Ahad, 1 Disember 2013

2601. Sanad. Apa dia.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ  , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,  مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ  , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.

Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه


PENTING NYA MEMPUNYAI SANAD GURU

Berkata Imam Syafee: Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang
mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu. (Faidhul Qadir juz 1 hal 433).

Berkata pula Imam Ats-Tsauri : Sanadz adalah senjata orang mukmin, maka bila kau tak punya senjata maka dengan apa kau akan berperang..??

Berkata pula Imam Ibnul Mubarak: Pelajar ilmu yang tak punya sanadz bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan ummat ini dengan sanadz.
(Faidhul Qadir juz 1 hal 433).

Sebagai kata, sanadz bermakna lereng bukit atau sesuatu yang dibuat sandaran. Adapun makna sanad sebagai istilah adalah rentetan mata rantai matan (redaksi suatu informasi/pengetahuan/ilmu) yang terdiri dari beberapa orang yang meriwayatkan yang bersambung-sambung. Pengertian terminologis ini umumnya dimaksudkan dalam disiplin ilmu hadits dan Qiro'at. Keduanya, hadits dan qira’at, menghubungkan rawi (orang
yang meriwayatkan) bagil ilmu hadits dan qari (pembaca Al-Qur’an) bagi ilmu qiroo’at, yang berhulu pada Rosulillah SAW.

Sanad adalah silsilah atau mata rantai yang menyambungkan dan menghubungkan sesuatu
yang terkait dan bertumpu kepada sesuatu yang lain. Dalam kacamata tasawwuf, sanad keilmuan, amalan dzikir dan ketarekatan adalah bersambungnya ikatan bathin kepada guru-guru dan mursyid.

Jadi, dalam sanadz ini, terkandung aspek muwashalah (hubungan dan ketersambungan) satu pihak dengan pihak yang lain, akibat adanya tahammul wa al-ada’ (mengambil dan memberi).

Sistem sanad merupakan salah satu mekanisme pencarian ilmu dan pengetahuan yang sempurna. Karena setiap pengetahuan yang dipindahkan itu dapat dipertanggungjawabkan otensitas dan keabsahannya melalui rantaian periwayatan setiap perawi. 

Ketelitian ini dapat dilihat dari kaedah ulama hadits dengan hanya mengambil hadits dari perawi yang tsiqah (dapat dipercaya). Begitu juga dengan kaedah disiplin ilmu qira’at.

Disiplin ilmu sanadz dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting dalam menjamin keshahihan ilmu yang disampaikan sehingga dianggap sebagai bahagian masalah kepentingan agama.

Al-Imam Ibnu Sirin (110 H/728 M) mengungkapkan: “Sesungguhnya ilmu ini (ilmu sanad) termasuk urusan agama. Oleh karena itu, perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ajaran agama kamu”.

Begitupun dengan Imam Abdullah bin Al-Mubarak (181 H/797 M), yang menyatakan urgensi ilmu sanad ini dalam ungkapannya: “Rangkaian sanad itu merupakan bagian agama
Kalu bukan karena menjaga sanad, pasti siapapun akan dapat semaunya mengatakan apa saja yang dia ingin katakan”.

Ibnu Al-Mubarak juga berkata, “Pelajaran ilmu yang tak punya sanad bagaikan menaiki atap tanpa punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan umat ini dengan sanadz..

Bahkan Imam As-Syafi’I mengingatkan, “Orang yang belajar ilmu tanpa sanadz guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar di kegelapan malam. Ia membawa kayu bakar yang diikatnya padahal terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu.


Berkata Ulama ahlu Alhaqiqoh :Barang siapa tidak mempunyai guru,Maka Gurunya adalah Syaithon 

Maksudnya :jika belajar agama tanpa pembimbing akan diberi pendapat2 sesat/salah dari syetan kepada orang tersebut dibungkus dengan pandangan yg menipu bahwa pendapat(yg sesat/salah) dirinyalah yg benar

Buku,internet dan social media,FP Ini adalah hanya sebatas pemberi wawasan tidak memberi pemahaman .

Maka dari itu Janganlah diri merasa puas,bangga membaca ratusan buku,media,internet jika tanpa bimbingan dari seorang guru penyambug lidah Rosulullah ,Lantas kita brani berfatwa,memvonis salah,sesat dll...

In Syaa Allah bermanfaat 
و ﷲ ﺍﻋﻠﻢ
Sumber:
Abu Nawas Majdub

Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69). 

"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86). 


Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob.  (Peceq Admin). 
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
nytc. 

Tiada ulasan: