Jumaat, 26 Januari 2018

7026. Betapa pun indahnya pesona seorang ikhwan ketika belum halal, maka ia tetap tidak halal. Shakila berusaha menaati perintah Allah untuk menjauhi zina; sebab zina bukan hanya persetubuhan. Zina mata dengan melihat yang diharamkan, zina tangan dengan menuliskan sesuatu yang memudharatkan, serta indera tubuh lainnya. Ada lagi zina terbaru; zina pikiran. Berimajinasi bahwa seseorang itu telah kita miliki, mencipta daya khayal fantasi, tentu tidak akan dibenarkan dalam Islam.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
.
...
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

...
Firman Allah., yang bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263) 
CERPEN
Ikhwan Memesona Itu Haram. 
By Adam  Last updated Jan 26, 2018
Oleh : Ramadani Ann Al-Qohirohiyyah

MALAM itu, sungguh tak ada yang spesial. Shakila masih lesu, mendekap bantal lalu pandangan menerawang ke luar jendela. Ada harap yang tak kunjung terpenuhi, rasa rindu membuncah. Sesosok pemuda rupawan telah menawan hatinya, Fauzi. Perkenalan yang tidak disengaja, dari sebuah grup Komunitas Penulis Indonesia di media sosial facebook.

Tulisan yang sering ia posting banyak membahas tentang syiar islam serta dakwah terkini. Shakila juga berkomunikasi dengannya lewat pesan pribadi, sekadar bertanya alamat hingga hal lainnya. Percakapan demi percakapan telah berlangsung, namun malam kemarin ada sesuatu yang terjadi, Shakila membalikkan badan. Posisinya masih terbaring di atas kasur, dengan posisi tubuh menghadap ke langit-langit kamar.

“Dek, sudah siap menikah?” tanya Fauzi saat chatting.

Tentu saja pertanyaan tersebut dinanti sebagian wanita dari orang yang dicintainya. Begitu juga Fauzi, bermaksud untuk ta’aruf, namun Shakila tidak semudah itu memberi jawaban. Justru menjawab dengan kalimat berbelit, mengalih topik serta bersikap acuh tak acuh, hingga Fauzi berujar bahwa dirinya telah menutup diri. Padahal bukan seperti itu maksudnya, tapi Shakila membiarkan Fauzi dengan sangkaannya sendiri. Mau ditahan pun tidak mungkin; kita adalah pikiran masing-masing.
Foto: Pinterest
Sehari setelah kejadian malam itu, Shakila pergi mengunjungi sahabatnya Rukayyah. Mereka berdua duduk di sofa ruang keluarga, kebetulan suami dari sahabatnya itu sedang tidak berada di rumah. Shakila menumpahkan semua pikirannya, bercerita perihal Fauzi yang telah mendominasi hati juga ruang pikirnya akhir-akhir ini.

“Aku harus apa, Rukayyah?” ujarnya sangat gundah.

“Jauhi dia … mungkin itu bukan cinta tapi nafsu,” seru Rukay.

Shakila menatap ruangan dengan hampa; peristiwa ini mengingatkannya kembali pada kejadian beberapa tahun silam. Saat itu ia telah mengutarakan rasa cinta pada ikhwan yang tengah menuntut ilmu di Turki, Raffa; teman seangkatan di Madrasah Aliyah dulu. Namun, lagi-lagi pikiran gadis ini menerawang jauh ke depan, sebab Raffa berstatus seorang pelajar, ia khawatir pernyataan itu akan mengganggunya. Esoknya, Shakila memutuskan pertemanan dengan Raffa, menafikan segala rasa yang sempat tertanam dalam hatinya.

“Mungkin ini bukan cinta, tapi nafsu. Maafkan aku!” ujar Shakila pada Raffa di saat chatting terakhirnya dua tahun silam.

Meskipun begitu, Shakila merasa tidak enak hati. Hingga detik ini masih memikirkan Raffa, bukan bersebab cinta; tapi rasa bersalah telah pergi menjauh di saat yang sama mengutarakan cinta. Ah, sungguh rumit membahas cinta, pikirnya.

“Mengapa kalian tidak mencoba saling ta’aruf?” Rukayyah memandang gadis itu dengan wajah bersemangat.

Shakila menggelengkan kepala, Rukayyah menasihati gadis itu dengan santun serta bijaksana. Menurutnya, jika secara fisik maupun psikologis belum siap untuk menikah, maka segala hal yang dilarang agama; masalah interaksi dengan ikhwan juga dilarang, apapun bentuknya. Shakila menyanggah, interaksi dengan Fauzi hanya sebatas chatting, bukankah itu hal biasa. Rukayyah mengangguk lalu tersenyum, kembali memaparkan masalah interaksi tadi, katanya jika benar hanya sebatas chatting, bukan tidak mungkin kalau sampai memikirkannya.

“Benar, aku selalu memikirkannya ….” ujar Shakila.

“Nah, kalau begitu artinya sudah biasa. Cinta hadir karena terbiasa, kalau tidak dibiasakan mungkin tidak akan cinta!”

Shakila mulai mengerti, sebenarnya dia tahu, tapi rasa kagum berlebihan menutup tabir ilmu yang pernah dikuasainya itu. Rukayyah menghidangkan semangkuk sup hangat, dan kedua wanita tersebut menikmatinya sembari membahas keseharian yang dilewati Rukayyah selama berumah tangga. Suka duka menjalani kehidupan berdua, meski awalnya sepasang suami istri itu tidak mengenal satu sama lain. Mereka dijodohkan, ridha atas pilihan orang tua, juga ridha karena jodoh langsung dipilih Allah. Sebagai makhluk-Nya, kita harus melabuhkan rasa cinta pada Sang Maha Cinta, bukan meliarkan nafsu berkedok cinta. Karena cinta itu sesungguhnya suci, tidak akan ternodai.

Setibanya di rumah, Shakila mengambil benda layar putih seukuran telapak tangan yang terhubung dengan dunia maya itu, mencari nama Fauzi, dan memilih tombol delete contact.

“Fauzi, maafkan aku. Mungkin ini juga bukan cinta tapi nafsu!” Shakila menghapus pertemanannya dengan Fauzi, demi cinta. 

Betapa pun indahnya pesona seorang ikhwan ketika belum halal, maka ia tetap tidak halal. Shakila berusaha menaati perintah Allah untuk menjauhi zina; sebab zina bukan hanya persetubuhan. Zina mata dengan melihat yang diharamkan, zina tangan dengan menuliskan sesuatu yang memudharatkan, serta indera tubuh lainnya. Ada lagi zina terbaru; zina pikiran. Berimajinasi bahwa seseorang itu telah kita miliki, mencipta daya khayal fantasi, tentu tidak akan dibenarkan dalam Islam.

Malam ini, Shakila memandang langit yang tiada berbintang. Perihal jodoh telah ia serahkan sepenuhnya pada pemilik-Nya. Meskipun telah menghapus beberapa ikhwan yang sempat bersemayam di hatinya, semua dikarenakan rasa cinta pada Sang Maha Cinta. Bukankah lebih baik saling bertemu dalam do’a, berujar tasbih tahmid memuji keagungan-Nya, maka suatu hari nanti, insyaaAllah jodoh terbaik akan datang. Asal mau memantaskan diri dulu; berlaku santun, berujar baik, dan benar.

“Ikhwan memesona itu haram ….” ujarnya sembari tersenyum. []

Sumber: 
Ikhwan Memesona itu Haram - Islampos
Bagaimana Proses Gerhana Pada 31 Januari? Ini Kata LAPAN. 
By Sodikin  Last updated Jan 26, 2018

JAKARTA—Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengajak masyarakat untuk menyaksikan gerhana bulan langka pada 31 Januari mendatang. Menurut mengatakan berbeda dengan gerhana matahari gerhana bulan bisa diamati dari sebagian besar permukaan Bumi.

Wilayah yang bisa menyaksikan gerhana bulan pada Rabu (31/1/2018) mendatang di antaranya yaitu dari daerah Amerika Utara, Samudera Pasifik, Siberia Timur dan Asia. Namun, gerhana ini tidak akan terlihat dari sebagian besar Amerika Selatan dan Afrika.

“Proses gerhana Bulan ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap gerhana parsial, gerhana total, dan gerhana parsial,” ungkap pejabat Humas LAPAN seperti dikutip Covesia, Jumat (26/1/2018).

Menurut LAPAN proses gerhana berlangsung sekitar empat jam. Tahap-tahap gerhana Bulan ini bisa dilihat seperti berikut.


1.Awal gerhana parsial terjadi pada 18:48 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan. Foto: kalastro.id
2.Awal gerhana total terjadi pada 19:52 WIB

3.Puncak gerhana terjadi pada 20:30 WIB

4.Akhir totalitas terjadi pada 21:08 WIB

5.Akhir gerhana terjadi pada parsial 22:11 WIB.

LAPAN sendiri akan melakukan fenomena pengamatan gerhana bulan langka ini di tiga tempat, yaitu Balai pengamatan antariksa dan atmosfer LAPAN Sumedang, Balai uji teknologi pengamatan antariksa atmosfer Garut dan Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN. []

SUMBER: 
COVESIA

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: