Khamis, 12 Mac 2020

Senggama menuruti tata cara Islam. 9918


Cara Bersetubuh yang Terbaik Menurut Islam.  
        Kamis, 5 Maret 2020 - 21:48 WIB                
Setiap syahwat dapat membuat hati menjadi keras, kecuali syahwat untuk bersenggama dengan istri. Foto Ilustrasi/Ist
Islam adalah agama yang sempurna karena tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Rabb-Nya, tetapi juga mengatur urusan manusia dan keluarga. Berikut ini kita bahas adab dan tata krama hubungan suami istri (jima') berdasarkan perspektif Islam. Dalam Kitab Qurrotul 'Uyun karangan Syeikh Muhammad At-Tihami bin Al-Madani Kanun yang merupakan syarah (kitab penjelas) atas Kitab Nazhom (syair-syair) Syeikh Ibnu Yamun menjelaskan secara detail bagaimana adab bersetubuh dan posisi yang baik. Seorang ulama, Syeikh AbuBakarAl-Waroqiberkata:"Setiap syahwat dapat membuat hati menjadi keras, kecuali syahwat untuk bersenggama dengan istri. Maka sesungguhnya syahwat untuk melakukan senggama itu dapat membersihkan hati. Oleh karena itu para Nabi melakukan senggama."

Baca Juga: 


Syeikh Ibnu Yamun mengatakan dalam melakukan senggama ada tata kramanya. Sebagian dari tata krama itu seorang suami hendaknya membersihkan hatinya dengan bertobat dari semua dosa. Dianjurkan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat atau lebih kemudian berdoa.

Ketika memasuki kamar, dahulukan kaki kanan dan kemudian mengucap: "Bismillahi wassalamu 'ala Rasulillah Assalamu 'Alaikum". Kemudian suami menghadap istrinya dan memberi salam kepadanya.

Disunnahkan bagi yang hendak bersenggama, menyebut nama Allah Ta'ala. Kemudian membaca doa yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam kitab sahihnya: BISMILLAHI, ALLOHUMMA JANNIBNAS-SAYTOONA WAJANNIBIS-SAYTOONA MAA ROZAQTANA. (Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah setan dari kami, dan jauhkanlah setan dari sesuatu yang telah Engkau rizqikan kepada kami).

Maka apabila dari persenggaman itu Allah takdirkan lahirnya anak, maka setan tidak akan mampu mencelakakan/menjerumuskan anak itu. Dalam Kitab Al-Qosthalani dari Mujahid disebutkan, orang yang tidak menyebut nama Allah ketika bersenggama, maka setan akan ikut masuk melalui lubang zakar dan dan ia pun ikut bersenggama bersamanya. Na'udzubillahi min dzalik.

Setiap istri disunnahkan menghiasdiridan memakaiwangi-wangian untuksuaminya, bukan untuk orang lain.Suami tidak menyetubuhi istrinya dalam keadaan berpakaian. Suami hendaknya melepas semua pakaian istrinya, kemudian bersetubuh dalam satu selimut. Rasulullah SAW ketika hendak bersenggama beliau menggunakan tutup kepala dan melirihkan suaranya serta berkata kepada istri beliau: "Hendaklah kamu tenang".

Cara Jima' yang Terbaik

Syeikh Ibnu Yamun menjelaskan, seorang suami hendaklah memulai dengan bersenda gurau dengan istrinya. Juga bermain-main dengan istrinya dengan sesuatu yang dibolehkan seperti meraba, merangkul, dan mencium istrinya.

Cara bersenggama yang membuat istri merasakan kenikmatan adalah hendaklah sang istri tidur berbaring. Kemudian suami menelungkupkan tubuhnya di atas tubuh istrinya dalam keadaan kepala lebih rendah dari pantatnya. Disarankan sang suami mengganjal (maaf) bokong istrinya dengan bantal.

Syeikh Ibnu Yamun mengatakan, ketika akan melakukan senggama, hendaklah suami memegang zakarnya dengan tangan kiri, buka tangan kanan. Lalu mengusap-ngusap kepala zakarnya di atas bibir farji (vagina), kemudian zakarnya itu dimasukkan ke dalam farji. Janganlah ia mencabut zakarnya, sebelum ejakulasi.

Ketika akan merasakan ejakulasi, hendaklah suami memasukkan tangannya ke bawah pinggul istrinya. Kemudian ia angkat pinggul istrinya itu. Sesungguhnya suami istri akan merasakan kenikmatan yang tidak bisa digambarkan.

Bagi seorang suami ketika hendak keluar air mani, dianjurkan membaca firman Allah Taala secara pelan: "ALHAMDULILLAHILLADZI KHOLAQO MINAL MAAI BASYARON FAJAALAHU NASABAN WA SIHRON WAKAANA ROBBUKA QODIIRON". (Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dari air mani manusia, maka ia menjadikan manusia itu beranak pinak, dan adalah Tuhanmu itu Maha Kuasa).

Ibnu Yamun juga menjelaskan, apabila seorang suami lebih dahulu keluar mani dari istrinya, maka dianjurkan untuk tidak mencabut zakarnya sampai istrinya keluar air maninya, karena hal itu merupakan sunnah. Dalam suatu hadis disebutkan: "Buatlah mereka (para istri) ridha, maka sesungguhnya keridhoan mereka berada di farji-farji mereka."

Dalam hadis lain disebutkan, "Syahwat itu ada 10 bagian, 9 bagian untuk wanita, dan 1 bagian untuk pria. Hanya saja Allah Ta'ala telah menutupi kaum wanita dengan sifat malu." Adapun tanda-tanda keluar mani bagi istri adalah, keningnya berkeringat dan dekapannya kepada suaminya bertambah kuat. Sebagian dari tanda-tanda yang lain adalah lemas persendiannya, dan ia malu memandang suaminya dan terkadang bisa membuat ia gemetar.

Ibnu Yamun menjelaskan bahwasanya diperbolehkan melakukan jima' di setiap waktu, baik malam maupun siang. "Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki." (QS. Al Baqarah: 223).

Namun, Ibnu Yamun menjelaskan, disunnahkan melakukan jima' pada malam Jumat, karena malam Jumat adalah malam paling utama dalam satu minggu. Nabi SAW bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat kepada orang yang ia menyebabkan orang lain mandi wajib dan ia pun mandi wajib."

(rhs) 
Rusman Siregar Kamis, 12 Maret 2020 - 17:51 WIB          
Seorang suami yang hendak berjima' dengan istrinya dianjurkan untuk bercumbu dan didahului mencium kepala istrinya. Foto Ilustrasi/Ist 

Dalam Kitab Qurrotul 'Uyun karangan Syeikh Muhammad At-Tihami bin Al-Madani Kanun yang merupakan syarah (kitab penjelas) atas Kitab Nazhom (syair-syair) Syeikh Ibnu Yamun menjelaskan secara detail bagaimana adab dan cara terbaik dalam jima' (bersetubuh). Seorang suami yang hendak bersetubuh (jima') dengan istrinya dianjurkan untuk bercumbu dan didahului mencium kepala istrinya. Syeikh Ibnu Yaman mengatakan, apabila jima' tidak didahului dengan bermain-main (bercumbu rayu), maka hal itu dapat menyebabkan percekcokan dan perselisihan. Bahkan bisa menyebabkan anak yang terlahir dalam keadaan bodoh dan lemah otaknya. 

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Kitab An-Nashihah bahwa suami yang melakukan pemanasan (cumbu raya) akan mendapat pahala besar. Dari Sayyidah Aisyah radhiallahu 'anha (RA) ia berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: "Barang siapa memegang tangan istrinya kemudian ia merayunya, maka Allah tetapkan baginya satu kebaikan, dan Allah hapus baginya satu keburukan dan Allah angkat baginya satu derajat. Dan apabila ia memeluk istrinya, maka Allah tetapkan baginya sepuluh kebaikan, dan Allah hapus baginya sepuluh keburukan dan Allah angkat baginya sepuluh derajat. Apabila ia mencium istrinya, maka Allah tetapkan baginya dua puluh kebaikan, dan Allah hapus baginya dua puluh keburukan dan Allah angkat baginya dua puluh drajat. Dan apabila ia menjima' istrinya, maka hal itu lebih baik baginya daripada dunia beserta isinya." 

Baca Juga: 
Habib Husain Luar Batang Islamkan Orang India Sebelum Berdakwah di Jakarta
https://kalam.sindonews.com/read/1542391/70/habib-husain-luar-batang-islamkan-orang-india-sebelum-berdakwah-di-jakarta-1583055823
Apa Hukum Memakai Sorban? Ini Kata Habib Munzir Al-Musawa
https://kalam.sindonews.com/read/1540912/70/apa-hukum-memakai-sorban-ini-kata-habib-munzir-al-musawa-1582887502

Rasulullah SAW juga bersabda:"Janganlah salah seorang dari kalian menjima' istrinya sebagai mana jimaknya binatang. Akan tetapi hendaklah ada antara mereka berdua perantara, Maka Sahabat bertanya: "Apakah perantara itu wahai Rasulullah?' Maka Nabi SAW berkata: "Berciuman dan rayuan." 

Di antara tata krama jima' lainnya adalah dilakukan setelah perut terasa ringan dan tubuh benar-benar segar. Karena senggama dalam keadaan perut kenyang dapat menimbulkan rasa sakit, mengundang penyakit tulang, dan lain-lain. Karena itu, bagi orang yang ingin menjaga kesehatan, hal-hal seperti itu sebaiknya dihindari. Disebutkan, ada tiga perkara yang terkadang dapat mematikan seseorang, yaitu: 

1. Bersetubuh dalam keadaan lapar. 
2. Bersetubuh dalam keadaan sangat kenyang.
3. Bersetubuh setelah makan ikan dendeng kering.

Kemudian, syariat juga melarang melakukan jima' ketika istri haid dan nifas serta sempitnya waktu salat fardu. Larangan berjima' ketika istri sedang haid disebutkan dalam Al-Qur'an: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang haid, katakanlah bahwa darah haid itu adalah kotoran (najis) maka jauhilah para istri ketika haidnya." (QS. Al-Baqarah: 222)

Syeikh penazham menjelaskan, hendklah jima' dihindari di malam-malam berikut:

1. Malam Idul Adha, karena ada keterangan yang mengatakan sesungguhnya jima' di malam itu dapat menyebabkan anak terlahir dalam keadaan mempunyai sifat pembunuh.

2. Malam akhir dari setiap bulan, karena ada hadis Nabi SAW: "Janganlah berjima' di awal dan pertengahan setiap bulan (Hijriyah)."

3. Imam Al-Ghozali berkata: "dimakruhkan jima' di tiga malam dari setiap bulan, di awal, akhir dan pertengahan." 

Menurut suatu keterangan bahwa setan menghadiri orang yang jima' di malam-malam tersebut. 

Wallahu A'lam Bisshowab. 

Tata krama lainnya, hendaklah jima' dilakukan di tempat yang aman dari pendengaran seseorang. 

Posisi Terbaik dalam Berjima'

Syeikh Penazham menjelaskan, sesungguhnya jima' diperbolehkan dalam segala sifat (gaya) sebagaiman firman Allah Ta'ala: "Maka datangilah ladangmu (istri-istrimu) sekehendak kamu." Namun, para ulama menganjurkan untuk menjauhi jima' dalam keadaan berdiri.

Berkata Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA: "Istri itu laksana kendaraan suami, kapan saja suami boleh menaikinya. Akan tetapi sifat yang paling disukai adalah naik ke atas istri dengan perlahan dan lemah lembut". Namun, dibolehkan dengan gaya yang lain, seperti dari arah belakang, yaitu tempat jadinya anak (farji), bukan dubur.

Di dalam satu hadis disebutkan, ada seorang perempuan menemui Nabi SAW kemudian bertanya: "Sesungguhnya suamiku menjima' aku dari arah belakang, maka Nabi SAW berkata: "Tidak apa apa, apabila tetap di satu lubang (vagina)."

Sebagian orang-orang mengatakan, bahwa sifat/gaya jima dari arah belakang paling lezat dari gaya jima' yang lain. Jima' dihindari dalam keadaan berdiri, karena dapat membuat ginjal dan bersendian menjadi lemah. Begitu juga dalam keadaan duduk, dapat memyebabkan sakit ginjal, perut dan urat, dan juga dapat mempercepat timbulnya luka baru. Sedangkan dalam keadaan miring dapat membahayakan pantat (bokong). Selain itu, hendaklah dihindari posisi istri di atas suami, karena hal itu dapat menyebabkan sakitnya saluran kencing dan buah zakar.

Dalam Kitab An-Nasihah dijelaskan bahwa jima' dalam keadaan miring dapat menyebabkan lemah dan sakitnya salah satu pinggang dan mempersulit keluarnya air mani. Dalam Syarah Al-Waqhlisiyah dijelaskan: "Janganlah suami menjima' istrinya dalam keadaan duduk, karena hal itu akan mempersulit sang istri. Begitu juga dalam keadaan miring, karena hal itu dapat membuat salah satu pinggang menjadi lemah. Begitu juga jangan berjima' dalam keadaan istri di atas suami dapat mempersulit kehamilan.

Syeikh Ibnu Yamun mengatakan, posisi paling baik dalam berjima' adalah istri dalam keadaan terlentang dengan mengangkat (meninggikan) kedua kakinya. Karena gaya seperti itu adalah gaya bercinta yang paling baik. Ibnu Yamun juga berkata: "Hindarilah memandang farji (kemaluan) masing-masing serta bercakap-cakap ketika jima."

Adapaun jima' melalui dubur itu dilarang dalam syariat, dan orang yang melakukannya akan dilaknat. Kemudian, diharamkan bagi suami menjima' istrinya sambil menghayalkan perempuan lain, karena yang demikian itu sama halnya dengan zina.

Setelah selesai berjima', suami istri disunnahkan mencuci kemaluannya dan berwudhu ketika hendak tidur. Alangkah baiknya jika sanggup untuk mandi besar terlebih dahulu, karena mandi besar setelah jima' dapat membuat tubuh segar dan suci dari hadas besar. [Baca Juga: Cara Bersetubuh yang Terbaik Menurut Islam (1)] [https://kalam.sindonews.com/read/1547260/70/cara-bersetubuh-yang-terbaik-menurut-islam-1-1583419706]

Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)
Rujukan: 
Cara Bersetubuh yang Terbaik Menurut Islam (1)
https://kalam.sindonews.com/read/1547260/70/cara-bersetubuh-yang-terbaik-menurut-islam-1-1583419706
Cara Bersetubuh yang Terbaik Menurut Islam (2)
https://kalam.sindonews.com/read/1554310/70/cara-bersetubuh-yang-terbaik-menurut-islam-2-1584010272


Tiada ulasan: