Engkau Nikahi?

BEBERAPA bulan selepas Perang Badar, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menerima laporan bahwa pasukan sekutu Ghathafan berencana untuk menyerang kaum Muslim di Madinah. Beliau pun segera berangkat bersama empat ratus pasukan ke Dataran Nejd, tempat bermukim Bani Sulaim, untuk mengecek kebenaran berita tentang serangan Bani Sulaim dan suku Ghathafan tersebut.
Setibanya di sana, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukannya diberitahu bahwa ada satu pasukan yang telah melarikan diri ke pantai karena mengetahui kedatangan pasukan muslim.
Akhirnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukannya memutuskan untuk beristirahat di daerah itu selama tiga malam, setelah melakukan perjalan yang cukup jauh. lalu kembali dengan membawa 500 ekor unta yang ditinggalkan pihak musuh.
Ketika mereka dalam perjalanan untuk kembali ke Madinah, unta yang dinaiki Jabir kelelahan sehingga jalannya sangat lamban. Melihat hal itu, beliau mendekatinya dan bertanya kepadanya, Jabir Kenapa untamu?”
“Tampaknya unta itu sakit, wahai Rasulullah,” jawab Jabir bin ‘Abdullah Al-Anshari.
Jabir bin ‘Abdullah adalah seoarang sahabat dari kaum Anshar yang memeluk Islam sebelum Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, berhijrah ke Madinah. Ia termasuk salah seorang yang ikut ke medan perang bersama beliau kala itu.
Mendengar jawaban Jabir yang demikian, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. mundur ke belakang, kemudian beliau menggertak unta itu dan mendoakannya, sehingga unta itu pulih kembali. Melihat hal itu, beliau kemudian bertanya kepada Jabir, “Bagaimana keadaan untamu sekarang?”
“Berkat doamu, sekarang kondisinya telah pulih kembali, wahai Rasul,” jawab Jabir. Jabir, selepas mengetahui kondisi untanya telah pulih, kemudian memohon izin kepada Rasulullah untuk pulang ke Madinah mendahului rombongan. Beliau pun bertanya, “Mengapa engkau tergesa-gesa, hai Jabir?”
“Wahai Rasul! Saya pengantin baru,” jawab Jabir agak malu dan menekurkan kepala.
“Gadis atau jandakah perempuan yang engkau nikahi itu?” tanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. penuh rasa ingin tahu.
“Janda, wahai Rasul,” jawab Jabir lirih dengan merundukkan kepala.
“Jabir, mengapa engkau tidak menikah dengan seorang gadis muda yang sebaya denganmu, sehingga engkau bisa bermesraan dengannya dan dia pun bisa bermesraan denganmu?” tanya Rasulullah lebih jauh, ramah dan santun.
“Wahai Rasul! Engkau tentu tahu, ayahku mati syahid dalam Perang Badar dengan meninggalkan beberapa anak perempuan yang masih belia. Karena itu, saya tidak ingin menikah dengan perempuan yang sebaya dengan saudara-saudara perempuan saya, sehingga saya harapkan dia bisa mendidik dan mengurus mereka dengan baik,” jawab Jabir dengan suara lirih.
“Kiranya Allah memberkahi pernikahanmu, wahai Jabir,” kata Rasulullah.
Ketika rombongan itu hampir tiba di pinggiran Kota Madinah, Jabir bin ‘Abdullah memohon kepada Rasulullah untuk mendahului beliau, karena ingin segera menemui keluarganya.
Jawab beliau, “Perlahanlah dan sabarlah, hingga engkau bisa tiba di Madinah waktu malam, yakni saat isya, agar istrimu sempat menyiapkan dirinya untuk menyambut kedatanganmu. Apabila engkau telah tiba di rumah, perlakukanlah istrimu dengan cinta kasih. Semoga engkau dikaruniai Allah anak yang baik dan cerdas.”[]
Sumber: Rumah Cinta Rasulullah/ Penulis: Ahman Rofi’ Usmani/ Penerbit: Mizan/ 2007
Gadis atau Janda Perempuan yang Engkau Nikahi? - Islampos
https://www.islampos.com/gadis-atau-janda-perempuan-yang-engkau-nikahi-120798/

mahar yang mahal
Foto: Pexels
Sumber: https://www.islampos.com/pemuda-ini-mengaku-kepada-rasulullah-ingin-menikah-dengan-mahar-yang-mahal-120792/

SUATU ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sedang melakukan pertemuan dengan para sahabat beliau di Masjid Nabawi, untuk membahas berbagai hal.
Tiba-tiba seorang pria muncul dan bermaksud menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Selepas mengucapkan salam kepada beliau dan para sahabat yang menyertai beliau serta berbagi sapa dengan mereka, pria itu lantas berkata kepada Rasulullah,”Wahai Rasul! Sejatinya saya datang ke sini karena ingin mengemukakan sesuatu kepada engkau.”
“Kemukakanlah, sahabatku,” jawab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. dengan santun dan ramah.
“Wahai Rasul! Saya sesungguhnya ingin menikah dengan seorang perempuan Anshar,”jawab pria itu dengan nada gembira dan wajah yang berseri.
“Wahai sahabatku! Tentu aku sangat gembira dengan kabar ini. Tapi, sudah pernahkah engkau melihat perempuan yang akan engkau nikahi itu?” tanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
“Sudah, wahai Rasul,” jawab pria itu penuh semangat.
“Alhamdulillah! Aku gembira engkau telah melihatnya, tapi kalau boleh tahu, berapa maskawin yang akan engkau siapkan untuk perempuan yang akan engkau nikahi itu?”
“Empat uqiyah (satu uqiyah kala itu setara dengan 34 dirham), wahai Rasul,” jawab pria itu penuh percaya diri akan mampu menyediakan maskawin sebesar itu.
“Oh, besar sekali,” kata Rasulullah kaget dengan besarnya maskawin yang akan disediakan oleh pria itu. Padahal, beliau sendiri tidak pernah menyarankan maskawin yang mahal dan tak terjangkau. “Untuk dirimu, dengan maskawin sebesar itu, engkau seakan memahat gunung di kota ini, sahabatku. Sayang, kami tidak memiliki sesuatu yang dapat kami berikan kepadamu untuk menyediakan maskawin yang akan engkau serahkan nanti. Tapi, bagaimana kalau kami mengutusmu sebagai petugas penarik zakat, agar engkau mendapat bagian dari harta itu sebagai amil.”
“Baik, wahai Rasul! Saya dengan senang hati dan gembira akan melaksanakan tugas tersebut,” jawab pria itu dengan wajah berbinar-binar karena gembira.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, manakala telah menjanjikan sesuatu kepada seseorang, tidak akan mengingkarinya. Karena itu, ketika beliau mengutus beberapa petugas penarik zakat ke Bani ‘Abs, beliau mengutus pria itu dalam kelompok para petugas itu. []
Sumber: Rumah Cinta Rasulullah/ Penulis: Ahman Rofi’ Usmani/ Penerbit: Mizan/ 2007

Sudah Tahu Sejarah Puasa Nabi Daud? Ini Penjelasan Lengkapnya

yudi pada Islampos - 8 minit yang lalu
[image: sejarah puasa nabi daud] Dalam praktiknya, Nabi Daud menjalani puasa, yakni sehari berpuasa dan sehari berbuka,dengan kualitas tinggi, yakni semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah subhaanahu wa ta’ala. The post Sudah Tahu Sejarah Puasa Nabi Daud? Ini Penjelasan Lengkapnya appeared first on Islampos.

Gadis atau Janda Perempuan yang Engkau Nikahi?

yudi pada Islampos - 8 minit yang lalu
[image: nikahi janda] Akhirnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukannya memutuskan untuk beristirahat di daerah itu selama tiga malam, setelah melakukan perjalan yang cukup jauh. The post Gadis atau Janda Perempuan yang Engkau Nikahi? appeared first on Islampos.

Pemuda Ini Mengaku kepada Rasulullah Ingin Menikah dengan Mahar yang Mahal

yudi pada Islampos - 8 minit yang lalu
[image: mahar yang mahal] "Wahai Rasul! Saya sesungguhnya ingin menikah dengan seorang perempuan Anshar,"jawab pria itu dengan nada gembira dan wajah yang berseri. The post Pemuda Ini Mengaku kepada Rasulullah Ingin Menikah dengan Mahar yang Mahal appeared first on Islampos.

Ini Alasan Umar bin Khatab Diberi Julukan Amirul Mukminin

yudi pada Islampos - 3 jam yang lalu
[image: julukan umar bin khatab] Para sahabat kemudian mulai mendiskusikan perkara mengenai penamaan gelar yang nantinya akan dipakai untuk siapapun yang memimpin kaum muslimin. The post Ini Alasan Umar bin Khatab Diberi Julukan Amirul Mukminin appeared first on Islampos.

Ketika Berdoa Coba Lakukan Empat Anjuran Syekh Abdul Qadir Jaelani Ini

Rifki M Firdaus pada Islampos - 3 jam yang lalu
Dianjurkan pada saat berdoa The post Ketika Berdoa Coba Lakukan Empat Anjuran Syekh Abdul Qadir Jaelani Ini appeared first on Islampos.

Mengambil Upah dari Membaca Al-Quran, Bagaimana Hukumnya?

Baehaki pada Islampos - 3 jam yang lalu
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka The post Mengambil Upah dari Membaca Al-Quran, Bagaimana Hukumnya? appeared first on Islampos.

15 Musuh Iblis dari Kalangan Umat Nabi Muhammad SAW, Anda Salah Satunya?

Baehaki pada Islampos - 3 jam yang lalu
[image: jenis roh di alam barzakh] “Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan karena sungguh ia adalah musuh yang nyata bagimu. The post 15 Musuh Iblis dari Kalangan Umat Nabi Muhammad SAW, Anda Salah Satunya? appeared first on Islampos.
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)

Tiada ulasan: