Sabtu, 27 Januari 2018

7030. Yazid Ar Raqasy meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah menurunkan cobaan baginya, sebagaimana unta yang terasing dijauhkan dari air, agar supaya ia dikasihani oleh penghuni langit.” Al Imam Muslim meriwayatkan dalam Shohihnya dari ‘Aisyah ra, ia berkata: “Sungguh Rasulullah SAW meninggal dunia dalam keadaan beliau tidaklah kenyang dari roti dan minyak dalam sehari dua kali.” Rasulullah SAW bersabda: “Aku berdiri di pintu Jannah (Surga) ternyata keumuman orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin, adapun orang-orang kaya dan berkedudukan maka mereka tertahan.” Sabda Nabi SAW: “Orang-orang fakir masuk ke dalam Jannah (Surga) 5000 tahun sebelum orang-orang kaya.”

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين

Kandungan entry 7030.: 
1. Allah Turunkan Ini Pada Orang Yang Dicintai. 
2. Orang Miskin Lebih Dulu Masuk Surga Dibandingkan Orang Kaya. 
3. Hati Anda Terluka? Obati Dengan 5 Hal Ini. 
.
Foto: Early Frida/Islampos
IBRAH
1. Allah Turunkan Ini Pada Orang Yang Dicintai. 
By Adam  Last updated Jan 26, 2018
SETIAP manusia tentu memiliki rasa cinta. Begitu pula Allah SWT. Dia pun memiliki rasa cinta, terutama pada makhluk ciptaan-Nya. Sebagai makhluk yang Allah ciptakan, tentu menginginkan Allah mencintai diri kita. Hanya saja, kita tak pernah tahu apakah Allah cinta pada kita atau kah tidak. Anda ingin tahu apakah Allah cinta pada kita?

Terkadang kita salah mempersepsikan apa yang Allah tunjukkan. Di mana anggapan kita mengatakan bahwa ketika Allah memberikan kebahagiaan, di situlah Allah cinta. Namun sebaliknya, ketika Allah tidak sayang, maka kesengsaraan itulah yang didapat. Hal itu memang demikian, tapi salahnya ialah ketika menyandingkan itu dengan sebuah materi.

Kasih sayang Allah bukanlah diukur dari seberapa banyak Allah memberikan rezeki itu kepada kita. Melainkan, Allah SWT akan menurunkan ujian kepada hamba yang dicintai-Nya.

Yazid Ar Raqasy meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah menurunkan cobaan baginya, sebagaimana unta yang terasing dijauhkan dari air, agar supaya ia dikasihani oleh penghuni langit.” 

Itulah hal yang akan dilakukan oleh Allah SWT kepada hamba pilihan-Nya. Dan terkadang, banyak orang yang ketika diuji menganggap bahwa Allah tidak sayang padanya. Padahal bukan demikian, malah Allah melakukan hal itu sebagai bukti kasih sayang Allah padanya.

Ketika kita diuji, itu berarti Allah menginginkan tingkatan iman dan takwa kepada-Nya itu meningkat. Maka, setiap ujian yang diberikan tentu akan tidak akan melampaui batas kemampuan dari setiap hamba.

Ibarat sebuah pohon, ketika hanya baru tumbuh akar-akarnya saja, maka ujian itu mungkin akan terasa lebih ringan. Seiring berjalannya waktu, tumbuh menjadi batang, di sanalah ujian itu tidak begitu memberatkan bagi kita. Dan ketika keimanan itu telah tumbuh, bagaikan pohon yang besar, kuat dan kokoh, tiupan angin itu akan sangat kencang menerjang. Begitu pula dengan ujian yang Allah berikan, hal itu bisa saja menggoyahkan keimanan kita jika kita tak sanggup untuk menahan hantaman angin itu.

Oleh sebab itu, janganlah kita menganggap bahwa ujian yang Allah berikan merupakan bukti ketidak sukaan kepada kita. Tapi, yakinlah bahwa ujian akan memberikan keberkahan bagi kita, yakni mendekatkan kita selalu kepada-Nya. Tentu, Allah menguji sebagai tolak ukur setiap hamba-Nya yang mengaku beriman kepada-Nya, sehingga dapat diketahui kekuatan dari keimanannya itu. []

Sumber: 
Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 2/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang
Allah Turunkan Ini pada Orang yang Dicintai - Islampos

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Osher Shalom
MOTIVASI
2. Orang Miskin Lebih Dulu Masuk Surga Dibandingkan Orang Kaya. 
By Sodikin  Last updated Jan 26, 2018
KEMISKINAN ibarat hewan buas pemangsa manusia. Semua orang takut padanya. Padahal sebagai Muslim tidaklah pantas takut pada kefakiran dan kemiskinan, karena tidaklah Allah Azza wa Jalla menciptakan makhluknya jika tidak dibarengi dengan rezekinya.

Syeikh Abdul Qadir Al-Junaid telah memberikan petuah agar kita tidak takut kepada kemiskinan.

Jika kalian memiliki rasa takut maka janganlah takut dari kefakiran, dan jika kalian berada dalam kecemasan maka janganlah cemas dari kefakiran, dan janganlah kalian takut dan khawatir kecuali dari dunia yang akan dibentangkan terhadap kalian maka kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan semangat terhadapnya sehingga kalian binasa dengan sebab itu.

Maka bergembiralah dan mengharaplah apa yang membuat kalian senang, Demi Allah! Bukanlah kefakiran yang aku takutkan atas kalian. Namun aku mengkhawatirkan atas kalian dibentangkannya dunia atas kalian sebagaimana dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian maka kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Sebagaimana orang-orang sebelum kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya sehingga akan membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.

Dan ketahuilah bahwa kalian tidaklah lebih dicintai Allah daripada RasulNya dan kalian tidaklah lebih mulia dan lebih utama serta lebih besar kedudukannya di sisiNya daripada RasulNya, namun beliau dicabut rohnya yang mulia dalam keadaan beliau hidup dengan penghidupan yang sedikit.

Al Imam Muslim meriwayatkan dalam Shohihnya dari ‘Aisyah ra, ia berkata: “Sungguh Rasulullah SAW meninggal dunia dalam keadaan beliau tidaklah kenyang dari roti dan minyak dalam sehari dua kali.” 

Kemudian bahaya apakah yang akan dihadapi seseorang dan kesedihan apakah yang akan menimpanya? Seandainya ia hidup diantara manusia di dunia ini dalam keadaan fakir namun di sisi Allah di akhirat nanti ia mulia, bahagia, senang dan mendapatkan kenikmatan serta kemuliaan.

Rasulullah SAW bersabda: “Aku berdiri di pintu Jannah (Surga) ternyata keumuman orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin, adapun orang-orang kaya dan berkedudukan maka mereka tertahan.” 

Tidakkah apa yang disabdakan oleh Nabi berikut ini membuat hatinya tenang, dan memutus ketamakan jiwanya serta menghentikan pandangannya terhadap apa yang ada di tangan-tangan manusia yaitu Sabda Nabi SAW: “Orang-orang fakir masuk ke dalam Jannah (Surga) 5000 tahun sebelum orang-orang kaya.” []

SUMBER: 
KHUTBAH YANG BERJUDUL “ILAL KHO-IFINA MINAL FAQR” YANG DITULIS OLEH SYAIKH  ABDUL QODIR AL JUNAID.
Orang Miskin Lebih Dulu Masuk Surga Dibandingkan Orang Kaya - Islampos

Foto: Adam/Islampos
IBRAH
3. Hati Anda Terluka? Obati Dengan 5 Hal Ini. 
By Adam  Last updated Jan 26, 2018
MANUSIA memiliki hati yang berfungsi sebagai organnya, dan ada pula sebagai perasa. Jika hati organ yang terluka, maka kita dapat mengandalkan spesialis yang mampu dibidangnya untuk membantu mneyembuhkan. Tapi hati sebagai perasa, siapa yang akan mengobatinya?

Hati sebagai perasa yang terluka artinya hati yang tadinya putih bersih mulai meredup. Itu semua terjadi akibat ulah dari setiap insannya sendiri. Ia tak menyadari perlakuan yang melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya ternyata menyisakanluka di dalam hatinya.

Hati yang sakit dapat pula dikatakan sebagai hati yang tersakiti. Artinya, bisa jadi ia menerima kekecewaan dari orang lain yang membuatnya tidak bisa menerima akan hal itu. Maka, ia merasakan rasa sakit yang begitu mendalam akibat ketidak sesuaian antara keinginan dan kenyataan yang terjadi.

Oleh karena itulah, Abdullah Al Inthaki memberikan solusinya bagi Anda. Jika Anda mengalami luka dalam hati, obatilah dengan lima hal ini.

1. Bergaul dengan orang-orang shalih.

2. Membaca al-Quran.

3. Membersihkan perut dari makanan yang haram.

4. Mengerjakan shalat malam.

5. Dzikir dan berdoa kepada Allah pada waktu shubuh.

Itulah lima hal yang menjadi penawar rasa sakit di dalam hati Anda. Jika Anda melakukan beberapa dari kelima hal itu, maka perlahan demi perlahan luka dalam hati Anda akan terobati. Dan akan mudah sekali untuk sembuh, jika Anda melakukan kelimanya secara terus menerus. Selain, mengobati hati Anda, maka hubungan antara Anda dengan manusia lainnya, dan hubungan anatara Anda dengan Allah akan semakin erat. Wallahu ‘alam. []

Sumber: 
Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 2/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang
Hati Anda Terluka? Obati dengan 5 Hal Ini - Islampos

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................

Tiada ulasan: