Ahad, 6 Januari 2019

Dah Malaysia PM dan TPM Pengamal Perubatan Moden - Wajarlah mereka ambil langkah jaga kesihatan majoriti via Menteri Kesihatan yang juga Doktor. 9000.





Sabah guna haknya buat keputusan larangan merokok 
06 Jan 2019
- Foto Bernama
https://www.sinarharian.com.my/article/5778/BERITA/Nasional/Sabah-guna-haknya-buat-keputusan-larangan-merokok

Report: USM data shows air quality better in Penang, Melaka after smoking ban
Published 1 hour ago on 06 January 2019 By Danial Dzulkifly
The state governments of Penang and Melaka were among the first to initiate the smoking ban before Putrajaya rolled out a nationwide policy last Tuesday. ― Picture by Hari Anggara
The state governments of Penang and Melaka were among the first to initiate the smoking ban before Putrajaya rolled out a nationwide policy last Tuesday. ― Picture by Hari Anggara
KUALA LUMPUR, Jan 6 — A decade-long study by Universiti Sains Malaysia (USM) in two states since 2009 indicates that the federal government’s nationwide ban on smoking in public is likely to improve the air quality.

The New Sunday Times today reported research by the local university on Penang and Melaka showed the Air Pollutant Index (API) readings in 85 places designated as no smoking zones had improved from “hazardous” to “good” compared to places within the same state where smoking was still allowed.

The state governments of Penang and Melaka were among the first to initiate the smoking ban before Putrajaya rolled out a nationwide policy last Tuesday.

An API reading measures air quality and starts from 0-50 which is “good”, 51-100 “moderate”, 101-200 “unhealthy”, 201-300 “very unhealthy” and more than 300 “hazardous”. 

The news report cited USM research leader Maizurah Omar as saying people are more likely to be exposed to particle matter measuring less than 2.5 micrometre units (PM2.5) in places where smoking is not banned.

“These particles are small enough to be absorbed into our bloodstream directly,” she said.

“Imagine PM2.5 containing more than 7,000 chemicals emitted by cigarette smoke.

“It is smaller than haze particle matter at 10 micrometres (PM10).

“We found the highest level of PM2.5 particle matter recorded at entertainment centres where patrons could smoke.”

From January 1, 2019 all open-air eateries have been declared smoke-free areas, with smokers only allowed to puff three metres (10 feet) away from any premises.

Maizurah was also reported to be optimistic that Malaysians would buy into the new policy banning smoking in public within three years, referring to a study by the International Tobacco Control Policy Evaluation South-east Asia (Malaysia) titled “Promoting Evidence-Based Strategies to Fight the Global Tobacco Epidemic”.

“The smoke-free policy is easy to be followed by smokers because they understand the restriction is to accommodate non-smokers.

“They say if fewer people around them are smoking, it will deter them from lighting up and encourage them to quit.

“Smokers from our survey said they were able to discard their habit with the smoking ban,” she was quoted as saying.

However, Maizurah urged the authorities to expand the ban to areas frequented by youth as they were more prone to picking up the habit.

Related Articles

https://www.malaymail.com/s/1709534/report-usm-data-shows-air-quality-better-in-penang-melaka-after-smoking-ban

Lain-lain berita: 
Bayi Kembar Asal Aceh Ditahan di Rumah Sakit Malaysia karena Orangtuanya Tak Lunasi Biaya Persalinan
Minggu, 6 Januari 2019 05:35 WIB
Bayi Kembar Asal Aceh Ditahan di Rumah Sakit Malaysia karena Orangtuanya Tak Lunasi Biaya Persalinan
FOR SERAMBINEWS.COM
Kolase foto surat dan bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit 
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Safriadi Syahbuddin

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Satu dari bayi kembar anak dari pasangan suami istri Ranjani (43) dan Yulita (26), warga Nagan Raya Aceh ditahan pihak rumah sakit Malaysia karena mereka tidak sanggup melunasi biaya persalinan.

Hingga Sabtu (5/1/2019) kemarin, satu dari bayi kembar anak dari Ranjani dan Yulita masih ditahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia.

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma.

Nasib miris yang dialami warga Nagan Raya tersebut diterimanya berdasarkan laporan sejumlah masyarakat Aceh di Malaysia kepada staf ahlinya, Muhammad Daud.

Haji Uma juga mengirimkan foto bayi dan ibunya yang masih berada di rumah sakit, dan selembar kertas yang berisi permohonan bantuan kepada warga Nagan Raya tersebut.

Berikut ini isi surat itu:
MASUK HOSPITAL 12/8/18 BERSALIN DI HOSPITAL AMPANG (KERAJAAN) LAHIR KEMBAR DAN TIDAK CUKOP BULAN, RAWATAN BERLANJUTAN SEHINGGA HARI INI 5/1/19

MENELAN BELANJA RM 39.000 DAN TELAH DIBAYAR SEKITAR 20.000 SISA SEHINGGA HARI INI 5/1/19 LINGKUNGAN 19.000. BAKI. DI HISPOTAL

Baca Juga
Bayi Kembar Asal Aceh Ditahan di Rumah Sakit Malaysia karena Orangtuanya Tak Lunasi Biaya Persalinan - Tribunnews.com

PIHAK KELUAR SANGAT MENGHARAP BANTUAN DARI BERBAGAI PIHAK. NOTE: BIL ASLI DARI HOSPITAL AKAN NYUSUL SEBENTAR LAGI - KASIH -

Haji Uma mengatakan, satu dari dua bayi Ranjani da Yulita sudah bisa keluar dari rumah sakit beberapa waktu lalu, setelah membayar sebagian dari biaya persalinan atas bantuan masyarakat Aceh di Malaysia. 

"Saat ini masih ada kurang sekitar 19.000 Ringgit Malaysia agar bayi tersebut bisa segera keluar dari rumah sakit," kata Haji Uma.

Menurut Haji Uma, biaya tersebut sangat besar dan jauh dari biasanya saat membantu kesulitan masyarakat Aceh di Malaysia.

Haji Uma mengharapkan sejumlah pihak di Aceh dan masyarakat Aceh di mana pun, turut sama-sama membantu pasangan suami istri asal Nagan Raya itu.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Nagan Raya dan Baitul Mal Aceh, agar masalah ini dapat kita pikirkan bersama," kata Haji Uma.

"Secara moral saya tidak bisa balik badan walau dengan kondisi tidak mampu, karena itu berbagai upaya kita tempuh termasuk mengajak pihak lain guna membantu, termasuk Gubernur dan Pemprov Aceh," tambahnya. 

Haji Uma berharap persoalan yang dihadapi pasangan suami istri asal Nagan Raya itu segera mendapat tanggapan berbagai pihak sebab jika semakin lama bayi tersebut berada di rumah sakit, maka semakin besar atau bertambah pula biaya yang harus ditebus ke pihak rumah sakit.

Bayi Kembar Asal Aceh Ditahan di Rumah Sakit Malaysia karena Orangtuanya Tak Lunasi Biaya Persalinan - Halaman 2 - Tribunnews.com

Alami Krisis, Sudan Disarankan Normalisasi Hubungan dengan Israel 
Ahad, 6 Januari 2019 10:53
Foto: Presiden Sudan, Omar Al-Bashir.
KIBLAT.NET, Khartoum – Presiden Sudan Omar al-Bashir mengaku diberi saran untuk menormalkan hubungan dengan Israel agar situasi di negaranya membaik.

Tanpa menyebutkan nama pemberi saran, dia menjawab anjuran itu dengan berkata “rezeki ada di tangan Tuhan”. Demikian dilaporkan World Bulletin, Jumat (04/01/2018).

Berbicara saat pertemuan dengan para pemimpin Sufi di sebuah wisma tamu di ibukota, Bashir juga mengomentari kekerasan selama protes di Sudan.

“Kami tidak membunuh orang untuk membalas dendam. Kami datang untuk memberi mereka lingkungan yang aman, kehidupan yang terhormat dan sejahtera,” ujarnya.

Bashir menyesalkan bahwa harta benda warga dan lembaga-lembaga negara telah dibakar, pusat-pusat keamanan diserang dalam demonstrasi-demonstrasi yang meletus karena krisis ekonomi negara itu.

Berbicara kepada Federasi Serikat Pekerja Sudan di Khartoum pada hari Kamis, Bashir menyalahkan negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS karena menyebabkan krisis. Dia berjanji akan menyelesaikan krisis yang terjadi.

Protes dimulai di Sudan pada 19 Desember di 14 dari 18 negara bagian di negara itu, termasuk ibukota Khartoum. Protes didasari meningkatnya frustrasi publik atas meningkatnya inflasi dan kelangkaan akut bahan baku.
Pihak berwenang mengatakan bahwa setidaknya 19 orang telah tewas dalam demonstrasi. Kelompok oposisi telah menempatkan korban tewas mendekati 40 orang.

Pihak berwenang telah memberlakukan keadaan darurat di beberapa bagian negara itu, sementara beberapa pejabat pemerintah mengatakan Israel berkonspirasi dengan kelompok pemberontak untuk mengacaukan negara. 


Sebagai negara berpenduduk 40 juta, Sudan telah berjuang untuk pulih dari kehilangan tiga perempat dari produksi minyaknya ketika Sudan Selatan memisahkan diri pada 2011.

Sumber: World Bulletin
Redaktur: Ibas Fuadi
Alami Krisis, Sudan Disarankan Normalisasi Hubungan dengan Israel - Kiblat

BERITA TERKAIT


Xi Jinping Instruksikan Agar Pasukan Cina Siapkan Perang 
Ahad, 6 Januari 2019 11:39
Foto: Presiden Cina Xi Jinping.
KIBLAT.NET, Beijing – Angkatan bersenjata Cina harus memperkuat rasa urgensi mereka dan melakukan segala yang mereka bisa untuk mempersiapkan pertempuran. Demikian kata Presiden Xi Jinping dalam pertemuan dengan para petinggi Cina, Jumat (04/01/2019).

Cina ingin meningkatkan kekuatan angkatan bersenjata di tengah sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dan meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat mengenai berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga status Taiwan.

Menurut laporan media resmi Xinhua, dalam pertemuan dengan pejabat tinggi militer Xi mengatakan bahwa Cina menghadapi risiko dan tantangan yang semakin meningkat. Angkatan bersenjata harus bekerja untuk mengamankan kebutuhan keamanan dan pembangunannya.

Xi, yang juga ketua Komisi Militer Pusat, mengatakan angkatan bersenjata harus menyusun strategi di era baru dan mengambil tanggung jawab untuk mempersiapkan dan mengobarkan perang.

“Dunia sedang menghadapi periode perubahan besar yang tidak pernah terlihat dalam satu abad, dan Cina masih dalam periode penting dari peluang strategis untuk pembangunan,” katanya.

Dia mengatakan angkatan bersenjata harus mampu menanggapi keadaan darurat dengan cepat. Juga meningkatkan kemampuan operasi bersama dan mempersiapkan jenis pasukan tempur baru.

Komentar Xi mengikuti sambutannya pada hari Rabu bahwa Cina masih memiliki hak untuk menggunakan kekuatan untuk mencapai “penyatuan kembali” dengan Taiwan dan mencegah kemerdekaan pulau itu.

Pidato Xi tentang Taiwan hanya beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-Undang Inisiatif Reasuransi Asia menjadi undang-undang, menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan pulau itu. 


Sumber: Channel News Asia
Redaktur: Ibas Fuadi
Xi Jinping Instruksikan Agar Pasukan Cina Siapkan Perang - Kiblat

BERITA TERKAIT





Tiada ulasan: