Sabtu, 30 Disember 2017

6815. Fir'aun tetap keras kepala dan semakin bingung.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

Allah berfirman yang bermaksud; Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 

ماشاءالله


سبحان الله

الله اکبر
Fir'aun tetap keras kepala dan semakin bingung. 

Nabi Musa yang telah mengalahkan ahli-ahli sihir dengan kedua mukjizatnya makin meluas pengaruhnya, sedang Fir'aun dengan kekalahan ahli sihirnya merasa kewibawaannya merosot dan kehormatannya menurun. Ia khuatir jika gerakan Musa tidak segera dipatahkan akan mengancam keselamatan kerajaannya serta kekekalan mahkotanya. 

Para penasihat dan pembantu-pembantu terdekatnya tidak berusaha menghilangkan rasa kecemasan dan kekhuatirannya, tetapi mereka sebaliknya makin membakar dadanya dan makin menakut-nakutinya. 

Mereka berkata kepadanya: "Apakah engkau akan terus membiarkan Musa dan kaumnya bergerak secara bebas dan meracuni rakyat dengan macam-macam kepercayaan dan ajaran-ajaran yang menyimpang dari apa yang telah kita warisi dari nenek-moyang kita? Tidakkah engkau sedar bahawa rakyat kita makin lama makin terpengaruh oleh hasutan-hasutan Musa. Sehingga lama-kelamaan nescaya kita dan tuhan-tuhan kita akan ditinggalkan oleh rakyat kita dan pada akhirnya akan hancur binasalah negara dan kerajaanmu yang megah ini."

Fir'aun menjawab "Apa yang kamu huraikan itu sudah menjadi perhatianku sejak Musa mengalahkan ahli-ahli sihir kita dan memang kalau kita membiarkan Musa terus melebarkan sayapnya dan meluaskan pengaruhnya di kalangan pengikut-pengikutnya yang makin lama makin bertambah jumlahnya, pasti pada akhirnya akan merusakkan adab hidup masyarakat negara kita serta membawa kehancuran dan kebinasaan bagi kerajaan kita yang megah ini. Kerananya aku telah merancang akan bertindak terhadap Bani Isra'il dengan membunuh setiap orang lelaki dan hanya wanita sahaja akanku biarkan hidup."

Rancangan jahat fir'aun diterapkan oleh pegawai dan kaki tangan kerajaannya. Aneka ragam gangguan dan macam-macam tindakan kejam ditimpakan ke atas Bani Isra'il yang memang menurut anggapan masyarakat, mereka itu adalah rakyat kelas kambing dalam kerajaan Fir'aun yang zalim itu. 

Dengan makin meningkatnya kezaliman dan penindasan yang mereka terima dari alat-alat kerajaan Fir'aun, datanglah Bani Isra'il kepada Nabi Musa, mengharapkan pertolongan dan perlindungannya. Nabi Musa tidak dapat berbuat banyak pada masa itu bagi Bani Isra'il yang tertindas dan teraniaya. 

Ia hanya menenteramkan hati mereka, bahawa akan tiba saatnya kelak, di mana mereka akan dibebaskan oleh Allah dari segala penderitaan yang mereka alami. Dianjurkan oleh Nabi Musa agar mereka bersabar dan bertawakkal seraya memohon kepada Allah agar Allah memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya kerana Allah telah menjanjikan akan mewariskan bumi-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang soleh, sabar dan bertakwa!

Fir'aun bertujuan melemahkan kedudukan Nabi Musa dengan tindakan kejamnya terhadap Bani Isra'il yang merupakan kaumnya, bahkan tulang belakang Nabi Nusa. Akan tetapi gerak dakwah Nabi Musa tidak sedikit pun terhambat oleh tindakan Fir'aun itu. Demikian pula tidak seorang pun daripada pengikut-pengikutnya yang terpengaruh dengan tindakan Fir'aun itu. Sehingga tidak menjadi luntur iman dan keyakinan mereka yang sudah bulat terhadap risalah Musa.

Kerana sasaran yang dituju dengan tindakan kekejaman yang tidak berperikamanusiaan itu tidak tercapai dan tidak dapat menerima dakwah Nabi Musa dan para pengikutnya, yang dilhatnya bahkan semakin bersemangat menyiarkan ajaran iman dan tauhid, maka Fir'aun tidak mempunyai pilihan selain harus menyingkirkan orang yang menjadi pengikutnya, iaitu dengan membunuh Nabi Musa.

Fir'aun memanggil para penasihat dan pembesar-pembesar kerajaannya untuk bermesyuarat dan merancang pembunuhan Musa. Di antara mereka yang di undang itu terdapat seorang mukmin dari Keluarga Fir'aun yang merahsiakan imannya.

Di tengah-tengah perdebatan dan perundingan yang berlangsung dalam pertemuan yang diadakan oleh Fir'aun untuk membincangkan cara pembunuhan Nabi Musa itu, bangkitlah berdiri mukmin itu mengucapkan pembelaannya terhadap Nabi Musa dan nasihat serta tuntunan bagi mereka yang hadir. 

Ia berkata: "Apakah kamu akan membunuh seseorang lelaki yang tidak berdosa, hanya berkata bahawa Allah adalah Tuhannya? Padahal ia menyatakan iman dan kepercayaannya itu kepada kamu bukan tanpa dalil dan hujjah. Ia telah mempertunjukkan kepada kamu bukti-bukti yang nyata untuk menyakinkan kamu akan kebenaran ajarannya. Jika andainya dia seorang pendusta, maka dia sendirilah yang akan menanggung dosa akibat dustanya. Namun jika ia adalah benar dalam kata-katanya, maka nescaya akan menimpa kepada kamu bencana azab yang telah dijanjikan olehNya. Dan dalam keadaan yang demikian siapakah yang akan menolong kamu dari azab Allah yang telah dijanjikan itu?"

Fir'aun memotong pidato orang mukmin itu dengan berkata: "Rancanganku harus terlaksana dan Musa harus dibunuh. Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik dan aku tidak menunjukkan kepadamu melainkan jalan yang benar, jalan yang akan menyelamatkan kerajaan dan negara."

Berucap orang mukmin dari keluarga Fir'aun itu melanjutkan: "Sesungguhnya aku khuatir, jika kamu tetap berkeras kepala dan enggan menempuh jalan yang benar yang dibawa oleh para Nabi-Nabi, bahawa kamu akan ditimpa azab dan seksa yang membinasakan, sebagai mana telah dialami oleh kaum Nuh, kaum Aad, kaum Tsamud dan umat-umat yang datang sesudah mereka. Apa yang telah dialami oleh kaum-kaum itu adalah akibat kebongkakkan dan kesombongan mereka kerana Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba." 

Mukmin itu meneruskan nasihatnya: "Wahai kaumku! Sesungguhnya aku khuatir kamu akan menerima seksa dan azab Tuhan di Hari Qiamat kelak, di mana kamu akan berpaling ke belakang, tidak seorang pun akan dapat menyelamatkan kamu itu dari seksa Allah. Hai kaum ikutilah nasihatku, aku hanya ingin kebaikan bagimu dan mengajak kamu ke jalan yang benar. Ketahuilah bahawa kehidupan di dunia ini hanya merupakan kesenangan sementara, sedangkan kesenangan dan kebahagiaan yang kekal adalah di akhirat kelak."

Orang mukmin dari keluarga Fir'aun itu tidak dapat mengubah sikap Fir'aun dan pengikut-pemgikutnya, walau pun ia telah berusaha dengan menggunakan kecekapan berpidatonya dan susunan kata-katanya yang rapi, lengkap dengan contoh-contoh dari sejarah umat-umat yang terdahulu, yang telah dibinasakan oleh Allah kerana perbuatan dan pembangkangan mereka sendiri.

Fir'aun dan pengikut-pengikutnya bahkan menganjurkan kepada orang mukmin itu, agar meninggalkan sikapnya yang membela Musa dan menyetujui rancangan jahat mereka. Ia dinasihat untuk melepaskan pendiriannya yang pro Musa dan mengabungkan diri dalam barisan mereka menentang Musa dan segala ajarannya. Ia diancam dengan dikenakan tindakan kekerasan bila ia tidak mahu mengubah sikap pro kepada Musa secara suka rela.

Berkata orang mukmin itu menanggapi anjuran Fir'aun: "Wahai kaumku, sangat aneh sekali sikap dan pendirianmu, aku berseru kepada kamu untuk kebaikan dan keselamatanmu, kamu berseru kepadaku untuk berkufur kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang aku tidak ketahui, sedang aku berseru kepadamu untuk beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa, lagi Maha Pengampun. Sudah pasti dan tidak dapat diragukan lagi, bahawa apa yang kamu serukan kepadaku itu tidak akan menolongku dari murka dan seksa Allah di dunia mahupun di akhirat. Dan sesungguhnya kamu sekalian akan kembali kepada Allah yang akan memberi pahala syurga bagi orang-orang yang soleh, bertakwa dan beriman, sedang orang-orang kafir yang telah melampaui batas akan diberi ganjaran dengan api neraka. Hai kaumku perhatikanlah nasihat dan peringatanku ini. Kamu akan menyedari kebenaran kata-kataku ini kelak bila sudah tidak berguna lagi, orang menyesal atau merasa susah kerana perbuatan yang telah dilakukan. Aku hanya menyerahkan urusan ku dan nasibku kepada Allah. Dialah Yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat perbuatan dan kelakuan hamba-hamba-Nya."

Bacalah tentang isi cerita di atas dalam surah "Al-A'raaf" ayat 127 sehingga ayat 129 juz 9 dan surah "Al-Mukmin" ayat 28 sehingga ayat 33 dan ayat 38 sehingga ayat 45 juz 24 sebagai berikut:~

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

"127~ Berkata pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun {kepada Fir'aun}: "Apakah kamu akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakkan di negeri ini {Mesir} dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?" Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh ke atas mereka."
128~ Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah sesungguhnya bumi {ini} kepunyaan Allah dipusakakannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesusahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."
129~ Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas {oleh Fir'aun} sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang." Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuh-musuh kamu dan menjadikan kamu khalifah di bumi{-Nya} maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu." {Al-A'raaf: 127 ~ 129}

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

"28~ Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang mneyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan "Tuhanku ialah Allah" padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta, maka dialah yang menanggung {dosa} dustanya itu dan jika dia seorang yang benar, nescaya sebahagia {bencana} yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.
29~ Hai kaumku utkmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita?" Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu melainkan apa yang aku pandang baik dan aku tidak menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar."
30~ Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku khuatir kamu akan ditimpa {bencana} seperti peristiwa {kehancuran} golongan yang bersekutu, 
31~ {yakni} seperti keadaan kaum Nuh, Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya. 
32~ HAi kaumku, sesungguhnya aku khuatir terhadapmu akan seksaan hari panggil-memanggil. 
33~ {yaitu} hari {ketika} kamu {lari} berpaling kebelakang, tidak ada bagimu seseorang pun yang menyelamatkan kamu dari {azab} Allah dan siapa yang disesatkan Allah nescaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi petunjuk." {Al-Mukmin: 28 ~ 33}


"38~ Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku ikutilah aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. 
39~ Hai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan {sementara} dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. 
40~ Barabg siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa yang mengerja amal yang soleh baik laki-laki mahupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk syurga, mereka diberi rezeki didalamnya tanpa hisab. 
41~ Hai kaumku! Bagaiman kamu ini, aku menyeru kamu kepada keselamatan tetapi kamu menyeru aku ke neraka? 
42~ {kenapa} kamu menyerukan supaya kufur kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidakku ketahui padahal aku menyeru kamu {beriman} kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun?" 
43~ Sudah pasti bahwa apa yang kamu seru supaya aku {beriman} kepadanya tidak dpt memperkenankan seruan apa pun, baik di dunia mahu pun di akhirat. Dan sesungguhnya kembali kita adalah kepada Allah dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas, mrk itulah penghuni neraka. 
44~ Kelak kamu akan ingat kepada apa yang aku katakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusan aku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. 
45~ Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka dan Fir'aun berserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk." { Al-Mukmin : 38 ~ 45 }

Catatan tambahan

Nabi Musa wafat pada usia 150 tahun di atas sebuah bukit bernama "Nabu", di mana ia diperintahkan oleh Allah untuk melihat tanah suci yang dijanjikan {Palestin} namun tidak sampai memasukinya.

Sumber:
DIPOSTING OLEH DANISSHA DI 17.56 
Al Quran Surat Al Araaf: http://www.quran30.net/2014/04/surat-al-araaf-ayat-101-206.html
Al Quran Surat Al Mu'min: http://www.quran30.net/2012/08/surat-al-mumin-ayat-1-85.html

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan
Silakan Klik untuk membacanya:

    1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
    2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
    3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
    4. Surat An Nisa' (Wanita)
    5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
    6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
    7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
    8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
    9. Surat At Taubah (Pengampunan)
    10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
    11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
    12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
    13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
    14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
    15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
    16. Surat An Nahl (Lebah)
    17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
    18. Surat Al Kahfi (Gua)
    19. Surat Maryam (Maryam)
    20. Surat Thaha (Thaahaa)
    21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
    22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
    23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
    24. Surat An Nur (Cahaya)
    25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
    26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
    27. Surat An Naml (Semut)
    28. Surat Al Qashash (Cerita)
    29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
    30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
    31. Surat Luqman (Luqman)
    32. Surat As Sajdah ((Sujud)
    33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
    34. Surat Saba' (Kaum Saba')
    35. Surat Fathir (Pencipta)
    36. Surat Yaasiin
    37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
    38. Surat Shaad
    39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
    40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
    41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
    42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
    43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
    44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
    45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
    46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
    47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
    48. Surat Al Fath (Kemenangan)
    49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
    50. Surat Qaaf
    51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
    52. Surat Ath Thuur (Bukit)
    53. Surat An Najm (Bintang)
    54. Surat Al Qamar (Bulan)
    55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
    56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
    57. Surat Al Hadid (Besi)
    58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
    59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
    60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
    61. Surat Ash Shaff (Barisan)
    62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
    63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
    64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
    65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
    66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
    67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
    68. Surat Al Qalam (Pena)
    69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
    70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
    71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
    72. Surat Al Jin (Jin)
    73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
    74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
    75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
    76. Surat Al Insaan (Manusia)
    77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
    78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
    79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
    80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
    81. Surat At Takwir (Menggulung)
    82. Surat Al Infithar (Terbelah)
    83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
    84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
    85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
    86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
    87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
    88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
    89. Surat Al Fajr (Fajar)
    90. Surat Al Balad (Negeri)
    91. Surat Asy Syams (Matahari)
    92. Surat Al Lail (Malam)
    93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
    94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
    95. Surat At Tiin (Buah Tin)
    96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
    97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
    98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
    99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
    100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
    101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
    102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
    103. Surat Al 'Ashr (Masa)
    104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
    105. Surat Al Fiil (Gajah)
    106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
    107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
    108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
    109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
    110. Surat An Nashr (Pertolongan)
    111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
    112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
    113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
    114. Surat An Naas (Manusia)
      ............................

      Tiada ulasan: