Kejamnya pengganas...
Tawanan Wanita Hadapi Kondisi Mengerikan di Penjara Damoun
Sodikin
PALESTINA–Para tahanan wanita Palestina di Penjara Damoun tengah menghadapi kondisi penjara yang sangat memprihatinkan. Sementara pengelola penjara tak mau menanggapi tuntutan mereka sedikit pun.
Dalam sebuah pernyataan, PCHR melaporkan tentang keluhan menyakitkan yang terus-menerus mengenai kondisi hidup dan kehidupan para tahanan perempuan yang buruk di Damoun.
Para tahanan menuntut kurangnya layanan penjara dan kelembaban yang tinggi, serta kegagalan administrasi penjara untuk menanggapi dasar mereka.
Para tahanan menjelaskan kepada para pengacara Komisi, keberadaan tempat-tempat untuk mandi di luar ruangan, dan bahwa ini adalah topik yang penting karena bertentangan dengan privasi mereka, dan menghitung waktu mandi dari masa revolusi.
Lemari penuh karat dan tua, tidak memiliki kursi, tidak ada dapur atau perpustakaan, dan buku atau kerajinan tangan tidak diperbolehkan.
Para tahanan juga mengeluh sakit lantaran lantai penjara yang terbuat dari beton, dan sangat dingin, dan kehadiran kamera di alun-alun.
Wolfen mengatakan bahwa kamar mandi tidak memiliki pintu, dan para tahanan menggunakan kulkas untuk menutup periode penggunaan, dan mencatat bahwa kondisi kunjungan ke orang tua sangat sulit, di mana mereka menunggu di Brix di luar Zinco (pelat timah) dan tidak ada kamar mandi.
Para tahanan menjelaskan bahwa ada masalah besar dan serius terkait dengan halaman dan keadaan ski karena hujan, dan masalah listrik karena Fuzut meledak karena tekanan, dan meminta untuk memindahkan mereka ke penjara, “Sharon” karena situasinya lebih baik.
Pasukan pendudukan menahan 46 tahanan Palestina di penjara mereka, 22 di antaranya adalah wanita. Mereka memiliki 86 anak yang kehilangan penglihatan dan kurang memiliki kasih sayang. []
SUMBER: PALINFOhttps://www.islampos.com/tawanan-wanita-hadapi-kondisi-mengerikan-di-penjara-damoun-141874/?
Menalar Ayat-Ayat Semesta, Membangun Hidup Lebih Baik
Rifki M Firdaus
SYAIKH Thanthawi, guru besar Al-Azhar Kairo mengulas dalam tafsirnya Al Jawahir, bahwa Al Qur’an memuat lebih dari 800 ayat tentang alam semesta, dan hanya sekitar 150 ayat fikih. Namun, para ulama telah menulis ribuan kitab fikih, tetapi nyaris tidak memperhatikan serta menulis kitab tentang alam raya dan isinya.
Hal ini jelas membuat banyak orang bertanya-tanya tentang korelasi sains dan ayat Al-Qur’an dengan hidup manusia.
Menjawab pertanyaan tersebut pada Kamis (28/03) Pengembangan Sumber Belajar SMART Ekselensia Indonesia mengadakan Diskusi Produktif Pendidikan bersama Dr. Agus Purwanto, Kreator SMA Trensains (SRAGEN & Jombang), dengan pembahasan Nalar Ayat-Ayat Semesta yang diadakan di Aula Al insan Dompet Dhuafa Pendidikan, Bogor, Jawa Barat.BACA JUGA: Mengamalkan Hadits Dhoif dalam Fadhoilul Amal
Menurut Agus, umat dan para ulama banyak menghabiskan waktu untuk membahas persoalan fikih, dan sering sekali berseteru serta bertengkar karenanya. Mereka lalai atas fenomena terbitnya matahari, beredarnya bulan, dan kelap-kelipnya bintang.
Mereka abaikan gerak awan di langit, kilat yang menyambar, listrik yang membakar, malam yang gelap gulita, dan mutiara yang gemerlap. Mereka juga tak tertarik pada aneka tumbuhan di sekitar, binatang ternak, maupun binatang buas yang bertebaran di muka bumi, dan aneka fenomena serta keajaiban lainnya.
Padahal di dalam Al-Quran semua sudah dijelaskan secara detail tanpa ada satu unsur pun terlewat di dalamnya.
“Apakah sains tidak relevan dalam Islam? Padahal dalam sejarah keilmuan tercatat bahwa sains modern merupakan sumbangan para ilmuwan muslim terhadap peradaban dunia, terutama ketika Eropa berada dalam dark age,” papar Agus dihadapan 70 peserta.
Selama tiga jam para peserta dikenalkan dan diajak menyelami ayat-ayat semesta di dalam Al Qur’an. Agus menambahkan jika Al-Qur’an dan sains telah melahirkan ilmuan-ilmuan besar seperti Al-Biruni ahli fisika dan kedokteran, Al-Razi ahli kimia, Al-Khawarizmi ahli matematika, Ibnu Haitsam ahli optik, serta nama-nama seperti Ibnu Sina, Ibnu Farabi, Ibnu Khaldun, Al-Kindi, Ibnu Batutah, Ibnu Rusyd, Al-Saghani, dan masih banyak nama besar lainnya.
Dalam penjelasannya Agus menekankan bahwa sesungguhnya Islam dan Al-Quran tidak pernah bertentangan apalagi bermusuhan dengan sains. Dalam buku Ayat- Ayat Semesta yang ia karang, dan lewat diskusi produktif pendidikan ia ingin menunjukkan bagaimana Al-Quran justru menjadi sumber dari sains modern. Sains dikonstruksi berdasarkan inspirasi wahyu Allah Swt. dalam bangunan ilmu pengetahuannya.
“Al-Qur’an tidak sekedar menjadi basis nilai. Di dalamnya mengandung 800 ayat tentang alam, sains, juga teknologi. Maka, Al-Qur’an bisa menjadi epistemologi dalam ilmu, sumber inspirasi dalam kehidupan. Penting diingat jika kita lupa pada sang pencipta maka hidupnya tak akan seimbang. Karena dalam hidup yang utama adalah Allah, maka penting bagi manusia untuk selalu membangkitkan kesadaran akan kebesaran-Nya dalam setiap aktivitas,” tutupnya. []
https://www.islampos.com/menalar-ayat-ayat-semesta-membangun-hidup-lebih-baik-141938/?Innalillahi, Mengerikannya Pengurusan Jenazah Orang yang Bunuh Diri
Adam
SYED Sohleh Syed Jalaluddin dari Malaysia mempunyai sebuah pengalaman yang mendalam ketika mengurus jenazah orang yang bunuh diri. Syed Sohleh memang sehari-hari bekerja sebagai seorang pengurus jenazah.
Berikut adalah pengalaman beliau yang disitat dari akun facebook resminya.
“Ada perasaan enggan ketika mendapat panggilan dari rumah sakit untuk mengurus satu jenazah. Antara resah gelisah dan gundah seakan bercampur tanpa henti. Namun karena tanggung jawab dan amanah, saya bergegas ke rumah sakit dengan perasaan berat hati yang terus mengiringi.
Berbekal pengalaman sebelumnya, saya akhirnya dapat menguasai perasaan seperti ini. Saya hanya mampu berdoa agar jangan diuji oleh kesulitan maupun dipertemukan dengan kejadian yang aneh-aneh karena siapalah saya yang mampu melawan kuasa Allah SWT. Saya terus berdoa agar terus diberi kekuatan oleh Allah SWT, berharap bahwa mengurus jenazah ini baik-baik saja.
Saya bersama dengan Ustaz Muhd Aidil Zainol Bahar dan tiga orang sahabat lainnya, segera ke rumah sakit dan terus menuju ke kamar mayat. Sebelumnya saya mengisi beberapa dokumen penting sebelum pengurusan dilakukan.
Keluar Najis Tiada Henti
Akhirnya, tiba saat yang makin membuat jiwa berdebar, padahal sudah-sudah bertahun saya mengurus jenazah. Saya terus berdoa agar diberi kekuatan untuk menyelesaikan pengurusan ini hingga selesai. Dengan lafaz bismillah saya menarik tirai jenazah secara perlahan-lahan. Saat membuka kain yang menutupi wajahnya, dan saya melihat situasi yang amat mengerikan. Lidah jenazah itu terjulur dan wajahnya berkerut seakan menahan kesakitan yang amat berat. Ada banyak lebam bekas jeratan di lehernya.
Saya coba mengumpulkan kekuatan yang ada dan beserta empat sahabat lainnya, mengangkat jenazah ke atas tempat pengurusan. Masing-masing memegang anggota tibuh jenazah namun tanpa diduga, tangan dan bahu kami terasa amat sakit. ALLAH HU AKHBAR! Jenazah ini amat berat sekali, padahal tubuhnya begitu kecil dan masih berumur sektiar 20-an. Tidak sampai di situ saja, tenaga kami berempat kembali diuji tatkala ke tempat mandi. Jarak yang dekat terasa amat jauh dan saya secara pribadi langsung habis tenaga, begitu juga sahabat yang lain. Tapi saya tidak mengeluh dan di hati hanya berdoa agar Allah SWT membantu menyelesaikan tugas memandikan jenazah ini.
Kali ini Allah SWT benar-benar ingin memperlihatkan kekuasaan-Nya. Saat menyucikan jenazah, najis yang keluar dari duburnya amat banyak dan tanpa henti. Saya mengurut perlahan-lahan perutnya dengan tujuan ingin mengeluarkan lagi najis yang ada. Setelah memastikan benar-benar bersih, saya mengeringkan jenazah dengan meratakan air pada anggota yang lain namun setiap kali tubuhnya digerakkan, setiap kali itulah najisnya masih keluar dalam jumlah yang banyak.
Kami meneruskan proses memandikannya hingga selesai dan ketika didapati najisnya telah berhenti, maka urusan kafan pun kami mulai. Namun perkara yang sama masih terjadi tatkala kami mulai meletakkan jenazah di atas kain kafan. Sekali lagi proses pembersihan dilakukan dan kain kafan perlu ditukar segera. Kali ini saya menyumbat kapas sebanyak mungkin disamping doa yang tiada henti di dalam hati kepada Allah SWT agar mengampuni segala dosa jenazah ini semasa hidup dan meringankan urusan mengafaninya. Alhamdulillah, najisnya berhenti mengalir dan kami meneruskan proses mengafani.
Perasaan lega itu ternyata hanya hinggap sebentar saja. Sekali lagi kami diuji tatkala mengafani jenazah, mengalir darah dari mulut dan hidungnya. Situasi seperti ini lumrah kami temui tatkala mengurus jenazah yang mengalami pendarahan di bagian dalam. Tanpa membuang waktu lagi, kami menyucikan darah tersebut dengan kapas dan jenazah bisa dishalatkan dan kemudian dikuburkan.
Gantung Diri karena Putus Cinta
Menyingkap sedikit latar belakang kematian jenazah, menurut berita yang saya peroleh, lelaki tersebut meninggal dunia akibat gantung diri pada kipas angin di kamarnya setelah putus cinta dan ditinggalkan oleh kekasih hati. Kekecewaannya semakin berlanjut ketika tahu kekasihnya menikah dengan lelaki lain lantas memaksanya mengambil jalan singkat dengan membunuh diri.
BACA JUGA: Jenazah yang Bunuh Diri Tidak Dikafani?
Saya turut maklum bahwa keluarga mayit enggan mengurus jenazahnya dan setelah beberapa hari berada di kamar mayat, warisnya masih enggan menuntut jenazah sehingga pihak rumah sakit menghubungi saya.
Peristiwa ini masih segar di ingatan saya walaupun telah lama berlaku. Saya menasihati sidang pembaca agar berhati-hati dalam bercinta. Carilah cinta Allah SWT dahulu niscaya Allah SWT akan menakdirkan cinta buat kita. Senantiasa berpikiran positif dan mendekatkan diri pada Allah SWT agar setiap tindakan kita tidak tersasar ke arah kemungkaran dan jalan yang tidak diridhai.
Mudah-mudahan akhir hidup kita dalam khusnul khotimah dan jangan disebabkan karena gagal bercinta terhadap makhluk kita dan hanya mengantarkan kita menjadi tamu di gerbang neraka. Nauzubillahimindzalik.” []
https://www.islampos.com/innalillahi-mengerikannya-pengurusan-jenazah-orang-yang-bunuh-diri-141811/?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan