بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Munafik dan kafir laknatullah sebenarnya pemberontak dan pengganas. KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™. >>> ... ENTRY SETERUSNYA <<< . eaho™. ('_') Google Translate ('_') .
Follow my tweet: (AlWaser) .
Vivek V Velan
A Malaysian Indian Speaks.
You and I, we are not so different.
We grew up in the same multi-racial neighbourhood, playing in the same padang and enjoying the same food. We come from a modest family, parents who strive hard to not only provide for the family but for a better future for their children. We grew up blinded to each other’s race and religion. We lived and loved as one, free from the indoctrination of society so adamant in changing us to become part of a divided system that would one day destroy our beloved Malaysia.
I remember once coming home from primary school crying having been thrown stones at and called ‘keling’, a derogatory word often hurled at people of my colour. I did not understand then why, why I could not mix with my Malay friends or why I had to be wary of my Chinese friends. You see, I was only seven and what seven year old would understand racism? A wall was built that day, a wall that if not for a few gems along the way would have destroyed me, made me one of them. As I grew older, my eyes saw no more of one but of many, of superior and inferior and of yellow and brown. Why? In our history books, it mattered not if the founder of this country was from the lineage of Srivijaya and Chola empire because Interlok teaches us that my people are naught but ‘pendatang’.
At a restaurant, I once overheard a Chinese family threatening their kid to hurry up and eat before the ‘scary Indian man’ comes and takes them away. A harmless story to many, struck a deep chord which pained me to great lengths. You see, almost every day if you were to flip the tabloids or switch the news channels, somewhere out there is an Indian committing crime. My question to you is would any one person choose stealing as means of feeding their family or would any one person chose a life of crime if they were given equal opportunity in education and work? Why is it that in every other country, an Indian is a pioneer in the field of Medicine, IT and Law but in a Malaysia I would be willing to lay my life down for there are stateless Indians after 55 years of independence?
The fundamental problem isn’t because of our upbringing or even society to a certain extent. The fundamental problem are the leaders we have put in place, who no longer serve us but instead dictate our lives using fear to divide and conquer. Yes, every five years, both factions have come out in support of the people with socialist policies that often does more harm than good to the economy. RM 250 for a family of 6 who brings in RM 1500 and RM 250 for a family of 3 who earns RM 15 000 is equality but does it do justice? No.
Either way, no amount of vouchers or free goodies every now and then is going to change the fact that my people and many more Malaysians have been denied justice. As Malaysians, we are genuinely united, loving and tolerant of each other and as such we do not need any campaign or propaganda to teach us otherwise. What every Malay, Chinese, Indian, Sikh, Iban, Kadazan, Dusun and Melanau want is a fair, transparent and clean government working with the peoples best interest at heart. What every Malay, Chinese, Indian, Sikh, Iban, Kadazan, Dusun and Melanau needs are quality education, equal job opportunities and an overall decent lifestyle for their families.
On the 5th of May, Malaysians will once again stand up and be heard. You would do well to note that we are no longer afraid and neither are we as divided as you may think my good sirs. The boy who was insulted and thrown stones at, today has friends of Malay and Chinese origins, best friends who together with him would die for each other and country in the hope that someday, our children will be able to grow and live in a truly united and racially blind Malaysia that we were not as lucky with.
For You All ...
Comment?. teringat aku dulu masa kecik kena ejek ... itulah Malay ... kalau Islam x macam tu.
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185].
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] .
Baca Juga:
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263).
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™. >>> ... ENTRY SETERUSNYA <<< . eaho™. ('_') Google Translate ('_') .
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] .
Baca Juga:
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263).
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™. >>> ... ENTRY SETERUSNYA <<< . eaho™. ('_') Google Translate ('_') .
Tiada ulasan:
Catat Ulasan