Ahad, 2 Disember 2018

Masyarakat Islam Palestin. 8784.




Komite Palestina Desak PBB Cabut Pengakuan terhadap Israel 

PALESTINA—Komite nasional pawai kepulangan dan pencabutan blokade Gaza telah mendesak PBB segera mencabut pengakuan terhadap negara Israel yang menjajah wilayah Palestina.

Khalid al Azbath, anggota komite menegaskan dalam konferensi persnya pada Jumat (30/11/2018) bahwa aksi akan terus berlanjut sampai meraih semua tujuan.

BACA JUGA: Dukung Palestina Merdeka, Analis CNN Dipecat

Khalid menyampaikan apresiasi terhadap segenap aksi solidaritas dunia untuk bangsa Palestina di hari Jumat solidaritas. Dan meminta segenap negara di dunia untuk menghentikan bantuan senjata terhadap penjajah Israel, yang digunakan untuk membunuh anak-anak, orang tua dan para wanita Palestina.

Komite mengutuk proyek AS yang diprediksi akan diajukan kepada PBB untuk mengutuk gerakan Hamas. Ditegaskan bahwa keputusan tersebut tertolak, dan ditujukan kepada segenap bangsa Palestina, bukan hanya kepada Hamas saja, dan menuntut untuk menghadapi proyek tersebut.

Komite berharap semua pihak menolak bentuk normalisasi dengan penjajah zionis, dan mengapresiasi pihak yang memboikotnya.

RELATED POSTS
Saudi Segera Gelontorkan Dana USD 63 Juta untuk UNRWA
30 Nov 2018
Dukung Palestina Merdeka, Analis CNN Dipecat

Komite Palestina Desak PBB Cabut Pengakuan terhadap Israel - Islampos
https://www.islampos.com/komite-palestina-desak-pbb-cabut-pengakuan-terhadap-israel-117477/
Penampungan Pengungsi di Turki Foto: eldiario.es

Turki Jadi Negara yang Menampung Pengungsi Terbanyak di Dunia

ANKARA— Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Turki, Katharina Lumpp, menjelaskan bahwa Turki menjadinNegara yang menampung pengungsi terbanyak di dunia.
“Bagi UNHCR, kerja sama yang erat dengan Turki sangat penting, karena Turki telah bermurah hati menjadi rumah terbesar bagi populasi pengungsi,” kata karina.
Dia juga mengatakan, Turki memenuhi kebutuhan para pengungsi dan pencari suaka yang ada di negeri mereka, dengan mengadopsi kerangka hukum yang solid dan komprehensif melalui Undang-Undang Perlindungan Internasional dan Warga Negara Asing, serta Peraturan Perlindungan Sementara.
“UNHCR fokus mendukung pemerintah dalam menanggapi kebutuhan perlindungan dan bantuan yang paling mendesak melalui layanan nasional maupun lokal, serta berkontribusi dalam meningkatkan kemandirian pengungsi,” ujar karina.
Karina mengatakan bahwa, Turki telah mengambil langkah besar yang memungkinkan para pengungsi bekerja dan mendirikan usaha sendiri.
“Langkah ini memungkinkan para pengungsi menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berkontribusi pada negara tuan rumah,” tambah dia.
Data resmi menunjukkan bahwa Turki telah menghabiskan lebih dari USD 25 miliar uang negara untuk menampung lebih dari tiga juta pengungsi. []
Sumber: AnadoluAgency
Turki Jadi Negara yang Menampung Pengungsi Terbanyak di Dunia - Islampos
https://www.islampos.com/turki-jadi-negara-yang-menampung-pengungsi-terbanyak-di-dunia-65975/
Foto: Reuters

Pejabat Senior PBB: Tampaknya, Kekerasan terhadap Rohingya Masih Tetap Ada

JENEWA—Setelah berkunjung ke distrik Cox’s Bazar di Bangladesh selama 4 hari. Asisten Sekjen PBB untuk Hak Asasi Manusia, Andrew Gilmour mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa kasus kekerasan terhadap para muslim Rohingya hingga kini terus berlanjut.
“Tampaknya kekerasan yang meluas dan sistematis terhadap Rohingya tetap ada,” kata Gilmour, pada Selasa, (6/03/2018) kemarin.
Gilmour bertemu dan berdiskusi dengan para pengungsi yang melarikan diri dari Myanmar baru-baru ini. Dan ada yang bercerita kepadanya mengenai penculikan oleh pasukan keamanan dengan adanya kematian seorang pria Rohingya yang ditahan sejak Februari 2018 lalu.
“Kekerasan dan pemerkosaan massal telah berubah menjadi kampanye teror yang intensitasnya lebih rendah dan kelaparan yang disengaja yang dirancang untuk mengusir Rohingya yang tersisa dari rumah mereka ke Bangladesh,” lanjutnya.
Meskipun Myanmar mengaku siap untuk menerima kembali pengungsi berdasarkan perjanjian yang ditandatangani dengan Bangladesh pada bulan November 2017 lalu.
Namun Gilmour menilai bahwa masih perlu kepastian tentang jaminan keamanan. Myanmar harus memegang janji tersebut dengan bermartabat. []
SUMBER:RETEURS
Pejabat Senior PBB: Tampaknya, Kekerasan terhadap Rohingya Masih Tetap Ada - Islampos
https://www.islampos.com/pejabat-senior-pbb-tampaknya-kekerasan-terhadap-rohingya-masih-tetap-ada-75266/


PBB: Jangan Harap Ada Repatriasi Jika Keamanan dan Kesejahteraan Pengungsi Rohingya Belum Terjamin


JENEWA—Perserikatan Bangsa Bangsa meminta Myanmar tidak berbicara soal repatriasi apabila kemanan dan kesejahteraan pengungsi Rohingya belum terjamin. PBB pun meminta Myanmar untuk memberikan kewarganegaraan kepada Etnis Rohingya.
“Sampai keamanan dan kesejahteraan setiap anak yang kembali ke Myanmar belum terjamin maka pembicaraan tentang pemulangan masih terlalu dini,” kata Wakil Direktur UNICEF, Justin Forsyth, dikutip dari Reuters, Rabu, 24 Januari 2018.
Sebelumnya, Bangladesh pada awal pekan lalu menunda pemulangan sebagian besar Rohingya ke Myanmar karena proses penyusunan dan verifikasi daftar orang yang akan dipulangkan kembali dianggap belum lengkap.
Selain itu, PBB meminta Myamar agar tidak  menghalangi akses bantuan dari badan-badan bantuan internasional menuju kamp-kamp yang telah dibangun untuk puluhan ribu pengungsi Rohingya sebelum akhirnya Rohingya kembali ke tempat asalnya.
Karena, sebelumnya ada pembatasan yang terus menerus dilakukan Myanmar terhadap akses untuk lembaga bantuan, media dan pengamat independen lainnya di Myanmar.
Maka dari itu, UNHCR meminta Myanmar untuk mengizinkan akses kemanusiaan di negara bagian Rakhine untuk menciptakan kondisi demi menemukan solusi berkepanjangan. []
SUMBER: REUTERS
PBB: Jangan Harap Ada Repatriasi Jika Keamanan dan Kesejahteraan Pengungsi Rohingya Belum Terjamin - Islampos
https://www.islampos.com/pbb-jangan-harap-ada-repatriasi-jika-keamanan-dan-kesejahteraan-pengungsi-rohingya-belum-terjamin-68189/



Tiada ulasan: