بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Munafik dan kafir laknatullah sebenarnya pemberontak dan pengganas.
Islam Agama Ku.
Wahai aku
"Jangan jadikan diri tergolong dikalangan penabur dan penyebar fitnah."
Firman Allah S.W.T.,
yang bermaksud:
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185].
Wahai aku
"Jangan jadikan diri tergolong dikalangan penabur dan penyebar fitnah."
Firman Allah S.W.T.,
yang bermaksud:
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185].
8 Sikap Mengatasi Fitnah dan Tuduhan
Selasa, 11 Juni 2013, 15:35 WIB - Republika/Aditya Pradana Putra
REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Fariq Gasim Anuz
Mungkin di antara kita selama hidup pernah difitnah atau dituduh. Ada yang dituduh sebagai pembohong, egois, tidak punya perasaan, pengkhianat, pencuri, dituduh selingkuh.
Atau dikatakan zalim, munafik, sesat, atau tuduhan-tuduhan lainnya. Padahal, termasuk zalim, menuduh dan memfitnah orang lain dengan sesuatu yang tidak dilakukannya.
Jika Anda dituduh dan difitnah oleh seseorang, padahal Anda yakin tidak bersalah maka ada delapan sikap yang sebaiknya kita lakukan.
Pertama
Hendaklah kita cek dan kita pelajari lagi jangan-jangan yang dituduhkan
orang lain itu benar. Jika ternyata kita salah, jangan malu dan gengsi
mengakui kesalahan dan mengikuti kebenaran. Meskipun, cara orang yang
menasihati kita kasar atau mungkin bermaksud tidak baik.
Kedua
Memperbaiki ucapan atau tindakan kita yang menjadi penyebab orang
memfitnah kita. Misalnya, bendahara masjid dituduh mencuri uang kas
disebabkan tidak transparannya laporan keuangan. Maka, hendaknya dibuat
laporan yang rapi dan jelas.
Jika seseorang dituduh nakal karena sering bergaul dengan orang-orang nakal, selektiflah dalam memilih sahabat.
Ketiga
Ingatlah akan aib dan dosa kita. Syekh Salim Al Hilali berkata, “Kalau
Anda bersih dari kesalahan yang dituduhkan itu, tapi sejatinya Anda
tidak selamat dari kesalahan-kesalahan lain karena sesungguhnya manusia
itu memiliki banyak kesalahan.'' ''Kesalahanmu yang Allah tutupi dari manusia jumlahnya lebih banyak. Ingatlah akan nikmat Allah ini di mana Ia tidak perlihatkan kepada si penuduh kekurangan-kekuranganmu lainnya ….” (Dinukil dari buku Ar Riyaa halaman 68).
Keempat
Hendaklah kita merenung dan mengevaluasi kesalahan dan dosa-dosa kita.
Baik yang berhubungan dengan muamalah antara manusia, maupun dosa-dosa
antara kita dengan Allah. Tuduhan dan fitnahan bisa jadi merupakan
teguran agar kita kembali dan bertobat kepada Allah.
Kelima
Jika kita sabar dan ikhlas, semoga tuduhan dan fitnahan ini dapat
mengurangi/menghapus dosa, menambah pahala, dan meningkatkan derajat
kita di sisi-Nya.
Keenam
Doakanlah si penuduh agar Allah memberi
petunjuk. Jika memungkinkan, nasihatilah dia secara langsung maupun
melalui sindiran agar dia bisa sadar dan bertobat. Maafkan dia, tapi kita boleh membalas untuk suatu kemaslahatan asalkan tidak melampaui batas. (Lihat surah Asy Syuuraa 40-43). Jika terpaksa, doakanlah keburukan untuk si zalim agar ia menjadi sadar dan bertobat.
Ketujuh
Shalat istikharah untuk
meminta bimbingan Allah cara yang tepat mengklarifikasi atau membela
diri. Meladeni dan membantah terkadang justru membuka pintu keburukan
untuk kita. Bisa jadi, klarifikasi tanpa menyebutkan tentang tuduhan mengenai dirinya dan tanpa menyebutkan nama penuduh akan banyak memberikan manfaat untuk umat.
Kedelapan
Yakinlah musibah
tuduhan merupakan kebaikan untuk Anda. Si penuduh yang merugi karena dia
telah melakukan kejahatan dan berhak memperoleh azab-Nya.Allah SWT berfirman, “…. Janganlah kamu mengira berita (bohong) itu buruk bagi kamu, bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapatkan dosa yang diperbuatnya ….” (Surah an Nuur 11).
“Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar.” (Surah an Nuur 23).
Semoga kita menjadi orang yang takut kepada Allah dengan tidak mudah menuduh orang lain tanpa bukti dan dapat menyikapi dengan bijaksana saat mendapat fitnah.
Redaktur : Damanhuri Zuhri |
Sumber: (http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/06/11/mo7zui-8-sikap-mengatasi-fitnah-dan-tuduhan) .
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai
orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada
kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib
(yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan
kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah
pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa
yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami
telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya
(memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] .
Baca Juga:
Firman Allah S.W.T., yang
bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan
penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263).
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah S.W.T., yang
bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan
jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.”
(Al Ankabut: 69).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
Perhatian: Pemaparan
tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan
pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk
menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan
larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak
bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan
perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana
individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina.
BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan