بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
, الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ
الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Munafik dan kafir laknatullah sebenarnya pemberontak dan pengganas.
Dua Golongan Yang Belum Pernah Dilihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Dan Kita Telah Melihatnya
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum
pernah aku lihat (belum terjadi di masa beliau), yaitu pertama, suatu kaum yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia. Dan kedua, para wanita
yang berpakaian tetapi telanjang. Mereka berlenggak-lenggok (dalam berjalan)
dan membuat orang lain tergoda. Kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Wanita
seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, padahal wangi
surga tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian”.
Hadits
ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman
kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan
seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini
baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh
Muslim, 9/240 dan Faidul
Qodir, 4/275).
Penjelasan Hadits Menurut
Para Ulama :
Imam An Nawawi dalam Syarh-nya atas kitab Shahih Muslim
berkata:
“Hadis ini merupakan salah
satu mukjizat Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Apa yang
telah beliau kabarkan kini telah terjadi…
Adapun “berpakaian tapi
telanjang”, maka ia memiliki beberapa sisi pengertian.
Pertama, artinya adalah mengenakan nikmat-nikmat Allah
namun telanjang dari bersyukur kepada-Nya.
Kedua, mengenakan pakaian namun telanjang dari perbuatan
baik dan memperhatikan akhirat serta menjaga ketaatan.
Ketiga, yang menyingkap sebagian tubuhnya untuk
memperlihatkan keindahannya, mereka itulah wanita yang berpakaian namun
telanjang.
Keempat, yang mengenakan pakaian tipis sehingga
menampakkan bagian dalamnya, berpakaian namun telanjang dalam satu makna.
Sedangkan “maa`ilaatun mumiilaatun”, maka ada yang
mengatakan: menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan apa-apa yang seharusnya
mereka perbuat, seperti menjaga kemaluan dan sebagainya.
“Mumiilaat” artinya mengajarkan perempuan-perempuan yang
lain untuk berbuat seperti yang mereka lakukan.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” itu berlenggak-lenggok
ketika berjalan, sambil menggoyang-goyangkan pundak.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” adalah yang menyisir
rambutnya dengan gaya condong ke atas, yaitu model para pelacur yang telah
mereka kenal.
“Mumiilaat” yaitu yang menyisirkan rambut perempuan lain
dengan gaya itu.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” maksudnya cenderung
kepada laki-laki.
“Mumiilaat” yaitu yang menggoda laki-laki dengan perhiasan
yang mereka perlihatkan dan sebagainya.
Adapun “kepala-kepala mereka seperti
punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak
besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung
di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran
yang masyhur.
Al Maaziri berkata: dan mungkin juga maknanya adalah
bahwa mereka itu sangat bernafsu untuk melihat laki-laki dan tidak menundukkan
pandangan dan kepala mereka.
Sedang Al Qoodhiy memilih penafsiran bahwa itu adalah
yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas. Ia berkata: yaitu dengan
memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian menyatukannya di tengah-tengah
kepala sehingga menjadi seperti punuk-punuk unta.
Lalu ia berkata: ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan
dengan punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka,
dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga rambut
itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.
Wahai Saudariku…
Renungkanlah ancaman
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakai pakaian tetapi sebenarnya
telanjang mereka berlenggak-lenggok (dalam
berjalan) dan membuat orang lain
tergoda. Kepala mereka seperti punuk onta yang miring . dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan
masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama
perjalanan sekian dan sekian.” Dalam riwayat yang lain wanginya surga itu
tercium sejauh perjalan empat puluh
tahun.
An Nawawi
rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan
masuk surga’.
Inti dari penjelasan
beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Tidakkah engkau takut
dengan ancaman yang seperti ini saudariku. Betapa kerasnya ancaman dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bahkan Nabi mengancam tidak akan mencium wanginya surga yang wanginya itu
dapat tercium sajauh perjalanan empat puluh tahun.
Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan". (QS. At Tahrim : 6)
Ali bin Abi Thalib radhialllahu
‘anhu berkata : “Didik dan ajarilah mereka terutama dalam
masalah-masalah agama Islam yang mulia ini”.
Iman Qotadah berkata : “Perintahlah mereka untuk taat kepada
Allah dan RasulNya dan laranglah mereka dari berbuat maksiat dan dosa,
melanggar larangan Allah dan RasulNya dan meninggalkan kewajiban yang telah
diperintahkan”.
Mari kita mulai perbaiki diri kita dan keluarga kita
sekarang. Apabila diantara keluarga kita masih ada yang masuk dalam ancaman
tersebut diatas maka sebaiknyalah kita harus menasehatinya dengan nasehat yang
baik. Tidak ada kata terlambat untuk kebaikan.
Wallahu
Ta’ala A’lam Bish-Shawab
Sumber :
Pusat Penelitian
Ilmiah dan Fatwa, Kepada Ukhti Muslimah,
Divisi Terjemah dan Kitab Kantor Da’wah Jaliat Daerah Rawdhah, Riyadh.
Barakallahu fikum
Judul: Dua Golongan Yang Belum Pernah Dilihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Dan Kita Telah Melihatnya
Ditulis oleh Abu Mumtazah
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi
antum. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi
artikel ini harap menyertakan link dofollow ke
www.jadwalkajiansunnah.blogspot.com. Terima kasih atas kunjungannya,
mudah-mudahan dapat bermanfaat.Ditulis oleh Abu Mumtazah
Rating Blog 5 dari 5
Sumber: (dua-golongan-yang-belum-pernah-dilihat).
"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185].
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] .
Baca Juga:
Firman Allah S.W.T., yang
bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan
penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263).
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah S.W.T., yang
bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan
jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.”
(Al Ankabut: 69).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86).
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (Peceq Admin).
Perhatian: Pemaparan
tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan
pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk
menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan
larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak
bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan
perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana
individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina.
BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan