Ahad, 5 Ogos 2018

Kehilangan kesempatan untuk minta maaf kepadanya. 7981.


Foto Rin Du.

Foto Mas Azam Al-kendaly.

Kisah Nyai Wahid Hasyim Mendidik Gus Dur dan Kelima Adiknya

Tidak ada yang berat di pundak Nyai Hj Sholehah, ibu Abdurrahman Addakhil yang saat ini dikenal sebagai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan kelima adik Gus Dur saat ditinggal untuk selama-lamanya oleh suami tercinta KH Abdul Wahid Hasyim. Wahid Hasyim wafat pada 19 April 1953 dengan meninggalkan 6 orang anak yang masih duduk di sekolah dasar.

Keenam anak tersebut yaitu Abdurrahaman Addakhil berusia 14 tahun dan baru lulus sekolah dasar saat itu. Konon nama ini berasal dari nama tokoh Bani Umayyah yang mendirikan Daulah Umayyah di Andalusia. Kedua, Aisyah berusia 12 tahun dan baru kelas 5 sekolah dasar, ketiga Salahuddin Al-Ayyubi yang kini dikenal Salahuddin Wahid berusia 10 tahun dan baru kelas 3 sekolah dasar.

Keempat, Umar Al-Faruq berusia 9 tahun dan baru duduk di kelas 2 sekolah dasar, kelima Lilik Khadijah yang baru berusia 5 tahun dan masih belajar di taman kanak-kanak, terakhir Muhammad Hasyim yang saat itu masih di dalam kandungan Nyai Sholehah yang baru berusia 3 bulan.

Ketika itu mereka menempati rumah di Jalan Matraman Barat atau di Taman Amir Hamzah. Perasaan sedih kala itu memang menggelayut dalam diri Nyai Sholehah ketika 6 orang putra-putrinya ditinggal KH Wahid Hasyim padahal mereka masih memerlukan kasih sayang seorang ayah. Wahid Hasyim meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang menimpanya saat perjalanan antara Jakarta dan Bandung.

Beban untuk mendidik hingga menyekolahkan keenam anaknya itu betul-betul sangat dirasakan oleh Nyai Sholehah karena tidak banyak peninggalan suaminya selain ilmu dan perjuangan yang tiada tara. Nyai Sholehah menuturkan, suaminya adalah seorang pejuang yang tentunya tidak banyak perhatiannya pada harta benda selain keikhlasan. Pada saat itu, kisahnya, kondisi dan keadaan negara tidak semaju sekarang ini.

“Jadi, walaupun jadi Menteri juga tidak banyak uang. Wal hasil tidak ada persiapan ekonomi apa-apa dan tidak meninggalkan warisan harta yang cukup untuk keperluan hidup dan pendidikan anak-anak,” tutur Nyai Sholehah (Risalah Islamyah, 1977: 28).

Namun demikian, bagi Nyai Sholehah yang terpenting suaminya telah meninggalkan ilmu pengetahuan dan pelajaran hidup yang sangat berharga untuk bekal anak-anaknya di masa yang akan datang. Hal ini menjadi keyakinan dirinya dalam setiap usaha yang dilakukannya agar keenam anaknya dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, termasuk ketika Nyai Sholehah membuka usaha jualan beras.

“Dalam usaha dagang beras itu, seingat saya bisa mendapat keuntungan Rp2,50 alias seringgit tiap kuintalnya,” ujar Nyai Sholehah (1977: 29).

Uang satu ringgit kala itu memang bukan uang yang sedikit sehingga usaha dagangnya itu mampu mencukupi bagi kehidupan dan pendidikan anak-anaknya. Usaha dagang beras terbilang sukses, Nyai Sholehah juga berusaha membuka usaha-usaha lainnya, seperti usaha leveransir (semacam jasa penyedia barang, red) bagi pembangunan Tanjung Priok kala itu.

Bagi Nyai Sholehah, meskipun suaminya seorang menteri, pejuang bangsa dan salah satu perumus dasar negara Indonesia, tidak lantas membuatnya bergantung pada sederet kiprah dan prestasi tersebut. Biarlah bangsa Indonesia yang menilai, mengingat, atau bahkan memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi KH Wahid Hasyim. Dalam hal inilah Nyai Sholehah berprinsip bahwa tidak ada usaha yang tidak pantas dalam mencari rezeki halal, tentu asal usahanya halal pula.

Atas kerja kerasnya tersebut, Nyai Sholehah berhasil mencukupi kebutuhan bagi pendidikan keenam anaknya. Apalagi 6 anaknya tersebut terbilang anak-anak yang cerdas dan sholeh. Semua anaknya itu dididik dan disekolahkan di Jakarta untuk pertama kali, kemudian ada yang melanjutkan ke Jawa Tengah (Pesantren Tegal Rejo), ITB, dan Mesir.

Dalam hal pendidikan agama, ketika suaminya masih hidup, anak-anak Nyai Sholehah sering mengaji kepada ayahnya sendiri di tengah kesibukannya menjabat sebagai Menteri Agama. Tradisi shalat jamaah pun diterapkan betul oleh Nyai Sholehah untuk mewujudkan kedisiplinan anak-anaknya. Setiap maghrib harus berjamaah, lalu dilanjut dengan mengaji Al-Qur’an bersama-sama. Khusus malam Jumat, mereka juga diharuskan membaca tahlil secara berjamaah.

Dalam pandangan Nyai Sholehah, pendidikan agama sangat penting dalam membina moral anak-anak sehingga peran apapun yang dijalani anak-anaknya kelak, mereka tetap terjaga untuk taat kepada Tuhannya. Selain itu, pendidikan rohani juga mampu menjadikan anak tidak mudah minder (kecil hati) karena Islam mendidik manusia berhati besar tetapi tidak sombong.

Pendidikan berharga yang selalu ditekankan oleh Nyai Sholehah juga terkait dengan berusaha menjadi diri sendiri, beramal dengan karya sendiri, tidak menggantungkan dan membonceng orang lain, terutama membonceng kebesaran orang tua. Karena menurutnya, lebih baik menjadi orang besar karena karyanya sendiri daripada menjadi besar karena orang tuanya. Oleh sebab itu dalam pandangan Nyai Sholehah, bekal akhlak dan ilmu pengetahuan mempunyai peran yang sangat penting.


Semoga bermanfaat ...
Amiin
 —



Ulama Syiah: Meminjamkan Kemaluan Halal Hukummya

Hanya orang-orang syiah yang berani menisbatkan zina kepada agama. Bukan hanya nikah mut’ah yang mereka katakan "halal"dalam agama. Lebih dari itu, mereka menyatakan bahwasanya pinjam kemaluan juga "halal" hukumnya.

Abu Ja’far Muhammad Ibnu Hasan At-Thusi menyebutkan dari Muhammad bin Muslim dari Abu Ja’far, ia berkata: Aku tanyakan kepadanya: “Halalkah laki-laki meminjamkan pada temannya tubuh puterinya untuk disetubuhi?” Jawabnya: “Boleh. Bahwa halal bagi dia sebagaimana halal bagi temannya meminjamkan kemaluan putrinya untuk disetubuhi.” (Al-Istibshar Juz III hal. 136).

– Muhammad Ibnu Mudharrib berkata: Berkata kepadaku Abu Abdullah: “Hai Muhammad, ambillah putri ini untuk melayanimu dan untuk kamu setubuhi. Maka bila kamu telah selesai menyetubuhinya, kembalikan dia kepadaku.” (Al Istibshar Juz III hal. 136 dan dalam Furu’ul Kaafi hal. 200)

Dan hal itu sesuai pernyataan dan pengakuan dari ulama syiah sendiri yang telah bertaubat kepada Allah “Sayyid Husain Al-Musawi” rahimahullah dalam kitabnya “Lillaah Tsumma Li At-Taarikh”.

إن انتشار العمل بالمتعة جَرَّ إلى إعارةالفرج، وإعارة الفرج معناها أن يعطي الرجل امرأتَه أو أمَتَه إلى رجل آخر فيحل له أنيتمتع بها أو أن يصنع بها ما يريد، فإذا ما أراد رجل ما أن يسافر أودع امرأته عند جارهأو صديقه أو أي شخص كان يختاره، فيبيح له أن يصنع بها ما يشاء طيلة مدة سفره. والسببمعلوم حتَّى يطمئن الزوج علَى امرأته لئلا تزني في غيابه

“Sesungguhnya dengan menyebarnya amalan nikah mut’ah, maka dia menyebabkan juga adanya peminjaman kemaluan. Dan peminjaman kemaluan, artinya seseorang memberikan istrinya atau budaknya kepada lelaki lain maka halal bagi orang itu untuk menikmati tubuh wanita tersebut atau halal baginya untuk melakukan apa saja yang dia inginkan dengan tubuh wanita tersebut. Dan jika seseorang ingin melakukan safar, maka dia menitpkan istrinya kepada tetangganya atau kawannya atau lelaki lain yang dia pilih, maka dia membolehkan baginya untuk melakukan apa saja yang dia suka selama melakukan safar. Dan sebabnya sudah ma’lum, agar suami merasa tenang terhadap istrinya agar dia tidak berzina ketika dia sedang pergi”.

وهناك طريقة ثانية لإعارة الفرج إذا نزلأحد ضيفًا عند قوم، وأرادوا إكرامه فإن صاحب الدار يعير امرأته للضيف طيلة مدة إقامتهعندهم، فيحل له منها كل شيء، وللأسف يروون في ذلك روايات ينسبونها إلى الإمام الصادق- عليه السلام- وإلى أبيه أبي جعفر ـ سلام الله عليه ـ

“Dan ada cara kedua mengenai peminjaman kemaluan. Jika ada seseorang yang bertamu kepada sebuah kaum dan kaum ini ingin memuliakan tamunya, maka tuan rumah meminjamkan kemaluan istrinya kepada tamunya selama dia tinggal di rumah tersebut.

Maka halal baginya segala sesuatu dari tubuh wanita tersebut. Dan yang sangat disayangkan, mereka menisbatkan hal tersebut kepada Imam As-Shadiq alaihissalam dan kepada bapaknya Abu Ja’far Salaamullahalaih”.

روى الطوسي عن محمّد عن أبي جعفر - عليهالسلام - قال: قلت: «الرجل يحل لأخيه فرج جاريته؟ قال: نعم لا بأس به له ما أحل لهمنها» الاستبصار 3/ 136

“Ath-Thusi meriwayatkan dari Muhammad dari Abi Ja’far -alaihissalam-,(Muhammad) berkata: Aku bertanya: “Apa hukum seseorang menghalalkan kemaluan budaknya untuk saudaranya?” Abu Ja’far berkata: “Iya, tidak mengapa pada bagian-bagian yang dihalalkan baginya” (Al-Istibshar 3/136)

ورو ى الكُلَيْني والطوسي عن مُحَمَّدُبْنُ مُضَارِبٍ قَالَ: قَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ - عليه السلام «يَا مُحَمَّدُ خُذْهَذِهِ الْجَارِيَةَ إِلَيْكَ تَخْدُمُكَ فَإِذَا خَرَجْتَ فَرُدَّهَا إِلَيْنَا».الكافي، 2/ 200، الاستبصار 3/ 136

“Dan Al-Kulaini dan Ath-Thusi meriwayatkan dari Muhammad bin Mudharib, dia berkata: Abu Abdillah alaihissalam berkata: “Wahai Muhammad, ambillah budak ini bersamamu untuk melayanimu. Dan jika engkau telah selesai, maka kembalikanlah dia kepada kami” (Al-Kafi 2/200 dan Al-Istibshar 3/136)

في زيارتنا للهند ولقائنا بأئمة الشيعةهناك كالسيد النقوي وغيره مررنا بجماعة من الهندوس وعبدة البقر والسيخ وغيرهم من أتباعالديانات الوثنية، وقرأنا كثيرًا فما وجدنا دينًا من تلك الأديان الباطلة يبيح هذاالعمل ويحله لأتباعه. فكيف يمكن لدين الإسلام أن يبيح مثل هذا العمل الخسيس الذي يتنافىمع أبسط مقومات الأخلاق؟

“Ketika kami mengunjungi India, dan ketika kami bertemu dengan para imam syi’ah disana seperti As-Sayyid An-Naqawi dan selainnya, maka kami melewati para jamaa’ah hindu dan penyembah sapi serta para penganut agama sikh dan selainnya dari para pengikut agama penyambah patung, dan kami juga banyak membaca, namun kami tidak mendapati satu agama pun dari agama-agama yang bathil, membolehkan amalan ini (peminjaman kemaluan) untuk para pengikutnya. Maka bagaimana mungkin agama Islam membolehkan amalan yang menjijikkan ini yang sangat meniadakan pilar-pilar akhlak”.

زرنا الحوزة القائمية في إيران فوجدنا السادةهناك يبيحون إعارة الفروج، وممن أفتى بإباحة ذلك السيد لطف الله الصافي وغيره، ولذافإن موضوع إعارة الفرج منتشر في عموم إيران

“Dan kami mengunjungi Hauzah yang ada di Iran, maka kami mendapati para sayyid di sana membolehkan peminjaman kemaluan. Dan diantara yang membolehkannya adalah Sayyid Lutfullah As-Shafi dan selaiinya. Maka dari itu, peminjaman kemaluan begitu tersebar di wilayah mayoritas Iran” (LillaahTsumma Li At-Taarikh hal. 47-48)

Maka hanya orang jahil dari agama syiah yang tidak memiliki akal yang membolehkannya.

semoga bisa membawa manfaat .. agar kita tidak termakan dengan doktrin doktrin mereka ..
amiin ......(*)
 —


Foto Sugiyanto Dipo Soewito.

Hukum Menyebarkan Foto Korban Tewas dan Terluka dari Kaum Muslimin

Gambar kaum muslimin yang menjadi korban kebiadaban musuh, baik itu anak-anak, wanita, maupun laki-laki dari kalangan sipil.

Lantas foto mereka disebarluaskan dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan tidak berakhlak.

Seperti foto-foto yang menampakkan potongan organ tubuh, wajah yang terkoyak, leher-leher yang putus, dan aurat-aurat yang tersingkap.

Media pun berlomba-lomba untuk mempublikasikan foto yang paling ‘kejam’ dan ‘berdarah’, laa haula walaa quwwata illa billaah.

Ada yang menampakkan para relawan yang berusaha mengeluarkan seorang bocah dari reruntuhan bangunan dengan menarik kedua kakinya…

Media lain memperlihatkan relawan lain yang teriak-teriak minta tolong menyelamatkan seorang gadis yang terbakar…

Yang satu lagi menunjukkan bagaimana korban yang nyaris telanjang dan penuh luka bakar sedang dikeluarkan dari reruntuhan…

Atau gambar ‘korban syahid’ yang terbelah dua tubuhnya…

Atau korban wanita yang terbuka auratnya dan tergeletak di jalan bersimbah darah…

Atau seorang lelaki yang sedang menangisi kelima anaknya yang tubuhnya hancur lebur di hadapannya…

Atau orang lain yang sedang mendekap potongan tubuh kerabatnya sambil berteriak histeris…

Demi Allah, membahas fenomena seperti ini hanyalah menyayat hati dan mengucurkan air mata tanpa henti…

Oleh karenanya, gambar-gambar/foto-foto seperti itu harus mengindahkan rambu-rambu tertentu bila ingin disebarkan.

Sebab tidak semua gambar/foto tersebut bisa diterima. Dan tidak semuanya dapat mewujudkan kemaslahatan dan niat baik dari orang yang menyebarkannya –bila memang niat baik/kemaslahatan tersebut ada-, mengingat gambar-gambar tersebut menimbulkan dampak negatif yang cukup banyak, yaitu:

1- Menyebarkan ketakutan dan kekhawatiran ke dalam hati kaum muslimin akibat gambar-gambar sadis yang mereka lihat. Sebab mereka menyaksikan pembunuhan, penghancuran, penyiksaan dan teriakan kesakitan serta rintihan para korban di mana-mana.

2- Sebagian gambar tersebut menampakkan aurat yang tidak boleh diekspos, baik itu gambar anak-anak, maupun dewasa, baik pria maupun wanita.

3-Gambar-gambar seperti itu menciptakan opini tentang kekuatan musuh (yahudi, nasrani, syi’ah, Buddha, dll), dan kesadisan mereka. Seakan-akan mereka adalah pasukan yang tak terkalahkan, dan sedang menyampaikan pesan tersirat kepada kita, bahwa “Bila kalian tidak menuruti kemauan kami, maka seperti inilah nasib kalian!!”.

4- Menyebabkan jatuhnya mental kaum muslimin, sehingga nyali mereka menjadi ciut.

5-Gambar-gambar tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang jahat, karena gambar memberikan efek tersendiri untuk merubah keyakinan seseorang. Seperti kaum-kaum ‘ekstrimis jihadis’ yang mempropagandakan kesesatan mereka dengan dalih membela para korban, lalu merekrut para pemuda lugu yang termakan emosinya untuk menjadi pengikut mereka.

6-Gambar-gambar tersebut menunjukkan betapa murahnya darah kaum muslimin dan betapa terjajahnya umat ini.

7- Dengan sering menyaksikan gambar tersebut, sensitivitas seseorang akan berkurang sehingga menjadi ‘kebal’ terhadap sadisme dan pemandangan berdarah semisalnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan ia nantinya menjadi pelaku sadisme tersebut, baik kepada pihak yang memang halal ditumpahkan darahnya, atau kepada kaum muslimin yang berseberangan dengan kelompoknya, seperti yang kita saksikan tentangbagaimana ISIS menyembelih ribuan orang yang menentangnya, padahal mereka adalah kaum muslimin juga.

Rambu-rambu dalam menyebarkan gambar seperti ini:

Ada sebagian gambar yang memang boleh disebarluaskan, jika memang mengandung manfaat bagi kaum muslimin. Seperti menjadikan mereka turut merasakan kepedihan saudaranya, dan menghidupkan tali persaudaraan, serta menyadari realita yang terjadi di sekeliling mereka. Akan tetapi hal itu harus mengindahkan beberapa hal, yaitu:

– Menghindari sejauh mungkin menampilkan gambar aurat kaum muslimin, apalagi menyebarkannya. Sebab Nabi bersabda: “Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat” HR. Bukhari (no 2310) dan Muslim (no 2580).

– Tidak boleh menampakkan korban-korban mutilasi dari kaum muslimin, seperti potongan tubuh, wajah yang terbakar, leher yang terputus, dan sebagaina. Karena hal itu menimbulkan rasa takut bagi yang melihatnya. Namun cukup dengan pemberitaan tertulis, atau gambar bangunan/kendaraan yang hancur.

-Menyebarkan gambar-gambar/video yang mengangkat nyali dan keberanian kaum muslimin, dan ketabahan mereka dalam menghadapi tindakan musuhnya.

Bagaimana dengan menyebarkan gambar/foto dalam rangka menghasung kaum muslimin untuk memberikan donasi bagi para korban? 

Cara ini tidak layak, dan gambar/foto korban-korban yang terluka tidak boleh dijadikan media untuk meraih simpati para donatur. Namun cukuplah kaum muslimin kita hasung melalui ceramah, khutbah, atau tulisan agar memberikan uluran kepada saudara mereka yang tertimpa musibah.

Dengan menyampaikan kabar bahwa saudara mereka sedang ditimpa kesulitan, dan ditindas oleh musuhnya sedemikian rupa, tanpa menampilkan foto mereka, atau foto korban yang terluka.

Karena menarik simpati melalui gambar-gambar yang diekspos adalah cara-cara yang kita tidak diperintahkan oleh Allah untuk melakukannya (takalluf). Di samping itu, gambar-gambar tersebut bisa melemahkan kekuatan kaum muslimin, sebab saat kita melihat korban muslim yang dimutilasi, atau tercabik-cabik tubuhnya di muka umum, maka hal ini menimbulkan ketakutan pada diri kaum muslimin lainnya terhadap perilaku musuh.

Padahal seharusnya kaum muslimin tidak menampakkan sikap lemah di hadapan musuhnya, dan menyembunyikan luka-luka mereka dari musuhnya, sehingga mereka tetap kelihatan ‘kuat’. Demikian saduran dari jawaban Asy Syaikh Al ‘Allaamah Shalih Al Fauzan, dalam Al Ijaabaat Al Muhimmah (2/105).

Sebagai penutup:

Jangan sampai kita menjadi umat yang demikian bodoh, yang tidak bisa memahami hakikat ‘pembunuhan’, ‘penyembelihan’, ‘terluka parah’, ‘terbakar’, ‘diperkosa’, dll kecuali setelah melihat gambarnya…

Ingatlah, bahwa korban-korban tersebut adalah saudara/saudari kita, yang darah dan kehormatannya terlindungi di mata syari’at, baik sewaktu hidup maupun setelah mati.

Rasulullah bersabda:

(كسر عظم الميت ككسره حيا)

“Mematahkan tulang mayit, seperti mematahkan tulangnya sewaktu hidup”. HR. Abu Dawud, Ahmad, Ibn Majah dll dari Aisyah, dengan sanad yang hasan.

Ini menunjukkan bhw kehormatan seorang muslim adalah sama, baik ia hidup maupun mati.

Nabi juga bersabda

(لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه)

“Belumlah seseorang dari kalian dianggap benar-benar beriman, sehingga ia mencintai bagi saudaranya apa yang ia cintai bagi dirinya”. Muttafaq ‘Alaih.

Marilah kita Tanya diri kita: “Siapa diantara kita yang rela bila foto karib kerabatnya yang terluka/termutilasi/tersingkap auratnya diekspos oleh media massa??!!”

Atau relakah kita bila suatu saat diri kita tewas dalam keadaan yang mengenaskan lalu fotonya disebarluaskan??

Ingatlah, bahwa menyebarluaskan aib kaum muslimin termasuk dosa besar yang bilamana yang bersangkutan telah wafat, maka kita telah kehilangan kesempatan untuk minta maaf kepadanya, dan kita tidak tahu apakah dia meridhai perbuatan kita ataukah tidak!!

Maka segeralah bertaubat dan menghapus gambar-gambar tak layak yang pernah kita upload, dan perbanyaklah istighfar, semoga kita tidak bangkrut karena hal tersebut… wallaahul musta’aan.


Ustadz Sufyan bin Fuad Baswedan, MA





Pengiraan undi semula Sg Kandis harus diadakan sbb mustahil PH menang.SPR kena adil.
Komen
Kerestianus Kris Tak payah mahu panjang lebar kalau kalah trimah hakikat Bawah Rakyat sudah tidak mahu BN sudah .Kadi jangan banyak cakap .Nanti kena umban kesungai Buluh baru tahu.Palui punya orang buat status ni
Uruskan


Balasan6m
Nazali Muiz Sokong....kata Lokman ...hahaha
Uruskan


Balasan5m
Alang Jambu Lapan Terimalah kekalahan,ph tetap dihati
Uruskan


Balasan5m
Ngasiman Sapuan Undi bn di kali 2 menanglah BN mangkok hayon kecik tk mahu mampus
Uruskan


Balasan3m
TW Ong Silap silap independent menang kalo pengiraan undi semula diadakan.
Uruskan


Balasan3m
Dato' Andika Ainul Hasni Kami undi PH ni bukan pasal tol, minyak, SST, dll.
TAPI
KAMI NAK HAPUSKAN NAJIB DAN GENG GENG KLEPTOnya

KAMI NAK KALAHKAN UMNO serta budaya pembohongan bongkak, sombong, ego serta budaya rasuah dan skandalnya.
Begitu juga dengan sindrom penafian yg sekian lama diamalkan.

Sebab UMNOlah nama negara busuk dimerata dunia. Takde tersimpan pun walau sekelumit rasa malu atas sifat kesedaran. Sebaliknya semakin lantang ego, sombong dan bongkak mereka walaupun Allah telah tunjukkan pengajaran. Ini padahnya. 

Modal mereka Kafir DAPig, manifesto 100 hari dan fitnah terhadap peribadi Tun sedikit pun
tak akan dapat meruntuhkan semangat, azam,
dan kesetiakawanan PH dalam membawa negara kita ke arah millennium dan era MALAYSIA BARU.
In sya Allah.

c u in Balakong n Seri Setia

Uruskan


Balasan2m
Halim Abd Aziz Kalau kehabisan ubat dptkan difarmasi atau hospital berdekatan
Uruskan


Balasan1m












Memahami keputusan PRK Sg Kandis

kerengga pada KERENGGA - Sejam yang lalu
Wan Haron Wan Hassan Penulis Kanan Sinar Harian Keputusan PRK Sg Kandis: Keputusan PRK Sg Kandis sudahpun diketahui umum. Kemenangan sekali lagi berpihak kepada PH. Calonnya, Ustaz Zawawi mendapat 15,427 undi, sekaligus berjaya menewaskan calon Umno Adam Lokman yang mendapat 9,585 undi. Majoriti kemenangan ialah 5,842 undi. Calon Bebas hanya memperolehi 97 undi sahaja. Peratusan


Intuisi UncleSeekers - Part 9 - Siapa TOP GUN yang akan sangkut selepas ini?

Syed Abdullah Al-Attas pada Uncleseekers v2: Seek The Truth - 2 jam yang lalu
Intuisi UncleSeekers - Part 9 - Siapa TOP GUN yang akan sangkut selepas ini? Mungkin rakyat boleh tutup sebelah mata kalau amik sikit-sikit tapi kalau dah berlebihan sendiri mau ingat lah. Benda yang berlebihan membawa mudarat.. Mereka boleh berbohong pada pada rakyat tapi tidak pada diri sendiri.. Sendiri buat sendiri tanggung Masak aar lu pas ni.. Sekali dua biadap orang boleh sabar... Kat dalam tak yah pakai spender putih lagi... Tak semestinya dapat duit secara tunai boleh lepas... Sejak menjak ni mulut lu macam longkang mcm aku 😊? Dia orang tengah siapkan kertas..tunggu ye... lagi »
Pemimpin PAS letak jawatan
PBO™ pada Menconteng Untuk Perubahan™ - 2 jam yang lalu
Ketika ada beberapa pemimpin PAS begitu galak membuat seruan agar ahli PAS di Sg. Kandis memilih calon UMNO berbanding PKR, ada bunyi-bunyi pertikai dari akar umbi PAS yang cukup jelas dengan seruan pemimpin mereka. Kenapa perlu pilih UMNO??? Walaupun teguran itu cukup berlapik dengan meletakkan atas dasar prinsip demokrasi, atas dasar pandangan peribadi pemimpin PAS, namun cukup nyata mesej


PH jangan pandang remeh keputusan pilihan raya Sungai Kandis

mohd sayuti Omar pada . - 4 jam yang lalu
*ULASAN* *Zawawi berpelukan dengan isterinya selepasdiumum menang.*DALAM status terdahulu (dalam Facebook) saya meramalkan calon PKR boleh menang besar dalam Pirake Sungai Kandis, kalau peratus keluar mengundi sama dengan peratus keluar mengundi Piraum ke 14. Sebaliknya saya membayangkan kalau peratus rendah, calon PKR akan menang dengan majoriti sekitar 5,000 hingga 7,000 sahaja. Ramalan itu hampir tepat apabila calon PKR Zawawi Mughni menang dengan majoriti 5,842 undi dengan mengutip 15,427 undi berbanding calon BN, Lokman Noor Adam sebanyak 9,585 undi. Peratus mengundi rendah h... lagi »
PRK Sg Kandis: Protes senyap penyokong PAS?
kerengga pada KERENGGA - 5 jam yang lalu
Bernama PRK SG KANDIS | Keputusan Pilihan Raya Kecil (PRK) Dewan Undangan Negeri (DUN) Sungai Kandis hari ini jelas memperlihatkan bahawa ‘kerjasama’ yang terjalin antara Umno dan PAS masih belum mampu menggugat penguasaan PKR di kawasan itu. Meskipun calon BN Datuk Lokman Noor Adam bersungguh-sungguh memainkan sentimen Islam dan Melayu sepanjang 14 hari tempoh berkempen, namun ia belum


NAJIB KENA DUDUK DIAM2 DI RUMAH, JANGAN GANGGU LAGI URUSAN UMNO/BN DAN JANGAN SESEKALI CUBA TURUN DI SERI SETIA NANTI

Shahbudin Husin pada Shahbudin dot com - 7 jam yang lalu
Keputusan pilihanraya kecil Sungai Kandis semalam yang menyaksikan PKR berjaya mengekalkan kerusi tersebut menatijahkan tiga gambaran yang paling nyata. Pertama, hasrat UMNO dan BN untuk menjadikan keputusan pilihanraya kecil itu sebagai referendum rakyat untuk menuntut janji-janji PRU14 Pakatan Harapan langsung telah ditolak mentah-mentah oleh pengundi. Pengundi secara umumnya faham bahawa untuk menunaikan janji dalam manifesto, di sebalik terlalu banyak kerosakan dalam negara yang diakibatkan oleh kepimpinan teruk oleh Najib Razak, tidaklah semudah yang disangka dan memerluk... lagi »


JANGAN JADIKAN ORANG POLITIK MANGSA PENGANIAYAAN DALAM SEBUAH PERJUANGAN....

Shahbudin Husin pada Shahbudin dot com - 22 jam yang lalu
Salah satu janji Pakatan Harapan dalam kempen PRU14 lalu ialah tidak akan melantik orang politik sebagai ahli lembaga pengarah syarikat-syarikat berkaitan kerajaan atau GLC, sebaliknya mengisinya daripada kalangan profesional yang berkelayakan. Janji itu terkandung dalam buku manifesto yang berbunyi - "Kerajaan Pakatan Harapan akan memastikan perlantikan ahli lembaga pengarah ke dalam GLC nasional dan negeri adalah dari kalangan golongan profesional dan bukan berdasarkan kaitan politik mereka." Lantaran itu, apabila Tun Mahathir Mohamad menjadi Pengerusi Khazanah Nasional baru... lagi »


Tiada ulasan: