Selasa, 1 September 2015

5858. Bagaimana sikap dan amal orang Islam yang pintar.

#Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

NABI TIDAK RIDHA UMATNYA DI NERAKA 

Ketika surga dan neraka telah terkunci, dan semua umat manusia telah dimasukkan ke dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya dan mereka telah menikmati ganjaran atau merasakan hukuman atas apa yang mereka kerjakan dalam waktu yang begitu lama, Allah SWT menanyakan kepada Malaikat Jibril, subhanallah sesungguhnya Allah Mahatahu, "Apakah ada umat Muhammad SAW yang masih tertinggal di dalam neraka?"

Maka Malaikat Jibril pun pergi ke neraka Jahanam.
Neraka Jahanam yang begitu gelap tiba-tiba berubah menjadi terang benderang karena kedatangan Jibril.

Para penghuni Jahanam pun bertanya-tanya, siapakah yang datang, mengapa Jahanam tiba-tiba-tiba terang benderang.

Malaikat Jibril pun menjawab bahwa dia adalah Malaikat Jibril, yang diutus oleh Allah SWT untuk mencari apakah ada umat Muhammad yang masih terselib di neraka Jahanam.
Tiba-tiba sekelompok orang berteriak, "Sampaikan salam kami kepada Rasulullah SAW, beri tahukan keadaan kami di tempat ini kepada beliau."

Jibril pun keluar dari neraka Jahanam dan pergi ke surga untuk memberitahukan hal itu kepada Rasulullah.

Rasulullah begitu bersedih mendengar bahwa masih ada umatnya yang tertinggal di dalam neraka dalam waktu yang sudah begitu lama. Beliau tidak ridha ada umatnya yang masih tertinggal di neraka walau dosanya sepenuh bumi.

Rasulullah SAW pun bergegas hendak pergi neraka.
Tapi di perjalanan beliau terhadang oleh garis batas Malaikat Israfil. Tidak ada seorang pun boleh melintasi garis itu kalau tidak seizin Allah SWT.

Rasulullah SAW pun mengadu kepada Allah SWT, dan akhirnya beliau diizinkan. Tapi sesudah itu Allah SWT mengingatkan Rasulullah bahwa umat itu telah meremehkan beliau. "Ya Allah, izinkan aku memberi syafa'at kepada mereka itu walau mereka punya hanya punya iman sebesar zarrah."

Sesampainya Rasulullah di neraka Jahanam, padamlah api neraka yang begitu dahsyat itu.
Penduduk Jahanam pun berucap, "Apa yang terjadi, mengapa api Jahanam ini tiba-tiba padam? Siapakah yang datang lagi?"

Rasulullah SAW menjawab, "Aku Muhammad SAW yang datang, siapa di antara kalian yang jadi umatku dan punya iman sebesar zarrah, aku datang untuk mengeluarkannya."

Demikianlah kecintaan Rasulullah kepada umatnya, beliau akan memperjuangkannya sampai di hadapan Allah SWT. Lalu bagaimana kecintaan kita sebagai umat Rasulullah SAW kepada pribadi yang begitu agung itu?

UNTUK SEORANG IKHWAN SHOLEH

Akan ada hari dimana Allah menjadi saksi saat kau lingkarkan ikatan suci Mitsaqan Ghalidza dijariku yang kau pilih, walau aku tak sesempurna istri Sang Nabi.

Akan ada hari dimana kulingkarkan pula sumpah setia dijarimu yang kupilih sebagai imamku, yang surgaNya tak bisa ku masuki tanpa ridho darimu.

Akan ada hari dimana kugelar sajadahku dan sajadahmu, kita bersujud dalam sepenggal waktu yang sama dan doa yang terucap dari mu ku Aamiinkan juga dalam hati 1 shaf dibelakangmu.

Akan ada hari dimana selalu kunanti alunan Tausyiahmu sebagai pengantar tidurku dan rasa syukur karenaNya telah memberikan cinta yang kutujukan padamu.

Akan ada hari dimana kau dengungkan adzan dibalik daun telinga sosok mungil yang kelak mewarisi sebagian parasku dan sebagian tingkahmu.

Akan ada hari dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku sebagai Madrasah bagi keturunan kita.

Akan ada hari dimana kita akan melihat nisan dan memesan sepetak lahan berdampingan untuk nanti ketika esok tak ada lagi.

Akan ada hari dimana salah satu dari kita menghadap Illahi, dengan pendamping hidup sholehah yang setia menemani sampai di akhir perjalanan nanti.

Dan aku akan sabar menanti.

Semoga Allah mengijinkan Sakinah bersamamu hadir suatu hari nanti hingga kelak dikumpulkan kembali di Surga_Nya.

Aamiin Allahumma Aamiin.


Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh...

Awalnya merasa kagum, suka lalu memendam perasaan cinta pada seseorang mungkin bukan
masalah.

Yang jadi masalah itu, jika kau tak bisa mengikhlaskan dia yang ternyata menikah dengan
yang lain.
Lalu kau merasa sakit hati dan sulit untuk bangkit.

Yakinlah, tulang rusuk tak kan tertukar.
Daripada sibuk membayangkan keromantisan dengan dia yang belum tentu jodoh.
Lebih baik mempersiapkan diri untuk menerima dia yang kelak menjadi kekasih halal kita.

Karena mencintai dia yang tak mencintaimu adalah kemustahilan.
Namun mencintai dia yang mencintaimu adalah kemuliaan.

Biarlah kau dan dia saling mencintai dalam status cinta yang halal.
Dimana kau mencurahkan rasa kagum, suka dan
segala bentuk cintamu pada dia yang telah diridhoi-Nya.

Semoga Allah berikan kita jodoh yang terbaik sesuai dengan apa yang telah di tentukan-Nya.

Aamiin ya Rabbal'alamiin.

#

Tiada ulasan: