Ahad, 21 Januari 2018

6977. “Telur kalau pecahnya dari luar, nggak akan jadi ayam, jadinya telur dadar, telur mata sapi dan masakan-masakan ala telur lainnya. Tapi kalau telur pecahnya dari dalam, sempurnalah dia jadi anak ayam. Sekarang terserah kalian mahu jadi telur dadar atau anak ayam beneran?” (Ustadz Yusuf Mansyur). Imam Al-Ghazali di dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa di antara malapetaka yang disebabkan lisan adalah sebuah pujian. Oleh karena itu memuji kepada orang lain tidak sepenuhnya dianjurkan, bahkan terkadang pujian tersebut dilarang karena bisa menimbulkan dampak (infak) negatif yang sangat membahayakan, baik bagi orang yang memuji maupun orang yang menerima pujian. Malapetaka tersebut menurutnya ada enam, yang empat bisa membahayakan orang yang memuji dan yang dua membahayakan orang yang menerima pujian.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS: Al Imran 3:185) 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين

Paparan 6977:
1. Dengan Masalah, Kita Akan Menjadi Kuat.
2. Ini Sifat Pujian Untuk Manusia.
3. Putus Asa termasuk dosa besar?
4. Jokowi Beli Motor Modifikasi Rp 140 Juta Karya Anak Bangsa.
5. Ustadz Nur Asyur As-Safkani Isi Kajian Keluarga Islam Zaman Now.
6. Satu Mobil Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang Usai Angin Kencang Di Lembang.
7. ✅ Angka 5 dalam Islam.

Nota: Pemaparan berita/kisah ...santai untuk memahami dan mengikuti perkembangan Bahasa Melayu Indonesia. 
Foto: Aldi/Islampos. 
1. Dengan Masalah, Kita Akan Menjadi Kuat. 
Oleh : Alya Adzkya

“Telur kalau pecahnya dari luar, nggak akan jadi ayam, jadinya telur dadar, telur mata sapi dan masakan-masakan ala telur lainnya. Tapi kalau telur pecahnya dari dalam, sempurnalah dia jadi anak ayam. Sekarang terserah kalian mahu jadi telur dadar atau anak ayam beneran?” (Ustadz Yusuf Mansyur)

MASALAH. Setiap detik kehidupan kita pasti diwarnai masalah, bukan? Dari mulai masalah kecil yang remeh-temeh sampai masalah besar yang menguras fikiran. Sebenarnya seberapa besar pun masalah yang kita hadapi, semua itu kembali pada cara kita menghadapinya. Akankah menghadapinya dengan penuh keberanian atau malah justru mencoba untuk lari dari kenyataan?

Kadang kala, masalah yang kita hadapi tak mendapatkan titik terang. Justru berakhir kekecewaan. Kalau kita kecewa, seringnya kita mencari kebahagiaan dari orang lain. Lantas, apakah kebahagiaan yang berasal dari luar itu benar-benar membahagiakan kita? Atau hanya menjanjikan kebahagiaan dan ketenangan semu semata?

Seperti halnya ulat yang ingin berubah menjadi kupu-kupu. Ia harus keluar dari kepompongnya sendiri. Tanpa bantuan, tanpa pertolongan. Sulit, memang. Penuh kepayahan. Namun, proses keluar dari kepompong itulah yang membuatnya kuat. Membuat sayapnya kuat untuk terbang, mengarungi langit.

Seperti itulah kita. Kita membutuhkan masalah dalam kehidupan kita. Bukannya untuk disesali atau diratapi. Tapi untuk diselesaikan. Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dalam setiap masalah. Misalnya, kita terlibat suatu panitia dan acara yang kita laksanakan terlahang dana. Sehingga tidak sempurna pelaksanaannya. Kita bisa mengambil pelajaran untuk lebih mempersiapkan diri agar lebih baik di panitia-panitia selanjutnya.

Tak ada gunanya menyesali apa yang sudah lalu. Tak ada gunanya meratapi kekecewaan yang kita dapatkan. Percayalah sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Keduanya saling beriringan. Bila saat ini kita mengalami kesulitan, maka sebentar lagi kemudahan akan datang.

Kita berhak untuk bahagia bukan? Hadirkanlah kebahagiaan itu dari dalam hati kita, Jika kebahagiaan telah berasal dari dalam hati kita, sebesar apapun masalah yang kita hadapi kita tak akan putus asa. Jangan takut menghadapi masalah. Hadapi saja, semuanya kelak akan membuatku bertambah kuat. Kuat hati, kuat fikiran. Untuk menghadapi berbagai persoalan yang jauh lebih rumit dari apa yang kita hadapi sekarang. []

Sumber:
Dengan Masalah, Kita Akan Menjadi Kuat - Islampos

2. Ini Sifat Pujian Untuk Manusia. 

PUJIAN adalah pernyataan atau ungkapan rasa kagum dan penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah dan sebagainya. Wajar jika kita memuji kepada seseorang atas prestasinya atau kebaikan-kebaikanya. Apalagi jika orang tersebut punya hubungan dekat dengan kita, misalnya sahabat, kerabat, orang tua, anak dan sebagainya.

Pujian jika dilihat dari objeknya ada dua macam. Pertama untuk diri sendiri kedua untuk orang lain.

Pertama, pujian untuk diri sendiri. dalam hal ini Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar membagi dua macam hukum memuji diri sendiri:

1. Madzmum (tercela) jika dilakukan untuk membanggakan diri sendiri, menunjukkan keluhuran diri sendiri, serta membedakan dari orang lain dan semacamnya. Allah berfirman dalam Surat An-Najm ayat 31:

فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ 
(النجم 31)

Dalam tafsir Al-Wajiz potongan ayat tersebut ditafsiri dengan:

 فلا تمدحوا انفسكم ولا تبرئوها من الذنوب

“Maka janganlah kalian memuji diri kalian dan jangan merasa bersih dari dosa.”

Begitu pula dalam Surat An-Nisa’ 49:

الم تر الى الذين يزكون أنفسهم بل الله يزكى من يشاء ولا يظلمون فتيلا

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendakinya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. (QS. An-nisa’ 49). 

Ayat tersebut menggambarkan orang-orang yang memuji terhadap diri dan amal perbuatanya serta merasa diriya suci dan jauh dari kejelekan, sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nasrani, bahkan mereka sangat kelewat dalam memuji dirinya sendiri dengan ucapan mereka نحن ابناء الله واحباؤه (kita adalah anak-anak Allah dan para kekasihnya). Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan. 

2. Mahbub (terpuji) jika demi kemaslahatan. seperti amar makruf nahi munkar, mendamaikan antara dua orang yang bertikai, memberikan nasihat, mendidik, dan sebagainya. Dalam hal ini boleh memuji diri sendiri dengan menuturkan kebaikan diri sendiri disertai dengan adanya tujuan kemaslahatan tersebut. Sehingga dengan menutur kebaikan diri sendiri, ucapan atau nasihatnya akan lebih mudah diterima serta lebih meyakinkan orang lain, sebagaimana ucapan nabi Yusuf As terhadap penguasa saat itu yang terekam dalam Al-Qur’an surat  yusuf 55:

قال اجعلنى خزائن الارض انى حفيظ عليم

“Yusuf berkata: jadikanlah aku bendaharawan Negara (mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” 

Nabi Yusuf menyebut kebaikan dirinya di hadapan penguasa agar penguasa tersebut mau mengangkatnya sebagai bendaharawan negara, sehingga Nabi Yusuf bisa menegakkan hukum-hukum Allah serta menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada yang mampu melakukan semua itu melainkan hanya beliau. 

Begitu pula kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau membagikan ghanimah (harta rampasan perang), di antara orang munafik ada yang menganggap Rasulullah tidak adil dalam membaginya sehingga Rasulullah berkata:

والله إني لأمين في السماء أمين في الأرض

“Demi Allah sesungguhnya aku adalah sejujur-jujurnya orang di langit dan di bumi.”

Di antara sahabat Nabi yang pernah memuji dirinya sendiri dalam rangka ta’lim (pendidikan) adalah Abu hamid al-Sa’idi. Saat menyampaikan bagaimana shalat Rasulullah kepada para sahabat lain, ia berkata:

 أنا أعلمكم بصلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Aku adalah orang yang paling tahu mengenai shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” 

Kedua pujian untuk orang lain. Imam Al-Ghazali di dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa di antara malapetaka yang disebabkan lisan adalah sebuah pujian. 

Oleh karena itu memuji kepada orang lain tidak sepenuhnya dianjurkan, bahkan terkadang pujian tersebut dilarang karena bisa menimbulkan dampak (infak) negatif yang sangat membahayakan, baik bagi orang yang memuji maupun orang yang menerima pujian. 

Malapetaka tersebut menurutnya ada enam, yang empat bisa membahayakan orang yang memuji dan yang dua membahayakan orang yang menerima pujian. [] 

Sumber: 
Lamam resmi NU. 
Ini Sifat Pujian untuk Manusia - Islampos
3. Putus Asa termasuk dosa besar? 
Saudaraku... 

Terkadang, dalam hidup ini kita akan merasa bahwa segala permasalahan yang terjadi dalam hidup kita sangatlah rumit. Ketika hati kita dangkal, tentunya kita akan berkeluh kesah dengan apa yang telah Allah takdirkan. Padahal, jika kita lihat lebih dalam, banyak hikmah yang hendak Allah sampaikan di setiap masalah yang kita hadapi. Apapun itu.

Saudaraku,

Ketika masalah tak kunjung henti dan dirasa sudah sangat berat, manusiawi jika kita merasa lelah dan ingin menyerah. Tapi saudaraku, tahukah Anda bahwa ternyata ketika kita menyerah dan putus asa, kita telah melakukan dosa besar. Mari kita simak hadits berikut ini,

“Salah satu dosa besar adalah putus asa dari rahmat Allah, dan putus harapan terhadap kelapangan Allah.” (HR. Thabrani)

Saudaraku,

Ternyata, dosa besar bukan hanya membunuh orang lain ataupun berzina. Tapi berputus asa dari rahmat Allah pun adalah sebuah dosa besar yang sudah seharusnya kita hindari dan waspadai. Karena sikap putus asa ini akan senantiasa menghampiri manusia yang sedang berada dalam permasalahan yang cukup rumit. Ketika imannya tak begitu kokoh, maka putus asa akan sangat mudah untuk masuk ke dalam hatinya.

Wahai saudaraku,


Berhati-hatilah dengan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Jangan sampai, kita melakukan dosa besar karena kita telah berputus asa dari rahmat Allah. Ingatlah, bahwa kita adalah hamba dari Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah tidak akan pernah membuat hamba-Nya terluka karena Dia Yang Maha Penyayang. Sesungguhnya, Allah selalu senantiasa berada di dekat kita selama kita mengingat-Nya. []

Sumber: 
Putus Asa Termasuk Dosa Besar? - Islampos

4. Jokowi Beli Motor Modifikasi Rp 140 Juta Karya Anak Bangsa. 
Foto: Kompas
Presiden Joko Widodo membeli Motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper dengan harga Rp 140 juta. Motor tersebut dilunasi dengan dua kali pembayaran.

Motor berwarna kuning keemasan tersebut digarap dua bengkel modifikasi terkenal, yakni Elders Garage dan Kick Ass Chopper. Kedua bengkel modifikasi terkemuka itu berdomisili di Jakarta.

“Saya membeli produk karya anak-anak bangsa untuk meningkatkan brand value,” ujar Jokowi seperti dikutip dari Kompas, Sabtu (20/1/18).

Dikatakan Jokowi, bukan cuma karena karya anak bangsa, motor tersebut dinilai perwujudan dari inovasi dan kreativitas.

Jokowi yakin produk-produk karya anak bangsa seperti ini memiliki peluang untuk dapat berjaya di pasar dunia. “Saya melihat potensi pasar yang dimiliki tidak hanya di dalam negeri, tapi ini juga bisa diekspor ke luar negeri, misalnya Malaysia, Thailand dan Filipina,” ujar Jokowi.

Meski tanpa publikasi, para modifikator sudah menyerahkan motor tersebut ke Presiden Jokowi di kediamannya, Paviliun Bayu Rini, Kompleks Istana Presiden Bogor. []


Sumber: 
Jokowi Beli Motor Modifikasi Rp 140 Juta Karya Anak Bangsa - Inspira Data
Foto: Istimewa.
5. Ustadz Nur Asyur As-Safkani Isi Kajian Keluarga Islam Zaman Now. 
DENPASAR—Akhir-akhir ini begitu banyak fenomena sosial yang cukup membuat kita mengelus dada mulai dari seorang ibu yang membunuh ketiga anaknya, istri membunuh istrinya, anak membunuh orang tua, kasus kehamilan remaja diluar nikah,aksi pornografi yang melibatkan anak-anak, kasus perselingkuhan hingga aborsi. Kasus-kasus fenomena sosial ini merupakan dampak dari disfungsi peran keluarga.

Seharusnya apabila peran keluarga dalam membangun akhlak dilakukan secara maksimal maka fenomena-fenomena sosial yang disebutkan diatas tidak akan terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Nur Asyur As-Safkani dalam Kajian Cinta Keluarga Bertema “Keluarga Islam Zaman Now” yang diselenggarakan oleh Lembaga Zakat Dompet Sosial Madani (DSM) di Aula Masjid Annur Denpasar Jalan Dipenogoro, Sabtu (20/1) 2018 pagi.

Lanjut Ustadz Nur Asyur, sejatinya dalam keluarga yang ideal memiliki empat fungsi yang harus ada meliputi empat fungsi diantaranya fungsi fisiologis, fungsi psikologis, fungsi sosial, dan fungsi dakwah.

“Fungsi fisiologis dalam keluarga artinya keluarga bisa memberikan makan, minum, rumah dan pakaian yang layak untuk anak-anaknya. Fungsi psikologis artinya dalam sebuah keluarga dapat memberikan perlindungan rasa aman, keterbukaan, rasa kasih sayang antar satu sama lain. Sedangkan fungsi sosial artinya keluarga memiliki peran untuk peduli terhadap masyarakat disekitarnya. Terakhir fungsi dakwah artinya keluarga memiliki peran untuk saling memberikan nasehat dalam lingkup keluarganya maupun pada tetanga-tetangganya,” ungkapnya. 

Ustadz Nur Asyur dalam kajian yang diikuti oleh puluhan pasangan suami istri, pemuda dan mahasiswa tersebut memberikan kiat-kiat menghadapi era “zaman now” dalam memaksimalkan fungsi dan peran keluarga “Menghadapi era “ zaman now” ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti memiliki akidah yang bersih, memiliki akhlak yang mulia,bermanfaat bagi orang lain, memiliki jasmani yang kuat,ibadah yang benar,pandai menjaga waktu, mandiri berpenghasilan, teratur dalam urusan, dan menjaga hawa nafsu” tegas dai yang juga konselor Rumah Keluarga Indonesia Denpasar ini.

Ustadz Nur Asyur juga menyampaikan kepada peserta kajian bahwa menjadi orang tua “zaman now” harus berilmu. Anak-anak zaman sekarang berbeda dengan zaman dahulu. Anak zaman dahulu lebih banyak memiliki teman dan banyak melakukan aktivitas kegiatan di luar ruangan. Sedangkan anak zaman now hampir jarang untuk bermain di lua ruangan seperti main kelereng, layangan,petak umpet, dan permainan lainnya. Anak “zaman now” lebih passif karena terlenan dengan fitur-fitur gawai yang canggih.

“Anak zaman now begitu ada gawai langsung kunci kamar untuk urusan bermain, padahal kita tidak tahu situs apa yang dibuka oleh anak-anak kita, khawatir situs-stus yang beroma pornografi yang diunduh, untuk itu jangan sekali-sekali membiarkan anak kita mengunci kamar sembari membuka gawai yang mereka miliki,” tegasnya. 

Sementara itu, Public Relation Yayasan Dompet Sosial Madani yakni Ayu Wulandari yang berada disela-sela kajian cinta keluarga “Keluarga Islam Zaman Now” mengatakan bahwa kajian keluarga ini merupakan kajian yang akan terus berlanjut setiap minggunya dan para peserta kajian akan dimasukkan kedalam grup kajian online sehingga selalu mengetahui lokasi dan waktu kajian yang akan diselenggarakan.

“Kajian ini kedepannya akan dilaksanakan rutin mengingat keluarga merupakan pondasi terbentuknya keluarga islami yang ideal, para peserta kajian rencananya akan dimasukkan kedalam grup diskusi online untuk memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan seputar keluarga,” tuturnya.

Yayasan Dompet Sosial Madani dalam kesempatan ini juga meluncurkan situs yang bisa diakses masyarakat. Dimana dalam situs ini masyarakat yang ingin menghitung zakat yang ingin mereka donasikan bisa dengan mudah mengitung zakat mereka dengan adanya kalkulator zakat disitus terbaru DSM. []

Kontributor: Herdian Armandhani, Bali. 


Sumber: 
Ustadz Nur Asyur As-Safkani Isi Kajian Keluarga Islam Zaman Now - Islampos
Foto: Saifal/Islampos.
6. Satu Mobil Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang Usai Angin Kencang Di Lembang. 
(Sebuah kereta remuk ditimpa pokok tumbang akibat angin kencang di Lembang.)

BANDUNG—Sejumlah pohon tumbang setelah diterjang angin kencang di kawasan perbatasan Bandung Barat dan Kabupaten Subang Sabtu, (20/1/18). Diantara pohon yang tumbang adalah pohon pinus di pintu masuk Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu yang menimpa gapura dan roda empat.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Daerah (PKPBD) Kabupaten Subang segera mengambil langkah pembersihan bersama warga dan pengelola objek wisata. Pohon ukuran besar dipotong dan disingkirkan supaya tidak mengganggu akses pengunjung wisata.

“Pohon tumbang akibat angin kencang terjadi pada Sabtu siang, mungkin karena kondisinya sudah lapuk dan akhirnya roboh menimpa gapura dan kendaraan umum,” kata Kasi Tanggap Darurat Bencana (DPKPB) Kabupaten Subang, Darmono Indra di lokasi.

Untungnya, kata dia, pohon setinggi 20 meter tersebut menimpa kendaraan tanpa berpenumpang sehingga tidak ada korban jiwa. Saat kejadian, diperkirakan kecepatan angin mencapai 30-40 km/jam.

“Semua penumpangnya sudah turun, kosong, hanya kendaraan saja yang diparkir di pinggir jalan,” bebernya.

Menurut data yang dihimpun DPKPBD Subang, dampak angin kencang selama dua hari ini menyebabkan 9 pohon tumbang di kawasan Wates, Desa/Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Melihat kondisi seperti ini, pihaknya mengharapkan warga lebih berhati-hati saat melintasi Jalan Tangkuban Parahu karena banyak terdapat pohon besar dan rawan tumbang.

“Jangan sampai warga lengah, khawatir ada pohon tumbang susulan,” tukasnya. []


Reporter: Saifal
Sumber: 
Satu Mobil Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang Usai Angin Kencang di Lembang - Islampos

7. ✅ Angka 5 dalam Islam; 

▶ 5 waktu solat fardhu WAJIB didirikan.
🔺Suboh
🔺Zohor
🔺Asar
🔺Maghrib
🔺Isya

▶5 Solat Sunat Mu'qad
🔺Tahajjud
🔺Fajr
🔺Dhuha
🔺Awwabin
🔺Witr

▶ 5 Rukun ISLAM.
🔺Mengangkat dua kalimah syahadah
🔺Solat fardhu 5 waktu
🔺Berpuasa di bulan Ramadhan
🔺Mengeluarkan zakat
🔺Mengerjakan haji

▶ 5 Hukum syariah Islamiah; 
🔺 Wajib
🔺 Haram
🔺 Sunat
🔺 Makruh
🔺 Mubah (harus).

▶ Ingat 5 prkra sblm 5 prkra:
Masa sihat sblm sakit; 
Masa kaya sblm miskin; 
Masa lapang sblm sibuk; 
Masa muda sblm tua;
Masa hidup sblm mati.

▶ 5 peperangan besar dlm ISLAM;
√ Perang Badar
√ Perang Uhud
√ Perang Khandak 
√ Perang Muktah
√ Perang Hunain

▶ 5 orang Rasul bergelar ULUL AZMI 
✔ Nabi Nuh a.s
✔ Nabi Ibrahim a.s
✔ Nabi Musa a.s
✔ Nabi Isa a.s
✔ Nabi Muhammad SAW

▶ 5 Perkara yang WAJIB disegerakan.
1) Wajib segerakan memberi makan apabila tetamu datang ke rumah.
2) Wajib segerakan urusan ke atas jenazah. 
3) Wajib segerakan anak gadis nikah jika baligh.
4) Wajib segerakan bayar hutang jika telah mampu.
5) Wajib segerakan TAUBAT atas pelbagai dosa lepas.

▶ 5 Dosa Besar yang Utama; 
🎈 Syirik kepada Allah,
🎈 Derhaka pada  ibubapa
🎈 Tinggal Solat Fardhu
🎈 Makan Harta Anak Yatim
🎈 Bunuh jiwa yang Islam
 & terdapat 70 dosa besar lain yang juga Wajib ditinggalkan.

▶ 5 perkara yang dicintai & 
5 perkara yang dilupakan..
di Akhir Zaman.
🔺 Mencintai Dunia & lupakan Akhirat.
🔺 Mencintai Hidup & lupakan Mati.
🔺Mencintai harta benda & lupakan Hisab.
🔺 Mencintai beli belah & lupakan Kubur.
🔺 Mencintai Makhluk & lupakan Khalik yakni 
Allah s.w.t

Panjang²kan perkongsian ini kepada sesiapa shja😊
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: