Jumaat, 28 Februari 2020

Tak pandai menipu, xlayak jadi ahli politik. 9809


ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

Allah berfirman yang bermaksud “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS: Al Imran 3:185)

Firman Allah yang bermaksud: “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (QS. Al-A’raf : 157)
Fahamilah...

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." [QS. Al Baqoroh 201.]

Do'a "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar"

Jadi ahli politik lidah mesti cabang? Cam lidah biawak

Lidah bercabang - Lidah bercabang merupakan lidah yang terbelah dua cabang di hujungnya. Ciri ini amat banyak ditemui pada kebanyakan spesis reptilia. Reptilia menghidu dengan hujung lidahnya dan lidah yang bercabang membolehkannya untuk forked tongue allows them to sense from which direction a smell is coming Wikipedia 

MAKSUD PERIBAHASA
Kamus Peribahasa dan Simpulan Bahasa Melayu 


Lidah bercabang = Maksudnya Percakapan yang tidak boleh dipercayai kerana selalu berubah-ubah.
Belajar tinggi-tinggi, kemudian berkecimpung dalam arena politik bukan jaminan seseorang itu amanah dan jujur, kalau membelakangi Islam dalam penerimaan hatinya dan amalan kehidupan peribadinya. 

Apakah ahli politik sebegini jenis manusia kurang kasih sayang? Agaknya dulu-dulu mereka yang belajar politik, juga diajar menipu? Takkanlah dalam Sains Politik diajar juga cara menipu pengikut, pengundi dan rakyat jelata.  Pandai menipu maka senanglah jadi ahli neraka sebab masa di dunia relakan diri rohnya jadi geng iblis laknatullah. Astaghfirullahalazim. Nauzubillahminzalik

Jenis khianat neh, toleransi payah nak timbul dalam jiwanya. 

Kita doakan Allah kekalkan taufik dan hidayah untuk kita dan jenis-jenis khianat neh diberi taufik dan hidayah sebelum terus hanyut dan sebelum die. 

Firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam Surah as-Saff: ayat 2-3, tafsirnya: "Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! Amat besar kebenciannya di sisi Allah- kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya."

Seolah-olah yang pandai menipu sahaja layak berpolitik dan yang tak pandai menipu dalam politik bakal disisih atau dipenjarakan. Satu persoalan ...Dah terbiasa menipu minda pengikut dan pengundi, takkanlah mereka boleh berlaku jujur kepada kewangan, peruntukan dan sebagainya yang berkaitan duit yang bukan milik mereka. 
Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh SIAPAKAH SAHABAT SEJATI Sahabat sejati buk...
Buya Hamka
"Presiden Soekarno pernah 'menyerang' ulama besar di masanya, Buya Hamka. Bersama Mohammad Yamin, Soekarno melalui headline beberapa media cetak asuhan Pramoedya Ananta Toer melakukan pembunuhan karakter atas diri Hamka, namun tak sedikit pun fokus Hamka bergeser dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Sebab terlalu kuatnya karakter Hamka, di tahun 1964, Soekarno tak sungkan-sungkan menjebloskan ulama besar asal Minangkabau ini ke dalam penjara tanpa melewati persidangan.
2 tahun 4 bulan lamanya Hamka dipenjara, apakah lantas ia bersedih, mendendam dan mengutuk-ngutuk betapa jahatnya Soekarno padanya?
Tidak! Hamka justru bersyukur bisa masuk penjara. Di dalam terali besi itu ia punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan 30 juz Tafsir Alqur'an yang dikenal dengan Tafsir Al-Azhar.
Lantas, bagaimana dengan ketiga tokoh tadi? Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno?
Ternyata Allah masih sayang pada mereka, Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno. Kekejian mereka pada Buya Hamka tidak harus diselesaikan di akhirat. Allah mengizinkan masalah ini diselesaikan di dunia.
Di usia senja, Pramoedya mengakui kesalahannya di masa lalu. Ia mengirim putrinya, Astuti dengan calon suaminya, Daniel yang mualaf untuk belajar Islam pada Hamka sebelum mereka menjadi suami istri. Apakah Hamka menolak? Tidak! Justru dengan hati yang sangat lapang Hamka mengajarkan ilmu agama pada anak dan calon menantu Pramoedya tanpa sedikit pun mengungkit-ungkit kekejaman Pramoedya. Astuti, anak perempuan Pramoedya pun menangis haru melihat kebesaran hati ulama besar ini. Hamka juga yang menjadi saksi atas pernikahan anak Pramoedya.
Saat Mohammad Yamin sakit keras, ia meminta orang terdekatnya untuk memanggil Hamka. Dengan segala kerendahan hati dan penyesalannya pada ulama besar ini, Mohammad Yamin meminta maaf atas segala kesalahannya. Dalam kesempatan nafas terakhirnya, tokoh besar Indonesia, Mohammad Yamin pun meninggal dunia dengan ucapan kalimat-kalimat tauhid yang dituntun oleh Hamka.
Begitu juga dengan Soekarno, Hamka justru berterima kasih dengan hadiah penjara yang diberikan padanya karena berhasil menulis buku yang menjadi dasar umat Islam dalam menafsirkan Al Qur'an. Tak ada marah, tak ada dendam, ia malah merindukan tokoh besar Indonesia, proklamator bangsa karena telah membuat ujian hidup sang Buya menjadi semakin berliku namun sangat indah. Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua. Tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke rumah Hamka membawa secarik kertas bertuliskan pendek;
“Bila aku mati kelak, aku minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”
Hamka langsung bertanya pada sang ajudan, "Di mana? Di mana beliau sekarang?" Dengan pelan dijawab, "Bapak sudah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso."
Mata sang Buya menjadi sayu dan berkaca-kaca. Rasa rindunya ingin bertemu dengan tokoh besar negeri ini malah berhadapan dengan tubuh yang kaku tanpa bisa berbicara. Hanya keikhlasan dan pemberian maaf yang bisa diberikan Hamka pada Soekarno. Untaian doa yang lembut dan tulus dipanjatkannya saat menjadi Imam Shalat Jenazah Presiden Pertama Indonesia.
Terima kasih Buya, atas pembelajaran kehidupan dari cerita hidupmu...

"SIAPAKAH SAHABAT SEJATI?

Sahabat sejati bukanlah dia yang selalu membenarkan perkataanmu, tapi dia yang selalu berkata benar kepadamu, walau kadang perkataan benar menyinggung perasaan.

Sahabat yang tulus adalah dia yang tulus menasihatimu demi kebaikanmu, bukan dia yang tulus memuji pada sesuatu yang tidak terpuji.

Sahabat sejati adalah yang tidak mencelakakan dirimu baik di dunia maupun di akhirat.

Dan "PERSAHABATAN SEJATI" ialah mereka yang mengikat persahabatan dengan tali iman. Karena ia akan terus kekal hingga hari kiamat.

Bukan persahabatan yang dibangun diatas nafsu dan kelalaian, karena ia tidak kan lama bertahan.


Bahkan di akhirat pun mereka saling bermusuhan.

ALLAH Jalla wa Ala berfirman, “Sahabat2 karib (di dunia) pada hari itu (kiamat) akan saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang - orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf (43) : 67)

Dan sungguh rugi orang - orang yang mengambil sahabat dari orang - orang yang jauh dari agama ALLAH, karena kelak justru mereka akan menyesal dengan penyesalan yang amat dalam.

Betapa tidak? Karena ALLAH Jalla wa ‘Ala telah berfirman, “Pada hari ketika orang - orang zhalim menggigit jari tangan mereka, seraya berkata “Duhai, seandainya dahulu aku mengambil jalan bersama Rasul (utusan ALLAH).

Duhai seandainya aku TIDAK MENJADIKAN FULAN sebagai SAHABATKU.

Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari petunjuk (Al-Qur’an) ketika ia datang kepadaku, dan sungguh setan benar - benar licik terhadap manusia.” (QS. Al-Furqan (25) : 27-29)

Maka, carilah sahabatmu dr mereka yg beriman saja.


Note:
Semoga Bermanfa'at... Bilamana catatan ini dirasa bermanfaat bagi Para Sahabat, Maka silahkan Sebarkanlah dgn cara klik tombol "share/bagikan" dibawah catatan ini, semoga membawa PERUBAHAN ke yang lebih baik bagi Bangsa ini & menjadi amal jariyah bagi kita semua, Aamiin...

"Barang siapa MENUNJUKKAN pada KEBAIKAN , maka baginya PAHALA seperti orang yang MELAKUKANnya ." (HR.Muslim)

# semoga bermanfaat #
  — 

Tiada ulasan: