Mengenal Tradisi Sumsuman yang Jadi Penutup Setelah Acara Pernikahan. Ada Menu Spesialnya Lo
Tradisi sumsuman
BY AUDINA GALESHITA

Bagi orang Jawa, acara pernikahan adalah sesuatu yang harus disambut dengan bahagia dan penuh syukur. Dengan segala filosofisnya, ternyata mengakhiri rangkaian upacara pernikahan itu ada caranya sendiri. Salah satunya adalah dengan mengadakan acara kumpul bersama sambil menyantap makanan yang disebut dengan tradisi Sumsuman. Makanannya pun nggak sembarangan, ada satu makanan khusus yang harus disajikan.
Mungkin belum banyak yang paham soal tradisi Sumsuman yang dilaksanakan sejak dahulu. Bahkan kebanyakan sudah tidak melakukannya lagi. Tapi nggak ada salahnya buat tahu tentang acara ini sekaligus mengenal makna dalam dibalik tradisinya.
Tradisi Sumsuman dikenal sebagai ‘after party‘ acara pernikahan. Biasanya sih dilakukan bersamaan dengan pembubaran panitia pernikahan

Inilah acara yang diselenggarakan setelah upacara pernikahan sebagai tanda acaranya sudah selesai via www.tribunnews.com
Setelah upacara pernikahan berlangsung, biasanya pengantin akan mengundang orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk melakukan pertemuan. Mirip pesta, tapi yang ini unik dan beda. Pasalnya, acara ini dilangsungkan sekaligus untuk membubarkan panitia pernikahan yang sebelumnya pernah dibentuk
Dalam acara tersebut, biasanya dilakukan evaluasi, ucapan syukur dari yang mengadakan pernikahan, dan juga saling meminta maaf jika ada kesalahan

Biasanya semua yang terlibat ikut dalam acara sumsuman via news.detik.com
Mengenal Tradisi Sumsuman yang Jadi Penutup Setelah Acara Pernikahan. Ada Menu Spesialnya Lo
Ada Shalat Jahriyah dan Sirriyah, Ini Alasannya
Saad Saefullah

SHALAT merupakan suatu kewajiban bagi umat Muslim. Pelaksanannya akan lebih baik jika dilakukan secara berjamaah, karena pahala akan diperoleh berlipat ganda. Dalam setiap waktu shalat tersebut tak selamanya seorang Imam dalam shalat memimpin shalat dengan suara keras, tapi ada pula waktu-waktu yang menggunakan suara pelan.
Shalat dengan suara keras itu disebut dengan Jahriyah. Biasanya waktu shalat yang menggunakan jahriyah ini dilakukan pada waktu shalat shubuh, maghrib dan isya’. Lalu, shalat dengan suara pelan itu ialah Sirriyah. Dan yang menggunakan sirriyah ini dilakukan pada waktu dzuhur dan ashar. Mengapa harus ada yang demikian?
Pada permulaan tersebarnya Islam, kaum muslimin dalam keadaan lemah. Mereka shalat sembunyi-bunyi. Pada waktu fajar, kaum kafir Quraisy sedang nyenyak tidur. Maka dari itu, kaum muslimin melakukan shalat dengan suara keras.
Pada waktu maghrib dan isya orang-orang Quraisy sibuk dengan hiburan. Maka dari itu pulalah, kaum muslimin shalat dengan suara keras.
Hanya saja, pada siang hari, kafir Quraisy berkeliaran di mana-mana. Karenanya orang-orang Islam shalat dengan suara pelan.
Setelah Islam menjadi kuat (di Madinah) cara seperti di Mekkah tidak diubah, sampai Rasulullah SAW wafat. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani
Ada Shalat Jahriyah dan Sirriyah, Ini Alasannya - Islampos5 Perkara untuk Umat Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadhan
Saad Saefullah

RASULULLAH SAW bersabda dalam haditsnya: Telah dikasihkan kepada umat Nabi Muhammad lima perkara pada bulan Ramadhan yang mana belum pernah diberikan kepada umat sebelum Nabi Muhammad SAW. Kelima perkara itu diantaranya:
1. Bau mulutnya orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya kasturi.
2. Ikan-ikan di lautan memohon ampunan bagi orang yang berpuasa hingga mereka berbuka puasa.
BACA JUGA: Puasa Ramadhan Diampuni Dosa, Benarkah?
3. Allah SWT menghiasi surganya setiap hari bagi orang-orang yang berpuasa. Dan akan dihilangkan segala kesusahannya oleh Allah SWT.
4. Setan-setan yang jahat akan dibelenggu agar tidak dapat bebas menggoda manusia seperti yang biasa dilakukan di luar Ramadhan.
5. Allah SWT menghapus dosa orang-orang yang berpuasa di akhir bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, selagi kita masih berada pada bulan Ramadhan, marilah kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Memperbaiki diri dan meningkatkan iman mendekatkan diri pada Allah.
BACA JUGA: Ramadhan, Bukan Bulan Tobat Massal
Selain itu, memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan ini sangat baik dilakukan, karena tidak akan ada yang tahu selain Allah apakah Ramadhan di tahun depan kita masih diberikan kesempatan dan umur untuk merasakannya atau tidak. Maka dari itu, anggaplah Ramadhan tahun ini sebagai ramadhan terakhir kita, agar ibadah yang kita kerjakan lebih khusyuk. []
5 Perkara untuk Umat Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadhan - IslamposBintang-bintang Pelempar Syetan, Apa Maksudnya?
Saad Saefullah

TANYA: Di dalam Al-Quran terdapat ayat yang menjelaskan tentang bintang-bintang sebagai pelempar para syetan. Apa maksud dari bintang-bintang sebagai pelempar syetan itu sendiri?
JAWAB: Dikutip dari rumahfiqih.com, ayat yang anda maksud itu dalam bahasa arab aslinya begini:
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala, ” (QS. 67:5).
Allah SWT dalam ayat ini menggunakan kata mashabiih sebagai ungkapan yang kemudian sering diartikan sebagai bintang-bintang. Bentuk mufrad-nya (tunggal) adalah mishbah. Di dalam kamus, kata mishbah diartikan sebagai lampu, pelita, cahaya dan sesuatu yang menerangi.
Sebenarnya ada kata lain untuk menyebut bintang di dalam bahasa arab, yaitu najm. Dan Al-Quran punya satu surat yang judulnya An-Najm.
Bahkan ada kata najm yang maknanya bukan bintang, melainkan sering dipahami sebagai meteor, yaitu kata an-najmuts-tsaqib. Di dalam terjemahan sering diartikan sebagai bintang yang menembus.
Namun khusus pada ayat yang anda tanyakan, Allah SWT menggunakan istilah mishbah, yang artinya penerang atau lampu.
Dari sisi ilmu pengetahuan, tidak ada yang aneh bila seandainya kata mishbah itu kita artikan bintang. Dan bahwa bintang-bintang di langit itu dijadikan sebagai media untukmerajamsetan-setan. Justru karena bintang itu pada hakikatnya adalah matahari, malah pernyataan Al-Quran menjadi benar.
Di zaman dahulu, mungkin orang-orang beranggapan bahwa bintang itu benda-benda kecil yang seperti bintik-bintik kecil. Bahkan tidak tahu kalau bintang itu sangat besar dan merupakan bola gas pijar yang amat panas.
Hari ini justru kita tahu bahwa matahari selalu bergejolak, panasnya mencapai ribuan derajat, dan seringkali terjadi badai matahari (solar storm), di mana ada kekuatan lidah atau percikan api yang terlontar keluar. Lidah api inilah yang sangat masuk akal bila dijadikan perajam setan.
Bintang-bintang Pelempar Syetan, Apa Maksudnya? - IslamposAzab Kubur Bisa Meringankan Siksa di Neraka, Benarkah?
Saad Saefullah

TANYA: Adzab kubur bagi ahli tauhid, apakah bisa meringankan hukuman kelak di akhirat?
JAWAB: Dikutip dari konsultasisyariah.com, sebagian ulama menyebutkan, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi kaffarah (penebus) bagi dosa seseorang. Kita simak keterangan mereka.
Syaikhul Islam mengatakan, “Terdapat beberapa dalil dari al-Quran dan sunah bahwa hukuman terhadap perubatan dosa, bisa dihapuskan dari seorang hamba dengan 10 sebab.”
BACA JUGA: 9 Adab Ziarah Kubur yang Jarang Diketahui
Kemudian beliau menyebutkan sebab yang pertama adalah taubat. Lalu beliau sebutkan yang kedelapan,
“Sebab kedelapan, suasana mencekam yang terjadi di alam kubur, seperti pertanyaan kubur, himpitan kubur, dan suasana menakutkan di alam kubur, semua ini termasuk yang bisa menjadi kaffarah dosa,” (Majmu’ al-Fatawa, 7/501).
Ibnul Qoyim ketika membantah aqidah khawarij, juga menjelaskan, “Ketika mereka melakukan sebagian dosa yang bisa ditutupi dengan taubat nasuhah, istighfar, amal soleh yang menghapus dosa, musibah yang menghapus dosa, doa kaum muslimin untuk mereka ketika masih hidup maupun sudah meninggal, ujian di alam kubur dan di padang mashsyr,” (I’lam al-Muwaqqi’in, 2/304). []
Azab Kubur Bisa Meringankan Siksa di Neraka, Benarkah? - Islampos6 Hal yang Membuatmu Rugi di Bulan Ramadhan

BAGI umat Islam datangnya bulan Ramadhan merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan. Karena dari 12 bulan yang ada, hanya di bulan Ramadhan ini umat Islam bisa mendapatkan pahala yang berlipat. Namun sangat disayangkan jika kita tak mampu meraup keuntungan di bulan suci ini.
Ramadhan bisa disebut sebagai bulan hadiah. Dimana banyak sekali hadiah yang Allah bagi di bulan ini. Tentu mereka yang tak mendapatkan hadiah itu adalah orang yang paling rugi, karena belum tentu Ramadhan berikutnya mereka diberi kesempatan untuk mendapatkan keutamaan-keutamaan di bulan suci ini. Jika Anda tak ingin rugi di bulan penuh berkah ini, hindarilah 6 hal berikut.
1. Tidak berpuasa dan tidak beribadah dengan maksimal
Perintah puasa di bulan Ramadhan bagi setiap orang yang mengaku beriman sudah sangat jelas tertuang di surat Al Baqarah ayat 183. Namun kenyataannya, banyak diantara kita yang mengaku beriman, sehat dan tidak sedang berhalangan, namun tidak menjalankan ibadah puasa.
Padahal jika kita menilik pada rukun Islam, maka seseorang belum bisa dikatakan beragama Islam jika belum bersyahadat, menegakkan sholat dan mengerjakan puasa. Sementara zakat dan ibadah haji hanya diwajibkan kepada yang mampu saja.
BACA JUGA: Sambut Ramadhan, Ingat Pesan Rasulullah SAW
Selain itu, ada juga diantara kita dan mungkin termasuk yang berpuasa, namun tidak melakukan amal ibadah lainnya dengan maksimal. Puasa hanya sekadar puasa saja. Padahal bulan Ramadhan itu menyimpan potensi pahala yang tidak terbatas. Ibadah sunah pahalanya dihitung seperti ibadah wajib, dan ibadah wajib pahalanya dilipatgandakan sampai tak terhingga.
“…Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan Ramadhan pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya… (HR. Ibnu Huzaimah).
“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim).
6 Hal yang Membuatmu Rugi di Bulan Ramadhan - Islampos9 Hal yang Kerap Luput dari Perhatian Orang Saat Menikah. Persiapkan Dulu, Biar Nggak Berakhir Lawak
Hal yang nggak boleh terlupa saat menikah
BY IRADAT UNGKAI

#JanganGegabahNikah via https://www.youtube.com
Nikah merupakan satu fase hidup yang mesti dilewati. Momen seumur hidup sekali ini mesti dipersiapkan masak-masak. Nggak cuma soal calon, acara pernikahaannya pun mesti benar-benar dipikirkan. Jangan hanya modal nekat kalau kamu nggak mau menyesal di kemudian hari. Sudah banyak kasus pernikahan terasa kurang gereget atau bahkan ambyar gara-gara masalah teknis yang sebenarnya bisa dihindari.
Untuk itu, Hipwee Hiburan kali ini akan menguraikan hal-hal yang kerap luput dari perhatian orang saat hendak menikah. Meski terkesan remeh, 9 hal ini juga menentukan rasio keberhasilan pesta pernikahanmu nanti. Cekidot!
1. Kamu bukan Google Assistant yang otomatis menirukan perintah repeat after me, maka ijab kabul perlu dilatih juga. Biar nggak gagap atau salah ucap saat ijab.
2. Pikirkan kembali kalau mau undang mantan. Siapkah kamu atau mantanmu menahan gejolak rasa? Kalau nggak kuat, mending nggak usah daripada acara terganggu 😀
3. Selektiflah pilih MUA, biar nggak nyesel nanti pas lihat album foto. Masa iya sekali seumur hidup riasannya jelek?

4. Jangan menyepelekan sesi hiburan. Wedding band atau genre musik yang salah malah bikin pengunjung nggak nyaman. Masa iya nikahan musiknya metal -_-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan