KALA MAJLIS USAI
يَا رَبَّنَا اعْتَرَفْنَا # بِأَنَّنَا اقْتَرَفْنَا
وَأَنَّنَا أَسْرَفْنَا # عَلَى لَظَى أَشْرَفْنَا
(Wahai Tuhan kami, kami mengaku)
(dan sungguh kami telah melalaikan diri kami)
(dan kami dekat dengan neraka ladho)
فَتُبْ عَلَيْنَا تَوْبَةْ # تَغْسِلُ كُلَّ حَوْبَةْ
وَاسْتُرْ لَنَا العَوْرَاتِ # وَآمِنِ الرَّوْعَاتِ
(maka berilah kami taubat)
(yang membersihkan segala kesalahan)
(tutupilah aurat-aurat / kekurangan kami)
(dan berilah keamanan dari segala ketakutan)
وَاغْفِرْ لِوَالِدِيْنَا # رَبِّ وَمَوْلُوْدِيْنَا
وَالأَهْلِ وَالإِخْوَانِ # وَسَائِرِ الْخِلَّانِ
(dan ampunilah orang tua-orang tua kami)
(Wahai tuhanku, dan ampunilah anak-anak kami)
(dan istri-istri kami serta saudara-saudara kami)
(dan semua sahabat-sahabat kami)
وَكُلِّ ذِيْ مَحَبَّةْ # أَوْ جِيْرَةٍ أَوْ صُحْبَةْ
وَالمُسْلِمِيْنَ أَجْمَعْ # آمِيْنَ يَا رَبِّ اِسْمَعْ
(dan semua yang mempunyai rasa cinta kepada kami)
(atau yang bertetangga atau berteman dengan kami)
(dan semua orang-orang islam)
( Amiiin, dengarkanlah wahai Tuhanku,)
فَضْلًا وَجُوْدًا مَنَّا # لاَ بِاكْتِسَابٍ مِنَّا
بِالمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ # نَحْظَى بِكُلِّ سُوْلِ
(segala anugerah, pemberian dan karunia yang Engkau berikan)
(bukan disebabkan oleh amal perbuatan kami)
(berkat Al-Mustafa sang Rasul)
(kami meraih segala permintaan kami)
صَلَّى وَسَلَّمْ رَبِّي # عَلَيْهِ عَدَّ الْحَبِّ
وَآلِهِ وَالصَّحْبِ # عَدَدَ طَشِّ السُّحْبِ
(semoga Tuhanku selalu melimpahkan shalawat serta salamnya)
(kepada beliau sejumlah bilangan biji-bijian)
(dan kepada keluarga serta sahabatnya)
(Sejumlah rintik-rintik hujan yang turun dari awan)
وَالْحَمْدُ لِلْإِلَهِ # فِي الْبَدْءِ وَالتَّنَاهِ
(dan segala puji hanya bagi Allah)
(di pemulaan dan di akhir)
KALA MAJLIS USAI – dunia kertaslecek
LEBIH TAHU SOAL SHAF
Sholat berjamaah termasuk syiar penting dalam Islam. Hal tersebut tak mengherankan jika nyatanya ada beragam khilaf antara madzhab-madzhab yang memberikan label hukum wajib atau fardhu kifayah dalam mendirikanya. Tak kalah pentingnya adalah meluruskan shof, banyak hadits-hadits Nabi yang menyuruh kita untuk meluruskan shof dan jangan sampai menyisakan ruang untuk berlalu-lalangnya syaitan, karena syaitan mengambil kesempatan untuk memberikan was-was kepada orang yang shalat tersebut karena membiarkan celah tersebut terbuka. Rupanya, pengaturan shaf ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw. Dalam sebuah hadits riwayat sahabat Abdullah bin Umar Ra.:
أقيموا الصفوف ، وحاذوا بين المناكب ، وسُدُّوا الخلل ، ولِينُوا بأيدي إخوانكم ، ولا تذروا فرجات للشيطان ، ومن وَصَل صفاً وَصَلَه الله ، ومن قَطَع صَفاً قطعه الله .
Artinya: Luruskan shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian(berilah ruang jika ingin mengisi shof jamaah) dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)”.
Dan yang dirawayatkan oleh Abi Mas’ud:
استووا ،ولا تختلفوا ؛ فتختلف قلوبكم
Artinya: “Luruskanlah shof kalian, jangan sampai tercerai-berai, maka akan tercerai berailah hati-hati kalian”.
Oleh karenanya, sebagai seorang muslim agak aneh jika sampai tidak mengetahui informasi penting semacam ini. Soal tata cara sholat berjamaah, bagaimana cara membuat shaf yang benar menurut sunnah Nabi, begitu juga adab-adab dan kemakruhan yang bisa menggugurkan pahala shalat berjamaah.
Karena kita semua sendiri melihat, bahwa banyak dari saudara kita baik dari kalangan santri sendiri maupun orang awwam yang msih saja belum memahami dengan benar tata cara membuat shof yang benar yang sesuai dengan syariat. Oleh karena itu, kami akan menguraikan tata cara membuat shof dalam sholat berjamaah yang benar:
- Seorang ma’mum posisi tumitnya tidak boleh lebih maju dari posisi tumit imam. Maka, seandainya kaki seoarang ma’mum lebih besar dari imam sehingga melibihi jari-jari kaki imam, maka sah. Asalkan posisi tumit imam lebih maju dari posisi tumit ma’mum.
- Jika yang berma’mum satu orang, maka:
- Disunnahkan bagi ma’mum berdiri di bagian kanan imam dan mendur sedikit dari posisi imam.
- Jika seorang ma’mum berdiri dibagian kiri imam, maka imam disunnahkan untuk mengarahkannya sehingga dia sholat di bagian kanan imam.
- Jiak telah ada ma’mum yang berdiri di bagian kanan imam, lalu ada ma’mum yang baru
datang maka dia sholat di bagian kiri imam. Kemudia dua ma’mum tersebut mundur, atau imam tersebut maju. Dan lebih afdhol agar kedua ma’mum tersebut untuk mundur.* - Jika yang berma’mum dua orang sekaligus, maka dua orang tersebut langusung membut shof dibelakang imam dan merapatkan antara keduanya.
- Dan Ketika kita berada di tengah-tengah shalat berjamaah, tiba-tiba seorang makmum keluar dari barisan karena batal wudhunya, maka orang yang dibelakangnya disunnahkna untuk maju mengisi shof yang kosong tersebut. Walaupun demikian, kita harus tetap menjaga jumlah langkah kaki yang diambil ketika hendak mengisi shaf kosong itu. Hal ini disebabkan gerakan melangkah tidak termasuk dalam gerakan shalat dan harus dibatasi sampai 2 gerakan berurutan. Jika gerakannya sampai 3 kali atau lebih maka shalatnya batal karena termasuk gerakan yang banyak.
*= seandainya keduanya telah mundur, kemudian mereka tidak saling merapatkan, maka tetap mendapatkan fadhilah jamaah.
Dan harus diperhatikan juga, jika orang yang yang disebelah kanan mundur sebelum orang yang di bagian kiri takbirotul ihrom, maka hukumnya makruh. Begitu juga jika orang yang disebelah kanan tidak mundur.
Sumber :
- kitab busyrol karim karya as-Syeikh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin.
- http://www.nu.or.id/post/read/54253/cara-mengisi-shaf-yang-kosong
- https://islamqa.info/ar/36881
DOA FAJAR
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالمَيْنَ ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي، وَتَلُمَّ بِهَا شَعَثِي، وَتُرَدَّ بِهَا أُلْفَتِي، وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي، وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي، وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي، وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي، وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي، وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ،
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا يُبَاشِرُ بِهَا قَلْبِي، وَأَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَهُ عَلَيَّ وَرَضِّنِي بِمَا قَسَمْتَهُ لِي.
اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا، وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ، وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الصَّبْرَ عِنْدَ الْقَضَاءِ، وَالفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ، وَمَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ، وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلَ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِي، وَقَصُرَ عَمَلِي، وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الأُمُورِ، وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ، كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ.
اللَّهُمَّ وَمَا ضَعُفَ عَنْهُ رَأْيِي، وَقَصُرَ عَنْهُ عَمَلِي، وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِيْ وَأُمْنِيَّتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ، أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَإِنِّي رَاغِبٌ إِلَيْكَ فِيهِ، وَأَسْأَلُكَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مُهْتَدِيْنَ، غَيْرَ ضَآلِّينَ وَلا مُضِلِّينَ، حَرْبًا لِأَعْدَائِكَ، وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ النَّاسَ، وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ مِنْ خَلْقِكَ.
اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ، وَمِنْكَ الإِجَابَةُ، وَهَذَا الْجَهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلانُ وَ ﴿إِنّاَ لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ﴾ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ العَظِيْم, ذِي الْحَبْلِ الشَّدِيْدِ وَالْأَمْرِ الرَّشِيْدِ, أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيْدِ, وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُوْدِ مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ الشُّهُوْدِ الرُّكَّعِ السُّجُودِ وَالْمُوْفِيْنَ لَكَ بِالْعُهُوْدِ إِنَّكَ رَحِيْمٌ وَدُوْدٌ, وَأَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ.
سُبْحَانَ مَنْ تَعَطَّفَ بِالْعِزِّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ, سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيْحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الفَضْلِ وَالنِّعَمِ, سُبْحَانَ ذِي الْعِزِّةِ وَالْكَرَمِ, سُبْحَانَ ذِي الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ, سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي، وَنُورًا فِي قَبْرِي، وَنُورًا فِي سَمْعِي، وَنُورًا فِي بَصَرِي، وَنُورًا فِي شَعْرِي، وَنُورًا فِي بَشَرِي، وَنُورًا فِي لَحْمِي، وَنُورًا فِي دَمِي، وَنُورًا فِي عِظَامِي، وَنُورًا فِي عَصَبِي, وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُورًا مِنْ خَلْفِي، وَنُورًا عَنْ يَمِيْنِي، وَنُورًا عَنْ شِمَالِي، وَنُورًا مِنْ فَوْقِي، وَنُورًا مِنْ تَحْتِي، اللَّهُمَّ زِدْنِي نُورًا، وَأَعْطِنِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا, بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم. ﴿وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِين﴾. سبحان الله وبحمده, سبحان الله العظيم, أستغفر الله
Tiada ulasan:
Catat Ulasan