Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Munafik dan kafir laknatullah sebenarnya pemberontak dan pengganas.
Islam Agama Ku.
Berwudhu di Toilet
tanya :
Apa hukum berwudhu di dalam toilet? Apakah tetap membaca basmalah saat berwudhu di dalam toilet?
jawab :
Berwudhu di dalam toilet/WC tidak mengapa, tetapi lebih baik berwudhu di luar toilet jika memungkinkan. Hal itu karena disyariatkannya membaca basmalah sebelum berwudhu, sementara berdzikir dalam toilet hukumnya dimakruhkan dalam rangka mengagungkan dan memuliakan Alloh subhanahu wa ta'ala.
Apa hukum berwudhu di dalam toilet? Apakah tetap membaca basmalah saat berwudhu di dalam toilet?
jawab :
Berwudhu di dalam toilet/WC tidak mengapa, tetapi lebih baik berwudhu di luar toilet jika memungkinkan. Hal itu karena disyariatkannya membaca basmalah sebelum berwudhu, sementara berdzikir dalam toilet hukumnya dimakruhkan dalam rangka mengagungkan dan memuliakan Alloh subhanahu wa ta'ala.
Al-Hayiy
Diantara
Al-Asma’ul Husna adalah Al-Hayiy. Artinya, yang memiliki sifat
Al-Hayaa’, yang berarti malu. Sehingga makna Al-Hayiy adalah Yang Maha
Pemalu. Dalam hadits dari Salman Al-Farisi radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda :
“Sesungguhnya Alloh Maha Pemalu dan Pemurah. Dia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.” [Shahih, HR.Abu Dawud no.1488 dan Tirmidzi no.3556 dan beliau mengatakan hasan gharib. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud dan At-Tirmidzi]
“Sesungguhnya Alloh Maha Pemalu dan Pemurah. Dia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.” [Shahih, HR.Abu Dawud no.1488 dan Tirmidzi no.3556 dan beliau mengatakan hasan gharib. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud dan At-Tirmidzi]
Selasa, 03 September 2013
Jenjang Menuju Pernikahan
Masih
banyak orang salah paham mengenai proses menuju jenjang pernikahan.
Mereka tidak tahu bagaimana syariat Islam yang sempurna ini telah
mengajarkan jalan untuk mencari jodoh. Sehingga, banyak di antara mereka
terjatuh dalam hubungan yang tidak halal seperti pacaran atau tunangan.
Menurut mereka, mencari jodoh itu perlu melalui interaksi langsung yang tidak sebentar, bahkan bertahun-tahun. Maka berlalulah waktu yang panjang itu dengan dipermainkan oleh syaithan dalam kubangan dosa dan fitnah tanpa kepastian dan kejelasan. Walaupun akhirnya ada yang menjadi pasangan suami istri, tapi pernikahan yang terjadi dibangun di atas cinta yang terlarang. Sehingga menjadi hilanglah nilai ibadah dari pernikahan, karena tidak bermula dari niat yang tulus dan suci dalam bingkai ketaatan untuk meneladani sunnah Nabi sholallohu 'alaihi wasallam serta untuk mewujudkan tujuan syar'i pernikahan.
Menurut mereka, mencari jodoh itu perlu melalui interaksi langsung yang tidak sebentar, bahkan bertahun-tahun. Maka berlalulah waktu yang panjang itu dengan dipermainkan oleh syaithan dalam kubangan dosa dan fitnah tanpa kepastian dan kejelasan. Walaupun akhirnya ada yang menjadi pasangan suami istri, tapi pernikahan yang terjadi dibangun di atas cinta yang terlarang. Sehingga menjadi hilanglah nilai ibadah dari pernikahan, karena tidak bermula dari niat yang tulus dan suci dalam bingkai ketaatan untuk meneladani sunnah Nabi sholallohu 'alaihi wasallam serta untuk mewujudkan tujuan syar'i pernikahan.
Minggu, 01 September 2013
Jumat, 23 Agustus 2013
Warna Warni Poligami
Poligami disyariatkan
dalam Islam bukan untuk menghancurkan rumah tangga yang sudah dibina
sebelumnya atau untuk menggagalkan rumah tangga kedua yang baru
dibangun. Jadi, sangatlah tidak diharapkan ketika seorang suami menikah
lagi ternyata beresiko perceraian dengan istri yang pertama atau
berpisah dengan istri yang baru.
Memang dibutuhkan kesiapan, keteguhan, kesungguhan, dan kebesaran jiwa seorang lelaki untuk menjalankannya. Sebagai lelaki, ia dituntut menjadi pemimpin dan pengatur bagi perempuan, karena Allah yang menetapkan demikian,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ
“Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (lelaki) di atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (lelaki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” [QS. an-Nisa: 34]
Memang dibutuhkan kesiapan, keteguhan, kesungguhan, dan kebesaran jiwa seorang lelaki untuk menjalankannya. Sebagai lelaki, ia dituntut menjadi pemimpin dan pengatur bagi perempuan, karena Allah yang menetapkan demikian,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ
“Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (lelaki) di atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (lelaki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” [QS. an-Nisa: 34]
Rabu, 21 Agustus 2013
6 JANGAN bagi Wanita yang Ditinggal Mati Suaminya
Dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallohu ‘anha,beliau berkata, "Kami kaum wanita dilarang untuk melakukan iddah
(berkabung) terhadap mayyit lebih dari 3 hari, kecuali atas suami,
yakni 4 bulan 10 hari. Tidak boleh memakai celak, dilarang memakai
parfum, dilarang memakai pakaian yang dicelup warna-warni kecuali
pakaian ‘ashob (jenis kain dari Yaman, yang dicelup sebagiannya, sebagiannya tidak dicelup/masih berwarna putih), dan kami diberi rukhsoh ketika bersuci dari haid (maksudnya saat mandi suci) untuk menggunakan sedikit wewangian -sedikit saja- dari 2 macam dupa yang ma’ruf dan kami tidak mengantar jenazah.” -Shohih, HR. Bukhori dan Muslim-
Senin, 19 Agustus 2013
Manisnya Kesabaran
Pada suatu senja di hari raya, teman istri saya kehilangan dua orang yang dicintainya sekaligus ; ayah dan suaminya. Mereka berdua wafat karena kecelakaan. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun,
bagaimanakah perasaan teman istri saya itu? Seperti apa luka hatinya?
Apa saja yang tergambar di pikirannya? Mana si bungsu juga masih dalam
buaiannya.
Selang beberapa waktu kemudian, teman istri saya ini menyusul suami dan ayahandanya dengan cara yang hampir sama, bersama si bungsu. Ya, si bungsu ikut wafat dalam gendongan selendang bundanya ketika kecelakaan merenggut keduanya. Rahimahullah. Semoga Alloh melimpahkan kasih sayangnya untuk mereka.
Langganan:
Entri (Atom)
Sumber: (http://ummfulanah.blogspot.com/) .
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185].
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] .
Baca Juga:
Firman Allah S.W.T., yang
bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan
penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263).
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah S.W.T., yang
bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan
jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.”
(Al Ankabut: 69).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
Perhatian: Pemaparan
tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan
pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk
menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan
larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak
bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan
perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana
individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina.
BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan